Anda di halaman 1dari 6

GANGGUAN CITRA TUBUH

LAPORAN PENDAHULUAN
Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Jiwa

Disusun Oleh:
Bagus Lanang Sejati 200070300111015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
A. DEFINISI
Body image adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran
tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa
yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas
bagaimana ‘kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya. (Samura, 2011)
Citra tubuh adalah integrasi persepsi, pikiran dan perasaan individu tentang bentuk,
ukuran, berat tubuh dan fungsi tubuh serta bagian-bagiannya yang digambarkan dalam
bentuk penampilan fisik (Muhith, 2015).

B. ETIOLOGI
a. Faktor Predisposisi(Paxton et al, 2011 )
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi perilaku yang objektif dan teramati
serta bersifatsubjektif dan dunia dalam pasien sendiri. Perilaku berhubungan
dengan harga diri yang rendah, keracuan identitas, dan deporsonalisasi.
2) Faktor yang mempengaruhi peran adalah streotipik peran seks, tuntutan peran
kerja, dan harapan peran kultural.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orang
tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur sosial.
b. Faktor Presipitasi (Keliat et al, 2011 )
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian
mengancam kehidupan
2) Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalaminya sebagai frustasi. ada tiga jenis transisi peran :
o Transisi peran perkembangan
o Transisi peran situasi
o Transisi peran sehat /sakit

C. RENTANG RESPON

1. Aktualisasi diri
Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman
nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri
Apa bila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah
Transisi antara respon konsep diri adaptif dan konsep diri maladaptive
4. Kerancauan identitas
Kegagalan aspek individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-
kanak kedalam kematangan aspek psikososial, kepribadian pada masa dewasa
yang harmonis.
5. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan diri dengan orang
lain (Keliat, 1998).

D. POHON MASALAH

Harga Diri Rendah → Effect



Gangguan Citra Tubuh → Core Problem

Penyakit Fisik → Causa

E. TANDA DAN GEJALA


1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.
2. Tidak menerima perubahan tubuh yang terjadi.
3. Menolak penjelasan perubahan tubuh.
4. Preakupasi dengan bagian tubuh yang hilang.
5. Persepsi negatif terhadap tubuh.
6. Mengungkapkan keputusan.
7. Mengungkapkan ketakutan.

F. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Masalah dan Data yang perlu di kaji
1. Resiko gangguan sensorik persepsi : halusinasi
a. Data objektif :
Berbicara dan tertawa sendiri, tersenyum, bersikap seperti mendengar atau
melihat sesuatu, berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu,
disorientasi, menggerakkan bibir tanpa suara, diam dan asyik sendiri.
b. Data subjektif :
Mendengar suatu bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata, melihat
gambaran tanpa ada stimulus yang nyata, mencium bau tanpa stimulus, takut
pada suara atau bunyi atau gambaran yang didengar, ingin memukul atau
melempar barang.
2. Isolasi sosial : menarik diri
a. Data objektif :
Apatis, ekspresi sedih, efek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar, banyak
diam, kontak mata kurang (menunduk), mendak berhubungan dengan orang
lain, perawatan diri kurang, posisi menekur.
b. Data subjektif :
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan
singkat, ya atau tidak.
3. Harga diri rendah
a. Data objektif :
Pasien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri.
b. Data subjektif
Pasien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh atau tidak tahu apa-
apa, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri
(Townsend, 1998).

Intervensi

1. Gangguan Citra Tubuh

PASIEN

1. Identifikasi citra tubuh pasien: dulu dan saat ini, perasaan dan harapan citra tubuhnya
saat ini
2. Identifikasi aspek positif dirinya (potensi bagian tubuh lainnya)
3. Ajarkan pasien cara meningkatkan citra tubuh
4. Masukkan dalam jadual untuk kegiatan harian.

KELUARGA

1. Diskusikan masalah yang dihadapi oleh keluarga


2. Jelaskan terjadinya proses gangguan citra tubuh
3. Jelaskan cara mengatasi pasien dengan gangguan citra tubuh
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan cara memberikan pujian.

2, Harga diri rendah

PASIEN

1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat daftar
kegiatan)
2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan) :
buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih
4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
5. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari

KELUARGA

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien.


2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah
(gunakan booklet).
3. Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama memberikan pujian semua hal yang
positif pada pasien.
4. Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien: bimbing dan beri
pujian.
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan cara memberikan pujian.

3. Isolasi Diri
PASIEN

1. Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak
dekat, dan apa sebabnya.
2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
4. Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5. Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.

KELUARGA

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.


2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial (gunakan
booklet).
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial.
4. Latih cara merawat: bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian.

Evaluasi

a. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh


- Klien dapat menerapkan perubahan
- Klien memiliki beberapa cara mengatsi perubahan yang terjadi.
- Klien beradaptasi dengan cara yang dipilh dan digunakan.
b. Gangguan citra tubuh
- Klien mengatakan dapat menerima keadaan tubuhnya
- Klien dapat mengaplikasikan strategi koping
c. Isolasi sosial b.d perubahan fisik
- klien dapat melakukan cara berinteraksi dengan orang lain
- Klien mampu mengungkapkan pentingnya bersosialisasi
Daftar Pustaka

Bolton dan Michael. 2012. The Impact of Body Images on Patient Cre. The Journal of
Clinical Psychiatry, Vol : 12 (2)

Keliat, et al. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa CMHN (Intermediate Course).
Cetakan 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : CV Andi Offset.

NANDA International. 2011. Diagnosis Keperawatan, definisi dan klasifikasi. 2009-2011

Paxton, S. 2011. Psychological prevention and intervention strategies for body


dissatisfaction and disorder eating. Australia Psychological Society

Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan
Citra Tubuh Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Volume 1 No 1.

Stuart, G.W. dan Sundeen, S,J. 2013. Principle and Practice od psychiatry nursing. Ed 9.
Philadelphia: Elsevier Mosby

Anda mungkin juga menyukai