Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN EKG
DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)
RSUD BANYUMAS

Inisial pasien : Tn. J (51 tahun)


Diagnosa Medis : PPOK

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Diagnosa: Penurunan curah jantung (00029) berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas.
DS:
a. Keluarga klien mengatakan klien sudah memiliki penyakit paru sejak 11 tahun
yang lalu.
b. Keluarga klien mengatakan sebelum berangkat ke IGD, klien mengeluh napas
terasa sesak dan dada terasa nyeri.
DO:
a. KU lemah, kesadaran somnolen
b. GCS 7 (E2M3V2)
c. TD 140/100 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 38 kali/menit, T 36,4 oC
d. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin

2. Dasar Pemikiran:
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis yang
ditandai dengan batuk produktif dan dispnea dan terjadinya obstruksi saluran
nafas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan ganbungan dari
emfisema, bronchitis kronis maupun asma (Rab, 2010). Beberapa komplikasi
dari PPOK dapat menyerang fungsi jantung antara lain gagal jantung dan cardiac
disritmia. Gagal jantung ini berhubungan dengan bronchitis kronis dan emfisema
berat. Gagal jantung terutama terjadi pada cor-pulmonal (gagal jantung kanan
akibat penyakit paru) dimana klien mengalami dyspnea berat. Pada kasus PPOK,
hasil pembacaan EKG ditemukan deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P
(asma berat), disritmia atrial (bronchitis) ,peninggian gelombang P pada lead II,
III, AVF (bronchitis,emfisema) dan aksis vertical QRS(emfisema). Pemeriksaan
EKG pada Tn.J (51 tahun) bertujuan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
komplikasi pada organ jantung karena klien masuk IGD dengan KU lemah,
kesadaran somnolen, GCS 7 (E2M3V2), mengalami sesak, nyeri dada dan
riwayat PPOK yang cukup lama yaitu 11 tahun.

3. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah EKG. EKG ini dilakukan
terutama untuk mengetahui sejauh mana iskemik atau infark yang dialami Tn. J.
Pemeriksaan EKG 12 Lead
a. Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan tangan
kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
b. Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan kaki
kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
c. Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri dengan kaki kiri,
dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
d. Sandapan aVR : merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimana tangan
kanan (+), tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.
e. Sandapan aVL : merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimana tangan
kiri (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
f. Sandapan aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kaki kiri
(+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.
4. Prinsip Tindakan yang Dilakukan
Prinsip yang perlu diperhatikan adalah:
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi
d. Prosedur pemeriksaan EKG:
1) Persiapan alat
a) Sandapan EKG
b) Mesin print EKG
c) Kertas perekaman hasil EKG
d) Gelly/ alkohol
e) Kassa
2) Prosedur tindakan
a) Jaga privasi klien.
b) Pastikan alat tidak rusak, sehingga dapat memengaruhi kualitas
gambaran EKG.
c) Jelaskan pada pasien tujuan EKG dan alasan klien harus di EKG
d) Pastikan penempatan elektroda tepat.
e) Pastikan elektroda dan kulit kontak dengan baik, sehingga tidak
terlepas ketika ditengah-tengah perekaman EKG, gunakan gel
f) Minta klien untuk tidak berbicara dan bergerak ketika perekaman
EKG.
g) Tanyakan dan observasi adanya penggunaan bahan logam pada klien
selama perekaman EKG
h) Anjurkan untuk melepas bahan-bahan yang terbuat dari logam, seperti
jam, cincin, anting, dsb.
5. Analisa Tindakan Keperawatan
Pada pasien PPOK dapat terjadi komplikasi pada organ jantung seperti
gagal jantung kanan dan cardiac disritmia. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang dengan melakukan pemeriksaan EKG untuk mengatahui
kemungkinan terjadinya komplikasi pasien. Pemeriksaan EKG dapat memberikan
gambaran irama jantung dan mengetahui kelainan atau masalah yang terjadi pada
jantung.
Prosedur tindakan pemeriksaan EKG telah sesuai dengan prinsip dan
prosedur. Perawat melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan menggunakan
12 lead EKG. Sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat menganjurkan klien
untuk tidak berbicara selama pemeriksaan dan anggota tubuh klien tidak
menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan
mempengaruhi hasil EKG.

6. Bahaya yang dapat terjadi


a. Bahaya yang dapat terjadi jika tindakan tidak dilakukan:
Pemasangan sandapan yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil rekaman
EKG. Posisi klien harus nyaman dan jangan sampai anggota tubuh klien
menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan
mempengaruhi hasil EKG. Penjelasan yang kurang adekuat pada klien dapat
menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada klien, sehingga klien dapat
mengalami takikardi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil EKG.
b. Efek samping tindakan: -

7. Hasil yang Didapat dan Maknanya


S :-
O :
a. KU lemah, kesadaran somnolen
b. GCS 7 (E2M3V2)
c. TD 110/80 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 42 kali/menit, T 36,4 oC
d. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin

8. Tindakan Keperawatan Lain untuk Mengatasi Diagnosa Keperawatan Diatas


a. Mandiri:
1) Observasi KU klien secara periodik
b. Kolaboratif
1) Pemeriksaan laboratorium kimia klinik (serum)

9. Evaluasi Diri
Proses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai
persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-
tanda hiperglikemi atau hipoglikemi dan perbaikan kondisi harus terus
diperhatikan untuk pengukuran ulang/lebih lanjut.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN EKG
DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)
RSUD BANYUMAS

Di Susun Oleh :
Ferra Lusiana Testarossa (106116027)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai