Disusun Oleh:
2. FAKTOR PRESIPITASI
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Jallo (2008), faktor
presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang
mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme
pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan
untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak
untuk diinterpretasikan.
b. Stress Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untukmenentukan terjadinya gangguan
perilaku.
c. Sumber Koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stress.
E. POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan
Causa
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
2. Perubahan sensori persepsi: hausinasi berhubungan dengan menarik
diri
G. TINDAKAN KEPERAWATAN
Intervensi ditujukan ke klien
1. Tujuan
a. Pasien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya: isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon.
b. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menggunakan
obat.
d. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
e. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktifitas.
2. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon terhadap halusinasi.
b. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi:
a) Menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara
menghardik, meminta pasien memperagakan ulang, memantau
penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku pasien.
b) Menggunakan obat secara teratur
Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila obat
tidak digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila putus
obat, jelaskan cara mendapat obat/ berobat, jelaskan cara
menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar jenis, guna,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
c) Bercakap –cakap dengan orang lain.
d) Melakukan aktifitas yang terjadual.
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur, mendiskusikan
aktifitas yang biasa dilakukan oleh pasien, melatih pasien
melakukan aktifitas, menyusun jadual aktifitas sehari–hari
sesuai dengan jadual yang telah dilatih, memantau jadual
pelaksanaan kegiatan, memberikan reinforcement.
Tindakan Keperawatan Halusinasi (Keluarga)
1. Tujuan
a. Keluarga mampu mengenal masalah merawat pasien di rumah.
b. Keluarga mampu menjelaskan halusinasi (pengertian, jenis, tanda
dan gejala halusinasi dan proses terjadinya).
c. Keluarga mampu merawat pasien dengan halusinasi.
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan
e. Keluarga mampu mengenal tanda dan gejala kambuh ulang.
f. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk follow-
up pasien dengan halusinasi
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Berikan penjelasan kesehatan meliputi : pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami, tanda dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi.
c. Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami
halusinasi: menghardik, minum obat, bercakap- cakap,
melakukan aktivitas.
d. Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah
terjadinya halusinasi.
e. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan.
f. Diskusikan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
untuk follow-up anggota keluarga dengan halusinasi.
DAFTAR PUSTAKA