Anda di halaman 1dari 20

APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

 
 Pengaruh Open Suction Terhadap Tidal Volume Pada
Pasien Chronic Kidney Disease Yang Menggunakan
Ventilator di Ruang Intensive Care Unit (ICU)
RSUP Dr. Karyadi Semarang

Disusun oleh:
Desilva Setia Anggraeni
G3A018093

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang


Pengertian
• Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal
yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh
gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi
uremia. (Smeltzer & Bare, 2011).
Etiologi
• Infeksi : pielonefritis kronis, glomerulonefritis
• Penyakit vaskuler hipertensif sepetri nefrosklerosis benigna,
nefroskleroris maligna, stenosis arteri renalis.
• Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal)
• Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
• Nefropati toksik
• Nefropati obstruktif : penyalahgunaan analgesic, kalkuli, neoplasma,
hipertropi prostate dan striktur uretra(Price & Wilson, 1994) dan
(Musliha, 2010)
Tanda dan Gejala
• Pada gagal ginjal stadium 1 tidak tampak gejala-gejala
klinis
• Seiring dengan perburukan penyakit, penurunan
pembentukan eritopioetin menyebabkan keletihan kronis
dan muncul tanda-tanda awal hipoksia jaringan dan
gangguan kardiovaskular.
• Dapat timbul poliuria (peningkatan pengeluaran urine)
karena ginjal tidak mampu memekatkan urin seiring
dengan perburukan penyakit.
• Pada gagal ginjal stadium akhir, pengeluaran urin turun
LAPORAN KASUS PASIEN KELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D Dengan Ckd

• Identitas klien
• Nama : Tn. D
• Umur : 66 th
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Bringin
•  
Riwayat penyakit sekarang

• Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh perut membesar sejak 3 bulan


SMRS, mual, muntah, lemas, BAB warna hitam, riwayat cuci darah 1x pada tanggal
02 – 09 – 2019, pasien dirujuk dari RSUD Kendal ke IGD RSUP Dr. Kariadi
Semarang tanggal 05 – 09 – 2019 kemudian ditempatkan di ruang Merak Lt dasar.
Pasien dilakukan operasi Laparatomi dan pemasangan doubel Lumen tanggal 06 –
09 – 2019. Pasien kemudian di pindahkan ke ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang
tanggal 20 – 09 – 2019 untuk mendapatkan perawatan intensif dengan ventilator,
saat pengkajian di ICU klien sedasi dengan GCS E4M6VET, terpasang Ventilator
dengan mode PSIM V, FiO2 50%, PEEP + 5, VT 483, RR 26 x/menit. Vital Sign : TD
91/62 mmHg, Heart rate 122 x/menit, Suhu : 36,2⁰C.. Ada akumulasi secret di
mulut dan di selang ET. Terdengar ronkhi di basal paru kanan. CRT > 3 detik. Klien
terpasang CRRT sejak tanggal 22 – 09 – 2019, hasil Ureum : 148, Creatinin 8,9.
Pengkajian fokus
Airway
• Sumbatan : sekret (√)
• Ada sumbatan jalan nafas berupa sekret di mulut dan selang
ETT
• Suara napas : gurgling (√)
Breathing
• Sesak dengan : tanpa aktivitas (√)
• Pengembangan dada : ada / simetris (√)
• Frekuensi : 32x/menit Reguler (√)
• Sputum : warna : kuning, konsistensi : cair
• Bunyi napas : ronchi (√)
Circulation
Sirkulasi perifer :
• Nadi : 80 x/menit
• Irama : teratur (√)
• Denyut : kuat (√)
• SPO2 : 97%
• Tekanan darah : 168/120 mmHg
• Akral : dingin (√)
• Warna kulit : pucat (√)
• Capilleri refill : < 3 detik (√),
• Edema : Ya (√)
Pada ektremitas atas dan bawah
• Disability (Deficit Neurologis)
• Tingkat kesadaran : delirium (√)
• GCS : E : 2, M : 5, V : ETT
• Pupil : isokor (√)
Analisa Data

N Data Fokus Etiologi Problem


O
1. DS : - Sekret yang Bersihan jalan
DO : berlebihan napas tidak
- Terdapat sumbatan jalan napas   efektif
berupa lendir
- Terpasang ETT
- Terpasang OPA
- Suara napas gurgling
- Cair berwana kuning
- Terdapat reflek batuk
Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan napas tidak efektif


Intervensi
N
o Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas buatan (3180)  
keperawatan selama 3x7 jam 1. Memberikan OPA atau alat bantu gigit untuk
mencegah tergigitnya selang ETT
diharapkan bersihan jalan nafas 2. Memberikan kelembaban oksigen 100% pada
teratasi dengan kriteria hasil : udara, oksigen atau gas yang dihisap
Kriteria Hasil (NOC) 3. Lakukan penyedotan (Suction)
endotrakheal jika diperlukan
Status Pernafasan : Kepatenan 4. Ganti tali ET setiap 24 jam, inspeksi kulit dan
jalan nafas (0410) mukosa mulut
1. Frekuensi pernafasan dalam 5. Monitor suara ronkhi di jalan nafas
rentang normal (16-24x/menit) 6. Monitor warna, jumlah, dan konsistensi sekret
2. Irama pernafasan reguler 7. Lakukan perawatan rongga mulut
3. Tidak menggunakan otot 8. Monitor penurunan volume ekspirasi dan
peningkatan tekanan inspirasi pada pasien
bantu pernafasan
yang menggunakan ventilasi mekanik
4. Tidak ada suara nafas 9. Inspeksi adanya cairan,kemerahan, iritasi, dan
tambahan perdarahn pada kulit sekitar stoma trakel
5. Akumulasi sekret tidak 10. Tinggikan kepala sama dengan atau lebih
berlebih besar dari 30 derajat
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING
RISET
Pengkajian
• Nama : Tn. D
• Dx Medis : Chronic Kidney Disease
Data Fokus
N
O Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : -
. Sekret yang Bersihan jalan
DO : berlebihan napas tidak
- Terdapat sumbatan jalan napas berupa lendir efektif
 
- Terpasang ETT

- Terpasang OPA

- Suara napas gurgling

- Cair berwana kuning

- Terdapat reflek batuk


• Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan Dengan
Jurnal Evidence Based Nursing Riset Yang Diaplikasikan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
sekret yang berlebihan
 
• Evidence Based Nursing Practice Yang Diterapkan Pada
Pasien
• Pengaruh Open Suction Terhadap Tidal Volume Pada Pasien
Yang Menggunakan Ventilator di Ruang Intensive Care Unit
(ICU) RSUP Dr Kariadi Semarang
Analisa Sintesa
Penurunan tingkat kesadaran
Reflek batuk menurun
Pertukaran O2 dan CO2 dimembran kapiler alveolar terganggu
Menstimulasi histamis memproduksi mukus
Akumulasi sekret dijalan nafas dan alveoli
Perlu melakukan suction untuk mengurangi sekret
JUSTIFIKASI PEMILIHAN EVIDENCE BASED
NURSING
• Pada pasien-pasien ICU di mana yang terpasang ventilator mengalami penurunan
kesadaran, tirah baring yang lama tanpa ada gerak dengan pemasangan ETT yang lama
kurangnya reflek batuk pasien sehingga mengakibatkan terjadinya akumulasi sekret
yang banyak sehingga pasien mengalami gangguan dalam sistem pernafasan yaitu
terjadi sesak nafas yang mengakibatkan pasien kekurangan oksigen sehingga tidal
volume pasien menurun, perlu di lakukan tindakan suction untuk mengeluarkan lendir
tindakan suction di berikan pada pasien yang mengalami sekret yang banyak, tindakan
suction waktunya berbeda beda tergantung jumlah lendir yang di alami oleh pasien.
• Apabila tindakan suction tidak di lakukan pada pasien dengan gangguan bersihan jalan
nafas maka pasien tersebut akan mengalami kekurangan suplai O2 (hipoksemia), dan
apabila suplai O2 tidak terpenuhi dalam waktu 4 menit maka dapat menyebabkan
kerusakan otak yang permanen. Tindakan suction memberikan patensi jalan nafas yang
dapat mengoptimakan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dan mencegah
pneumonia karena penumpukan sekret. Di lakukan sesuai dengan adanya penumpukan
sekret di jalan nafas pasien (Kozier & Erb, 2012)
HASIL YANG DICAPAI
HARI Tydal volume PRE suction Tydal volume POST
suction
Hari ke-1 370 286
Tgl
08/10/19
 
Hari ke-3 355 237
Tgl
10/10/19
 

terdapat penurunan sebelum tindakan tidal volume pasien


382 dan setelah tindakan menjadi 286 pada tidal volume
pasien dan lama waktu kembali tidal volume pasien rata-
rata 16 detik
HAMBATAN YANG DITEMUI SELAMA APLIKASI EVIDENCE
BASED NURSING

• Pada proses dilakukan penghisapan lendir tidak hanya lendir


yang terhisap suplai oksigen yang masuk kesaluran napas juga
ikut terhisap, tidal volume pasien juga ikut tertarik hal ini
yang menyebabkan tidal volume pasien menurun dengan lama
waktu kembali normal yang berbeda pula, saat terjadinya
penurunan otak merespon dan memerintah tubuh untuk
segera mendapatkan oksigen rata-rata kembali tidal volume
normal 16 detik sesuai dengan setingan ventilator yang di
berikan perawat ICU di layar ventilator disesuai dengan
kapasitas paru pasien
KESIMPULAN
• Terdapat pengaruh perubahan tidal volume pasien yang di
lakukan tindakan suction sebelum dan sesudah tindakan
yaitu terjadinya penurunan pada tidal volume pasien
Sebelum tindakan tidal volume 382 sedangkan sesudah
tindakan 286 Lama waktu kembali tidal volume normal
sekitar 16 detik, lama waktu tidal volume normal
tergantung kapasitas paru seseorang dan keadaan baik
buruknya kondisi paru masing-masing indivdu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai