BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, secara tidak langsung akan
mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.
Kebutuhan informasi penerbangan yang semakin cepat dan juga komunikasi
secara global telah mendorong terjadinya persaingan yang kompetitif antara
perusahaan dalam upaya menguasai pasar.Salah satu trnsportasi yang semakin
hari semakin pesat adalah industri penerbangan. Di Indonesia industri
penerbangan bukan lagi merupakan sebagai alat transportasi bagi kalangan
menengah ke atas,akan tetapidari berbagi kalangan dapat menggunakan alat
transportasi tersebut. Hal ini ditunjang dari Indonesia yang merupakan negara
Kepulauan. Untuk menghubungkan ribuan pulau di Indonesia transportasi laut
dan udara merupakan andalan utama.
Suatu usaha agar mengatasi suatu persaingan dikalangan industry yang
bergerak di bidang penjualan tiket pesawat maka salah satunya adalah dengan
menerapkan strategi harga, meletakkan suatu promosi dan kualitas pelayanan,
sehingga dapat membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen
maupun calon konsumen. Produk yang ditawarkan perusahaan merupakan
sebuah tiket pesawat yang berkualitas dengan harga bersaing dalam pasaran
khusus
untuk
perusahaan
penerbangan
komersil
berjadwal
semakin
terhadap keputusan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan
pembelian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Harga
2.1.1
Pengertian Harga
Pemasaran adalah suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, jika
10
kebutuhannya
dipengaruhi
agar
supaya
perusahaan
11
kebutuhannya
dipengaruhi
agar
supaya
perusahaan
merencanakan,menentukan
harga,
mempromosikan
dan
Penetapan Harga
12
memperlihatkan
kemungkinan jumlah produk yang akan terjual per periode, pada tingkattingkat harga alternative. Permintaan yang semakin tidak elastic, semakin
tinggi pula harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan.
3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat
produksi yang berbeda-beda.
4. Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar utuk
menetapkan harga mereka sendiri.
5. Perusahaan memilih salah satu dari metode penetapan harga terdiri
penetapan harga biaya plus, analisis pulang pokok dan penetapan harga
sasaran, penetapan harga nilai yang diperoleh, penetapan harga yang
sesuai degan laju perkembangan dan penetapan harga sampul tertutup.
6. Perusahaan memilih harga final, menyatakan dalam cara psikologis yang
paling efektif dan mengeceknya unuk meyakinkan bahwa harga tersebut
sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula
dengan para penyalur, grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing, pemasok dan
pemerintah.
2.1.3
Menentukan permintaan
13
Menurut Thamrin Abdullah (2012 :173) setiap harga yang ditentukan oleh
perusahaan akan membawa kepada tingkat permintaan yang berbeda dan oleh
karenanya
akan
mempunyai
pengaruh
yang
berbeda
terhadap
sasaran
Promosi
2.2.1
Pengertian Promosi
Dalam menejemen pemasaran dikatakan bahwa promosi merupakan ujung
tombak kegiatan bisnis suatu produk dalam rangka menjangkau pasar sasaran dan
menjual produk tersebut. Hamper dapat dipastikan bahwa promosi dilakukan
untuk produk baik berupa barang maupun jasa dan baik bermerek maupun tidak
bermerek. Kita dapat menemukan produk-produk yang tidak bermerek ditempattempat tertentu, misalnya dipasar tradisional atau kegiatan home industry seperti
produk berupa kue atau roti. Apalagi pada musim event-event besar seperti hari
raya idul fitri, hari raya natal,dan sebagainya. Kegiatan home industry meningkat,
karena pesanan berbagai macam kue atau roti semakin banyak pula dan kegiatan
ini pada umumnya hanya melibatkan anggota keluarga. Jika pesanan tidak mampu
dikerjakan oleh beberapa anggota keluarga, bias juga menggunakan tenaga orang
14
lain untuk membantu dan itupun kalau sudah selesai ataupun berkurang
pesanannya, maka kerja tambahan dari pihak luar dikurangi atau diberhentikan.
Bagi perusahaan besar kegiatan promosi produk dapat dilakukan melalui
televisi yang jangkauan siaran tidak hanya didalam negeri saja tetapai dapat
melalui media televise di luar negeri. Bahkan satu kegiatan promosi melalu media
televise terbilang sangat besar biaya promosinya sampai ratusan miliyar rupiah
dalam satu periode (tahun). Kegiatan promosi produk lainya melalui radio,
pameran produk, kegiatan social, kegiatan perlombaan, spanduk, brosur, kegiatan
seminar, penyuluhan, sampel produk. Dan lain sebagainya.
Menurut A.Hamdani (dalam danang sunyoto 2012 : 154) promosi
merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi
bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.
Menurut Indriyono Gitosudarmo (danang sunyoto, 2012 :155) promosi
adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka akan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan suatu
15
produk dapat dipilih beberapa cara, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas,
personal selling yang disebut bauran promosi.
Menurut William J.Stanton (1991, Dalam Danang Sunyoto, 2013 :152),
promosi adalah unsure dalam bauran pemasaran perusahaan yang didaya gunakan
untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan
(promotions is the element an organizations marketing mix that serves to inform,
persuade, and remaind the market of the organization and or its products).
Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan,
promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat yang membantu pencapaian
tujuan perusahaan (the promotion mix is the combination of personal selling,
advertising, sales promotion, publicity, and public relations that helps and
organization achieve its marketing objectives).
2.2.2
16
17
Perilaku Promosi
Menurut Peter & Olson (2000, Dalam, Danang Sunyoto, 2013 :164)
strategi promosi harus mempengaruhi bukan hanya kognisi konsumen tetapi juga
perilaku mereka. Tujuan penjualan, laba dan pangsa pasar suatu perusahaan dapat
dicapai hanya jika konsumen melakukan prilaku tertentu, termasuk didalamnya
membeli produk tersebut. Berbagai macam promosi dapat digunakan untuk
mengurangi macam-macam perilaku di sepanjang rangkaian pembeli kosumsi.
Pada prilaku promosi ini akan dibahas mengenai ko1ntak informasi dan
komunikasi dari mulut ke mulut konsumen lainya.
2.3
Kualitas Pelayanan
2.3.1
18
dan
bertindak
demi
kepentingan
pelanggan,
serta
19
2.4
Keputusan Pembelian
strategi pemasaran,
misalnya:Datanglah ke took kami siang ini untuk mendapatkan kopi dan donat
gratis!. Analisis kami terhadap keputusan pembelian dapat digeneralisasi untuk
pilihn tidak membeli ini.
2.4.2 Model Prilaku Konsumen Dalam Pengambialan Keputusan
Menurut Thamri Abdullah & Francis Tantri (2012 :111) Pada masa-masa
yang lalu, para pemasar dapat memahami para konsumen melalui pengalaman
20
Penduduk (Occupants)
Objek (Objects)
Tujuan (objectives)
Organisasi (Organizations)
Operasi (operations)
Peristiwa (Occasions)
Tempat (outlets)
Mengenal
Kebutuhan
Mencari
Informasi
Evaluasi
Alternati
Keputusan
Pembelian
Tingkah laku
pasca
pembelian
21
Sumber
pengalaman
penggunaan produk
3. Evaluasi alternatif
Tahapan ketika konsumen
penengganan,
pemeriksaan,
menggunakan
informasi
dan
untuk
Penelitian Terdahulu
Sebagai perbandingan dari penelitian ini akan dibahas beberapa penelitian
terdahulu yaitu:
1. Abdurrahman Ghufran (2014) telah meneliti tentang ANALISIS
PENGARUH HARGA,PROMOSI,KUALITAS PELAYANAN DAN
CITRA
MEREK
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
22
2.6
Kerangka Pemikiran
Dari pemaparan tinjauan pustaka diatas dan dari penelitian terdahulu maka
dapat disusun suatu pemikiran teoritis yang dapat digambarkan pada gambar:
2.7
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
disadarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum di jawaban yang
empirik (Sugiyono, 2004).
Berdasarkan Teori dan permasalahan yang ada, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adala:
Hipotesis 1
23
Ho
Ha
Hipotesis 2
Ho
Ha
Hipotesis 3
Ho
Ha
pembelian
Hipotesis 4
Ho
keputusan pembelian
Ha
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengertian Metodologi Penelitian
Pengertian metodoli penelitian menurut Sugiyono (2007:1) metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data tujuan
serta kegunan pada aspek yang dikaji dan diteliti. Berdasarkan hal tersebut,
terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunan.
Penelitian yang baik harus menggunakan metodologi penelitian yang
cocok sehingga pada saart penelitian dilaksanakan, tingkat kesalahn terhadap
penelitian tersebut tidak terlalu besar atau bahkan tidak ada. Selain itu, objek
penelitiannya harus jelas. Pada bab ini penelitian menjelaskan tentang objek yang
diteliti serta metode apa yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh
harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian tiket
Garuda Indonesia di CV. Mitra Sukses Tour & Travel.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif digunakan dengan maksud untuk memperoleh data
dan informasi yang sesuai dengan judul penelitian, dan selanjutnya akan
dipaparkan dengan jelas guna member gambaran dengan adanya fakta-fakta yang
berkaitan dengan produk, harga dan promosi yang mempengaruhi keputusan
25
pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia di CV. Mitra Sukses Tour & Travel
Tanjungpinang.
Pengertian Data Kuantitatif menurut Danang Sunyoto (2011 :22) data ini
berupa angka atau bilangan yang absolute dapat dikumpulkan dan dibaca relative
lebih mudah. Dengan melihat pada jumlah masing-masing angka seorang
penelitian dapat membuat persepsi. Misalkan data primer kualitatif, kemudian dari
bobot skor setiap jawaban responden dapat dilakukan analisis data. Atau datanya
berupa laporan keuangan suatu perusahaan, maka kejadian atas suatu transaksi
melalui rekening yang dibuka, seorang peneliti dapat melakukan analisis data
berdasarkan periode waktu.
Pengertian penelitian Kuantitatif menurut Sugiono (2007 :8) penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan.
3.3 Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
skunder, berikut penjelasan dari data primer dan data skunder:
a. Pengertian data primer menurut Istijanto (2006, Dalam Danang
Sunyoto, 2011:22) adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Pada
umumnya data prier ini sebelumnya belum tersedia, sehingga seorang
26
27
28
n=
n
1+ N ( e )
Keterangan:
n
= Jumlah Sempel
= Jumlah Populasi
missal 10%
n=
360
1+360 ( 0.10 )
sampel
yang
diteliti
adalah
sebnayak
9.99=100
Orang
29
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
a. Variabel dependen
Variabel ini adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian.
b. Variabel Independent
Variable ini adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab timbulnya variable dependent (terkait). Dalam
penelitian ini yang menjadi variable independent (bebas) variable X
adalah Harga (X1), Promosi (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3).
3.7 Definisi Oprasional Variabel
a. Harga (X1), harga merupakan nilai yang ditukar konsumen untuk suatu
manfaat atas mengkonsumsi, penggunaan, dan pemilihan barang atau jasa.
Harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaatnya. Harga yang ditawarkan
mampu bersaing dengan perusahaan lainya yang sejenis. Indicator harga
adalah:
1. Harga sesuai kualitas produk
2. Harga bersaing
3. Harga terjangkau
b. Promosi (X2), merupakan kegiatan pemasaran dalam membujuk,
menginformasikan tentang produk atau jasa yang CV. Mitra Sukses Tour
& Travel tanjungpinang. Indikatornya adalah:
1. Potongan harga
2. Iklan
3. Harga
30
berhubungan
erat
dengan
kualitas
jasayang
diharapkan
defenisi
indikator
No
indikator
pertanyaan
skala
peneliti
Harga
harga
1. H
2,3
1. Harga
tiket likert
merupakan nilai
ar
garuda
yang
ditukar
ga
terjangkau
konsumen untuk
se
dibandingkan
suatu
su
dengan
atas
ai
pesawat
mengkonsumsi,
ku
lainnya.
manfaat
masih
tiket
31
penggunaandan
ali
pemilihan
ta
pesawat
Garuda
Harga
pr
terjangkau oleh
ditawarkan
od
semua
sesuai
uk
yang
dengan
Harga
yang
tiket
kalangan.
3. Garuda selalu
2. Harga
manfaatnya.
2. Harga
2
bersaing
3. Harga
merekomondas
ikan
ditawarkan
jasa
terjangkau
pernerbangan
mampu bersaing
dengan
cara
menjual
tiket
yang
lebih
dengan
perusahaan
lainya
yang
murah
4. Hargatiket
sejenis
1,3
yang
ditawarkan
Garuda
sesuaidenganke
promosi
merupakan
kegiatan
pemasaran
1. Potongan
harga
2. Iklan
3. Harga
1,3
mampuansaya
5. Membeli tiket likert
pesawat
Garuda karena
dalam
diskon
yang
membujuk,
ditawarkan
32
menginformasik
an
6. Menggunakan
tentang
2,3
tiket
pesawat
Garuda karena
mendapatkan
potongan harga
Travel
apabila
tanjungpinang
membeli
dijumlah yang
banyak
7. Informasi dari
promosi
yang
diberikan
2
cukup jelas.
8. MengetahuiMa
skapai
Garudadaribros
ur,
pameran,
dan
media
cetak
Kualitas
Kualitas
pelayanan
Pelayanan
Dalam
1. Bukti
langsung
(tangibles)
2. Relibilitas
perusahaan jasa
(reliability)
seperti maskapai 3. Daya tanggap
1,2
9. Fasilitas
yang Likert
ada di Garuda
memadaikebut
uhankonsumen
10. Kelayakanmas
kapai
Garuda
33
penerbangan,
kualitas layanan
(responsivene 1,2,4
ss)
4. Jaminan
digunakanuntu
menjadi sangat
kpesawatberku
(assurance)
karena 5. Perhatian
penting
berhubungan
yang
alitas.
11. Kualitaspelaya
(empathy)
nan yang ada
erat
dengan
di
kualitas
Garuda
1,3,5
cukupbaik.
12. Petugas
jasayang
diharapkan
memiliki
dibandingkan
pengetahuan
dengan kualitas
2,5
dalam
Likert
Keputusan
jasa
yang
bidangnya
13. Petugas tampil
Pembelian
dipersepsikan
rapi
dalam
melayani
1,2
konsumen
14. Petugas
memberikan
informasi yang
jelas
tahap
dan
dalam
3,1,5
mudah
pengambilan
keputusan
dimengerti
15. Prosedur
dimana
pembelian tiket
konsumen
pesawat
34
benar-benar
1.
2.
3.
4.
membeli.
Produk
Harga
Promosi
Ketepatan
Pengambilan
Garuda mudah
dan cepat
16. Menggunakan
4,5
waktu
5. Proses
keputusan
pesawat
Garuda karena
merupakan
pembelian
suatu
tiket
terbiasa
kegiatan
individu
secara langsung
terlibat
berpergian
17. Waktu
yang
1,
dalam
penerbangan
sesuai dengan
mendapatkan
jadwal
dan
yang
diinformasikan
18. Memilikikesad
mempergunakan
aranterhadapke
barang
yang
1,4
butuhanperjala
ditawarkan.
nan
19. Aktifmencariin
formasitentang
kualitaspelayan
1,2,3
ansebelummem
utuskanpembel
ian
20. Merasapuasset
elahmemutuska
ndanmengguna
1,3
kanjasapenerba
35
ngan Garuda.
36
37
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (). Suatu variabel dikatakan eliabel jika
memberikan nilai () 0,60 (Ghozali, 2006:45).
Pengertian Reliabilitas menurut Suharsimi (2006, Dalam Danang Sunyoto,
2011 :70) reliabilitas menunjukan pada suatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut tersebut
sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat
dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun diambil, tetap akan sama. Realibilitas menunjukan pada tingkat
keterandalan sesuatu. Realibilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Butir kuisioner dikatakan layak (reliable) jika Cronbach Alpa >0,60 dan dikatakan
tidak reliable jika Cronbach Alpa <0,60. Dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpa.
Uji relibilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pengukuran ulang
Caranya, kepada responden diberikan pertanyaan yang sama namun
pada waktu yang berbeda. Darinya akan dilihat apakah jawaban yang
diberikan responden konsisten atau tidak.
b. Pengukuran sekali
Cara ini melakukan pengukuran yang dilakukan hanya sekali
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan lain
atau dilakukan dengan mengukur korelasi antara variable. Uji ini dapat
38
39
40
41
jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi normalitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terdapat trend di dalam variable dan
diteliti sehingga mengakibatkan e juga mengandung trend Autokorelasi
bermakna adanya korelasi data yang diurutkan dengan order waktu (dalam
data time series) atau antar tempat (data cross section). Tujuan digunakan
uji autokolerasi adalah untuk menguji ada tidaknya kolerasi antara variable
dependen dengan variable itu sndiri, baik nilai periode sebelumnya atau
nilai periode setelah. Pengertian Autokorelasi menurut Duwi Priyatno
(2010:87) defenisi autokorelasi adalah dimana terjadinya korelasi antara
residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi.
Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefesien regresi
yang diperoleh menjadi tidak effisien, yang dapat ditarikan tingkat
kesalahan menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Model uji ini menggunakan uji Durbin-Watson jika angka D-W diantara -2
sampai +2, berarti tidak ada korelasi. Persyaratan yang harus terpenuhi
adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi.
3.9.3
the best fit/estimating line) adalah garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter
diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya
42
variable yang satu berdasarkan variable lain, dan dapat juga digunakan untuk
mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya). Analisis regrensi
digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variable
dependen bila nilai variable independen dinaikan atau diturunkan.
Penulis menggunakan program SPSS (statistical program for social
science) versi 20.0 for windows dengan analisis regresi linies berganda. Penulis
menggunakan regresi linier berganda karena menggunakan dua variable bebas dan
satu variable terkait. Regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan
sejauhmana pengaruh harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian tiket pesawa Garuda Indonesia di CV.MitraSukses Tour & Travel
Tanjungpinang..
Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh
dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand,
2006). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda (multiple regresional analisis). Analisis regresi berganda
digunakan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
pengaruh
variabel
bebas
(Independent) yaitu: harga (X1), promosi (X2), dan kualitas pelayanan (X3),
terhadap variabel terikat (Dependent) keputusan pembelian (Y), sehingga
persamaan regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
a = konstanta
43
Uji Statistik
1. Uji t (Uji Parsial)
Bentuk pengujian ini digunakan untuk mendapat mengetahui pengaruh
antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan atau cara
simultan.Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variable dependen (Ghozali, 2006).
Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua langkah pertama yang
dilakukan adalh pengujian secara parsial memalui uji t. adapun rumusan
hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut:
3= 0
2= b
1= b
H 0 :b
artinya variasi variable bebas dapat menerangkan variable tidak bebas
(variable terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variable yang diuji
H a : b1 b 2 b3 0
Artinya variasi variable bebas tidak terkait dapat menerangkan variable
bebas (variable terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variable yang
diuji.
44
45
untuk
mengukur
seberapa
jauh
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin. 2012. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Duwi Priyatno. 2010. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Penerbit
Medikom. Yogyakarta.
Elvi Kencana Dewi (2014). Pengaruh kualitas pelayanan, Promosi, Harga, dan
Lokasi terhadap keputusan pembelian rumah type 39/104 M2 pada PT.
Jaya Cipta Graha Abadi Tanjungpinang. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Pembangunan Tanjungpinang. Tanjungpinang
Fandy Tjiptono Dan Gregorius Chandra, 2005. Service, Quality dan satisfaction,.
Edisi pertama. Cetakan kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hosiana. 2014. Pengaruh Produk, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Pesawat Lion Air Pada PT. Alya Anugrah Tour & Travel
Tanjungpinang. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tanjungpinang.
Husein, Umar.2005. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Cetakan Ketiga.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (jilid 1). Penerbit
Erlangga :Jakarta.
Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (jilid 2). Penerbit
Erlangga :Jakarta.
Rika (2014). Analisis Kualitas pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Siswa Pada
Perpustakaan SMA Negeri 1 Tanjungpinang. Tanjungpinang.
Sarwono, Jonatahan dan Tutty Martadireja. 2008. Riset Bisnis Untuk pengambilan
Keputusan, Edisi 1. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cet 18.
Bandung: IKAPI.
Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service): Yogyakarta.
48