DRAINASE PERKOTAAN
DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DRAINASE PERKOTAAN
DISUSUN OLEH :
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2012 - 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.
Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
Kuliah Drainase perkotaan di bawah bimbingan bapak Ir. Achmad Arief, M.T pada Fakultas
Teknik Universitas Islam Malang. Serta sebagai motivasi penulis sehingga mampu memahami
segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, sehingga pelaksanaan dan penulisan laporan ini dapat berjalan dengan
lancar.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang
membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan Laporan ini.
Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena itu saya
mohon maaf sebesar besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun khususnya. Amin.
Hormat kami
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP...................................................................................................................36
BAB VI KESIMPULAN..........................................................................................................37
LAMPIRAN .......................................................................................................................
i
DAFTAR PUSTAKA
http://tsipilunikom.wordpress.com/2012/06/19/sistem-drainase/
http://mamanclasik.blogspot.com/2012/10/makalah-drainase-perkotaan.html
http://rafilahmujahidah.blogspot.com/2010/12/Drainase.html
http://kampustekniksipil.wordpress.com/2011/09/Analisa-hidrologi.html
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang
sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan
Maksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat
mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa
mengaplikasikannya di lapangan.
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka
kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
4. Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat
yang konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus
menggali tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang
disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada
kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat
expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang
Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan
memerlukan irigasi. Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian
dimana terdapat satu atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :
P1 A1 P2 A2 ..... Pn An
P A1 A2 ....... An
Dimana :
P1,P2,.....,Pn = curah hujan yang tercatat di pos penakar hujan
1,2,…,n
Menurut Suripin (2004: 32), tujuan analisis frekuensi data hidrologi adalah
berkaitan dengan besaran peristiwa-peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan
frekuensi kejadian melalui penerapan distribusi kemungkinan. Frekuensi hujan
adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui.
log xi
Logx i1
n
(log x i Logx)2
Sd i1
(n 1)
Cs n. i1
(n 1).(n 2).S 3
Sd = simpangan baku
G = konstanta (dari tabel)
Dengan harga G diperoleh berdasarkan harga Cs
dan tingkat probabilitasnya.
Curah hujan rancangan dengan periode ulang tertentu adalah
antilog Xt
Tabel Nilai K untuk distribui Log-Pearson III
Periode Ulang
Koefisien 2 thn 10 thn 25 thn 50 thn 100 thn 200 thn
Kemencengan, g Probabilitas
50% 10% 4% 2% 1% 0,5%
X t X k.Sd
dimana :
1 n
Xi
i1
n
Sd = standart deviasi
YT Yn
K Sn
dimana :
Sd
X X .(Y Y )
T n
t
Sn
Jika :
1 Sd
=
a Sn
Sd
b = X- .Yn
Sn
1
Persamaan menjadi Xt b .Y
:
LAPORAN TUGAS 1
T
a
LAPORAN TUGAS 1
Tabel Gumbel Reduced Mean Yn
m 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.4952 0.4996 0.5035 0.507 0.5100 0.5128 0.5157 0.5181 0.5202 0.522
20 0.5236 0.5252 0.5268 0.5283 0.5296 0.5309 0.532 0.5332 0.5313 0.5351
30 0.5362 0.5371 0.5380 0.5388 0.5396 0.5402 0.541 0.5418 0.5424 0.5430
40 0.5436 0.5442 0.5448 0.5453 0.5458 0.5463 0.5168 0.5473 0.5427 0.5431
50 0.5485 0.5489 0.5493 0.5497 0.5501 0.5504 0.5508 0.5511 0.5515 0.5518
60 0.5521 0.5524 0.5527 0.5530 0.5533 0.5535 0.5538 0.554 0.5543 0.5545
70 0.5548 0.555 0.5552 0.5555 0.5537 0.5559 0.5561 0.5563 0.5565 0.5567
80 0.5569 0.557 0.5572 0.5574 0.5576 0.5578 0.558 0.5581 0.5573 0.5585
90 0.5586 0.5587 0.5589 0.5591 0.5592 0.5593 0.5593 0.5594 0.5558 0.5596
100 0.5600
Dalam perhitungan nilai R didapat dari hasil akhir pengerjaan gumbel, dan
untuk nilai tc ditetapkan dengan nilai 6 jam.
LAPORAN TUGAS 1
BAB III
3. Plot posisi 3 (tiga) stasiun hujan, buat polygon thiessen, hitung luasan
pengaruh masing-masing stasiun hujan, ubah dalam bentuk prosen (%).
5. Tentukan maksimum hujan rata-rata daerah secara bulanan, dan pilih nilai
tertinggi tahunan (dari proses tersebut hanya menghasilkan 1 data).
6. Masukkan nilai yang didapat pada tabel data curah hujan rata-rata tahunan
yang lain yang telah diberikan, hitung curah hujan rancangan (dengan
Gumbel atau Log-Pearson III).
2/3
R 24
7. Hitung intensitas hujan (I) dengan rumus
: I 24
24 tc
LAPORAN TUGAS 2
3.1.1 Menentukan peta wilayah
dalam hal ini, peta wilayah sudah ditentukn oleh dosen pembimbing.
Sehingga tinggal melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Gambar Peta jalan Patimura, Malang dapat dilihat pada lampiran.
3.1.2 Menentukan batasan DAS
Penentuan Daerah batasan DAS dilakukan dengan cara survei lapangan
dan menentukan titik tertinggi daerah tersebut. DAS jln. Patimura mempunyai
luasan sebesar 307332,52 km2. Penentuan luasan ini dengan menggunakan
AutoCAD.
Gambar batasan DAS dapat dilihat pada lampiran.
3.1.3 Menghitung luas pengaruh stasiun hujan
Untuk mengetahui luasan pengaruh masing-masing stasiun hujan dihitung
dengan menggunakan metode Thiessen, dimana pada metode ini
mempertimbangkan daerah pengaruh tiap titik pengamatan. Penggunaan metode
Thiessen karena kondisi topografi dan jumlah stasiun hujan yang memenuhi syarat
untuk digunakan metode ini. Stasiun hujan yang berpengaruh pada DAS jln.
Patimura yaitu stasiun hujan Sukun, stasiun hujanLowokwaru, stasiun hujan
Kedungkandang.
LAPORAN TUGAS 2
Table 3.1 Luasan pengaruh stasiun hujan terhadap DAS
25-Nov - - 121.0 - - - -
4 1998
30-Jan 103.5 - 24.5 - - - -
LAPORAN TUGAS 2
- 34.0 216.0 861.00 861.00
7 2001
21-Apr 110.0 49.0 19.0 - 1,240.85 - 1,240.85
LAPORAN TUGAS 2
- 143.0 3,621.25 3,621.25
LAPORAN TUGAS 2
a. Metode Log-Pearson III
Tabel 3.4 Perhitungan curah hujan rancangan metode log-pearson
b. Metode Gumbel
Tabel 3.5 Distribusi Metode gumbel
Curah
Periode Angka
No. Hujan
ulang Reduce (YT) ( mm )
1 2th 0.3665 76.33
2 5th 1.4999 105.72
3 10th 2.2504 125.19
4 15th 2.6738 136.17
5 20th 2.9702 143.86
6 25th 3.1955 149.70
LAPORAN TUGAS 2
Tabel 3.6 Perhitungan curah hujan rancangan metode Gumbel
Hujan
No. Tahun Tahunan / Xi Xi ( Xi - Xi )2
(mm)
01 1995 70.16 80.20 100.7016
02 1996 55.22 80.20 623.78
03 1997 79.62 80.20 0.33
04 1998 80.28 80.20 0.01
05 1999 34.89 80.20 2,052.16
06 2000 150.25 80.20 4,907.73
07 2001 56.80 80.20 547.41
08 2002 114.55 80.20 1,180.07
09 2003 78.99 80.20 1.46
10 2004 62.50 80.20 312.98
11 2005 70.22 80.20 99.44
12 2006 70.39 80.20 96.13
13 2007 117.38 80.20 1,382.33
14 2008 72.59 80.20 57.90
15 2009 90.55 80.20 107.25
16 2010 78.74 80.20 2.12
Jumlah 1,283.13 11,471.80
2
R24 24 3
=
24 tc
Dimana :
LAPORAN TUGAS 2
Dalam perhitungan nilai R didapat dari hasil akhir pengerjaan gumbel, dan
untuk nilai tc ditetapkan dengan nilai 6 jam.
Penyelesaian:
2
R24 24 3
=
24 tc
105,72 24 2 3
=
24 5
I = 12,53 mm/jam
I = 0,0000035 m/dt
LAPORAN TUGAS 2
BAB IV
PERENCANAAN SALURAN
Aliran yang melalui suatu saluran harus direncanakan untuk tidak
mengakibatkan erosi maupun tidak mengakibatkan endapan sendimen. Untuk itu
perancang cukup menghitung ukuran-ukuran saluran dengan analisis hidraulika
sehingga nanti dapat memutuskan ukuran akhir berdasarkan efesiensi hidraulika
dan mendapatkan ukuran penampang terbaik, praktis, dan ekonomis.
4.1 Dimensi saluran
Dimensi saluran adalah ukuran (tinggi dan lebar) saluran yang
direncanakan untuk mengalirkan suatu debit. Saluran didimensikan berdasrkan
kebutuhan debit air yang tersedia pada daerah pengambilan.
Table 4.1 perhitungan debit rancangan
Qa [ c.I.A Qb (15%) Qc
No.Sal A (m2) Q-sal Keterangan
] [ Qa.0,15 ] [ Qa+Qb ]
LAPORAN TUGAS 2
Tabel 4.2 perhitungan saluran trapesium
Q sal B H A P V Q Q1-Q2
No.Sal z n So R
(m3/dt) (m) (m) (m2) (m) (m/dt) (m3/dt) =0
7 0.130 0.40 0.356 0.75 0.014 0.0005 0.238 1.181 0.201 0.549 0.130 0.00
8 0.110 0.40 0.326 0.75 0.014 0.0005 0.210 1.106 0.190 0.528 0.111 0.00
9 0.215 0.45 0.446 0.75 0.014 0.0005 0.350 1.470 0.238 0.614 0.215 0.00
11 0.208 0.50 0.419 0.75 0.014 0.0005 0.342 1.452 0.235 0.609 0.208 0.00
12 0.334 0.60 0.506 0.75 0.014 0.0005 0.496 1.807 0.274 0.674 0.334 0.00
14 0.614 0.70 0.671 0.75 0.014 0.0005 0.808 2.460 0.328 0.760 0.614 0.00
15 0.715 0.75 0.712 0.75 0.014 0.0005 0.915 2.670 0.343 0.782 0.715 0.00
17 0.770 0.75 0.744 0.75 0.014 0.0005 0.973 2.789 0.349 0.792 0.770 0.00
19 0.777 0.80 0.727 0.75 0.014 0.0005 0.978 2.787 0.351 0.795 0.777 0.00
LAPORAN TUGAS 2
Table 4.4 Tinggi saluran persegi panjang
H
No.Sal H (m) (jagaan) H (sal)
1 0.317 0.10 0.417
2 0.419 0.10 0.519
3 0.359 0.10 0.459
4 0.303 0.10 0.403
5 0.288 0.10 0.388
6 0.350 0.10 0.450
10 0.367 0.10 0.467
13 0.388 0.10 0.488
16 0.323 0.10 0.423
18 0.145 0.10 0.245
LAPORAN TUGAS 3
4.2 Galian dan Timbunan
LAPORAN TUGAS 3
LAPORAN TUGAS 3
LAPORAN TUGAS 3
LAPORAN TUGAS 3
LAPORAN TUGAS 3
Table 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Galian dan Timbunan
LAPORAN TUGAS 3
BAB V
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat yang telah
diberikan oleh ALLAH SWT sehinnga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik tanpa mengalami hambatan berarti.
Saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan laporan ini dan
penulis nantikan agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat tersajikan
dengan lebih baik dan lebih sempurna lagi.
LAPORAN TUGAS 3
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan pada analisa bab sebelumnya, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
a. Menentukan batas DAS pada peta wilayah patimura, kemudian diketahui
luas DAS wilayah patimura sebesar 307332,52 km2.
b. Menghitung luas pengaruh masing-masing stasiun hujan dengan metode
polygon thiessen.
Angka Curah
Periode
No. Hujan
ulang Reduce (YT) ( mm )
1 2th 0,3665 76,33
2 5th 1,4999 105,72
3 10th 2,2504 125,19
4 15th 2,6738 136,17
5 20th 2,9702 143,86
6 25th 3,1955 149,70
LAPORAN TUGAS 3
f. Menghitung debit hujan rancangan dengan rumus : Q = c . I . A dan
menambahkan 10% - 15% debit tambahan dari pemukiman.
g. Menghitung dimensi saluran dengan metode „‟Trial error‟‟
menggunakan “Goal Seak” pada Microsoft Excel, Sehingga diketahui
ukuran dari masing-masing saluran.
h. Menghitung volume galian dari masing-masing saluran dengan
menggunakan data ( jarak antar titik dan elevasi muka tanah) dari peta
wilayah patimura menggunakan aplikasi AutoCAD.
i. Merekapitulasi total keseluruhan volume galian wilayah patimura,
sehingga diketahui total keseluruhannya sebesar 3482,597 m3.
LAPORAN TUGAS 3