ILEUS
Disusun Oleh :
FERRA LUSIANA TESTAROSSA
NIM : 106116027
saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan
elektrolit baik di dalam lumen usus bagian oral dari obstruksi obstruksi maupun
pembuatan lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal.
keadaan dimana sisa makanan tidak dapat keluar seperti biasa, maka dibuatlah
lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal. Menurut
B. Etiologi
Menurut Jong (1997) ada 6 yaitu karsinoma, diverti kulitis, striktur rektum,
stenosis anus, volvulus sigmoid dan penyakit hirschsprung, tak jauh beda dengan
Jong, Burner dan Suddarth penyebab ileus ada 5 yaitu adesi (perlekatan), hernia,
C. Pemeriksaan Penunjang
halus, karena pada obstruksi kolon, keculai pada volvus, hampir tidak pernah
terjadi stragulasi, kolon merupakan alat pemompaan feses sehingga secara relatif
fungsi kolon sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu kehilangan
cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon distal. Gambaran klinik
ini disebut obstruksi rendah, berlainan dengan ileus usus halus yang dinamai ileus
tinggi.
Obstruksi kolon yang berlarut-larut akan menimbulkan destensi yang amat besar bersamaan
katup ileosekal tetap utuh. Bila terjadi lusufisiensi katup, timbul reflek dari kolon ke dalam
ileum terminal sehingga ileum turut membesar karena itu gejala dan tenda obstruksi rendah
Obstruksi usus
4
F. Manifestasi Klinik
1. Nyeri abdomen
G. Mual
H. Muntah
I. Dehidrasi
J. Konstipasi absolut
G. Pengkajian
1. Akting/istirahat
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Data obyektif: tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau/berair.
Episode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering tak dapat
dikontrol.
4. Makanan/cairan
Penurunan BB
5. Higiene
diri Stomatis
Bau badan
6. Nyeri/kenyamanan
7. Keamanan
artritis
Ankilosa spondilatis
8. Seksualitas
9. Interaksi sosial
10. Penyuluhan/pembelajaran
H. Fokus Intervensi
Kriteria hasil:
sesuai indikasi.
Intervensi:
g. Kolaborasi
(Carpenito, 1999)
Kriteria hasil:
tugor kulit baik dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil dan secara
a. Awasi masukan dan keluaran dengan cermat, ukur feses cair, timbang BB
tiap hari.
e. Kolaborasi:
e. Kolaborasi: konsul dengan ahli diet, tingkatan diet dari cairan sampai
Kriteria hasil:
Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan
Intervensi:
cairan.
Intervensi:
Intervensi:
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan System Kardiovaskular dan
Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Setiawan, Wawan. 2010. Intervensi dan Rasional Ileus Obstruktif.
(http://wawanjokamblog.blogspot.com/ Diakses tanggal 11 Januari 2011).
Zwani. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Obstruksi Usus(http://keperawatan-
gun.blogspot.com/2007/07/obstruksi-usus.html Diakses tanggal 11 Januari 2011).
Harnawati. 2008. Obstruksi Usus. (http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/02/21/obstruksi-
usus/Diakses tanggal 11 Januari 2011).
Vanilow, Barry. 2010. Askep Ileus Obstruksi . (http://barryvanilow.blogspot.com//. Diakses
tanggal 11 Januari 2011).