Anda di halaman 1dari 4

BAB V

1. SIMPULAN

Abortus Imminens adalah keadaan perdarahan berasal dari intra uteri yang timbul
sebelum umur kehamilan kurang dari 20 minggu, dengan atau tanpa kolik uterus,
tanpa hasil pengeluaran konsepsi dan tanpa dilatasi serviks. (Ben –zion
Taber,1992). Faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus imminen
adalah faktor umur, paritas,jarak kehamilan,nutrisi,alcohol dan kafein.

Kasus abortus imminen apabila tidak mendapatkan penanganan segera akan dapat
terjadi abortus spontan, dan bisa terjadi perdarahan yang bisa berakibat pada
kematian.

Penanganan yang tepat akan dapat menolong janin dan bayinya, sehingga dapat
menekan angka kesakitan dan kematian ibu dan janin.

Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan tentang abortus imminen dapat


meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu hamil, sehingga dapat
mengenal tanda dan gejalanya yang berdampak pada pertolongan yang cepat dan
tepat.

http://repository.unimus.ac.id
2. SARAN
a. Bagi Puskesmas
Diberlakukan penanganan semua pelayanan sesuai dengan standar
operasional, sehingga pelayanan di semua lini dapat terstandar
diantaranya penanganan pada abortus imminen.
b. Bagi Institusi
Diharapkan penanganan kasus abortus imminen menjadi bagian
penting pada institusi serta meningkatkan praktek lapangan bagi
mahasiswanya sehingga apabila telah lulus dari institusi pendidikan
dapat langsung menangani setiap kasus yang terjadi , sehingga angka
kesakitan dan kematian dapat ditekan.
c. Bagi Masyarakat
Untuk berperan aktif dalam kegiatan yang bermuara pada masalah
kesehatan ,sehingga apabila ada tanda gejala yang terjadi pada suatu
keadaan ,misalnya abortus imminen maka dapat berperan aktif dalam
melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang ada.

http://repository.unimus.ac.id
Daftar Pustaka
Benson, R.C., 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Ed. 9. Jakarta
:EGC2., Cunningham, F.G, 2005. Obstetri Williams. Ed. 21. Vol. 2.
Jakarta : EGC3.,Dorland W.A.N., 2002. Kamus Kedokteran Dorland .
Edisi 29. Jakarta :EGC pp. 17764.,Farrer, H., 1999. Perawatan Maternitas.
Ed. 2. Jakarta : EGC5.,Kalalo, L.P, Darmadi, S., Dachlan, E.G., 2006.
Laporan Kasus : Abortus Imminen pada Antiphospholipid
Syndrome.Indonesian Journal of ClinicalPathology and Medical
Laborator.Vol. 12(2) : 82-876.,Manuaba, I.B.G., 1998. Ilmu Kebidanan,
penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC7.,Norwitz, E.R., Schorge, J.O, 2008. At a Glance Obstetri
dan Ginekologi.Jakarta: Penerbit Erlangga8.,Rayburn, W.F., 2001.Obstetri
dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika9.,Rustam, M., 1998. Sinopsis
Obstetri : Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi.Ed. 2. Jilid 1. Jakarta :
EGC10.,Sastrawinata, S., Martaadisoebrata, D., Wirakusumah, F.F.,
2005.Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Ed. 2. Jakarta :
EGC11.,Wiknjosastro, H., Saifuddin, A.B., Rachimhadhi, T., 2009.Ilmu
Kandungan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo12.

http://repository.unimus.ac.id
F. LAMPIRAN

http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai