Anda di halaman 1dari 8

MATERI

SUCTION

DISUSUN OLEH :

TRI WAHYU MARGARETA

18962342

RUANG ANAK LANTAI DASAR


RSUP DR. KARIADI SEMARANG
NOVEMBER 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas


sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.  ( Ignativicius,
1999 ).
Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan
bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan
ETT (Endo Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas. Pasien yang
terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk
mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana perlu dilakukan
tindakan suction
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter
penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada
saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi
sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru. Prosedur ini dikontraindikasikan
pada klien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme laring terutama sebagai
akibat penghisapan melalui trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus,
perdarahan gaster, infark miokard (Elly, 2000).
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

I. PENGERTIAN SUCTION
1. Suction: Aspirasi gas atau cairan dengan cara mekanis. (POTTER, Patricia A, 2014),
Pengisapan: Aspirasi sekret melalui sebuah kateter yang disambungkan ke mesin
pengisap atau saluran pengisap yang ada di dinding. (POTTER, Patricia A, 2009),
Suction: Tindakan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara
sendiri. (Alimul, Aziz, 2008)
2. Kesimpulan
Suction adalah tindakan mengeluarkan sekret, gas atau cairan melalui sebuah kateter
yang disambungkan pada mesin penghisap.

II. PRINSIP SUCTION 4A

1. Aseptik :Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme


ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
2.   Asianotik :Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.
3. Afektif :Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yang menunjukan perasaan
dan emosi.
4. Atraumatik      :Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.

III. TEKANAN SAAT MELAKUKAN SUCTION


1. Tekanan Negatif untuk Pengisapan
Pengesetan Vakum- dinding
Bayi 60-100 mmHg
Anak-anak 100-120 mmHg
Dewasa 120-150 mmHg
Pengesetan Vakum-portabel
Bayi 3-5 incHg atau no 5
Anak-anak 5-8 incHg atau no 8-10
Dewasa 7-15 incHg atau no 18

IV. Indikasi Suction :

1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot epiglotis.
2. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum meningkat.
5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit untuk 
mengeluarkannya.
V. Komplikasi Suction :
1. Hipoksia.
2. Trauma jaringan.
3. Meningkatkan resiko infeksi.
4. Stimulasi vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme.

VI. MACAM –MACAM SUCTION BERDASARKAN ALAT BANTU


NAFAS
1. SUCTION SALURAN PERNAFASAN NON VENTILATOR
a. Pengertian
Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas dengan menggunakan
suction kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam
pharyng atau trachea. Penghisapan lendir digunakan bila klien mampu batuk
secara efektif teapi tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau
menelan. Tindakan penghisapan lendir juga tepat pada klien yang kurang
responsif atau, yang emmerlukan pembuangan sekret oral.
b. Tujuan 
• Untuk memelihara saluran nafas tetap bersih.
• Untuk mengeluarkan sekret dari pasien yang tidak mampu mengeluarkan
sendiri.
• Diharapkan suplai oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat

c. Indikasi
• Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup.
• Pasien yang koma.
• Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
• Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun.
• Pasien yang secretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit
untuk mengeluarkannya.
d. Kontra Indikasi
• Pasien dengan stridor.
• Pasien dengan kekurangan cairan cerebro spinal.
•  Pulmonary oedem.

• Post pneumonectomy, ophagotomy yang baru.

2. SUCTION SALURAN PERNAFASAN TERPASANG


ENDOTRAKEAL TUBE (ETT)
a. Pengertian
Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan
bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube), dimana
pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada
saluran nafas. Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka
respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret
yang mana perlu dilakukan tindakan suction.
b. Indikasi Penghisapan Sekret Endotrakeal
• Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenence)
• Pasien tidak mampu batuk efektif
•  Di duga ada aspirasi.

• Membersihkan jalan napas (branchial toilet) bila ditemukan :


 Pada auskultasi terdapat suara napas yang kasar, atau ada suara  napas
tambahan.
 Di duga ada sekresi mukus di dalam sal napas.
 Klinis menunjukkan adanya peningkatan beban kerja sistem pernapasan.
• Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
• Sebelum dilakukan tindakan radiologis ulang untuk evaluasi.
• Mengetahui kepatenan dari pipa endotrakeal.
Penerapan prosedur suction diharapkan sesuai dengan standar prosedur yang sudah
ditetapkan dengan menjaga kesterilan dan kebersihan agar pasien terhindar dari
infeksi tambahan karena prosedur tindakan suction.
c. Standar Pasien
• Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakuakan.
• Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.

d. Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Penghisapan Sekret Endotrakeal


• Hipoksia / Hipoksemia
• Kerusakan mukosa bronkial atau trakeal
• Cardiac arest
• Arithmia
• Atelektasis
• Bronkokonstriksi / bronkospasme
• Infeksi (pasien / petugas)
• Pendarahan dari paru
• Peningkatan tekanan intra kranial
• Hipotensi
• Hipertensi

3. SUCTION SALURAN PERNAFASAN DENGAN TRACHEOSTOMY


a. Pengertian
Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas dengan menggunakan
suction kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam pharyng
atau trachea. Penghisapan lendir digunakan bila klien mampu batuk secara efektif
teapi tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan.
Tindakan penghisapan lendir juga tepat pada klien yang kurang responsif atau, yang
emmerlukan pembuangan sekret oral.
b. Tujuan 
• Untuk memelihara saluran nafas tetap bersih.
• Untuk mengeluarkan sekret dari pasien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri.
• Diharapkan suplai oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat
Daftar Pustaka

Perry,Anne Griffin & Potter.1994.keterampilan dan prosedur dasar.Jakarta:Buku Kedokteran EGC


http://fisioterapigpm.blogspot.com/2009/05/naso-pharingeal-suction.html
Potter,P.A.dan Perry,A.G.(1997).Fundamental keperawatan:konsep, proses, dan praktik.(Ed ke-4) vol
2.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Price,S.A.(2003).Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.(Ed ke-6). Jakarta:Penerbit Buku


Kedokteran EGC

Sherwood, L. (1996). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (Terj. Brahm. U. Pendit) Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai