Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

(UTS)
FILSAFAT ILMU

NAMA : MUH. FADLI NUR


NPM : 2250311010
TINGKAT :1B

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWTAN DAN TEHKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHAMAD YANI
TAHUN 2022
UJIAN TENGAH SEMESETR (UTS)
Program Studi : Magister Keperawatan
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Beban Study : 2 Sks
Semester : I (Satu ) Kelas A dan B
Dosen Pengampu : Blacius Dedi, Dr.Kep.,M..Kep
Yayat Suryati, SKp.,M.Kep.,Ph.D
Prof. Achiryani, S.Hamid.,MN.,DNSc

------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawablah dengan ringkas dan tepat ! Metode open book !
1. Coba deskripsikan pendekatan Aksiologi dalam keperawatan ?
2. Kemukakan pandangan saudara mengenai pentingnya Filsafat Ilmu bagi seorang
Magister Keperawatan ?
3. Jelaskan pendapat Saudara tentang implementasi konsep Ontologi dalam keperawatan ?
4. Bagaimana pandangan saudara mengenai peranan Epistomologi dalam riset tesis dan
perannya membangun profile Lulusan Magister Keperawatan sebagai seorang Reseacher
?
5. Uraikan menurut saudara tentang Rasionalisme dalam logika deduktif dan logika berfikir
induktif dalam filsafat ilmu keperawatan ?

@@@@@@@@@@@@@@@@ GOOD LUCK @@@@@@@@@@@@@@@@


Jawaban :

1. Perkembangan perawat sebagai sebuah profesi tidak hanya di tuntut berkembang dari segi
keilmuan dalam pemberian asuhan saja, tapi harus sejalan dengan perkembangan nilai yang
dianut. Sebagai seorang perawat harus memiliki moralitas yang tinggi sebagai pemberi
pelayanan terhadap sesama manusia, dari kajian aksiologi sendiri kemanfaatan ilmu memiliki
tanggung jawab sosial dalam setiap pemanfaatananya. Penerapan ini tidak lepas dari kode etik
perawat dalam memberi asuhan, sehingga terjadi kerukunan dalam setiap tindakan
keperawatan dalm mendukung kesembuhan pasien. Sebuah keilmuan dan etika yang sejalan
akan memberikan trust dan carring yang baik.

2. Pertama, mendalami unsur-unsur dasar ilmu keperawatan agar kita dapat memahami secara
menyeluruh sumber dan tujuan ilmu keperawatan yang sebenarnya.
Kedua, memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu keperawatan di
berbagai sub-bidang sehingga diperoleh gambaran proses sejarah dan kontemporer ilmu
pengetahuan.
Ketiga, sebagai pedoman bagi dosen, mahasiswa, akademisi dan praktisi ilmiah untuk
mendalami kajian ilmu-ilmu utamanya.
Keempat, mendorong calon ilmuwan untuk secara konsisten menggali dan mengembangkan
ilmu keperawatan secara berkelanjutan.
Kelima, menselaraskan dalam hal ilmu keperawatan dengan pendekatan bio-psiko-sosial-
spiritual-etnik budaya, agar tidak ada pertentangan.

3. Dalam hal keperawatan sendiri banyak teori keperawatan yang bersifat filosophycal seperti
Calista roy (1976) yang menitikberatkan bahwa perawat harus berorientasikan praktik
keperawatan yang berdasarkan pengetahuan atau keilmuan untuk memberikan pelayanan
kepada pasien, kemudaian Florance Nightingele (1889) berfokus kepada pemberian pelayanan
pasien dengan menempatkan kondisi paling baik pasien dengan di pengaruhi lingkungan yang
mendukung. Berdasarkan pengimplementasian konsep ontologi sendiri, bisa terbentuknya
asuhan keperawatan yang profesional dengan memperhatikan segala aspek secara holistic yang
bisa mendukung kondisi sehat-sakit pasien.
4. Pandangan epistomologi sendiri mengkaji apa sebenarnya ilmu itu, dari mana sumber
pengetahuan, dan bagaimana proses itu terjadi. Membangun sebuah profile magister
Keperawatan yang terus aktif dalam meneliti. Munculnya banyak teori keperawatan yang
terlibat dalam sebuah keilmuan dan penelitian di berbagai bidang keilmuan keperawatan yang
terus berkembang, hal ini jug menuntut seorang magister terus menganalisis secara rasional
sehingga menghasilkan suatu keterbaruan ilmu dan pendapat.

5. Berdasarkan uraiannya berfikir Induktif adalah cara berpikir di mana sebuah kesimpulan ditarik
sifat umum dari kasus individu. Penalaran induktif dimulai dengan menyajikan pernyataan yang
memiliki ruang lingkup yang unik dan terbatas dalam membangun argumen yang diakhiri
dengan pernyataan umum. Pemikiran ini juga yang menghasilkan sebuah teori keperawatan
sebagai contoh Florance Nightingle pada kondisi peperangan dan pengolahan limbah, ventilasi
yang buruk mengakibatkan tingkat kematian pasien di rumah sakitnya tinggi, setelah adanya
perbaikan dari pemerintah Inggris tingkat kematian sangat menurun drastis sehingga, ia berfikir
bahwa secara umum lingkungan sangat mempengaruhi tingkat sehat-sakit seorang manusia
sebagi individu.
Sedangkan, Dedukif adalah cara berpikir yang bersumber dari pernyataan umum ditarik
kesimpulan khusus. Menarik kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir
yang disebut silogisme. Silogisme disusun dari dua pernyataan dan kesimpulan. Pernyataan yang
berisi Silogisme ini disebut premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor dan
premis minor. Pemikiran ini bisa di pakai membedah sebuah konsep teori menjadi sebuah
penjabaran secara khusus, seperti yang disebut lingkungan yang baik itu direpresentasikan
seperti udara yang bersih, mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup, ketenangan dll.

Anda mungkin juga menyukai