DAFTAR ISI
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 1
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 2
BAB 1
merupakan salah satu daerah hindterland (penyangga) ibu kota negara. Pertumbuhan
penduduknya terus meningkat setiap tahunnya dan ke depan kota ini diyakini akan
menjadi sebuah kota megapolitan. Pesatnya pertumbuhan ekonomi & kepadatan
penduduk tersebut mengakibatkan terjadinya tekanan terhadap ruang & lingkungan
akan kebutuhan perumahan, pemukiman dan perdagangan/jasa beserta fasilitas
pendukungnya yang selanjutnya mengubah lahan terbuka menjadi lahan terbangun.
Perkembangan kawasan terbangun yang sangat pesat sering tidak terkendali dan tidak
sesuai lagi dengan tata ruang maupun konsep pembangunan berkelanjutan. Hal ini
mengakibatkan luas resapan air hujan berkurang sehingga menimbulkan
genangan/banjir.
Banjir merupakan salah satu peristiwa alam dimana terjadi luapan pada badan sungai
yang disebabkan oleh debit banjir yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas
sungai . Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan
penggunaan lahan yang salah. Banjir merupakan permasalahan umum terjadi di
sebagian wilayah Indonesia, terutama di daerah padat penduduk misalnya kawasan
perkotaan. Kerugian yang ditimbulkannya akibat banjir sangat besar baik dari segi
materi maupun kerugian jiwa, maka sudah selayaknya permasalahan banjir perlu
mendapatkan perhatian yang serius dan merupakan permasalahan kita semua.
Permasalahan banjir merupakan permasalahan umum, sudah semestinya dari berbagai
pihak perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mengakibatkan banjir dan sedini
mungkin diantisipasi, untuk memperkecil kerugian yang ditimbulkan.
Dari berbagai kajian yang telah dilakukan, banjir yang terjadi di Kota Tangerang
Selatan pada dasarnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 3
1. Penanganan sungai-sungai besar (Cisadane, Angke & Pesanggrahan) belum
dilakukan secara optimal.
2. Sistem jaringan air masih menggunakan sistem jaringan irigasi dengan pola
pembagian air.
3. Adanya alih fungsi lahan dari daerah irigasi menjadi perumahan/pemukiman.
4. Tingginya elevasi dasar sungai/saluran dibandingkan dengan daerah sekitar.
5. Terjadinya sedimentasi menyebabkan daya tampung sungai/saluran tidak
optimal.
6. Adanya jembatan yang terlalu rendah yang mengakibatkan terhambatnya aliran
air.
7. Belum terintegrasinya pola aliran yang terpadu (hulu-hilir/lintas wilayah
administrasi).
8. Beban anak sungai sebagai saluran utama, semakin berat akibat adanya
peningkatan intensitas pembangunan kawasan perumahan.
Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun,
menuntut upaya lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui beberapa
metode pendekatan penanganan seperti penyediaan bangunan fisik pengendali banjir
untuk mengurangi dampak bencana. Dalam penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur kota, Pemerintah Kota Tangerang Selatan lebih mengarahkan pada upaya
penyelesaian permasalahan infrastruktur dan penanganan banjir secara terintegrasi.
Program pengendalian banjir memerlukan dana besar yang diperlukan untuk
pembiayaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengamanan maupun
pengendalian banjir. Disamping itu, masyarakat yang berada pada daerah rawan banjir
setiap saat memerlukan rasa aman dari pengaruh akibat banjir. Dengan dana yang
terbatas pengendalian banjir harus dilakukan seoptimal mungkin dan dilaksanakan
menurut rencana dan prioritas yang baik. Pengendalian banjir dapat dilakukan dengan
dua metode yaitu: Metode struktur & non struktur. Metode struktur secara garis
besamya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: normalisasi, perbaikan, pengaturan
sistem sungai & pembangunan bangunan pengendali banjir. Sedangkan metode
nonstruktur dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satu diantaranya adalah
dengan pemodelan penelusuran banjir.
Langkah awal dalam menyusun perencanaan pembangunan prasarana sumber daya air
(sungai, saluran, tandon, pond dan lain-lain) sebagai pengendali banjir adalah pendataan
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 4
kondisi prasarana sumber daya air yang ada di Kota Tangerang Selatan. Pendataan
kondisi prasarana sumber daya air sangatlah penting guna mendukung tersusunnya hasil
perencanaan pembangunan prasarana sumber daya air yang baik sesuai dengan yang
diharapkan.
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan memerlukan data kondisi
prasarana sumber daya air yang akurat dan terkini, sehingga dalam penanganan banjir
dapat lebih optimal. Dari beberapa permasalahan prasarana sumber daya air yang
banyak ditemui dilapangan salah satunya adalah kurang berfungsinya sungai/saluran
dikarenakan kondisi fisik sungai/saluran telah mengalami degradasi dan kerusakan.
Selain itu, permasalahan banjir juga dapat disebabkan karena tidak sesuainya konstruksi
sungai/saluran secara hidrolis, dimana banyak ditemukan sungai/saluran yang memiliki
dimensi tidak sama dan tidak mengikuti azas hidrolik.
Upaya pendekatan penanganan sungai/saluran ini dengan melakukan pendataan dan
pemetaan sungai/saluran yang akan mengamalisa kemampuan sungai/saluran dalam
menampung air yang dihasilkan dari prediksi model penelusuran banjir. Untuk
mengetahui eksistensi kondisi sungai/saluran diperlukan pemetaan ruas sungai/saluran
yang diprediksi akan mengalami banjir dengan menggunakan sistem informasi.
