Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE

TEKNIK MENGATASI NYERI ATAU


RELAKSASI NAPAS DALAM

A. PENGERTIAN
Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Andarmoyo (2013) relaksasi
nafas dalam adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik dari
ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap efek
nyeri yang dirasakan.
B. TUJUAN
1. Untuk dapat mengurangi/menghilangkan rasa nyeri
2. Untuk memberi rasa nyaman pada pasien
C. ALAT DAN BAHAN
Alat ukur skala numeric. Bisa menggunakan alat ukur nyeri (Pain
Measurement Scale)
D. PROSEDUR TINDAKAN
1. TAHAP PRAINTERAKSI
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
2. TAHAP ORIENTASI
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. TAHAP KERJA
a. Menjaga privacy pasien
b. Mempersiapkan pasien
c. Ciptakan lingkungan yang tenang
d. Usahakan tetap rileks dan tenang
e. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
f. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
g. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
h. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
i. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
j. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
k. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
l. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
m. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
4. TAHAP TERMINASI
a. Tahap terminasi
b. Evaluasi hasil kegiatan
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Akhiri kegiatan dengan baik
e. Cuci tangan
5. TAHAP EVALUASI
a. Dokumentasi
- Catat waktu pelaksanaan tindakan
- Catat respons pasien
- Paraf dan nama perawat jaga

(Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Andarmoyo (2013))

Anda mungkin juga menyukai