Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN )
BENGKEL PUTRA SERVICE / ADI SERVICE /
TONI SERVICE
TUNE UP ( SERVICE ) SEPEDA MOTOR

DISUSUN OLEH:
NAMA : 1. BAGAS PRATAMA
2. BAYU ILHAMSYAH
3. ALDO SYAHPUTRA
4. RIZKI ARMANDA
5. DEVA APRIAN
KELAS : XII – TBSM
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK BISNIS DAN SEPEDA MOTOR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


YAYASAN PENDIDIKAN SETIA BUDI BINJAI
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN NO. 111-A KEC.
BINJAI UTARA KOTA BINJAI
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN


BENGKEL PUTRA SERVICE / ADI SERVICE / TONI
SERVICE

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada;


Hari : ............................................................
Tanggal : ...........................................................

OLEH:

Kepala Kompetensi Keahlian


Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

DODY ANDIKA,S.Pd
NUPTK : 3553769670110002

Mengetahui;
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
PUTRA SERVICE ADI SERVICE TONI SERVICE

PUTRA ADI TONI

Menyetujui;
Kepala Sekolah
Tri Diani Kurnia Fitri, SE. M.Si
NRKS : 19023L0120761242151116
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
HASIL LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
BENGKEL PUTRA SERVICE / ADI SERVICE / TONI
SERVICE

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada;


Hari : ............................................................
Tanggal : ...........................................................

OLEH:
Kepala Jurusan Ketua Prakerin
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMK Swasta Setia Budi Binjai

Wawan Prianto, S.Pd Hayatun Najmi Nst, SE


NUPTK : 3553769670110002 NUPTK : 5861755657300012

Mengetahui;
Pembimbing Pembimbing

DODY ANDIKA,S.Pd DODY ANDIKA,S.Pd

Menyetujui;
Kepala Sekolah

Tri Diani Kurnia Fitri, SE. M.Si


NRKS : 19023L0120761242151116
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil praktek kerja
industri yang dilaksanakan selama 4 bulan di bengkel PUTRA SERVICE / ADI
SERVICE / TONI SERVICE.

Dengan diadakannya Praktek Kerja Industri (Prakerin), siswa diharapkan mampu


mencapai tujuan yang di inginkan. Diantaranya siswa mampu mengenal dunia
kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat
diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang
sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia
kerja/industri.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan
tulus menyampaikan terima kasih kepada:
1. TRI DIANI KURNIA FITRI, SE. M.Si selaku kepala sekolah SMK Setia
Budi Binjai yang telah memberikan kesempatan dan izin pada penulis,
sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan prakerin ini.
2. HAYATUN NAJMI NASUTION, SE Selaku Ketua Prakerin SMK Swasta
Setia Budi Binjai
3. WAWAN PRIANTO, S.Pd selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif yang telah memberikan kesempatan kepada
kami sehingga kami dapat melaksanakan prakerin.
4. Bapak DODY ANDIKA,S.Pd Dan Bapak IBNU HARIS selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dalam
menyelesaikan prakerin.
5. Bapak PUTRA selaku pembimbing/pemilik Bengkel PUTRA Service
6. Bapak ADI selaku pembimbing/pemilik Bengkel ADI Service
7. Bapak TONI selaku pembimbing/pemilik Bengkel TONI Service
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan prakerin
ini.
Semoga laporan prakerin ini bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.
Penyusun
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN .......................................................................................i


PENGESAHAN DARI SEKOLAH................................................................ii
PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN .......................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri....................................................................1
C. Manfaat Praktik Kerja Industri..................................................................2
D. Tujuan Penulis Laporan.............................................................................3
E. Metode Yang Digunakan...........................................................................3
F. Landasan Hukum Praktek Kerja Industri..................................................3

BAB II PROSES PELAKSANAAN


2. 1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan............................................................4
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan..............................................................4
2.3 Materi Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Rem dan Roda.................... 5
2.4 Implementasi Keselamatan Kerja........................................................... 17
2.5 Hasil Yang Dicapai.................................................................................17

BAB III PERTEMUAN


3.1 Keterlaksanaan (faktor pendukung dan faktor penghambat)............
18
3.3 Manfaat Yang Dirasakan.................................................................. 19
3.3 Pengembangan/Tidak Lanjut............................................................ 19

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................20
B. Saran..........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin


Prakerin (Praktek Kerja Industri) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh semua
Sekolah Kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap siswanya
bagaimana rasanya, caranya mengenal dunia luar ( Dunia Usaha dan Dunia Industri ) dan juga
untuk membawa pengalaman khususnya ( Sekolah Menengah Kejuruan ) SMKS SETIA BUDI
BINJAI.
Dimana selama ini siswa yang melakukan pembelajaran praktek-praktek dengan skala yang
kecil, hal itu membuat siswa merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat dan lakukan
setiap harinya.Untuk mengatasi hal itulah maka
Sekolah Menengah Kejuruan SMKS SETIA BUDI BINJAI mengadakan Prakerin (Praktek
Kerja Industri) atau yang selama ini dikenal dengan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Dengan
siswa yang di didik akan merasa senang dan juga menambah pengetahuan mereka.
Selain mereka dapat mengasah kemampuan yang mereka pelajari selama ini di sekolah,
mereka juga dapat mengenal dunia usaha atau lembaga di tempat mereka magang. Semoga
dengan diadakannya program ini Pendidikan di Negri kita akan semakin maju dan berkembang
khususnya di bidang sekolah kejuruan.

B. Tujuan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu sistem yang di lakukan di luar proses
belajar mengajar dan di laksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara
umum, pelaksanaan program Praktik Kerja Industri di tujukan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi dan penyesuaian diri dengan situasi
yang sebenarnya. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada SMK Swasta
Setia Budi Binjai bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh “ link and match “ (kesesuaian dan kesepadanan) antara SMK dan dunia
kerja.
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
5. Berinteraksi di dunia kerja dengan praktik lapangan.

Tujuan khusus :
1. Sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang di peroleh selama proses pembelajaran.
2. Melengkapi tugas Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

C. Manfaat Praktik Kerja Industri


1. Manfaat Bagi Sekolah
Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah dicapai Dapat
menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja

2. Manfaat Bagi Industri/Perusahaan


 Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu yang
dianggap menguntungkan
 Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi / industri
 Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya

3. Manfaat Bagi Siswa


 Siswa dapat mengetahui kondisi di lapangan kerja
 Siswa dapat mengasah keterampilan di bidang otomotif
 Siswa dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja
D. Tujuan Penulisan Laporan
1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan
pengetahuaan yang di dapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk memenuhi syarat mengikuti prakerin.
4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
E. Metode Yang Digunakan
Untuk menyusun laporan ini saya berusaha untuk mengumpulkan informasi profil
perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan otomotif dan data-data yang di
peroleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing. dan staf karyawan, baik berupa informasi
suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan dengan otomotif

F. Landasan Hukum Praktek Kerja Industri


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan
Sumber Daya Industri.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link
and Match dengan Industri.
6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
7. Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN

2. 1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1. Waktu Prakerin : 09.00 – 16.00 WIB


2. Nama Tempat Prakerin : BENGKEL PUTRA SERVICE / ADI SERVICE / TONI SERVICE
3. Kepala Bengkel : PUTRA , ADI , TONI
4. Alamat Bengkel : Jln. Besar Pasar 7 / Jl. Sidomulyo / Sambirejo

2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN BENGKEL PUTRA SERVICE / ADI SERVICE /


TONI SERVICE

PEMILIK BENGKEL

PUTRA ADI TONI

MEKANIK

2.3 Tune Up Sepeda Motor


Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana
bagian-bagian dari sepeda motor tersebut (mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami
kelelahan dan keausan sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,
akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan kerusakan berlanjut/ merembet
terhadap kerusakan komponen yang lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan berkala kendaraan, maka
kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan komponen yang bertambah parah dan
membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi
semula.
Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor, dimana kegiatan ini
meliputi
a. Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian tersebut masih
berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak sistem.
c. Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya.
d. Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.

Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik, maka akan


diperoleh :

a. Usia komponen/kendaraan lebih lama


b. Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
c. Tenaga mesin optimal
d. Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.

Prosedur Tune Up Sepeda Motor


Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up sepeda motor adalah
sebagai berikut :
b. Bagian Mesin
1) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
a) Membersihkan saringan udara
b) Membersihkan saringan bahan bakar
c) Memeriksa dan menyetel busi
d) Membersihkan karburator
e) Menyetel katup
f) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
g) Menyetel kebebasan kopling
c. Bagian Kelistrikan
1) Memeriksa dan merawat baterai
2) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem,
lampu indikator)
d. Bagian Chasis
1) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
2) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

3) Memeriksa kekocakan poros kemudi

4) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban

5) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat


mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)

Bagian Mesin

1. Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stick oli, jumlah/tinggi permukaan oli
harus berada di antara tanda batasatas dan batas bawah pada stick oli.

Gambar 3.1. Memeriksa Pelumas Mesin Oli pelumas harus


Diganti apabila :

a. Kekentalan / Viskositas rendah / encer

b. Jumlah Oli Kurang

c. Warna Oli Beubah drastic / Jarak tempuh sudah terpenuhi


Langkah Kerja Tune Up

Uraian Pelaksanaan Tune Up Sepeda Motor yang dilaksanakan selama Prakerin


adalah sebagai berikut :
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8
– 1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turun
mesin, jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah penggantian oli pada kondisi
normal. Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli
pelumas diisi kembali sebanyak 1 liter.

2. Membersihkan saringan udara


Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
a. Saringan udara tipe kertas, dan
b. Saringan udara tipe busa/spon.

a. Saringan udara tipe kertas


Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja, namun apabila
elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus diganti. Cara pembersihan
saringan udara tipe kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan,
semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan arah aliran udara kerja
masuk ke silinder.

Gambar 3.2. Membersihkan Saringan Udara Tipe Kertas


b. Saringan udara tipe busa (spon)

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan
cairan pembersih yang tidak mudah terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan
(cara memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak tangan atau di
genggam/dikepal kencang, agar elemen saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah
kering, elemen saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian diperas
lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam elemen saringan udara.

Gambar 3.3. Membersihkan Saringan Udara Tipe Spon

3. Membersihkan saringan bahan bakar


Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan udara bertekanan, namun
apabila telah tersumbat maka saringan bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan
bahan bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringan bahan bakar
menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan dengan arah aliran
bahan bakar supaya semua kotoran terbuang keluar.
Gambar 3.4. Membersihkan Saringan Bahan Bakar

4. Memeriksa dan menyetel busi


Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
a. Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak
digunakan dan harus diganti.
b. Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus
diganti.
c. Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna
hasil pembakaran pada busi.

Gambar 3.5. Warna Hasil Pembakaran Pada Busi


Keterangan :
 No.1, Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
 No.2, Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung
insulator dan elektroda akibat kebocoran oli pelumas ke ruang
bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas rendah.
 No.3, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan
campuran bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel ulang,
apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
 No.4, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah
disebabkan kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian
 No.5, Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan menyetel
ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara ataupun sistem pendinginan.
Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang lebih dingin.
Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

Gambar 3.6. Memeriksa Kondisi Busi dan Spesifikasi Celah Busi

5. Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan udara tekan, kemudian
merakitnya kembali. Pada saat membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan,
perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.

6. Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuka tutup katup dan tutup magnet
b. Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada
sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa tanda
“T” magnet tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada
posisi tidak tertekan/bebas. Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge,
alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu
mengendorkan mur kontra, kemudian memasang feeler gauge dan memutar sekrup
penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur
kontra. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge ditarik terasa agak
seret namun tidak sampai tergores.
c. Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

Gambar 3.8. Menyetel Celah Katup

7. Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran stasioner mesin)


Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini telah dipenuhi
terlebih dahulu :
a. Penyetelan katup sudah tepat.
b. Penyetelan timing pengapian sudah tep
c. Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
d. Karburator telah dibersihkan.
e. Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).

Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :


a. Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
b. Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup mengatur rpm (stop
screw). (± 1700 rpm)
c. Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam sampai rpm turun dan
mesin hampir mati, kemudian Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan
jarum jam) perlahan- lahan sampai diperoleh rpm mesin yang tertinggi dan stabil.
Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total putaran sekrup penyetel
udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub), dan
±2 ½ putaran (tipe Sport). Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner
mesin ± 1400 rpm.
d. Menyetel kelonggaran kabel gas

Gambar 3.9. Posisi Sekrup Penyetel Pada Karburator

8. Menyetel Kebebasan Kopling


Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara berkala kopling harus
disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas
mekanisme penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : kopling
manual (kopling tangan), dan kopling otomatis (tunggal dan ganda).

a. Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling tangan) Langkah penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun pada kabel kopling).
2) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas kopling yang tepat
(±10 – 20 mm).
3) Mengencangkan kembali mur pengunci.

Gambar 3.10. Free Play Pada Tuas Kopling (Kopling Manual)


Gambar 3.11. Posisi Penyetelan Pada Kopling Manual

b. Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal maupun ganda) Langkah
Penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci,
2) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah putaran jam ±1 putaran,
kemudian
3) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum jam) sampai terasa
ada sentuhan,
4) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d.
¼ putaran,
5) Menahan baut penyetel kopling, kemudian mengencangkan mur pengunci.

Gambar 3.12. Menyetel Free Play Pada Kopling Otomatis


2.4 Implementasi Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya


kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian, baik terhadap manusia maupun yang
berhubungan dengan peralatan, objek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja,
secara langsung dan tidak langsung

Secara umum tujuan keselamatan kerja bagi pekerja profesional teknologi sepeda
motor dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebelum memulai kerja sebaiknya setiap siswa wajib memahami peraturan dan tata
tertib bengkel.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan
pekerjaan, menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja.
3. Objek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur.

2.5 Hasil Yang Dicapai

Hasil yang diperoleh selama Prakerin antara lain:

1. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja


2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab
3. Mengetahui arti pentingnya disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
4. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang dibutuhkan
di dunia kerja.
BAB III

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT

3.1 A. FAKTOR PENDUKUNG

Ada beberapa faktor pendukung yang membantu saya selama melaksanakan kegiatan
Prakerin diantaranya:
1. Lingkungan kerja yang bersih
Lingkungan kerja yang bersih membuat kami merasa nyaman dalam melaksanakan tugas.
2. Karyawan yang baik dan ramah
Karyawan yang baik dan ramah membuat kami tidak membutuhkan banyak waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja.
3. Fasilitas yang memadai
Fasilitas yang memadai membantu kami, sehingga kami dapat mengerjakan tugas dengan
cepat.
B. FAKTOR PENGHAMBAT
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula dengan saya yang
baru mengenal dunia kerja, saya juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan-hambatan
tersebut antara lain:
1. Kurangnya pengalaman
Kami belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang kami kerjakan kadang
tersendat-sendat.
2. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa
Keterampilan dan kreativitas kami masih kurang karena kami belum pernah terjun ke
lapangan kerja.
3. Kurangnya menguasai peralatan bengkel
Ada beberapa peralatan bengkel yang belum kami kuasai, sehingga kami harus meluangkan
waktu untuk mempelajarinya.
4. Teori dan praktek yang tidak sesuai
Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima di sekolah dengan pelaksanaan atau
praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan menyebabkan hasil yang dicapai kurang
maksimal dalam pelaksanaannya.
3.2 MANFAAT YANG DIRASAKAN
A. Bagi Bengkel
1. Dapat membantu pekerjaan montir/mekanik yang ada di bengkel
2. Dapat berpartisipasi dalam rangka pembangunan pendidikan
3. Siswa dapat membantu aktivitas bengkel
B. Bagi Sekolah
1. Meningkatkan kualitas sekolah, karena tamatannya terjamin memperoleh bekal yang baik
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan
3. Terdapat kesesuaian antara program sekolah dengan kebutuhan lapangan kerja
4. Terjamin tujuan pendidikan karena keahlian profesional.
C. Bagi Siswa
1. Siswa mendapat pengalaman yang dapat berguna setelah tamat
2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan
3. Pengalaman yang diperoleh dapat meningkatkan kualitas SDM dan rasa percaya diri siswa,
dan dapat mendorong siswa untuk menjadi profesional pada tingkat yang lebih baik.

3.3 Pengembangan / Tindak Lanjut


Untuk dapat mengembangkan keterampilan bagi siswa/siswi terutama siswa SMK sangat
diperlukan peran hadir dalam dunia pendidikan. Sekolah juga perlu memperhatikan fasilitas
yang ada disekolah untuk menunjang keterampilan bagi peserta didik agar mampu bersaing
didunia kerja nantinya setelah mereka tamat dalam menempuh pendidikan.
Keterampilan dan dunia usaha adalah satu keinginan bagi generasi muda sekarang. Membuka
usaha sendiri adalah cita-cita seorang siswa yang telah menyelesaikan sekolahnya. Membuka
lapangan kerja adalah harapan siswa yang mempunyai keterampilan yang cukup.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan.
Dengan adanya program praktik kerja industri (prakerin) yang telah diterapkan di
Sekolah kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan masing-masing
sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di jalankan.
Dengan berakhirnya kegiata prakerin ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai
berikut :
1. Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam
dunia usaha.
2. Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan
kemampuan yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang
profesional.
3. Kegiatan praktek kerja industri ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari
siswa dan memberikan pengalaman kerja untuk siswa.
4. Serta praktek kerja industi ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.

2. Saran-Saran
Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai berikut :

A. Untuk Dunia Industri


1. Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja industri jangan malu
untuk bertanya kepada pembimbingnya jika ada hal yang tidak di ketahui
atau di pahami agar tidak ada kesalahan.
2. Dan dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar
dapat di pahami oleh siswa / siswi.
3. Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa yang
melaksanakan praktek kerja industi.
4. Dan semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja industri ini dapat
melakukan kerja sama dengan sebaik mungkin.
B. Untuk Sekolah
1. Praktek Kerja Industri mohon tetap dilaksanakan tiap tahun untuk
menunjang pendidikan sistem ganda.
2. Guru pembimbing diusahakan lebih sering mengunjungi siswa yang sedang
melaksanakan Praktek Kerja Industri setidaknya 1 bulan 1 kali.
3. Seharusnya disekolahan lebih banyak praktek dari pada teori supaya siswa
lebih terampil dalam bidang otomotif didunia Industri.

C. Untuk Siswa
1. Siswa sebaiknya mentaati peraturan di Industri maupun disekolah.
2. Siswa harus lebih disiplin dan menjaga nama baik sekolah di Industri.
3. Siswa diharapkan menguasai salah satu bidang keahlian atau semua bidang
keahlian untuk bersaing di Dunia Industri setelah lulus dari sekolah.
4. Siswa diharapkan bersikap jujur dan berhati-hati dalam bekerja.
5. Usahakan dalam bekerja menjaga kebersihan ditempat kerja terutama pakaian
kerja yang kita pakai

Anda mungkin juga menyukai