PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kenyamanan, kepuasan dan pengalaman yang menarik. Pada era saat ini, tuntutan
kualitas produk dan pelayanan yang prima dan juga layak bagi setiap
konsumennya.
apa yang dideskripsikan sendiri dalam benak mereka. Para konsumen akan
kebutuhan konsumen secara lebih spesifik dan juga memberikan pelayanan yang
1
harga yang ditawarkan wajar dan sebanding dengan kualitas yang diberikan,
maka
2
3
akan timbul rasa puas bagi konsumen. Namun, apabila harga yang diberikan
terlalu jauh dari yang diharapkan oleh konsumen, maka konsumen cenderung
dan jasa.
akan sebuah merek, maka konsumen tersebut yakin bahwa produk atau jasa yang
diharapkannya.
terutama dari segi harga yang ditawarkan dan juga brand image yang telah
dari konsumen, yaitu penilaian dari fitur-fitur produk maupun kualitas pelayanan
jasa yang memberikan tingkat kesenangan dalam mengkonsumsi produk dan jasa
dengan biaya rendah (low-fares) untuk menarik pangsa pasar yang luas karena
semakin rendah biaya, semakin tinggi minat beli konsumen dan keinginan untuk
4
merasakan berpergian jarak-jauh dengan harga yang murah. Namun di balik sisi
rendahnya harga yang ditawarkan tersebut, pasti terdapat penurunan kualitas baik
kualitas jasa pelayanan penerbangan karena dalam hal ini berkaitan dengan
tingkat kepuasan konsumen atau masyarakat yang semakin hari semakin marak
dari maskapai tersebut kembali. Jadi, penting untuk penyedia jasa memastikan
palayanan prima dengan kualitas yang tinggi kepada para pelanggan setianya,
Crew” dari lembaga Skytrax melalui urvey “Customer Satisfaction Survey” pada
tahun 2017. Selain itu, Garuda Indonesia juga membuktikan kualitas premium
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk menguji apakah harga dan brand image secara simultan berpengaruh
Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
terapkan dalam dunia kerja dan juga sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana.
2. Bagi Perusahaan
agar para penumpang tertarik dan dapat datang kembali untuk menggunakan
Garuda Indonesia.
3. Bagi Akademisi
di bidang manajemen.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Manajemen Pemasaran
7
suatu produk, jasa dan ide yang bisa memenuhi kebutuhan pasar
sasarannya
8
9
yaitu :
a. Fungsi Pertukaran
dengan barang.
c. Fungsi Perantara
3. Marketing Mix
merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan
Banyak tawaran pasar yang terdiri dari perpaduan antara barang dan jasa
unsur, yaitu orang (people), fasilitas fisik dan proses (process), sehingga
a. Produk (Product)
b. Harga (price)
periode pembayaran.
c. Distribusi (Place)
d. Promosi
e. Orang (people)
konsumen
dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan
peralatan
g. Proses (process)
4. Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2012) Dalam arti yang sempit harga
(price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih
luas lagi harga dalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan
produk atau jasa. Menurut Andi (2015:128) Harga menjadi faktor utama
cermat. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah dimensi harga antara lain:
b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi
konsumen yang tidak terlalu paham hal – hal teknis pada pembelian
produk otomotif dan elektronik, kerap kali harga menjadi faktor yang
indikator kualitas
14
5. Indikator Harga
a. Keterjangkauan Harga
Harga yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau dibawah rata– rata.
6. Brand Image
merupakan kesan, impressi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik
citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini
didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan
yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu
dan minuman, pengambilan kursus, sekolah, dan lain-lain. Citra yang baik
yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat
nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari
tentang merek.
maka citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang
keunggulan kualitas (model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang
jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan
c. Keunikan merek adalah asosiasi terhadap suatu merek mau tidak mau
image produk tersebut. Dari perbedaan yang ada, baik dari produk,
meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup, atau kepribadian, serta status
sosial.
jaminan.
9. Kepuasan Konsumen
konsumen akan loyal terhadap suatu produk dan jasa tersebut dan dengan
senang hati mempromosikan produk dan jasa tersebut dari mulut ke mulut.
yaitu evaluasi konsumsi yang dipilih sebagai alternatif ketika produk atau
konsumen, baik itu berupa kesenangan atau kekecewaan yang timbul dari
a. Kualitas Produk
b. Kualitas Pelayanan
c. Emosional
d. Harga
e. Biaya
2008), yaitu :
a. Perasaan puas (dalam arti puas akan produk dan pelayanannya) Yaitu
ungkapan perasaan puas atau tidak puas dari pelanggan saat menerima
Yaitu pelanggan akan tetap memakai dan terus membeli suatu produk
Yaitu pelanggan yang merasa puas setelah memakai suatu produk atau
Yaitu sesuai atau tidaknya kualitas suatu produk atau jasa pasca
B. Kajian Empiris
Tahun
dan Rastini produk dan brand bahwa kualitas produk dan brand image
kota Denpasar
(2018) produk dan harga variabel kualitas produk (X1) dan harga
“Best Autoworks”.
Kepuasan Konsumen
C. Kerangka Pemikiran
Harga H3 H1
Kepuasan
Konsumen
24
H2
Brand
Image
D. Hipotesis
`Istilah hipotesis dan tesis berasal dari kata Yunani hypo (hipo) dan
thesis (tesis). Hipo menyiratkan kurang dari, sedangkan tesis mengacu pada
sudut pandang individu. Dengan kata lain, hipotesis adalah pendapat atau
H3: Diduga Harga dan Brand Image secara simultan berpengaruh signifikan
oleh indonesia serta maskapai pertama dan terbesar yang ada di Indonesia,
Dengan tujuan serta pendekatan yang berorientasi untuk “melayani” serta Garuda
Indonesia juga mempunyai slogan yaitu “The Airline Of Indonesia”. Garuda ini
sendiri diambil dari nama burung, yaitu burung dari dewa Wisnu dalam legenda
dengan registrasi RI 001 dari Calcutta ke Rangoon dan diberi nama “Indonesian
Airways” dilakukan pada 26 Januari 1949 yang sekaligus juga menjadi hari jadi
pada tanggal 28 Desember 1949 pertama kalinya pesawat Garuda di cat dengan
logo “Garuda Indonesian Airways” pesawat tipe Douglas DC-3 dengan nomor
registrasi PK-DPD, yang pada saat itu terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta
serta nama tersebut di berikan oleh Presiden Soekarno dan nama itu di
26
perolehnya dari penyair terkenal “Noto Soeroto”. "Ik ben Garuda, Vishnoe's
27
28
vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung
indonesia.com).
Jakarta Barat. Selain itu Pusat Pelatihan, Garuda Indonesia juga membangun
disusun hingga melampaui tahun 2000. Armada juga terus ditingkatkan sehingga
pada saat itu, Garuda Indonesia masuk kedalam daftar 30 maskapai terbesar di
dunia (garuda-indonesia.com). Sejak awal tahun 2005 tim manajemen yang baru
4
seamngat Garuda Indonesia. untuk menyokong segala bentuk kegiatan
29
pada produk atau jasa pendukung bisnis Perusahaan induk, yaitu PT Abacus
perjalanan terbesar yang ada di Indonesia dan juga perusahaan ini telah
berlokasi di Wisma Kyoei Prince, Lt. 20 Jl. Jend sudirman, kav. 3-4, Jakarta
10220
jasa. Perusahaan Aerowisata ini didirikam 1973 dibawah naungan atau anak
Aerowisata Building Jalan prajurit KKO Usman dan Harun No.32 Jakarta
Pusat.
yang bergerak di bidang perawatan pesawat baik pesawat yang dimiliki oleh
berdiri pada tahun 1949 bertempat di bandar Udara Halim Perdana Kusuma
kala itu, akan tetapi pada tahun 1984 perusahaan ini berpindah tempat ke
menjadi unit usaha mandiri. Akan tetapi pada tahun 1988 GMF Aeroasia
telah berubah menjadi Strategic Business Unit yang pada saat itu bertugas
Indonesia. Dan akhirnya pada tahun 2002 SBU resmi di pisahkan dari
Garuda Indonesia dan berdiri sendiri dengan nama baru yaitu PT Garuda
Maintence Aero Asia serta tetap dibawah naungan Garuda Indonesia Group
Aero System Indonesia adalah yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama
PT. Lutfthansa System Indonesia didirikan pada tahun 2005. Pada awal
memiliki 49% Saham, yang terpaut hanya 2% dari saham yang dimilki oleh
Garuda Indonesia. Akan tetapi pada tahun 2009 tepatnya pada tanggal 29
31
Januari 2009 telah terjadi perpindahan ataupun pengalihan saham dari LSG
bidang jasa konsultasi dan rekayasa sistem teknologi informasi serta jasa
murah yang dimiliki oleh Indonesia, perusahaan yang berdiri pada tahun
2001 ini Garuda merupakan anak perusahaan dari maskapai terbesar yang ada
di Indonesia yaitu Garuda Indonesia. Selain itu di tahun yang sama juga
Citilink telah diberikan izin untuk terbang secara mandiri dan sejak itu pula
Mancanegera.
32
1. Visi
2. Misi
kelompok
Indonesia
C. Struktur Organisasi
Tabel 3.1
Sumber :
Dalam dunia penerbangan pelayanan yang baik sudah menjadi syarat mutlak
suatu maskapai, terlebih jika maskapai itu sudah masuk dalam maskapai-
Indonesia yakni Garuda Indonesia, tentunya pelayanan yang baik harus selalu
menjadi jurus yang ditekankan agar terciptanya kepuasan bagi para penumpang
ataupun pengguna jasa dari maskapai tersebut. Dalam hal ini pelayanan yang
dimiliki oleh Garuda Indonesia bisa dikategorikan dalam dua hal yaitu fasilitas
diluar serta di dalam penerbangan, yang akan penulis jelaskan sebagai berikut:
Garuda Indonesia kepada para pengguna jasa yang setia bersama Garuda
tersebut tidak lepas dengan adanya sentuhan ataupun segala aspek yang
Garuda Indonesia dengan standar kelas dunia, dimana kita bisa lihat dan
rasakan jika kita menginjakkan kaki di lounge ini, kita akan disuguhkan
Wifi, dan Spa selagi kita sedang menikmati waktu untuk terbang kita
serta di bantu oleh First Class Assistan. Di samping itu penumpang juga
bisa menikmati ketenangan dan bisa sambil tidur di kursi panjang yang
yang ada di First Class Lounge, maka setelah itu para penumpang akan
berikan.
Class Lounge yang dimiliki oleh Garuda Indonesia, didalam Lounge ini
yang beraneka macam. Lounge ini juga dilengkapi dengan adanya gerai
Internasional Ngurah rai Bali. Kenikmatan ini hanya bisa dinikmati oleh
GFF Gold.
a. First Class
pesawat yang serba mewah dan modern yaitu berupa sliding door dengan
dan bentuknya, kursi ini bisa anda rubah menjadi tempat tidur yang
LCD yang di lengkapi oleh remote control serta handphone kedap suara,
di dalam pesawat First Class ini juga dilengkapi dengan adanya lemari
itu saja pada saat anda menikmati penerbangan jarak jauh anda akan
untuk relaksasi selama penerbangan, Lounge wear untuk pria dan wanita,
Loewe amenity kits, alat tulis untuk kebutuhan anda selama penerbangan,
penerbangan tersebut, music, film serta alat baca, bagai penumpang yang
makanan khas dari Indonesia yang sudah sangat jelas lidah penumpang
b. Business Class
berikan, bahkan jika anda merasa bosan dalam penerbangan, anda bisa
disana anda bisa menikmati serta menonton film, musik dengan berbagai
macam pilihan. Dan tak lupa juga pengalaman kuliner yang khas dan
38
yang tersedia, mulai dari makanan berat, makanan sedang dan makanan
ringan, yang tentunya semua menu yang ada, disiapkan oleh ahlinya
c. Economy Class
Class dari Garuda Indonesia ini selalu melakukan perbaikan dan inovasi
guna untuk menjaga dan mempertahakan apa yang telah ia capai selama
kaki serta adanya stop kontak disetiap kursi akan 2 fasilitas ini bisa kita
Dan tak lupa pula lidah para penumpang akan selalu dimanjakan dengan
tetapi menu barat, asia ini bisa kita temukan tergantung jarak rute
1. Aspek Pemasaran
39
Dalam hal ini, Garuda selalu mementukan tingkat harga yang sesuai
komunitas tertentu
ticketing
40
dan pramugari
dalam hal ini yang tergolong sebagai physical evidence dalam bisnis
dan nyaman, agen penjualan yang bersih dan nyaman, pesawat yang
2. Aspek Keuangan
Indonesia Tbk mendapat total skor 84,29 dalam kategori AA dengan predikat
skor dengan angka 82,86 perusahaan masih dalam predikat sehat. Tahun
2013, PT Garuda Indonesia mengalami penurunan total skor lagi, kali ini
mengalami penurunan nilai total skor dengan mendapat total skor hanya
60,36 dengan kategori BBB dan turun ke predikat kurang sehat. Pada tahun
dengan kategori A
3. Aspek SDM
terhadap perusahaan
Berdasarkan hal tersebut di atas, tiga pilar utama yang mendasari strategi
kinerjanya.
4. Aspek Operasional
pesawat tipe yang berukuran kecil dan berukuran besar dengan kapasitas
F. Kota Yogyakarta
Agustus 1945. Dalam catatan sejarah, pada saat itu Negara Kesatuan Republik
Buwono IX untuk menyatukan diri dengan negara yang baru berdiri ini.
revolusi Indonesia pada saat itu. Saat ini Yogyakarta menjadi ibukota Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dikenal luas sebagai kota pendidikan tinggi
serta salah satu pusat kebudayaan Jawa. Daerah Istimewa Yogyakarta yang
Kota Yogyakarta. Begitu banyak obyek-obyek wisata di kota pelajar ini dan
tempat-tempat wisata andalan yang menarik dan layak untuk dikunjungi oleh
Yogyakarta pada tahun 2020 menurut proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik
sebanyak 422.732 jiwa dengan rincian sebanyak 206.421 jiwa penduduk laki-
44
laki dan 216.311 jiwa penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 32,50
km2, kepadatan penduduk Kota Yogyakarta tahun 2017 sebesar 13.007 jiwa
Kecamatan Ngampilan yaitu sebesar 20.770 jiwa per Km2, dan paling
service yang selalu mengedepankan kualitas pelayanan yang sangat baik kepada
masyarakat.
Royal Ambarrukmo Hotel Lt.1 Jl. Laksada Adisucipto No.81 Telp. (0274)
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat yang terdiri dari
1. Populasi
46
47
Kota Yogyakarta.
2. Sampel
yang sama dipilih menjadi sampel (wijaya, 2013). Purposive sampling adalah
dengan kriteria bahwa sampel yang diambil hanya konsumen yang pernah
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan brand
diketahui dengan pasti, maka besar sampel yang digunakan menurut Rao
n = Z2
4 (Moe)2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
48
ditentukan 95%)
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
mendapatkan data yang relevan dan obyektif agar dapat digunakan sebagai
2017).
E. Variabel Penelitian
sebagai sinonim dari konstruk yang dinyatakan dengan nilai atau angka (Wijaya,
2013).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Harga (X 1), Brand Image
(X2)
2. Variabel dependen atau terikat (Y) adalah variabel dipengaruhi oleh variabel
1. Definisi Konsep
absraksi yang terbentuk oleh generaslisasi hal-hal yang khusus (pendapat ahli
Harga dan Brand Image merupakan variabel independen (X) dan Kepuasan
a. Harga
ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi harga dalah
b. Brand image
melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah
c. Kepuasan Konsumen
(Nasution, 2005).
2. Definisi Operasional
Tabel 4.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator Skala Pengukuran
3. Citra Produk/jasa
lain
G. Skala Pengukuran
kelompok orang tentang fenomena yang terjadi. Untuk mengukur penilaian citra
H. Instrumen Penelitian
1. Uji validitas
2013). Alat untuk mengukur uji validitas adalah teknik korelasi pearson
n xy x y
rxy =
n x 2 x 2 n y 2 y 2
dimana:
53
n = jumlah sampel
2
∑y = Jumlah kuadrat skor butir y
2. Uji Reliabilitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2011). Alat
[ ∑ σi
]
2
k
α= [
k −1
] 1− 2
σt
dimana:
α = Reliabilitas
54
menganalisis data yang berbentuk data, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah,
bagan, gambar, dan foto.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
kuantitatif ini, data yang akan diuji dengan memakai alat uji regresi linear
Y = a + b1X1+ b2X2
55
Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi
Y = kepuasan penumpang
X1 = harga
X2 = brand image
a. Uji t
t = r√ n−2
√ 1−r 2
Dimana:
n = banyaknya sampel
1) Dengan hipotesis
atau 0,05
56
b. Uji F
R2 = Koefisien determinasi
n = Banyak sampel
1) Dengan hipotesis
5% atau 0,05
c. Koefisien Determinasi
Dimana:
R= Koefisien Korelasi
57
b = Koefisien Regresi
y 2
= Jumlah Kuadrat Skor Variabel
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Tabel 5.1
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Berdasarkan tabel 5.1 bahwa dapat diketahui dari 100 responden yang
diteliti, terdapat 43 responden atau sebesar 43,0 % berjenis kelamin pria, dan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
58
Sumber : Data Olahan SPSS versi 23.0 (2022)
59
60
Berdasarkan tabel 5.2 bahwa dapat diketahui dari 100 responden yang
25% sebagai wirausaha, 26 orang atau 26% sebagai pegawai swasta, 18 orang
atau 18% sebagai pegawai negeri sipil dan 11 orang atau 11 % sebagai
lainnya.
Berdasarkan tabel 5.3 bahwa dapat diketahui dari 100 responden yang
signifikansi 5%. Uji ini memakai korelasi product moment dan uji instrumen
daam penelitian ini ditujukan kepada 100 responden dengan taraf signifikan
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan
Harga (X1) Item 1 0,755 0,196 Valid
Item 2 0,770 0,196 Valid
Item 3 0,769 0,196 Valid
Item 4 0,836 0,196 Valid
Item 5 0,747 0,196 Valid
Brand Image Item 1 0,705 0,196 Valid
(X2) Item 2 0,723 0,196 Valid
Item 3 0,739 0,196 Valid
Item 4 0,787 0,196 Valid
Item 5 0,766 0,196 Valid
62
penelitian.
Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha Kesimpulan
Alpha Cronbach
Harga (X1) 0,833 0,60 Reliabel
Brand Image (X2) 0,797 0,60 Reliabel
Kepuasan (Y) 0,876 0,60 Reliabel
Sumber : Data Olahan SPSS versi 23.0 (2022)
koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60 dan dapat dipergunakan untuk
kelanjutan penelitian.
63
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regeresi
linear berganda yang berfungsi untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel
ini adalah harga (X1) dan brand image (X2) terhadap kepuasan penumpang
regresi linier berganda dengan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh hasil analisi regresi linier berganda dilihat
Artinya apabila variabel independen harga (X1) dan brand image (X2), sama
dengan nol (0) maka kepuasan penumpang (Y) bernilai sebesar 1,465.
2. Koefisien regresi harga sebesar 0,258 artinya jika harga ditingkatkan sebesar
3. Koefisien regresi brand image sebesar 0,380 artinya jika brand image
D. Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Uji t dipakai untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh secara parsial
dan menggunkan uji dua arah, maka a/2 = 5% = 2,5% dengan derajat
65
97) = 1,984
kepuasan
Ha: Variabel harga dan brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Nilai t hitung untuk variabel Harga sebesar 2,712 lebih besar dari niai t tabel
sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan 0,008 < 0,05, hingga Ho ditolak
diterima.
66
Daerah Daerah
Penolakan Ha Penolakan Ha
Daerah
Penerimaan H0
-1,984 2,712
67
1,984
Gambar 5.1
Kurva Penerimaan Dan Penolakan Berdasarkan ttabel
b. Nilai t hitung untuk variabel brand image sebesar 3,881 lebih besar dari nilai
t tabel sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, hingga Ho
Daerah Daerah
Penolakan Ha Penolakan Ha
Daerah
Penerimaan H0
-1,984 3,881
68
1,984
Gambar 5.2
Kurva Penerimaan Dan Penolakan Berdasarkan ttabel
hasil perhitungan dengan taraf signifikan 0,05 (5%) dengan kriteria sebagai
berikut:
dengan F tabel = k; n-k (3; 100-2 = 98), maka diperoleh F tabel (3; 98) =
2,70
Tabel 5.8
Hasil Uji F
ANOVAb
Total 41.186 99
ANOVAb
Total 41.186 99
besar dari niai Ftabel sebesar 2,70 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel Harga dan Brand
Penolakan H0
Penerimaan H0
2,70 24,502
Yogyakarta diterima.
Gambar 5.3
Kurva Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Ftabel
Tabel 5.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
0,336 atau 33,6% artinya bahwa variabel independen yaitu harga (X1), brand
image (X2) variabel dependen yaitu kepuasan penumpang (Y) Garuda Indonesia
F. Pembahasan
2,712 lebih besar dari niai t tabel sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan 0,008 <
daya beli konsumen maka akan semakin tinggi kepuasan konsumen Garuda
71
Indonesia di kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
sebesar 3,881 lebih besar dari niai t tabel sebesar 1,984 dengan tingkat signifikan
0,000 < 0,05, dapat diartikan variabel brand image berpengaruh signifikan
merek ialah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar
atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah
pelajari tentang merek. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dari niai Ftabel sebesar 2,70 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa harga dan brand image secara
Indonesia di kota Yogyakarta. Dengan harga yang sesuai dengan daya beli
konsumen didukung dengan brand image yang baik maka akan berpengaruh pada
72
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini maka ditarik
hipotesis diterima.
B. Saran
berikut :
73
74
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat kendala yang dialami oleh peneliti
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Correlations
H1 H2 H3 H4 H5 Harga
Correlations
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 Kepuasan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.833 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.797 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Model Summary
ANOVAb
Total 41.186 99
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendapatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent