Anda di halaman 1dari 6

SOP CLOSED SUCTION

Disusun untuk memenuhi tugas Departemen Keperawatan Bedah


Dosen Pembimbing: Ns. Efris Kartika Sari, S. Kep. M.Kep.

Disusun Oleh:
Ade Ajeng Aulia 165070207111016
Kelompok 1A

PROGRAM STUDI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
A. PENGERTIAN
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas
dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT),
orotracheal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasan
bagian atas. Closed suction adalah kanul dengan sistem tertutup yang
selalu terhubung dengan sirkuit ventilator dan penggunaannya tidak perlu
membuka konektor sehingga aliran udara yang masuk tidak terinterupsi.
Pada pasien yang mempunyai permasalahan di pernafasan yang
memerlukan bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo
Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas.
Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka
respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah
mengeluarkan secret dimana perlu ada tindakan suction.

B. TUJUAN
1. Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenance)
a. Pasien tidak mampu batuk efektif
b. Di duga terjadi aspirasi
2. Membersihkan jalan napas (bronchial toilet) bila ditemukan :
a. Pada asukultasi terdapat suara napas yang kasar, atau terdapat
suara napas tambahan.
b. Di duga terdapat sekresi mucus di dalam sel napas.
c. Klinis menunjukkan adanya peningkatan beban kerja sistem
pernapasan.
3. Pengambilan specimen untuk pemeriksaan laboratorium.
4. Sebelum dilakukan tindakan radiologis ulang untuk evaluasi.
5. Mengetahui kepatenan dari pipa indotrakeal.

C. KONTRAINDIKASI
1. Hipoksia
2. Trauma jaringan
3. Meningkatkan risiko infeksi
4. Stimuli vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme
D. ALAT
1. Set penghisap sekresi atau suction portable lengkap dan siap pakai.
2. Kateter penghisap steril dengan ukuran 20 untuk dewasa.
3. Pinset steril atau sarung tangan steril.
4. Cuff inflator atau spuit 10 cc.
5. Jelly pelumas.
6. Pengalas atau handuk.
7. Kom berisi cairan untuk membilas kateter.
8. Ambubag atau air viva dan selang oksigen.
9. Aquadest.
10. Spuit 5 cc.
E. PROSEDUR
1) Perawat menjelaskan prosedur ( bila pasien sadar ) tentang tindakan
dan tujuan yang akan dilakukanakan dilakukan kepada
pasien.kepada pasien.
2) Perawat mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
3) Perawat melakukanPerawat melakukan suctionsuction dengan
langkah :
4) Lakukan cuci tangan
5) Pilih tipe tekanan penghisap yang tepat untuk pasien. Misalnya
tekanan 110-150 mmHg untuk dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-
anak, dan 50- 95 mmHg untuk bayi.95 mmHg untuk bayi.
6) Sebelum tindakan suction putar tombol oksigen jadi 100%, melepas
hubungan ventilator dengan ETT.
7) Menghidupkan mesin penghisap.
8) Menyambung selang suction dengan kateter steril, kemudian
perlahan- lahan dimasukkan ke dalam selang pernapasan melalui
ETT.
9) Membuka lubang pada pangkal kateter penghisap pada saat kateter
dimasukkan ke dalam ETT.
10) Menarik kateter penghisap kira-kira 2 cm pada saat ada rangsangan
batuk untuk mencegah trauma pada carina.
11) Menutup lubang, melipat pangkal, kateter penghisap kemudian
suction kateter ditarik dengan gerakan memutar selam 10-15 detik.
12) Mengobservasi hemodinamik pasien.  
13) Memberikan oksigen setelah satu kali penghisapan dengan cara
bagging.
14) Bila melakukan suction lagi, beri kesempatan pasien bernapas 3-7
kali.
15) Masukkan aquades sebanyak 3-5 cc untuk mengencerkan secret.
16) Melakukan bagging.
17) Mengempiskan cuff pada penghisapan sekresi terakhir saat kateter
berada dalam ETT, sehingga secret yang lengket pada cuff bisa ter
hisap.
18) Mengisi kembali cuff dengan udara menggunakan cuff inflator setelah
ventilator dipasang kembali.
19) Membilas cateter penghisap sampai bersih.
20) Mengobservasi dan mencatat tensi, nadi, dan pernapasan hipoksia
tanda perdarahan, warna, bau dan ko nsentrasi, disritmia.
21) Lakukan terminasi pada pasien
22) Perawat mencuci tangan
F. EVALUASI
Evalusai yang dilakukan dalam tindakan antara lain :
1. Meningkatnya suara napas pada pasien
2. Menurunnya Peak Inspiratory Pressure, menurunnya ketegangan
saluran pernapasan, meningkatnya dinamik compliance paru,
meningkatnya tidal volume.
3. Adanya peningkatan dari nilai arterial blood gas, atau saturasi
oksigen yang bisa dipantau dengan pulse oxymeter, dan hilangnya
sekret pulmonal.
G. Hal yang perlu diperhatikan
1) Lepaskan ventilator pada klien lalu beri oksigen melalui ambubag
sebanyak 4-5 kali disesuaikan dengan volume tidal pasien.
2) Lumasi ujung kateter dengan jelly dan masukkan kateter suction ke
dalam jalan napas buatan tanpa melakukan penghisapan.
3) Batasi waktu suction 10-15 detik dan hentikan proses suction apabila
denyut pasien meningkat sampai 40 kali per menit.
4) Ventilasikan pasien dengan ambubag setelah suction tiap
periodenya.
5) Jika sekresi sangat pekat, maka dicairkan dengan memasukkan
aquades 3-5 cc ke dalam jalan napas buatan.
6) Bilas kateter di antara setiap pelaksanaan suction.
DAFTAR PUSTAKA

Potter,P.A.dan Perry,A.G.(1997). Fundamental Keperawatan: konsep,


proses, dan praktik. (Edisi IV). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Price,S.A.(2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
(Edisi VI). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
SOP suction Endotracheal tube oleh RS EMC Sntul

Anda mungkin juga menyukai