Anda di halaman 1dari 16

Suction

By: Ns. Nila Sari S.Kep


• DEFENISI:
• Suction adalah tindakan pengisapan (sekret)
menggunakan alat melalui hidung, mulut (ETT),
trakhea (Trrakheostomi) yang bertujuan untuk
membersihkan jalan nafas, mempertahankan
kepatenan jalan nafas sehingga terjadi proses
pertukaran gas yang adekuat pada pasien yang
mengalami kelemahan dan tidak mampu
mengeluarkan sekret jalan nafas sendiri.
• TUJUAN:
• 1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
• 2. Membebaskan jalan nafas nafas dari sekret
/lendir yang menumpuk dijalan nafas
• 3. Mendapatkan sampel sekret/lendir untuk
pemeriksaan laboratorium
• 4. Merangsang batuk dan mencegah infeksi
paru
• INDIKASI:
• 1. Klien mampu batuk secara efektif, tetapi tidak mampu
membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan.
• 2. Hasil auskultasi ditemukan suara nafas tambahan (ronchi,
crackels).
• 3. Ditemukan sekret/mucus yang menempel pada alat bantu
nafas (Aspirasi).
• 4. Klien yang kurang responsive (coma)
• 5. Mengetahui kepatenan pipa ETT (gepeng/tergigit)
• KONTRAINDIKASI:
• Pasien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan
spasme laring.
• KOMPLIKASI
• Trauma jaringan mukosa (perdarahan),
hipoksia/hipoksemia, stimulasi vagal dan
bronkospasme, meningkatkan resiko infeksi
(pasien/petugas), varises esofagus, peningkatan
TIK (hipotensi/hipertensi), perdarahan gaster,
infark miocard/aritmia, cardiac arrest(Elly,
2000).
• EVALUASI/HASIL YANG DIHARAPKAN:
• 1. Hilang/berkurangnya sekresi pulmonal
• 2. Menurunya Peak inspiratory pressure (ketegangan
saluran jalan nafas), meningkatnya dinamik
complience paru, meningkatnya tidal volume.
• 3. Peningkatan nilai AGD, saturasi oksigen (dipantau
dengan pulse oksimetri)
• 4. Meningkatnya suara nafas normal (vesikuler)
PRINSIP TINDAKAN:
1. Aseptik (tekhnik steril dan bersih) agar mikroorganisme tidak
mudah masuk ke faring, trakhea dan bronkus. Menggunakan
handscoon dan kateter suction steril disposibble. (closed suction)
2. Asianotik (tindakan tidak menyebabkan sianotik pada pasien).
Berikan oksigen 100% (bagging) selama 2 menit terlebih dahulu jika
pasien menggunakan ventilator. Lama penghisapan sekret selama diri
petugas mampu menahan nafas. (ilustrasikan pada diri sendiri)
3. Atraumatik (tindakan tidak menyebabkan trauma).
• Jika pasien menggunakan ventilator, perhatikan tekanan suction
yang digunakan untuk mencegah oksigen terhisap oleh suction dan
cedera di area penghisapan.
• Ukuran kateter suction 1/3 lumen ETT
• Persiapan Alat:
• 1. Set penghisap sekresi (suction portable) lengkap
siap pakai
• 2. kateter suction sesuai ukuran (dewasa:20G)
• 3. Cuff inflator (spuit 10cc)
• 4. Handscoon steril/pinset steril
• 5. Cairan pembilas (nacl 0,9%)
• 6. Ambu bag/selang O2
• 7. Handuk/ alas dada
• 8. Tempat sampah /bengkok
Persiapan Pasien:
1. Pasien diberi penjelasan tentang
prosedur yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
• Prosedur
• 1. Petugas cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
• 2. Sebelum tindakan suction:
• - Beri oksigenasi 100% (ventilator)
• - Bagging 4-5kali dengan O2 15liter
• - Lepaskan sirkuit ventilator dari ETT
• 3. Hidupkan mesin suction, sambung dengan kateter suction
(lubang penghisap dlm keadaan terbuka).
• 4. Masukkan kateter suction perlahan kedalam selang ETT
hingga menyentuh karina. (ada rangsang batuk).
• 5. Tarik kateter suction kira-kira 2cm untuk mencegah trauma
pada karina.
• 6. Tutup lubang pangkal penghisap kateter, kemudian lakukan
penghisapan dengan gerakan ditarik sambil memutar.
• 7. Observasi saturasi/hemodinamik pasien saat tindakan
dilakukan.
• 8. Berikan oksigenasi setelah satu kali penghisapan. (bagging/
oksigen 100%)
• 9. Bila melakukan suction lagi, berikan kesempatan pasien
bernafas 3-7 kali
• 10. Saat melakukan suction yang terakhir, lakukan
pengempisan cuff dengan kateter suction berada
didalam dengan tujuan sekret yang menempel
disekitar cuff dapat terhisap.
• 11. Setelah tindakan selesai , sambung ETT ke
ventilator, isi cuff kembali.
• 12. Bersihkan kateter suction dan buang.
• 13. Atur posisi pasien kembali.
• 14. Observasi keadaan dan hemodinamik pasien.
Tanda-tanda hipoksia, perdarahan, frekuensi nafas,
bunyi nafas, saturasi oksigen, disritmia.
• 15. Catat warna sputum,bau, konsistensi, jumlah dll.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai