0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
243 tayangan2 halaman
Teks editorial ini membahas tentang perlindungan HAM di Indonesia berdasarkan empat dasar hukum yaitu UUD 1945, Tap MPR, UU, dan Perda. Teks ini juga menyinggung pentingnya mempelajari pelanggaran HAM di masa lalu agar tidak terulang di masa depan.
Teks editorial ini membahas tentang perlindungan HAM di Indonesia berdasarkan empat dasar hukum yaitu UUD 1945, Tap MPR, UU, dan Perda. Teks ini juga menyinggung pentingnya mempelajari pelanggaran HAM di masa lalu agar tidak terulang di masa depan.
Teks editorial ini membahas tentang perlindungan HAM di Indonesia berdasarkan empat dasar hukum yaitu UUD 1945, Tap MPR, UU, dan Perda. Teks ini juga menyinggung pentingnya mempelajari pelanggaran HAM di masa lalu agar tidak terulang di masa depan.
Contoh Teks Editorial Tentang Kebjiakan Hukum di mall saja bisa dapat beberapa puluh ribu rupiah sehari.
Jadi, tukang parkir liar, asal bisa teriak-teriak, dengan
Judul : Kebijakan Itu Harus Efektif Diimplementasikan mudah dapat seribu atau dua ribu rupiah. Bahkan menjaga Untuk apakah sebuah peraturan dibuat? Agar bisa tempat perputaran jalan pun, di Jakarta bisa dapat uang. diimplementasikan, karena peraturan itu dibuat untuk eluang itu ditambah lagi dengan menjadi joki. Bagi kepentingan bersama. Apa jadinya kalau peraturan dibuat, kalangan pengusaha yang harus keluar-masuk jalan tetapi tidak efektif dilaksanakan? Pasti ada sesuatu yang utama Jakarta, apa susahnya untuk menambah satu tidak tepat dalam merumuskan peraturan itu. pegawai yang bisa menemani dia bekerja. Dengan satu Mulai hari Senin (29/12) masyarakat Ibu Kota menjalani sopir dan satu ajudan, maka ia bisa bebas keluar-masuk tata aturan yang baru lagi. Mulai kemarin peraturan three jalan utama. in one tidak lagi hanya berlaku pagi hari, tetapi juga sore Inilah yang sebenarnya kita ingin ingatkan. Peraturan itu hari. Setiap mobil yang melintasi jalan-jalan utama Jakarta seharusnya dibuat dengan mempertimbangkan segala minimal harus ditumpangi tiga orang. Pada pagi hari, segi secara matang. Peraturan itu juga harus mendapat aturan itu berlaku pukul 07.00 hingga 10.00, sementara dukungan dari masyarakat agar bisa berjalan efektif. petang hari mulai pukul 16.00 hingga 19.00. Untuk apa peraturan dibuat kalau kemudian hanya untuk Ketika rencana itu mulai dilontarkan, sudah muncul dilanggar. Begitu banyak peraturan yang kita buat, pada keberatan dari masyarakat. Bukan hanya peraturan itu akhirnya tidak bisa diterapkan karena tidak dirasakan dinilai memberatkan, tetapi sejak konsep three in one sebagai kebutuhan bersama oleh seluruh rakyat. diterapkan pada pagi hari saja, efektivitas sangatlah rendah. Yang muncul adalah joki-joki yang berdiri Ketika peraturan itu tidak bisa efektif dilaksanakan, yang menawarkan jasa di sepanjang jalan utama itu. akhirnya menjadi korban adalah si pembuat peraturan itu sendiri. Setidaknya wibawanya menjadi turun karena Namun, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso tetap pada peraturan yang dibuat ternyata tidak bergigi. sikapnya. Peraturan tetap akan diberlakukan dengan sebulan masa sosialisasi. Peraturan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dibuat. Selain soal three in one, yang juga menjadi pembicaraan Tentunya terlalu dini untuk mengevaluasi efektivitas ramai masyarakat adalah soal bunga bank. peraturan itu. Namun, dari evaluasi awal, para pengemudi tidak mempedulikan aturan baru itu. Petugas DLLAJR pun Kita ketahui bahwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia tidak mengambil tindakan apapun terhadap para joki. sekitar dua pekan lalu kembali membahas soal apakah bunga bank itu tergolong riba atau tidak. Putusan Komisi Mengapa peraturan itu tidak efektif? Pertama, karena soal Fatwa MUI sendiri kemudian menggolongkan bunga bank disiplin. Masyarakat kita, termasuk juga masyarakat itu sebagai riba. Tetapi segera ditambahkan bahwa Jakarta, sangat rendah tingkat disiplinnya. Mereka selalu haramnya bunga bank itu hanya berlaku di kotakota yang mencari cara untuk mengakali peraturan, apalagi sudah memiliki Bank Syariah. masyarakat tidak mendukung peraturan pembatasan itu. Keputusan Komisi Fatwa MUI itu seharusnya dibawa dulu Ancaman hukuman bukanlah sesuatu yang ditakuti karena ke Sidang Lengkap MUI, yang melibatkan seluruh ulama, masyarakat paham bahwa hal yang satu itu merupakan sebelum menjadi fatwa yang menjadi pegangan seluruh kelemahan lain dari bangsa kita. Masyarakat pun tahu umat. Namun, keputusan itu sudah dikeluarkan terlebih bagaimana caranya terhindar dari ancaman hukuman, dahulu ke masyarakat, apalagi media pun terjebak seakan- yang dikenal sangat tidak tegas itu. akan itu sudah menjadi fatwa MUI. Alasan kedua adalah tidak adanya alternatif bagi Namun, di sini kita menangkap adanya kearifan pada masyarakat untuk mendapatkan jasa transportasi yang jajaran pimpinan MUI. Keputusan Komisi Fatwa itu tidak bisa menjamin mobilitas mereka. Kita tahu, Pemerintah dianulir, tetapi pembahasannya dalam sidang lengkap MUI Provinsi DKI sedang mempersiapkan sistem bus dengan ditunda sampai diperoleh waktu yang memadai untuk bisa jalur khusus atau busway. Namun, selain sistem membahas masukan Komisi Fatwa itu secara menyeluruh. transportasi alternatif itu belum berjalan, konsepnya tidak utuh untuk bisa menjamin kebutuhan tranportasi Pimpinan MUI sangat menyadari bahwa persoalan ini masyarakat. bukanlah masalah mudah sebab bukan hanya berkaitan dengan urusan ekonomi, tetapi juga kehidupan Sekarang ini justru berkembang pertanyaan baru, apakah masyarakat banyak. Dengan tradisi yang sudah panjang, kebijakan Primprov DKI itu tidak justru akan berlawanan tidak sedikit umat muslim yang bekerja di bidang itu. dengan kebijakan Gubernur Sutiyoso yang sangat kuat Kalaupun sekarang harus diubah menjadi Bank Syariah, keinginannya untuk membuat Jakarta tertib. Ia mencoba apakah sistemnya bisa cepat berubah dan menunjang membatasi orang untuk bisa masuk Jakarta dan perkembangan Bank Syariah itu sendiri. menggusur masyarakat maupun pedagang kaki lima yang menempati lahan yang bukan hak mereka. Begitu banyak aspek yang harus dilihat sehingga pada tempatnya bila MUI menunda keputusan itu. Sebab, pada Namun, bagaimana orang tidak tertarik untuk masuk akhirnya, sebuah peraturan itu bukan hanya harus bagus Jakarta kalau semua kesempatan itu mudah didapat di Ibu di atas kertas, tetapi sungguh bermanfaat bagi kehi-dupan Kota. Meski pertarungan hidupnya keras, lebih mudah masyarakat yang menjalankannya. mendapatkan uang di Jakarta dibandingkan dengan di daerah. Di Jakarta menjadi penjaga toilet di hotel ataupun Contoh Teks Editorial Tentang Hukum Dasar Hukum Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia tertulis dalam empat hukum yang menyatakan tentang Peristiwa Pelanggaran HAM yang Menggemparkan HAM yakni UUD 1945, Tap MPR, UU, Perda, Kepres, dll. Pelanggaran HAM (Hak asasi Manusia) di Indonesia dan Salah satu dari keempat hukum tersebut adalah UUD 1945 Mancanegara. Pelanggaran hak asasi manusia adalah RI, seperti pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1. Hak asasi Manusia termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak setiap tahun dirayakan diseluruh negara di dunia yakni disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, pada tanggal 10 Desember. menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Contohnya di Indonesia banyak kasus-kasus pelanggaram
HAM yang kini pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja menjadi perhatian kita semua untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM baik itu di Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak terulang di hari kemudian.
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu
disaat HAM ibarat tulisan dan nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa tersebut yang terdapat banyak pelanggaran- pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang berat. Apalagi jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus pelanggaran HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi Manusia) kini telah hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.
Banyak Contoh Kasus Pelanggaran-Pelanggaran HAM,
menjadi pelajaran untuk tidak terjadi lagi dengan intensif kebijakan pemerintah akan ketegasannya menjaga Hak Asasi Manusia (HAM). Bukti kebijakan-kebijakan menjaga Hak Asasi Manusia tidak terjadinya pelanggaran- pelanggaran HAM dapat dilihat dari kurangnya kasus pelanggaran HAM yang terjadi sekarang ini.
Sebelum membahas mengenai contoh-contoh kasus
pelanggaran HAM, tahukah anda mengenai Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) menurut Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhlukh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut Pasal 9 UU No. 39 Tahun 1999 mengenai macam-macam hak dasar manusia adalah sebagai berikut:
Hak atas kesejahteraan
Hak untuk hidup Hak mengembangkan diri Hak atas rasa aman Hak berkeluarga dan melanjutkan keterunan Hak atas kebebasan pribadi Hak atas memperoleh keadilan Hak atas wanita Hak anak Hak turut serta dalam pemerintahan