Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Heko Adrian

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042839093

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332/HukumAdministrasiNegara

Kode/Nama UPBJJ : 17/UPBJJJambi

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ADPU4332-3
1 dari 1
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kode/Nama MK : ADPU4332/Hukum Administrasi Negara
Tugas : 1
1. A. Yang termasuk dalam ruang lingkup Hukum administrasi Negara meliputi;
a) Hukum Tata Negara/Staatsrecht meliputi : 1. Pemerintah/Bestuur 2.
Peradilan/Rechtopraak 3. Polisi/Politie 4. Perundang-undangan/Regeling
b) Hukum Perdata / Burgerlijk
c) Hukum Pidana/ Strafrecht
d) Hukum Administarsi Negara/ administratief recht yang meliputi : 1. Hukum
Pemerintah / Bestuur recht

2. Hukum Peradilan yang meliputi : a. Hukum Acara Pidana b. Hukum Acara


Perdata c. Hukum Peradilan Administrasi Negara 3. Hukum Kepolisian 4. Hukum
Proses Perundang-undangan / Regelaarsrecht.

B. Konvensi Hukum Laut 1982 menerapkan "asas pembedaan" ketika menentukan


lebar laut teritorial suatu negara dengan menerapkan tiga metode dasar untuk
menentukan lebar laut teritorialnya untuk mencerminkan keadilan internasional.
Masyarakat. Untuk negara yang bersifat kontinental digunakan garis pangkal
umum untuk mengukur lebar laut teritorial, dan untuk negara kontinental yang
memiliki teluk atau pulau besar di depan pantai digunakan garis pangkal lurus
untuk mengukur lebar laut teritorial. Konvensi Hukum Laut 1982 telah diratifikasi
oleh Indonesia dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 yang
meratifikasi Konvensi Internasional tentang Hukum Laut 1982. Dengan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985, UNCLOS menjadi
hukum nasional Indonesia dan mengikat seluruh Indonesia, baik pemerintah
maupun warga negara. Tindak lanjut dari Konvensi Hukum Laut 1982 sebagai
hukum nasional Indonesia dilaksanakan dengan UU Perairan Indonesia No.
Penerapannya diatur dalam undang-undang Pasal 5.

2. A. Dalam konteks kasus banjir, kepala daerah X tersebut menggunakan jenis pendekatan
operasi langsung. Operasi langsung memiliki pengertian pemerintah langsung aktif dalam
melakukan kegiatan. Dalam hal ini kepala darah x terjun langsung untuk melihat dan
membantu aktifitas warga guna mematuhi kebijakan yang dibuatnya.

B. Kebijakan adalah alat untuk mencapai tujuan publik, bukan tujuan orang perorang
atau golongan dan kelompok. Oleh sebab itu kebijakan harus memiliki tujuan yang
jelas. Meskipun sebagai alat (tool) keberadaan sebuah kebijakan sangat penting dan
sekaligus krusial. Penting karena keberadaannya sangat menentukan tercapainya
sebuah tujuan, meskipun masih ada sejumlah prasyarat atau tahapan lain yang harus
dipenuhi sebelum sampai pada tujuan yang dikehendaki. Krusial karena sebuah
kebijakan yang di atas kertas telah dibuat melalui proses yang baik dan isinya juga
berkualitas, namun tidak otomatis bisa dilaksanakan kemudian menghasilkan sesuai
yang selaras dengan apa yang dinginkan oleh pembuatnya. Juga krusial karena sebuah
kebijakan bisa - dan seringkali terjadi - diperlakukan seolah lebih penting atau sejajar
dengan tujuan yang hendak dicapai.

3. Hak PNS berdasarkan UU 43 tahun 1999

 Setiap pegawai negeri sipil berkah memperoleh gaji yang layak sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawabnya.
 Setiap pegawai negeri sipil berhak atas cuti.
 Setiap pegawai negeri sipil yang ditimpa oleh suatu kecelakaan dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan.
 Setiap pegawai negeri sipil yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan
karena tugas kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam
jabatan apapun juga, berhak memperoleh tunjangan.
 Setiap pegawai negeri sipil yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka.
 Setiap pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,
bentuk atas pensiun.

1. 4. Kenaikan pangkat PNS reguler Kenaikan pangkat reguler bagi PNS diberikan
minimal 4 tahun sekali atau setelah PNS bersangkutan menjabat pelantikan posisi
terakhir dalam rentan waktu 4 tahun. "Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan
yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan tanpa terikat pada jabatan," bunyi pasal 1 ayat (3) PP Nomor 99 Tahun
2000. Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada PNS yang tidak menduduki jabatan
struktural atau jabatan fungsional tertentu dan tidak melampaui pangkat atasan
langsungnya. Selain itu, pangkat tertingginya ditentukan oleh pendidikan tertinggi
yang dimiliki. Selain sudah 4 tahun mengabdi di pangkat terakhir, syarat lain
kenaikan pangkat reguler yakni mendapatkan penilaian prestasi dalam bentuk Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) 2 tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik. Dalam
struktur pakem PNS, ada empat golongan dalam pembagian jenjang karir PNS antara
lain golongan I, II, III, dan IV. Golongan ini yang kemudian berpengaruh pada
besaran gaji dan tunjangan yang diterima. Golongan I merupakan level terendah
dalam struktur birokrasi PNS. Umumnya, PNS di golongan I berasal dari lulusan SD
sampai dengan SMP. Lalu golongan II yang diisi PNS yang memiliki kualifikasi
pendidikan SMA hingga DIII. Lalu golongan III yang diperuntukkan bagi lulusan S1
atau setara D4 hingga S3. Terakhir yaitu golongan IV yang merupakan puncak dari
karir seorang PNS. Yang perlu dicatat, setiap golongan I sampai III memiliki masing-
masing 4 jenjang. Misalnya dalam dalam golongan I, terdiri dari PNS golongan Ia, Ib,
Ic, dan Id. Begitu seterusnya pada pada IIa, IIb, IIc, dan IIId. Lalu Golongan IIIa, IIIb,
IIIc, dan IIId.

Anda mungkin juga menyukai