Berkenaan dengan persoalan tersebut diatas kunci utama dalam perencanaan teknis
pembangunan prasarana sumber daya air adalah pada keberadaan akurasi data kondisi
sungai/saluran sebagai pengendali banjir. Hal tersebut dapat terpenuhi, jika didukung
sistem informasi yang benar dan terkini, maka untuk itu diperlukan adanya penyusunan
database menjadi informasi dengan menginventarisasi semua aspek pendukung yang
dapat menunjang pembangunan, pengembangan dan pelayanan sistem sungai dalam
bentuk suatu Penyusunan Pemodelan Penelusuran Banjir.
Kualitas suatu perencanaan yang baik sangat membutuhkan ketersediaan dan
aksessibilitas informasi yang cepat dan akurat mengenai data historis sungai beserta
kondisi terkini sungai yang ada pada ruas tersebut yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya di lapangan. Selain itu, posisi geografis sungai juga merupakan suatu hal
yang vital untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan
tersebut. Salah satu cara untuk menjawab kebutuhan di atas adalah dengan menyajikan
segala informasi mengenai sungai melalui suatu peta jaringan sungai. Peta Aplikasi GIS
Database sungai yang telah terisi berbagai informasi melalui suatu sistem komputer
tersebut sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis/Geographic Information
System (GIS). Khusus mengenai sistem informasi geografis jaringan sungai, data yang
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 5
sangat dibutuhkan untuk ditampilkan diantaranya adalah informasi mengenai data
historis sungai beserta kondisinya. Dengan tersedianya data tersebut proses
pengambilan keputusan seperti pembangunan aliran sungai baru, peningkatan sungai,
pembangunan sungai, pemeliharaan maupun perbaikannya dapat dilakukan secara cepat,
tepat dan akurat tanpa harus melibatkan banyak orang.
Berdasarkan uraikan di atas, perlu dilakukan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018. Dengan
adanya Dokumen Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai
Cisadane TA. 2018 ini diharapkan data yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan
dalam menyusun perencanaan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan/rehabilitasi
sungai guna pengendalian banjir.
Tujuan menampilkan secara visualisasi sistem jaringan sungai dan Saluran dalam
bentuk GIS (Sistem Informasi Geografis), sehingga akan didapatkan data teknis yang
akurat dalam rangka penanganan dan pengelolaan prasarana sumber daya air yang lebih
efektif, yaitu dengan:
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 6
e. Menyediakan sistem informasi database saluran yang dapat menjadi acuan dan
dasar penetapan penanganan saluran secara cepat dan tepat, sehingga dapat
mendukung peningkatan keamanan sistem jaringan saluran yang ada.
f. Membuat pemodelan saluran atau sungai dengan beberapa percabangan saluran
atau sungai dengan program HEC RAS.
g. Mensimulasi pola aliran yang ada di saluran atau sungai dengan program HEC
RAS.
1.7 Metodologi
Pelaksanaan pekerjaan ini di laksanakan secara kontraktual. Untuk mencapai tujuan
seperti yang dikemukakan di atas, maka pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan dengan
metodologi kegiatan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
-
Melakukan persiapan administrasi dan perlengkapan kantor
-
Membuat program secara keseluruhan
-
Menentukan sasaran kegiatan
-
Menetapkan metode survey yang dilakukan
-
Menggali sumber data yang ada
-
Menyusun format pendataan
-
Menyusun jadwal kegiatan.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 9
-
Menyiapkan peralatan survey seperti total station, kamera digital dan lain-
lain. Melakukan koordinasi secara intensif mengenai kegiatan Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai
Cisadanedengan instansi terkait.
-
Melakukan identifikasi peraturan dan kebijakan terkait pengelolaan Sungai
Cisadane dan Anak Sungai Cisadane
2. Pekerjaan Survey
Melakukan survey kondisi eksisting sungai-sungai ordo 2 pada DAS
Cisadane meliputi jenis konstruksi, dimensi, kondisi, arah aliran, elevasi dan
data-data lainnya.
Melakukan survey penataan alur sungai.
Melakukan survey kesiapan akses mobilisasi alat dan material.
3. Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan
Melakukan pengukuran dimensi (panjang, lebar & tinggi) sungai-sungai ordo
2 pada DAS Cisadane.
Melakukan pengukuran elevasi sungai-sungai ordo 2 pada DAS Cisadane.
Melakukan pengukuran batas sungai pekerjaan Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane.
4. Pekerjaan Inventarisasi Data dan Peta
Melakukan inventarisasi peta Administrasi Kota Tangerang Selatan, peta
kepadatan penduduk, peta Topografi, peta hidrologi, peta Penggunaan
Lahan, peta Potensi Sumber Daya Air, peta Sub Sistem Aliran Sungai dan
peta Skema Aliran Sungai Besar di Kota Tangerang Selatan.
Melakukan inventarisasi permasalahan Sungai dan Anak Sungai Cisadane.
Melakukan inventarisasi data hasil survey.
Melakukan inventarisasi data hasil pengukuran dan pematokan batas sungai.
Melakukan inventarisasi data hasil pengujian.
Melakukan inventarisasi dokumentasi (foto) survey, pengukuran, pengujian,
rapat pembahasan kemajuan pekerjaan dan dokumentasi lainnya.
5. Pekerjaan Pengujian
-
Melakukan penyelidikan tanah dengan menggunakan teknologi Geo Listrik
-
Melakukan penyelidikan tanah dengan menggunakan teknologi Sondir
-
Melakukan penyelidikan tanah dengan menggunakan teknologi Boring
6. Pekerjaan Spesifik
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 10
- Membuat laporan hasil pengujian penyelidikan tanah
- Membuat data perhitungan hidraulik
- Melakukan analisa terhadap hasil pengujian penyelidikan tanah
- Menyusun dokumentasi (foto) survey, pengukuran, pematokan, pengujian,
rapat pembahasan kemajuan pekerjaan dan dokumentasi lainnyaMembuat
Detail Engineering Design (DED)
- Membuat Rencana Anggaran Biaya RAB (Quantity dan Quality Engineer)
- Membuat analisa harga satuan
- Membuat metode pelaksanaan pekerjaan sesuai Item Pekerjaan di RAB
- Membuat network planning & waktu pelaksanaan (Kurva S)
- Membuat spesifikasi teknis pekerjaan
- Membuat Peta informasi data hidrolik sungai
7. Penyampaian dan Pembahasan Laporan
Konsultan/pelaksana tugas diwajibkan untuk menyempurnakan setiap
produk pelaporan dengan tepat waktu kepada pemberi tugas untuk
mendapatkan koreksi dan sebagai bahan pembahasan.
Produk yang dihasilkan oleh konsultan/pelaksana tugas yang sesuai dengan
keluaran yang diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila
sebelumnya dilakukan pembahasan bersama pihak/unsur terkait dengan
wilayah studi.
Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose oleh pihak konsultan/pelaksana
tugas dihadapan pihak unsur terkait. Pembahasan sekurang-kurangnya
dilaksanakan 3 (tiga) kali, yakni pada pembahasan produk laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.
Jadwal waktu ekspose/pembahasan terhadap produk laporan tersebut
ditentukan berdasarkan jadwal pelaksanaan penyusunan rencana yang dibuat
oleh konsultan/pelaksana tugas dan disetujui oleh pengguna jasa.
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi pembahasan rencana kerja dan alur pikir dari seluruh
pekerjaan. Selain itu laporan ini juga memuat metode pengerjaan seperti tahapan
pekerjaan dan jenis analisis. Laporan Pendahuluan ini dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar dan dipresentasikan maksimal pada minggu ke 4 (empat) terhitung sejak
dikeluarkannya SPMK.
2. Laporan Antara
Berupa laporan ringkasan yang berisi hasil sementara pekerjaan konsultan yang baru
mencapai pekerjaan sekitar 50% dari total keseluruhan pekerjaan. Laporan Antara ini
dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dipresentasikan selambat-lambatnya pada
minggu ke 8 (delapan) terhitung sejak dikeluarkannya SPMK. Laporan Antara ini
secara umum berisi:
- Gambaran umum wilayah pekerjaan.
- Data-data primer, sekunder, hasil tinjauan lapangan.
- Peta peta, Gambar-gambar dan Tabel-tabel.
- Hasil analisa dan interpretasi.
- Orientasi lokasi kegiatan.
- Menyajikan data hasil Inventarisasi peta.
- Menyajikan data hasil Inventarisasi permasalahan Sungai.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 15
- Menyajikan data hasil Inventarisasi data hasil survey.
- Menyajikan data hasil Inventarisasi data hasil pengukuran dan pematokan
batas lahan.
- Menyajikan data hasil Inventarisasi data hasil pengujian.
- Menyajikan data hasil Inventarisasi dokumentasi.
- Menyajikan hasil diskusi dengan seluruh stakeholder terkait.
- Menyajikan Kesepakatan awal dengan stakeholder terkait.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir berisi materi final yang telah mengakomodasi Daerah Aliran Sungaii
masukan-masukan pada saat pembahasan dan asistensi. Laporan Akhir ini dibuat
sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dipresentasikan maksimal pada minggu ke 12
(dua belas) terhitung sejak dikeluarkannya SPMK.
4. CD Laporan
Seluruh hasil hasil kegiatan yang dituangkan dalam bentuk laporan direkam dalam
cakram pemutar/CD sebanyak 5 (lima) keping.
5. Gambar Desain dan Peta-Peta
Gambar desain dan peta-peta yang akan ditampilkan dibuat sebagai master dalam
format kertas A1 dan A3 sebanyak masing-masing 5 (Lima) buku.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 16
BAB 2
2.1 Administrasi
Gambar. 1 Peta Administratif Kota Tangerang Selatan
Sumber Peta : Laporan Akhir RTRW Kota Tangerang Selatan, Tahun 2017
Wilayah Kota Tangerang Selatan di lintasi oleh Kali Angke, Kali Pasanggrahan dan
Sungai Cisadane sebagai batas administrasi Kota di sebelah barat. Letak geografis Kota
Tangerang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan
timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah
penyangga Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, wilayah ini juga menjadi daerah perlintasan
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 17
yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa
Barat. Batas administratif Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang
Sebelah timur berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta dan Kota Depok
Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Kabupaten Bogor dan Kota Depok
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Secara administratif luas wilayah Kota Tangerang Selatan berdasarkan Undang-Undang
No. 51 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan adalah 147,19 Km2
atau 14.719 Ha terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa. Kota Tangerang
Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106˚38’ -
106˚47’ Bujur Timur dan 06˚13’30” - 06˚22’30” Lintang Selatan.
