PEMERIKSAAN EKG
DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)
RSUD BANYUMAS
2. Dasar Pemikiran:
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis yang
ditandai dengan batuk produktif dan dispnea dan terjadinya obstruksi saluran
nafas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan ganbungan dari
emfisema, bronchitis kronis maupun asma (Rab, 2010). Beberapa komplikasi
dari PPOK dapat menyerang fungsi jantung antara lain gagal jantung dan cardiac
disritmia. Gagal jantung ini berhubungan dengan bronchitis kronis dan emfisema
berat. Gagal jantung terutama terjadi pada cor-pulmonal (gagal jantung kanan
akibat penyakit paru) dimana klien mengalami dyspnea berat. Pada kasus PPOK,
hasil pembacaan EKG ditemukan deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P
(asma berat), disritmia atrial (bronchitis) ,peninggian gelombang P pada lead II,
III, AVF (bronchitis,emfisema) dan aksis vertical QRS(emfisema). Pemeriksaan
EKG pada Tn.J (51 tahun) bertujuan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
komplikasi pada organ jantung karena klien masuk IGD dengan KU lemah,
kesadaran somnolen, GCS 7 (E2M3V2), mengalami sesak, nyeri dada dan
riwayat PPOK yang cukup lama yaitu 11 tahun.
9. Evaluasi Diri
Proses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai
persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-
tanda hiperglikemi atau hipoglikemi dan perbaikan kondisi harus terus
diperhatikan untuk pengukuran ulang/lebih lanjut.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN EKG
DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)
RSUD BANYUMAS
Di Susun Oleh :
Ferra Lusiana Testarossa (106116027)