Disusun oleh:
MOCHAMMAD ABDUL HAFIDH
NIM: 160342606252
Disusun oleh:
MOCHAMMAD ABDUL HAFIDH
NIM: 160342606252
Disusun oleh:
MOCHAMMAD ABDUL HAFIDH
NIM: 160342606252
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan
yang berjudul “Perbanyakan Generasi Trichoderma harzianum Dengan Media Padat
Jagung Giling di Laboratorium Phptph Madiun”. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
disusun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan di Laboratorium Hama Penyakit
Tanaman Pangan dan Holtikultura (PHPTPH) Desa Kadungrejo Kecamatan
Pilangkenceng Kabupatan Madiun.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksaan maupun menyusunan laporan ini. Kami ucapkan
terimakasih kepada:
1. Pak Dr. Hadi Suwono, M.Si Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang yang telah memberikan
kesempatan dan menyetujui segala aktifitas Praktek Kerja Lapangan di
LPHPTPH Madiun.
2. Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan juga pikiran untuk penulisan dalam
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini, sehingga laporan ini dapat
selesai dengan baik.
3. Kedua orangtua penulis, Ayah Drs. Sunarto SS M.Si dan Ibu Dewi Narsih
yang selalu mendoakan, memberikan nasehat dan semangat untuk terus
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di LPHPTPH Madiun.
4. Bapak Ir. Djoko Sunarno selaku Kepala Laboratorium PHPTPH Madiun yang
telah memberikan izin untuk mencari ilmu dan menyelesaikan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) di LPHPTPH Madiun.
5. Ibu Wuryaning Handayani S.P. selaku Pembimbing PKL yang telah banyak
membantu memberikan pengetahuan, arahan, serta waktu dan tenaga agar
penulis mampu menyelesaikan PKL di LPHPTPH Madiun.
6. Semua pihak yang turut membantu kelancaran kegiatan PKL dan teman-
teman yang membantu serta memberikan kritik dan saran dalam penyusunan
laporan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan yang dapat
diambil adalah:
1. Bagaimana kerapatan spora antara Trichoderma harzianum yang ditumbuhkan di
media padat dengan Trichoderma sp. yang ditumbuhkan di media cair?
2. Bagaimana perbanyakan generasi antara Trichoderma harzianum yang
ditumbuhkan di media padat dengan Trichoderma sp. yang ditumbuhkan di media
cair?
C. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
a. Memperoleh informasi mengenai profil dari LPHPTPH Madiun.
b. Memperoleh pengalaman kerja di LPHPTPH Madiun.
c. Memperoleh pengalaman kegiatan laboratorium dan lapangan mengenai agen
hayati Trichoderma sp. dan hama penyakit Fusarium sp. di LPHPTPH
Madiun.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kerapatan spora antara Trichoderma harzianum yang
ditumbuhkan di media padat dengan Trichoderma harzianum yang
ditumbuhkan di media cair.
b. Untuk mengetahui perbanyakan generasi antara Trichoderma sp. yang
ditumbuhkan di media padat dengan Trichoderma harzianum yang
ditumbuhkan di media cair.
D. Manfaat PKL
1. Memperoleh pengetahuan mengenai pembuatan media pertumbuhan yang dapat
digunakan sebagai media tumbuh cendawan Trichoderma harzianum
2. Memperoleh pengalaman dan keterampilan mengenai cara penrhitungan nilai
kerapatan spora pada media pertumbuhan dari cendawan Trichoderma harzianum
BAB II
PELAKSANAAN
11,474.13 Ha, sederhana seluas 9,290.00 ha, tadah hujan seluas 12,828.84 ha, lain-
lain seluas 5,714.89 ha. Sedangkan lahan darat yang terdiri dari tegal seluas
353,193.24 ha, pekarangan seluas 81,799.18 ha, perkebunan seluas 6,045.90 ha, lain-
lain seluas 155,69.64 ha luas baku lahan sawah dan darat secara keseluruhan
755,874.61 ha.
Pembinaan LPHPTPH Madiun berada dibawah koordinasi UPTPTPH, Dinas
Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa TImur, sehingga struktur organisasi
LPHPTPH Madiun berada didalam struktur organisasi UPT Proteksi TPH
sebagaimana Peraturan Guberbur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Nomor:
902/1843/113.23/2016, tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutur Pelayanan
Klinik Tanaman dan Pengembangan Agens Hayati LPHPTPH Madiun, maka Struktur
Organisasi LPHPTPH Madiun seperti terlihat pada
Gambar 2.7 Proses pembuatan media PSA untuk pembiakan Trichoderma sp. dan
Fusarium sp. (A) menimbang kentang 360 gram dengan neraca; (B)
menimbang gula sebanyak 2,4 gram; (C) menimbang agar putih
seanyak 3 gram; (D) merebus kentang + air steril 120 ml; (E)
penambahan gula pada sari kentang; (F) penambahan agar putih; (G)
memindah PSA dalam cawan petri; (H) Proses autoklaf dan (I) proses
pendinginan medium (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
A. Pengalaman Kerja
Praktek Kerja Lapangan di LPHPTPH Madiun dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah disepakati oleh pembimbing Praktek Kerja Lapangan dan
mahasiswa dengan rancangan aktifitas yang akan dilakukan selama Praktek Kerja
Lapangan seperti pengenalan lokasi LPHPTPH, pengenalan laboratorium, staff yang
bekerja dan aktifitas lanjutan yang akan dilkakukan. Tujuan dari Praktek Kerja
Lapangan agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan mengenal secara
langsung tentang dunia kerja dari suatu instansi juga mampu menerapkan teori yang
telah dipelajari saat perkuliahan dan mengaplikasikannya. Penulis menyadari
pentingnya Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa. Teori seperti penggunaan serta
pengoperasian alat yang baik pendukung penilitian maupun teori matakuliah yang
sudah dipelajari seperti Pengendalian Hayati, Mikrobiologi, Genetika, dan Teknik
Laboratorium sangat mendukung untuk memperoleh data penilitian. Penulis juga
diarahkan dan diberi pengetahuan seperti pembuatan berbagai media pertumbuhan
dengan bahan jagung untuk media padat jagung giling, bahan kentang untuk
pembuatan media PSA (Potato Sukrose Agar), pembuatan MoL (Mikro Organisme
Lokal) sebagai pupuk cair fermentasi.
Praktikum langsung di lapangan juga dilakukan seperti eksplorasi
Trichoderma sp. dengan umpan bola nasi dalam gelas plastik bekas air mineral yang
dikubur ditanah dekat akar tanaman untuk memperoleh Trichoderma sp. tanah,
pengambilan sampel tanah non organik dan organik di Desa Sidokerto Kecamatan
Sidorejo Kabupaten Magetan untuk melihat ada tidaknya Trichoderma sp. dan
pengambilan sampel tanaman budidaya layu yang diduga terdapat Fusarium sp.
penyebab layunya tanaman tersebut. Selain itu, penulis juga diberi kesempatan untuk
mengunjungi kelompok tani di Desa Sidokerto, disana penulis melakukan wawancara
dengan Pak Darni (56) dan Pak Sugeng (60). Mereka memberi banyak perngetahuan
baru seputar pertanian seperti penggunaan pupuk organik maupun non organik,
penggunaan tanaman refugia, agen hayati serta berbagai metode untuk eksplorasi
agen hayati salah satunya dengan menggunakan petrogenol.
B. Faktor Pendukung
Pertumbuhan serta perkembangan jamur, pada umumnya sangat dipengaruhi
oleh sejumlah faktor yaitu, suhu, cahaya, udara, pH dan nutrisi. Dimana faktor-faktor
tersebut juga akan berpengaruh pada perkembangan Trichoderma sp. pada media
perbanyakan (Uruilal dkk., 2012). Media jagung giling merupakan suatu media
perbanyakan yang relatif memberi hasil yang lebih baik dalam kecepatan tumbuh,
jumlah dan viabilitas spora jamur (Tarigan, 2017). Perbanyakan generasi
Trichoderma sp. memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur ini serta
jumlah dan viabilitas sporanya seiring dengan banyaknya generasi yang
dikembangkan. Apabila semakin banyak generasi yang dikembangkan pada media
tumbuh, maka akan semakin berkurang viabilitas spora pada media tumbuhnya
(Tarigan, 2017).
60% 64%
40%
20% 20%
0% 0% 0% 5%
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5 hari ke-6 hari ke-7
Gambar 3.1 Persentase pertumbuhan Trichoderma sp. pada media padat jagung giling
Pada hari kedua muncul perkembangan hifa berbentuk serat putih seperti
kapas. Pada hari ketiga muncul sedikit bercak hijau, hal ini menandakan spora telah
terbentuk untuk memperbanyak sel koloni. Spora muncul dari sisi yang paling ujung
yaitu dekat dengan udara kemudian merambat ke medium yang lebih dari jauh dari
udara karena jamur Trichoderma sp. merupakan jamur aerob yang membutuhkan
oksigen untuk pertumbuhannya. (sumber) Penutupan permukaan media padat secara
merata terjadi di hari ke tujuh. Sehingga dapat diketahui bahwa koloni Trichoderma
sp. tumbuh berkembangbiak dengan baik dengan menutup seluruh permukan media
padat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan kerapatan spora Trichoderma harzianum. pada media padat
didapatkan rerata 6,3 x 109. Kerapatan spora Trichoderma harzianum. pada medium
padat didukung oleh faktor lingkungan yang ideal untuk perkembangan siklus
Trichoderma harzianum. sehingga seluruh siklus perkembangan Trichoderma
harzianum dapat terjadi dengan baik. Perkembangan spora pada media padat tersebut
berhasil karena didukung dengan faktor abiotik ruangan yang ideal untuk
perkembangan spora seperti suhu ruang dan kelembapan spora. Kontaminasi media
juga sangat minim karena didukung prosedur pembuatan media yang baik dan steril
sehingga terhindar dari kontaminasi.
Pengurangan persentase penutupan pertumbuhan Trichoderma harzianum.
Bisa kita lihat perkembangan generasi ketiga Trichoderma harzianum. mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan berkurangnya viablitas spora Trichoderma harzianum.
yang menyebabkan penurunan pertumbuhan koloni. Penurunan pertumbuhan koloni
Trichoderma harzianum. juga dapat terjadi karena adanya kontaminan dari bahan
media maupun udara bebas. Perbanyakan generasi secara nyata dapat menurunkan
pertumbuhan Trichoderma harzianum.
B. Saran
Pada saat melakukan penelitian sebaiknya perbanyakan ini harus dilakukan
secara aseptis (higienis). Penyiapan dan proses sterilisasi media merupakan yang
harus diperhatikan. Kualitas isolat jamur Trichoderma sp, isolat jamur Trichoderma
sp yang diperbanyak secara massal harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya
umur biakan tidak lebih dari 3 (tiga) bulan dan isolat dalam keadaan steril.
DAFTAR PUSTAKA