Anda di halaman 1dari 12

2.

1 Asuhan Keperawatan Hisprung


A. Pengkajian
1. Biodata
Data bayi
Nama : By. M
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal Lahir: 19 Mei 2014
Tanggal MRS: 05 Juni 2015
BB/PB : 2900 g/ 54cm
Dx medis : Hirsprung
Pengkajian : 05 Juni 2015
Data Ibu
Nama : Ny. K
Pekerjaan : Tidak kerja
Pendidikan : SLTA
Alamat : Kedinding Tengah SBY
Nama ayah : Tn T
Pekerjaan : PT PAL
Pendidikan : SLTA
2. Keluhan utama
Tidak bisa BAB sehingga perut anak besar sehingga tidak mau makan dan minum
3. Riwayat penyakit sekarang
Kembung, pasien muntah setelah minum susu, muntah berupa susu yang
diminum, muntah sejak 3 hari yang lalu.
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Lahir spontan ditolong dokter, langsung boleh pulang, tidak ada kelainan.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada saudara yang sakit seperti ananknya
6. Pemeriksaan fisik
 Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmhg
b. Denyut nadi : 114/menit
c. Suhu tubuh : 36,5
d. RR : 40/menit
7. Pemeriksaan persistem
a. B1 (Breathing) : normal
b. B2 (Blood) : normal
c. B3 Brain : normal
d. B4 Bladder : normal
e. B5 Bowel : kembung, bising usus 10x/ menit, muntah, peningkatan
Nyeri abdomen
f. B6 Bone : normal
8. Data Tambahan :
a. Radiologi :
1) Torax foto (2-6-08)
2) Cor : besar & bentuk kesan normal
Pulmo : tidak tampak infiltrat, sinus phrenicocostalis D.S tajam
Thymus : positif
Kesimpulan : foto torax tidak tampak kelainan
3) Baby gram (2-6-08):
Dilatasi dan peningkatan gas usus halus dan usus besar.
4) BOF (2-6-08)
Dilatasi dan peningkatan gas usus halus dan usus besar (menyokong
gambaran Hirsprung Disease.
5) Colon in loop (5-6-08):
Tampak pelebaran rectosigmoid
Tampak area aganglionik di rectum dengan jarak ± 1,5 cm dari anal
dengan daerah hipoganglionik diatasnya.
Tampak bagian sigmoid lebih besar dari rectum.
Kesimpulan : Sesuai gambaran Hirschprung Diseases
b. Laboratorium :
Tanggal 2-6-08 :Glukosa : 80 mg/dl ( 70 -110) WBC 7 × 103 /uL
(4,7-11,3)
SC : 0.5 mg/dl ( 0.6-1,1 ) HGB 10,8 g/dl (11,4-15,1)
BUN : 4 mg/dl ( 5 - 23 ) RBC 3,33 × 106 /uL (4 -5)
Albumin : 4,1 g/dl ( 3,8 -5,4) HCT 33,7 % (38 - 42)
K : 3,87 mmol/L ( 3,6 - 5,5) PLT 327 × 103 (142 - 424)
Na : 137,8 mmol/L (13 -155 )
Ca : 10 mg/dl (8,1 - 10,4)
Tanggal 9-6-2008:
CRP: negative (<6 mg/dl)
Glukosa: 80 mg/dl
B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS : Tidak dapat Konstipasi
Ibu mengatakan : mengeluarkan
-Perut anaknya kembung dan sulit BAB feses
-Anaknya baru bisa BAB jika diberi obat
lewat dubur.
DO :
Perut pasien terlihat kembung.
a. Lingkar abdomen 39 cm.
b. Bising usus 10×/mnt
2. DS : Gejala terkait Gangguan
Ibu Mengatakan perut anaknya membesar penyakit Rasa
dan sering menangis nyaman
DO :
         iritabel (nyeri perut), peningkatan nyeri
tekan abdomen)
         Tampak distensi abdomen.
         Lingkar abdomen 39 cm.
         Suhu aksila 36,5°C
         WBC 7×10 /uL
         CRP < 6
3. DS : Kurang asupan Kesiapan
Ibu mengatakan anaknya susah untuk makan makanan peningkata
DO : n nutrisi
Terlihat lemas
Bibir pucat
Distensi Abdomen
BB : 8,8 gr
T : 7,4 cm
Kadar Albumin ;4,0-5,8 gr/dl
Hb ; 10-16 gr/dl
HCT ; 33-38%

4. DS :ibu mengatakan bingung dengan Ancaman pada Ansietas


perkataan dokter status terkini
DO :
expresi wajahnya terihat cemas dan
biingung

C. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan tidak dapat mengeluarkan feses yang di tandai
dengan perut kembung, Lingkar abdomen 39 cm dan Bising usus 10×/mnt
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit ditandai
dengan perut membesar dan sering menangis
3. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan Kurang asupan makanan
ditandai dengan terlihat lemas dan bibir pucat.Intervensi
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini yang ditandai dengan
expresi bingung

D. Intervensi Keperawatan

NO DX Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1.      Tujuan :  1.    Lakukan 1.      Evakuasi usus
Pola BAB normal enema atau meningkat rasa
irigasi rektum, nyaman anak dan
Kriteria hasil: sesuai program. mengurangi resik
          Pola eliminasi dalam batas perforasi usus akibat
normal. obstruksi.
          Warna feses dalam batas
normal.           Pengkajian yang
          Feses lunak / lembut dan 2.      Kaji bising demikian diperlukan
berbentuk. usus dan untuk memastikan
          Bau feses dalam batas abdomen anak fungsi usus dengan
normal (tidak menyengat). setiap 4 jam. benar dan terapi
          Konstipasi tidak terjadi Laporkan yang diberikan
penurunan atau tepat.
tidak adanya
bising usus. 3.      Pengukuran
lingkar abdomen
mendeteksi distensi.
3.      Ukur lingkar
abdomen anak,
sesuai program,
dengan
menggunakan
titik referensi
yang konsisten,
dan pita
pengukur yang
sama setiap
waktu.
2.      Tujuan :Kebutuhan cairan 1.      Timbang 1.      Menimbang berat
terpenuhi berat badan badan setiap hari
anak setiap dan pemantauan
Kriteria hasil: hari, dan cermat terhadap
         Keseimbangan intake dan dengan cermat asupan dan cairan
output 24 jam. pantau asupan mengindikasikan
          Berat badanstabil. dan cairan. status cairan anak.
          Tidak adamata cekung.
          Kelembabankulit dalambata 2.      Anak mungkin
s normal. membutuhkan
          Membranmukosalembab 2.      Beri cairan cairan intravena jika
intravena sesuai ia mengalami
program. dehidrasi atau
beresiko mengalami
dehidrasi.
3.      Air dapat
menyebabkan
3.      Gunakan intoksikasi air akibat
larutan salin peningkatan
atau antibiotik, permukaan absorptif
ketika bila terjadi asistensi
memberikan abdomen. 
enema irigasi
rektum. 
3.      Tujuan : 1.      Minimalkan 1.      Dengan
Kebutuhan nutrisi tubuh dapat faktor yang meminimalkan
terpenuhi. dapat faktor yang dapat
Kriteria hasil : menimbulkan menimbulkan tidak
-BB pasien dalam batas normal tidak nafsu nafsu makan dapat
atau idel. makan. meningkatkan selera
-nafsu makan pasien makan pasien.
bertambah. 2.      Dengan memberi
-porsi makan pasien 2.      Beri asupan asupan makanan
bertambah. makanan sesuai sesuai selera dapat
selera pasien. meningkatkan porsi
makan pasien.
3.      Beri makanan3.      Dengan memberi
sedikit namun makan sedikit
sering. namun sering dapat
memenuhi
kebutuhan nutrisi
4.      Observasi BB yang dibutuhkan
pasien secara tubuh.
berkala. 4.      Observasi BB
secara berkala untuk
memantau kenaikan
BB pasien.
4.  Tujuan : 1.    Minimalkanrisiko
suhu dalam infeksi pasien
keadaan normal dengan :
(36-37°C). a.       Mencuci tangan
Kriteria hasil : sebelum dan setelah
Suhu dalam memberikan
rentang normal, perawatan
tidak ada b.      Menggunakan
pathogen yang sarung tangan untuk
terlihat dalam mempertahankan
kultur, luka dan asepsis pada saat
insisi terlihat memberikan
bersih, merah perawatan langsung
muda, dan
bebas dari 2.    Observasi suhu
drainase minimal setiap 4
purulen. jam dan catat pada
kertas grafik.
Laporkan evaluasi
kerja.
5.      Tujuan : 1.      Observasi 1.   Pascabedah
Dalam waktu 2x24 jam pasca faktor-faktor terdapat resiko
intervensi reseksi kolon pasien yang rekuren dari hernia
tidak mengalami injeri. mengingatkan umbilikalis akibat
Kriteria hasil : resiko injuri. peningkatan tekanan
(RR :16-24x/menit, S: 36°C- intra abdomen
37°C, N: 60-100, TD: 120/80 2.      Monitor tanda2.   Perawat yang
mmHg), kardiorespirasi dan gejala mengantisipasi
optimal, tidak terjadi infeksi perforasi atau resiko terjadinya
pada insisi. peritonitis perforasi.
Yaitu anak rewel
tiba-tiba dan tidak
bisa dibujuk atau
diam oleh orangtua
atau perawat,
muntah-muntah,
peningkatan suhu
tubuh dan hilangnya
bising usus. Adanya
pengeluaran cairan
feses bercampur
3.      Lakukan darah pada anus.
pemasangan 3.   Apabila tindakan
selang dekompresiini
nasogastrik optimal, maka akan
menurunkan distensi
abdominal yang
4.      Monitor menjadi penyebab
adanya utama nyeri
komplikasi abdominal pada
pasca bedah pasien hirschsprung.
4.   Perawat memonitor
adanya komplikasi
pascabedah seperti
mencret atau
ikontinensia fekal,
kebocoran
anastomosis,formasi
striktur, obstruksi
5.      Pertahankan usus, dan
status enterokolitis. Secara
hemodinamik kondisi
yang optimal 5.   Pasien akan
mendapatkan cairan
intravena sebagai
pemeliharaan status
6.      Bantu hemodinamik
ambulasi dini 6.   Pasien dibantu
turun dari tempat
tidur pada hari
7.      Hadirkan pertama
orang terdekat pascaoperatif dan
didorong untuk
mulai berpartisipasi
dalam ambulasi
dini.
7.   Pada anak
menghadirkan orang
terdekat dapat
8.      Kolaborasi menpengaruhi
pemberian penurunan respon
antibiotic pasca nyeri. Sedangkan
bedah pada dewasa
merupakan
tambahan dukungan
psikologis dalam
menghadapi
masalah kondisi
nyeri baik akibat
dari kolik abnomen
atau nyeri
pascabedah.
8.   Antibiotik
menurunkan resiko
infeksi yang akan
menimbulkan reaksi
inflamasi lokal dan
dapat memperlama
proses
penyembuhan
pascafunduplikasi
lambung
6.      Tujuan : 1.      Bantu pasien1.       Dengan
Pasien dapat melakukan melakukan melakukan aktivitas
aktivitas fisik yang paling aktivitas dasar. fisik dasar dapat
sederhana. meningkatkan
Kriteria hasil : 2.      Batasi kekuatan otot.
-pasien dapat melakukan aktivitas yang 2.      Dengan
aktivitas sehari-hari (bermain). membutuhkan membatasi aktivitas
-pasien tidak terlihat lemas. banyak energi. dapat mengurangi
-nadi dalam batas normal. kebutuhan energi.
3.      Beri pasien 3.      Waktu istirahat
waktu istirahat yang cukup dapat
yang cukup. membuat tubuh
terasa bugar.
4.      Observasi 4.      Observasi nadi
nadi secara secara berkala dapat
berkala. mengetahui
O2 dalam tubuh

E. Implementasi Keperawatan

No. Dx Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Nama danTandatangan


I 05 Juni 2015 1.    Memeriksa
08.00 WIB perubahan frekuensi
konsistensi bentuk
volume dan warna isi
perut.
R/frekuensi,
konsistensi bentuk dan
warna isi perut tampak
kurang normal.
2.    Memasukkan
supositoria ke rectal
R/pasien sudah bisa
mengeluarkan feses
sedikit
3.    Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian memakan
makanan yang tinggi
serat
R/ Pasien tidak mau
memakan makanan
yang tinggi serat.
4.    Memberitahuakan
kepada ibu pasien
untuk memberikan
makanan tinggi serat
R/ sudah dilakukan
2. 05 Juni 2015 1        Pasien Bekerja sama
10.00 WIB dengan tenaga
kesehatan untuk
memilih dan
menerapkan
menggunakan obat
ukuran pembebasan
sakit.
R/pasien bertanya
pada tenaga medis
2        Pasien disediakan
obat untuk penghilang
rasa sakit yang optimal
dengan obat
penghilang sakit yang
ditentukan
R/meminumkan
kepada si anak
3        Menerapkan
penggunaan obat tanpa
rasa sakit.
R/nyeri berkurang
4        Kaji tingkat nyeri
pasien, catat dan
menginformasikan
kepada tenaga
kesehatan yang lain
bekerjasama dengan
pasien.
R/mengetahuitingka
nyeri si anak
3. 05 Juni 2015 1.      Kolaborasi dengan
14.00 WIB ahli gizi tentang
makanan yang bergizi
R/ pasien tidak
bermasalah dengan
menu makanan
2.      Kaji tentang status
gizi pasien
R/ ibu px kooperatif
3.      Memonitori
kebutuhan nutrisi bayi
yang diperlukan.
R/ px terlihat tercukupi
kebutuhan nutrisi
4.      Mengobservasi input
dan output.
R/
4. 05 Juni 2015 1        Kaji penyebab
16.00 WIB ansietas ibu pasien
R/ ibu px
mengutarakan
kecemasannya
2        Berikan kesempatan
ibu pasien untuk
mengungkapkan
perasaanya
R/ ibu px merasa lega
setelah mengutarakan
kecemasannya
3        Berikan motivasi
kepada ibu pasien
R/ ibu px terlihat
sedikit tenang
4        Anjurkan ibu pasien
untuk berdo’a
R/ ibu px
melaksanakannya

F. Evaluasi

No. Dx Tanggal/jam Evaluasi


1. 09 Juni 2015/ 08.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan
anaknya bisa
mengeluarkan sedikit
feses
O : - Kondisi px sedikit
membaik dari sebelumyna
A :  Masalah Teratasi
sebagian
P : Intervensi 1 dan 3
dilanjutkan
I : Memeriksa perubahan
frekuensi konsistensi
bentuk volume dan warna
isi perut, Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
pemberian memakan
makanan yang tinggi serat
kembali
E : Frekuensi Konsistensi
bentuk dan warna feses
tampak lebih normal,
pasien mulai mau
memakan makanan yang
tinggi serat
R : Intervensi 1 di
modifiasi ulang
2. 09 Juni 2015/ 10.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan
nyeri perut berkurang
O : Anak sudah jarang
menangis
A :  Masalah Teratasi
sebagian
P : Intervensi 2 dan 3
dilanjutkan
I : Menganjurkan pasien
untuk melakukan istirahat,
dan mengalihkan rasa
nyeri si pasien kembali
E : Anak sudah bisa
beistirahat dengan tenang
dan anak sudah tidak
menangis lagi.
R : Masalah teratasi,
Intervensi di hentikan
3. 09 Juni 2015/ 14.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan
nafsu makan anaknya
meningakat
O : Anak doyan makan
      Berat badan
meningkat
      Sudah tidak terlihat
lemas dan pucat
A :  Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
4. 09 Juni 2015/ 16.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan
sudah lebih baik dan lebih
mengerti
O : wajah ibu pasien
terlihat tenang
A :  Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai