Anda di halaman 1dari 11

Format pengkajian keluarga

I. Data umum
1. Nama kepala keluarga ( KK ) : SRI UTAMI
2. Usia : 54 TAHUN
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat : JL. BONSAYUR 02/09 Kesugihan Kidul
6. Komposisi anggota keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan


Kelamin dengan
keluarga
1. SRI UTAMI P Kepala 54 SD Ibu rumah tangga
keluarga
2. SUGIARTI P Anak 35 SMP Tidak BekerJa

3. SOLIKHUN L Anak 26 SMP Swasta

7. Tipe Keluarga
Keluarga ini merupakan keluarga terdiri dari ayah,Ibu dan anak. Anak pertama
perempuan (35 tahun), anak kedua laki-laki ( 26 tahun)
8. Suku
Suku Ibu.S dan anak-anaknya Jawa.

9. Agama
Ibu.S dan keluarga beragama Islam, Ibu.S juga sering mengikuti pengajian atau wirid
yang diadakan di mesjid dekat rumah.
10. Status sosek keluarga
Ny.S sebagai ibu rumah tangga dan mengandalkan pendapatan anaknya.
11.
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Saat tidak ada aktifitas Ibu.S akan menonton TV sebagai hiburan sekaligus beristirahat.
Ibu.S juga sering berkumpul dengan tetangga lain sambil berbincang-bincang.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ibu.S saat ini adalah tahap VI yaitu tahap kaluarga
melepaskan anak dewasa muda karena anak pertama Ibu.S sudah meninggalkan rumah
untuk bekerja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu anak pertama dan kedua
Ibu.S yang masih belum mendaptkan pekerjaan yang tetap
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga mengatakan tidak anggota keluarga inti yang menderita penyakit keturunan
atau mengidap penyakit tertentu.
JJ.
Hasil vital sign didapakan TD 210/110 mmHg, HR : 78x/i, RR : 22x/i, dan Suhu :
360C. Selain itu, Ibu.K juga suka mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kadar
garam yang tinggi. Ibu menyatakan 10 tahun yang lalu pernah dirawat dirumah sakit
karena ada benjolan dipayudaranya, sehingga harus segera dioperasi dan pengangkatan
payudara sebelah kirinya. Saat ini anggota keluarga inti Ibu.S yang lain dalam keadaan
sehat.
1. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu S mengatakan bahwa ada riwayat keturunan yang menderita penyakit hipertensi
keluarga sebelumnya yaitu ibunya.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Jenis rumah yaitu semi permanen, status kepemilikin rumah adalah milik
pribadi Ibu. S dengan jumlah kamar 4, kamar mandi 1, dapur 1, atap seng lantai
ruang tamu dan tengah dari keramik. Rumah mempunyai ventilasi yang cukup dan
sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik. Sumber air keluarga yaitu
sumur, dengan kondisi bersih dan tidak berbau. Jarak kamar mandi dengan sumur ±
10 meter. Saluran pembuangan limbah rumah tangga dialirkan ke selokan dan
saluran pembuagan WC ke septic tank. Rumah Ibu. Penerangan dirumah
menggunakan listrik. Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka, biasanya
sampah-sampah rumah tangga akan dibuang ke tempat pembuangan sampah jika
sudah penuh. Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas,
posyandu, dokter dan rumah bidan. Fasilitas kesehatan tersebut dapat dijangkau
dengan menggunakan motor maupun berjalan kaki.

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW


Ibu.S rajin mengikuti kegiatan-kegiatan disekitar lingkungan, seperti wirid pengajian,
yasinan maupun gotong royong. Ibu.S juga sering berkumpul bersama dengan tetangga
dekat rumah. Hubungan antar tetangga Ibu.S baik, saling menghormati, kerukunan
terjaga, bila ada yang kesusahan akan dibantu bersama.
3. Mobilisasi geografis keluarga
Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor. Ibu S jika ingin ke Puskesmas di
antar oleh anak yaitu anaknya, Keluarga tidak memiliki kebiasaan berpindah tempat
tinggal
4.
5. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan yang diikuti keluarga, interaksi keluarga dengan masyarakat
terjalin baik, interaksi antar warga banyak dilakukan pada saat selesai sholat bersama
di masjid dan sore hari di teras rumah.
6.
7. Sistem pendukung keluarga
Jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah. Keluarga
memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di Desa yaitu Puskesmas
8.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi
Keluarga Ibu S selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu berkomunikasi dengan
keluarga yang lainnya, bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa.
Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka keluarga akan
menyelesaikan dengan musyawarah.
2.
3. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara musyawarah seluruh
anggota keluarga. Ibu S. selaku kepala keluarga memiliki kekuatan untuk
mengendalikan dan mempengaruhi anggota keluarga untuk merubah prilaku.
4.
5. Struktur peran
Ibu.S sebagai wakil kepala keluarga. Suaminya meninggal 5 tahun yang lalu.
Peran informal: Tn.M memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah, ibu S sebagai ibu
rumah tangga dan ibu S memiliki akdil yang cukup berpengaruh dalam keluarga, dan
Anak-anak ibu S
6.
7. Nilai dan norma budaya
Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan
kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting. Dalam
mengobati penyakitnya, Ibu.S mengkonsumsi obat-obat herbal dan juga dari rumah
sakit.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Hubungan ibu S beserta anaknya terjalin dengan baik, angota keluarga saling
menghormati, memperhatikan, menyayangi dan menyemangati.
2.
3. Fungsi sosialisai
Ibu.S mendidik anak-anaknya dengan disiplin dan sesuai dengan norma yang ada
dalam masyarakat. Keluarga akan saling berbagi dan menceritakan masalah yang
dialami agar dapat dipecahkan bersama-sama. Interaksi dalam keluarga terjalin
dengan akrab dan disiplin, saling mengenal dengan masyarakat lainnya.
4. Fungsi perawatan keluarga
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah :

a) Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi


b) Ibu S mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih
c) Ibu S mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan
asin.
Hasil pengkajian :
a) Ibu S dan keluarga kurang dapat mengingat
b) Ibu S dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika
ditanya mengenai penyakit hipertensi.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat :
Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat. keluarga
mengantarkan Ibu S ke Puskesmas.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga
mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan
hipertensi
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan : Keluarga tidak mampu
memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan hipertensi.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
6. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek
a) Stresor jangka pendek dan jangka panjang
1) Jangka pendek (<6 bulan)
Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah
berat, hanya saja ibu S mengalami keluhan sakit kepala.
2) Jangka panjang (>6 bulan)
Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu
memikirkan masalah biaya untuk hidup untuk meningkatkan
taraf hidup keluarganya.
b) Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping yang digunakan
1) Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Ibu S
harus mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi
kondisi lebih buruk lagi.
2) Strategi koping yang digunakan
Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk
mengatasi keluhan Ibu S
3) Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Ibu S tidak pernah melakukan perilaku kasar
atau kejam terhadap anggota keluarganya dan tidak
pernah melakukan ancaman dalam menjelaskan
masalah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Untuk menghadapi masalah tersebut Ibu.S selalu menjaga pola makannya agar
penyakitnya tidak kambuh dan juga memilih makanan yang dikonsumsi yang tidak
terlalu banyak mengandung gula.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan Ibu.S dan keluarga akan tetap mencari
jalan keluar dengan musyawarah, tetapi jika sedang kesal Ibu.S juga terkadang
marah. Ibu.S menerima apapun yang terjadi pada Ibu.s terkait penyakitnya, karena
beliau yakin semua sudah diatur oleh Allah SWT.
4. Startegi adaptasi disfungsional
Jika merasa lelah dan sakit Ibu.S akan beristirahat dan tidur.

VII. HARAPAN KELUARGA


Ibu.S dan keluarga berharap dengan adanya petugas kesehatan yang mengunjungi
nya, akan ada perubahan tingkah laku yang dapat dilakukan oleh Ibu.S dan keluarga
dalam menunjang peningkatan kesehatan Ibu.S dan keluarga.

VIII. ANALISA DATA


No. Data Problem Etiologi
1. Ds : Nyeri akut Agen cidera
- Ny. S mengeluh sakit biologis
kepala terasa sakit
P : Ny. S mengatakan timbulnya
keluhan karena tekanan darahnya yang
kembali naik.
Q : Ny.S mengatakan keluhan yang
dirasakan pada seperti tertekan benda
berat.
R : Ny. S mengatakan keluhan
dirasakan pada daerah kepala dan leher.
S : Skala nyeri 6 dari 1-10
T : Ny. S mengatakan keluhan timbul
secara tiba-tiba, sakit kepala yang
dirasakan hilang timbul
Do :
1) Ny. S tampak
meringis sakit
2) Ny. S tampak
gelisah
- Tanda – Tanda vital
TD :210/110 mmhg
N : 78x permenit
RR : 22 kali permenit
S : 36 C
2. Ds : Ketidakefektifan Hipertensi
- Ny. S mengatakan sakit
perfusi jaringan
kepala dan tengkuknya
perifer
terasa berat
- Ny. S mengatakan sering
berobat di puskesmas
terdekat

Do:
- Tanda – Tanda Vital
TD :210/110 mmhg
N : 78x permenit
RR : 22 kali permenit
S : 36 C
3. Ds : Gangguan pola Fisologis
- Ny.S mengatakan tidak tidur
bisa tidur ketika kepala
pusing dan merasa mual

Do:
- Ny.S terlihat lemah
- Tanda – Tanda vital

TD :210/110 mmhg
N : 78x permenit
RR : 22 kali permenit
S : 36 C
4. Ds : Defisiensi Ketidakmampuan
- Keluarga Ny.S mengatakan Pengetahuan Keluarga
tidak mengetahui tentang Mengenal
penyakit hipertensi. Masalah
- Keluarga Ny.S mengatakan
tidak tahu cara merawat anggota
keluarga yang sakit dengan
hipertensi.
- Ny.S mengatakan masih sering
mengkonsumsi garam yang
berlebih.
- Ny.S mengatakan masih sering
mengkonsumsi makanan
bersantan dan ikan asin.
Do :
- Ny. S dan keluarga tampak
bingung dan tidak mengerti
tentang penyakit hipertensi
- Tanda – Tanda vital
TD :210/110 mmhg
N : 78x permenit
RR : 22 kali permenit
S : 36 C
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI PADA NY. S
PUSKESMAS KESUGIHAN II
CILACAP

Disusun Oleh :
FERRA LUSIANA TESTAROSSA
NIM : 106116027

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2018/2019

Anda mungkin juga menyukai