Tabel.1 Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan Per Kecamatan
Luas Daerah Persentase Terhadap Luas
No Kecamatan
(Hektar) Kota (%)
1 Serpong 2.404 16,33
2 Serpong Utara 1.784 12,12
3 Ciputat 1.838 12.49
4 Ciputat Timur 1.543 10,48
5 Pamulang 2.682 18,22
6 Pondok Aren 2.988 20,30
7 Setu 1.480 10,06
Jumlah 14.719 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, 2017
1. DAS Cisadane
DAS Cisadane merupakan DAS terbesar diwilayah Kota Tangerang Selatan,
berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Pengairan Umum Kota Tangerang Selatan
(2011) panjang Sungai Cisadane ±73.000 meter dan lebarnya ±103,30 meter. Debit
maksimum Sungai Cisadane sebesar 950.000 lt/detik, sedangkan debit minimum
sebesar 67.000 lt/detik. Sungai Cisadane yang melewati Kota Tangerang Selatan terdiri
dari lima (5) Sub DAS yaitu :
1. Sub DAS Kali Cirompang, yang terletak di Kecamatan Setu;
2. Sub DAS Kali Cibarengkok, yang terletak di Kecematan Setu dan Kecamatan
Serpong;
3. Sub DAS Kali Cisengkol, yang terletak di Kecamatan Serpong;
4. SUB DAS Kali Jeletreng, yang terletak di Kecamatan Serpong;
5. SUB DAS Kali Cisalak, yang terletak di Kecamatan Serpong.
DAS Cisadane memiliki daerah tangkapan seluas 1.100 km2 dan merupakan salah satu
sungai utama di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Sumbernya berada di Gunung Salak –
Pangrango (Kabupaten Bogor, sebelah Selatan Kabupaten Tangerang) dan mengalir ke
Laut Jawa. Fluktuasi aliran sungai Cisadane sangat bergantung pada curah hujan di
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 19
daerah tangkapannya. Aliran yang tinggi terjadi saat musim hujan dan menurun saat
musim kemarau.
DAS Cisadane merupakan DAS yang mengalami perkembangan penduduk dan alih
fungsi lahan paling pesat di Indonesia. Luas DAS Cisadane sekitar 154.654 Ha. Laju
alih fungsi lahan sawah menjadi lahan terbangun sekitar 696 Ha per tahun. Tahun 1988,
lahan sawah sekitar 38.000 Ha. Selama 22 tahun, lahan sawah berkurang menjadi
22.000 Ha pada tahun 2010. Padahal, sawah tersebut teririgasi dengan baik. Tahun
2010, DAS Cisadane dihuni sekitar 3,49 juta penduduk. Perkiraan Tahun 2012, jumlah
penduduk di DAS Cisadane meningkat menjadi 3,95 juta jiwa sehingga luas lahan per
jiwa sekitar 391 m2. Daya dukung lahan DAS Cisadane yang terbatas ini akan menjadi
masalah untuk menghidupi penduduk yang terus bertambah.
Potensi air hujan yang hilang karena limpasan permukaan di DAS Cisadane sekitar 1,83
juta m3 dalam setahun, dimana rasio limpasan permukaan terhadap curah hujan berkisar
37 – 44 % (kategori sedang). Tahun 2012 Luas lahan terbangun sekitar 27.166 Ha,
meningkat 7.530 Ha dibandingkan Tahun 2006 artinya setiap tahun luas lahan
terbangun berpotensi meningkat 1.255 Ha. Dengan terus meningkatnya konversi lahan
menjadi lahan terbangun, akan semakin meningkatkan potensi limpasan permukaan
(berdampak banjir) dan menurunkan potensi storage dalam tanah. Erosi di DAS
Cisadane sangat mengkhawatirkan. Tahun 2012, jumlah erosi DAS Cisadane ekitar
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 20
13,13 juta ton, meningkat 6,98 juta ton dibandingkan erosi Tahun 2005. Dengan kata
lain, jumlah erosi di DAS Cisadane akan bertambah 1 juta ton setiap tahun. Paling
banyak berasal dari sub DAS Cianten (47,5 %) dan Cisadane hulu (47,2 %). Hal ini
akan menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan sedimentasi (pendangkalan) di alur-
alur sungai.
2.4 Kepmen PU Tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Cisadane
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 22
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2014;
4. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan
Fungsi Kabinet Kerja;
5. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah
Sungai;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan
Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 09/PRT/M/2011;
MEMUTUSKAN:
KESATU : Menetapkan pola pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Ciliwung-
Cisadane sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Januari 2015
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT,
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
2.5.1 Peran dan Upaya BBWS Cisadane dalam mengatasi masalah banjir
a. Penanganan secara Struktur (Fisik)
- Normalisasi/Optimalisasi dan penataan sungai/banjir kanal
- Perbaikan, perkuatan tanggul/tebing sungai dan banjir kanal
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 24
- Pembangunan banjir kanal timur
- Pembangunan stasiun pompa/sistem polder
- Rehabilitasi situ-situ dan pengembangan dan parit, dll
b. Penanganan secara Non Struktur (Non Fisik)
Pengembangan Sistem peringatan dini bahaya banjir (Melalui Unit Telemetry)
dan pos piket radio pemantauan banjir
Penyediaan bahan banjiran dan peralatan untuk penanganan darurat banjir
(pompa mobil, dump truck, perahu karet, dll)
Sosialisasi mengenai masalah pengendalian banjir di WS Cisadane
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 25
BAB 3
M etodologi
3.1 Pendekatan Studi
Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang diisyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Konsultan akan mengerahkan Team Tenaga Ahli yang
sudah berpengalaman khususnya dalam bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane Tahun
Anggaran 2018. Team Konsultan Perencana akan bertanggung jawab didalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan menggunakan hasil pengamatan lapangan dan
hasil pengukuran serta analisa untuk menghasilkan Pemodelan Penelusuran Banjir
Daerah Aliran Sungai Cisadane yang diperoleh di lapangan, sehingga dalam
memberikan rekomendasi akhir akan optimal, lengkap, akurat dan inofatif, serta efektif
dan efisien. Oleh karenanya hubungan kerja antara pihak Konsultan Perencana dengan
Instansi terkait terutama di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam hal
ini Dinas Pekerjaan Umum Kota tangerang Selatan harus harmonis dan baik.
Pendekatan umum yang dilakukan oleh Konsultan Perencana dalam Perencanaan
Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane adalah dengan
melakukan rekayasa sumber daya air yang menitik beratkan pada menyusunan
memodelan penelusuran banjir. Masalah yang berhubungan dengan pengendalian banjir
tidak hanya pada rekayasa dan teknologi, tetapi juga mencakup masalah sosial, ekonomi
dan lingkungan. Oleh karena itu dalam Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir
Daerah Aliran Sungai Cisadane melalui penggunaan model hidraulik, memerlukan
pelayanan dari ahli-ahli Bangunan Air, Ahli Hidrolik, Ahli Geoteknik, Ahli Topografi
dan lain-lain, disamping ahli bidang rekayasa Teknik Sipil.
Metode kerja ditetapkan dalam menangani perencanaan turap/talud atau brojong
meliputi kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan, dimulai dengan survey untuk
mengumpulkan data-data primer dan sekunder, penyusunan data, pengolahan dan
analisa/investigasi data, rancangan konstruksi bangunan air disertai dengan gambar
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 26
perencanaan yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan yang disesuaikan dengan
tahapannya. Pada gambar dibawah ini disajikan secara skematis pendekatan
perencanaan normalisasi sungai/kali.
Hasil studi ditambah dengan survei lapangan mengenai kondisi existing sistem jaringan
sungai/kali dan tata air di lapangan serta keinginan pihak terkait didaerah, akan
dijadikan bahan untuk menganalisa pada kasus studi yang mencangkup bahasan aspek
teknis, aspek institusional, aspek kondisi lapangan dan aspek finansial.
Dalam mewujudkan tujuan yaitu diperolehnya suatu Perencanaan Pembangunan
Prasarana Sumber Daya Air Daerah Pengaliran Kali Cisadane dan sistem pengendalian
banjir yang efektif dan efisien pada kali Cisadane, maka harus dilakukan perencanaan
terhadap metode penggambaran yang sesuai dengan standar untuk mewujudkannya.
Seluruh pekerjaan dibagi dalam 3 tahap yaitu Tahap Persiapan, Tahap Survei Lapangan
dan Tahap Perencanaan Penyusunan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran
Sungai Cisadane.
Dalam Kerangka Acuan Kerja waktu pelaksanaan tahap persiapan, tahap survey
lapangan, tahap perencanaan sampai tahap penyerahan pekerjaan adalah 90 (sembilan
puluh) hari kalender. Sehingga waktu untuk pekerjaan tahap persiapan, tahap survei
lapangan dan tahap analisa, menjadi dasar dalam proposal teknis ini dalam Perencanaan
Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 27
3.2 Alur Berfikir
Skema pendekatan Pola Pikir pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan oleh konsultan adalah seperti skema berikut.
IDENTIFIKASI HASIL
SURVEY ANALISIS
Studi terdahulu
KEBIJAKAN/PERATURAN/UU
SURVEY TOPOGRAFI DOKUMEN :
Data Survey lapangan
SURVEY MEKANIKA
Kebijakan/P LAPORAN
TANAH/SOIL
SURVEY UTILITAS eraturan/UU MODEL HIDRAULIK
Masukan Instansi Terkait
SURVEY HIDROLOGI GAMBAR PENELUSURAN
BANJIR
DESIGN PENGENDALIAN
ANALISA BANJIR
GAMBAR TEKNIK
Model Hidraulik
Pemodelan
Analisa Banjir
Das Cisadane
Untuk dapat Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane harus dilihat kondisi eksisting, maka diperlukan suatu
pendekatan yang memasukkan berbagai perangkat dan aspek yang selama ini digunakan sebagai parameter penentu perencanaan bangunan air yang
berfungsi untuk pengendalian banjir tersebut. Adapun Metodologi kerja konsultan adalah sebagai berikut:
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 28
Surat Perintah Mulai
MASUKAN (INPUT)
Kerja KAK
INFORMASI TAMBAHAN SELAIN DARI
LAPANGAN
INFORMASI PUSTAKA : TERTIB ADMINISTRASI YANG
o Gambar Teknik
o Rencana Penanganan HARUS DIPERHATIKAN (OUTPUT)
Mobilisasi o Peta Gunther
Personil o Peta Topografi 1. Kontrak
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 29
Laporan Pendahuluan | 2018
PERSIAPAN
Mobilisasi Personil
Penyusunan Rencana
kerja
Mempelajari format
survey dan cheking
PENGAMBILAN DATA
format.
PENELUSURAN BANJIR
GAMBAR PENGGENANGAN
INDIKASI BANJIR
DESIGN ALTERNATIF PENAMPANG SUNGAI
REPORT-REPORT
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
30
Laporan Pendahuluan | 2018
Penekanan pada studi ini adalah pendekatan secara komprehensif dan bertahap terhadap data
informasi baik yang bersifat primer maupun sekunder yang berkaitan dengan Perencanaan
Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane, agar hasil penelusuran banjir dapat
berfungsi secara optimal. Dalam rangka melaksanakan perencanaan ini, konsultan memandang
perlu melakukan beberapa pendekatan sebagai berikut :
Pendekatan strategis yang menyangkut penentuan struktur fungsi kegiatan yang merupakan
penjabaran dan pengisian dari rencana pengembangan kali Cisadane di masa yang akan datang.
Pendekatan teknis yang menyangkut upaya mengoptimasikan pemanfaatan ruang dengan tetap
mempertimbangkan kebutuhan pengembangan dimasa yang akan datang. Pendekatan teknis ini
diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan,penyediaan sarana dan prasarana secara
tepat serta pengembangan tepi saluran, sesuai dengan pemanfaatan lahan sekitar Anak kali/sungai
Cisadane dan rencana pengembangannya kedepan.
banjir. Konsep pengendalian banjir dilakukan berdasarkan konsep daerah tangkapan air hujan, yang
akan menjadi kawasan service bagi alur sungai. Metodologi penyelesaian pekerjaan ini adalah:
Melakukan pembuatan peta sistem sungai didalam kawasan daerah aliran sungai Angke dengan
mengfokuskan pada anak anak sungai Cisadane. dengan menggunakan peta google map sebagai
back ground Melakukan Identifikasi sistem sungai Cisadane dan menginventarisasi subdas subdas
daeri sungai Cisadane sampai pada subdas orde 3, yang merupakan masukan dari sistem drainase
kota. Menetapkan alur pengaliran dari saluran drainase yang masuk ke saluran pengumpul pada
orde lebih besar. Menentukan besarnya aliran yang akan mengalir melalui saluran pengumpul
melalui luasnya daerah yang menjadi service dari setiap saluran. Luasan daerah servise ini
merupakan beban aliran yang harus dipikul oleh saluran pengumpul. Luas beban ini dilacak dari
saluran dibagian hulu sampai hilir. Dengan mengghunakan data sekunder berupa peta yang berasal
dari peta DEM (Digital elevation Model) dilakukabn perekaman dan pendugaan koefisien limpasan
dari subdas subdas untuk berbagai perubahan tata guna lahan. Dilakukan peramalan hidrograf aliran
dari beberapa macam skenario perubahan lahan dengan mengunakan model Hec HMS. Hidrograf
ini akan menjadi beban yang akan masuk ke saluran, dan menjadi masukan/Input bagi model
dinamik hydraulic yang dapat memperlihatkan kondisi saluran. Berdasarkan analisa hidrologi dan
hidrolika saluran makan dapat diketahui penangan yang diperlukan untuk mengendalikan banjir.
Simulasi yang dilakukan terhadap alur alur sungai akan memperlihatkan kinerja kapasitas sistem
jaringan sungai di wilayah daerah aliran sungai Angke Dari analisa sistem sungai dapat dikeluarkan
rekomendasi dan prioritas penangan terhadap sungai sungai untuk diambil keputusan perbaikan dan
peningkatan saluran. Perencanaan teknis saluran yang yang menjadi prioritas penanganan sistem
sungai.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
32
Laporan Pendahuluan | 2018
Pola pikir pekerjaan Perencanaan Pembangunan Prasarana Sumberdaya Air Aliran Sungai Cisadane
Informasi dari
masyarakat
Database
Dinas PU
BANJIR DIDAERAH
ADMINISTRASI KOTA
TANGERANG
SELATAN
Peta
Perlu Peta - Google
Jaringan PETA DASAR - DEM
sungan dan SISTEM SUNGAI - Survey
Drainase
TEMATIK PETA:
- Arah Aliran
- Service area/
daerah layanan
- Koef Pengaliran SURVEY
- Dimensi Saluran LAPANGAN
IDENTIFIKASI:
ANALISA PENANGANAN - Sub-Das
BANJIR: - Penetapan Alur sungai
- Model Hec HMS Pengumpul
- Hydrograf - Kondisi Saluran
- Model Hec Rac - Dimensi saluran
- Solusi Pengendalian - Koef. Limpasan
banjir - Skenario Pengembangan
Rekomendasi
Penangan dan
Prioritas
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
33
Laporan Pendahuluan | 2018
Otoritas Aset
No Kelas Nomenklatur Properti Hidrologis Contoh Nama
(Pemilik Aset)
1 Memebentuk Das mandiri, tidak merupakan SubDAs dari sistem
apapun
Balai Besar wilayah
1 Sungai Utama 2 Alurnya merupakan drainase alamiah Cisadane
sungai
3 membentuk alur terpanjang dalam DAS tersebut
4 Bermuara di laut
1
Merupakan satu kesatuan Subdas mandiri di dalam Das sungai utama 1. DAS Jeletreng
Dinas Kabupaten
2 Alurnya merupakan merupakan drainasi alamiah 2. Das Cirompang
2 Anak Sungai 1 kota (c.q) Bagian
SDA)
3 membentuk alur terpanjang dalam DAS anak sungai 1 3. Das Cisengkol
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
34
Laporan Pendahuluan | 2018
Selain melakukan klasifikasi badan sungai dan nomeklatur, didalam pengerjaan ini, kami pihak
konsultan menggunakan peta dasar untuk melihat dan menentukan lokasi wilayah kajian atau
pekerjaan, dengan menggunakan peta yang bersumber dari DEM, agar bisa mempermudah didalam
melakukan pengukuran, contohnya seperti gambar yang ada dibawah ini:
Gambar 3. 2 Peta DAS Cisadane
Kemudian dari hasil lapangan kami olah atau proses dijadikan peta kontur yang bersumber dari data
topografi, dikombinasikan dengan peta DEM yang bertujuan untuk memperjelas kondisi wilayah
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
35
Laporan Pendahuluan | 2018
kajian, misalnya seperti dataran tinggi dan dataran rendahnya dan hasilnya seperti yang ada
dibawah ini:
Gambar 3. 3 Peta DAS Cisadane berdasarkan Kontur
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
36
Laporan Pendahuluan | 2018
Batas DAS
Jeletreng
Batas
Adiminstrasi
Sungai
Cisadane
Dokumen (a) dan (b) diharapkan akan memberikan informasi sektoral tingkat nasional terkait
pengelolaan ruang dan lahan terkait pengelolaan sumber daya air dalam hal penanganan banjir.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
37
Laporan Pendahuluan | 2018
Literatur (c) dan (d) merupakan sumber informasi strategi pengelolaan kawasan hulu DAS yang
berada dikawasan hulu. Sementara dokumen selanjutnya diharapkan dapat memberi informasi
terkait kebijakan pengelolaan sumber daya air yang spesifik bagi wilayah Kota Tangerang Selatan.
Tabel 3. 2 Peraturan Pemerintah Tentang Sumber Daya Air
NO Dokumen Uraian
Kota Tangerang Selatan dilalui oleh 3 Sungai besar, yaitu Pesanggrahan, Angke dan Cisadane.
Dengan kondisi wilayah seperti ini sangat wajar apabila permasalahan air menjadi begitu penting
bagi Kota Tangerang Selatan. Saat ini kapasitas penampang sungai yang menampung aliran sungai
dari hulu pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan sudah
tidak lagi mendukung, kurang baiknya sistem sungai/saluran akibat dari pendirian bangunan-
bangunan liar, pembangunan-pembangunan secara parsial yang tidak terintegrasi, penyempitan dan
pendangkalan sampai ke tingkat anak sungai/saluran-salurannya merupakan faktor yang
mengakibatkan terjadinya banjir, meskipun rehabilitasi dan normalisasi sampai saat ini masih terus
dilakukan secara berkesinambungan, beberapa titik banjir juga telah dipetakan, penanganan secara
terpadu terus dioptimalkan, peran serta masyarakat dalam hal ini sangatlah juga diperlukan,
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai/saluran di sekitar lingkungan
masing-masing.
Dalam rangka persiapan perencanaan Pembangunan Saluran untuk penanganan banjir di wilayah
Kota Tangerang Selatan, tahapan melakukan kegiatan pendataan kondisi saluran pengendali banjir
sangatlah utama untuk mendapatkan perencanaan yang sempurna terutama perencanaan teknis
pembangunan saluran pengendali banjir.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
38
Laporan Pendahuluan | 2018
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan memerlukan data terkini kondisi tata air dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya secara akurat dan salalu dapat di perbarui untuk merekam dan
selalu menggambarkan keadaan terkini lapangan. Dengan adanya data dan informasi yang selalu
terkini tersebut, yang direkam dalam suatu sistem informasi, diharapkan dapat dilakukan evaluasi
terhadap kinerja sistim saluran pengendali banjir secara menyeluruh. Selanjutnya, berdasarkan
evaluasi tersebut, dapat dirancang tindakan tindakan perbaikan integratif menyeluruh untuk semua
ruas saluran sebagai suatu sistem tata air, berdasarkan penelusuran hidrograf banjir akibat beban
hujan rencana ketika mengalir melalui sistem saluran eksisting, ataupun alternatif-alternatif sistem
saluran rencana yang akan diuji kinerjanya. Berdasarkan kinerja alternatif-alternatif tersebut dapat
dilakukan tindakan perbaikan dengan urutan prioritas sehingga akan lebih efektif dan efisien
Upaya pendekatan penanganan permasalahan terhadap saluran pengendali banjir pada tahun
anggaran 2018 ini dilakukan pekerjaan perancangan Sistem Informasi Tata Air (SI Tata Air) yang
secara bertahap nantinya dapat melayani kebutuhan data untuk menjalankan model simulasi
penelusuran banjir (Model Simulasi Banjir). Selanjutnya model ini harus dapat dipakai sebagai alat
pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas perbaikan sistim saluran pengendalian banjir
serta. Selain itu, pengumpulan data dan informasi yang dilakukan juga harus dapat dipakai untuk
mengidentifikasi kebutuhan perbaikan yang kritis/mendesak, serta membuat DED serta RAB
pekerjaan tersebut agar siap dilelang dan dikerjakan. Secara umum alur kerja dari simulasi dapat
dilihat dari alur berikut:
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
39
Laporan Pendahuluan | 2018
Secara lebih rinci, keterkaitan antara data dan rancangan pengolahannya, yang sedapatnya di
otomasi memanfaatkan aplikasi komputer, dapat Dapat dilihat pada Gambar.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018
40
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 41
Laporan Pendahuluan | 2018
BAB 4
R encana Kerja
4.1 UMUM
Didalam Kerangka Acuan Kerja telah dijelaskan bahwa waktu untuk pelaksanaan pekerjaan
“Perencanaan Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air Daerah Aliran Sungai Cisadane TA.
2017” adalah 90 ( sembilan puluh ) hari kalender, maka untuk mencapai sasaran pekerjaan
yang di inginkan dan ketepatan waktu untuk penyelesaian pekerjaan diperlukan pengaturan
jadual penugasan Tenaga Ahli yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut.
Penugasan tenaga Ahli tersebut adalah sangat penting dalam rangka realisasi hasil pekerjaan
seefektif dan seefisien mungkin, dimana penugasan Tenaga Ahli tersebut selalu disesuaikan
dengan keperluaan pelaksanaan pekerjaan.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 42
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 43
Laporan Pendahuluan | 2018
5 Surveyor Surveyor
Untuk mencapai sasaran/tujuan pekerjaan yang sesuai dengan harapan maka dibuatkan time
schedule perencanaan, setelah itu ditentukan pembagian tugas tenaga ahli.
Konsultan akan menyediakan jasanya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan
pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi segala persyaratan
yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan serta mengusahakan sedikit mungkin
adanya perubahan-perubahan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 44
Laporan Pendahuluan | 2018
Untuk mencapai sasaran/tujuan pekerjaan yang ditentukan tenaga ahli/penyedia jasa akan
bekerja keras secara penuh dan mempunyai kulifikasi dan dukungan dari berbagai disiplin
ilmu.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, tenaga ahli yang diperlukan harus bekerja secara penuh
serta harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :
i. Ahli Teknik Sungai dan Drainase (Sebagai Team Leader)
Team Leader adalah seorang sarjana Strata 1 (S1) dengan latar belakang Teknik Sipil
yang memiliki pengalaman dibidang perencanaan Irigasi.
Team Leader/Ahli Teknik Sungai dan Drainase berpengalaman profesional 3 tahun dalam
bidangnya. Ketua Tim mengetahui dengan baik proses perencanaan, pengumpulan data
dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan survey/pengukuran,
perencanaan dan penataan sungai/saluran.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader/ Ahli SDA meliputi :
a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
biasa menghasilkan pekerjaan seperti yang telah diuraikan/ditentukan diatas
dengan efektif.
b. Bekerja sama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan yang diharapkan pemberi tugas. Mengkoordinir dan mengendalikan
semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data lapangan dari jenis
pekerjaan yang ditangani. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik
dalam tahap pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan.
c. Memeriksa dan menganalisa hasil pengumpulan data lapangan serta membuat
perhitungan dan gambar-gambar yang diperlukan sesuai dengan ketentuan.
d. Mengasistensikan hasil pekerjaan secara bertahap dan teratur kepada pemberi
tugas dan masing-masing jenis pekerjaan sehingga hasil akhir dari pekerjaan
dapat memuaskan. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
e. Turut menyusun laporan-laporan dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaan.
f. Team leader yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang dan lamanya waktu
penugasan adalah selama 2 (dua) bulan
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 45
Laporan Pendahuluan | 2018
ii. Ahli Teknik Sipil
Ahli Teknik Sipil adalah sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) yang
berpengalaman professional yang berpengalaman 3 tahun di bidang Sumber Daya Air
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 46
Laporan Pendahuluan | 2018
a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dari
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini, sehingga semua aspek kegiatan
perencanaan pembangunan prasarana sumber daya air daerah pengaliran kali
Cisadane dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu serta mencapai hasil
yang diharapkan.
b. Menyiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan data, kajian dan perencanaan teknik, serta penyajian akhir dari
hasil keseluruhan pekerjaan
c. Melakukan design penataan kawasan bantaran sungai agar menjadi lebih
bermanfaat dan asri.
d. Melakukan monitoring dan evalusasi terhadap pengumpulan data sekunder dan
data primer berupa pengamatan tanah maupun pengukuran lapangan.
e. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada Team Leader
dan pemberi kerja. Berikut
Hubungan konsultan dengan instansi terkait.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 47
Laporan Pendahuluan | 2018
4.5 Tahap Persiapan Dan Pemahaman KAK
Pada tahap ini akan dilakukan kajian terhadap Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh
Pemberi Kerja untuk memahami lingkup pekerjaan yang diberikan dan memahami lingkup
tanggung jawab konsultan diantaranya :
Persiapan tenaga ahli
Merumuskan indikator dan variabel pengumpulan data,
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 48
Laporan Pendahuluan | 2018
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas
(Pemimpin Pelaksana) maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.
b. Tahapan Pekerjaan
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi
Pekerjaan persiapan perencanaan kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi pekerjaan
peninjauan kondisi lapangan, melakukan pengukuran topografi dan lpengamatan mekanika
tanah di sekitar situ serta persipan untuk melakukan pengukuran dimensi dan prioritas
perencanaan, pada Perencanaan Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air Daerah Pengaliran
Kali Cisadane
Kegiatan persiapan dilakukan segera setelah turunnya Surat Perintah Mulai Kerja dari
Pimpinan Proyek. Kegiatan persiapan ini meliputi :
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 49
Laporan Pendahuluan | 2018
perencanaan perkuatan tebing mendapat persetujuan Pemberi Tugas dengan mencantumkan
koreksi dan saran yang diberikan, berikut posisi alternatif konstruksi perkuatan tepi saluran
yang pernah diteliti. Desain final digambar di atas lembar standar.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 50
Laporan Pendahuluan | 2018
BAB 5
S urvey Pendahuluan
DAS Cisadane memiliki daerah tangkapan seluas 1.100 km2 dan merupakan salah satu sungai
utama di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Sumbernya berada di Gunung Salak – Pangrango
(Kabupaten Bogor, sebelah Selatan Kabupaten Tangerang) dan mengalir ke Laut Jawa.
Fluktuasi aliran sungai Cisadane sangat bergantung pada curah hujan di daerah tangkapannya.
Aliran yang tinggi terjadi saat musim hujan dan menurun saat musim kemarau.
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 51
Laporan Pendahuluan | 2018
5.1.1 Lokasi Sungai Cisadane
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 52
Laporan Pendahuluan | 2018
Peta Sungai Cisadane
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 53
Laporan Pendahuluan | 2018
1.1.2 Peta Lokasi Pekerjaan
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 54
Laporan Pendahuluan | 2018
1) Sungai Cisengkol
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 55
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 56
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 57
Laporan Pendahuluan | 2018
2) Sungai Cisalak
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 58
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 59
Laporan Pendahuluan | 2018
3) Sungai Jeletreng
Peta Sungai Jeletreng
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 60
Laporan Pendahuluan | 2018
4) Sungai Cirompang
Peta Sungai Cirompang
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 61
Laporan Pendahuluan | 2018
Perencanaan Pemodelan Penelusuran Banjir Daerah Aliran Sungai Cisadane TA. 2018 62