A. Identitas klien
Nama : Miftahul jannah
Usia : 55 th
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Bagek anjar wanasaba
No. Telepon :
Status pernikahan :Menikah
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Lama bekerja :
Tgl Kontak :
Tgl Pengkajian :
Sumber informasi : Klien
Nama klg. dekat yg bisa dihub: Sri devi
Status : Belum menikah
Alamat : Bagek anjar wanasaba
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. Status kesehatan saat ini
1. Keluhan utama : Nyeri Luka pada jempol kaki sebelah kanan (post
Operasi) 5 bulan yang lalu di RSUD dr.R Soedjono Selong (bulan
Juli 2021)
2. Lama keluhan : sejak Pos operasi yang dilakukan di RSUD dr. R.
Soedjono Selong
3. Kualitas keluhan :Nyeri seperti tertusuk dan menjalar ke sekitar
daerah kaki. Skla Nyeri 6.
4. Faktor pencetus :Nyeri Ketika disentuh dan dibawa berjalan jauh.
5. Faktor pemberat : akan tambah nyeri ketika tidak dilakukan
perawatan rutin.
6. Upaya yang telah dilakukan :melakukan perawatan luka sendiri di
damping oleh anak.
7. Keluhan saat pengkajian : nyeri pada luka Post Op
debridement.
E. Riwayat Keluarga
- Bapak adalah penderita DM
GENOGRAM
pasien penderita DM
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah
Kebersihan Kebersihan dirumah baik, dibuktikan
dengan pembersihan di dalam dan
halaman rumah dilakukan dengan rutin.
Bahaya kecelakaan Resiko terjadi kecelakaan dengan posisi
rumah adalah sangat aman karena
berada di dalam desa dan deket dengan
persawahan
Polusi Tidak ada banguna pabrik disekitar
rumah pasien.
Ventilasi Ventilasi sangat baik karena difasilitasi
dengan jendela yang banyak dan rumah
sangat bagus kontak dengan sinar
matahari
Pencahayaan Pencahayaan sinar matahari sangat
baik, begitu juga dengan fasilitas PLN di
sekitar rumah.
G. Pola Aktivitas-Latihan
Aktivitas Rumah
Makan/minum Makan 2-3x/hari dengan porsi sedikit tapi
sering, pagi makan nasi sore makan nasi
terkadang dengan ubi. dengan minum air
putih, jika ingin minuman dengan
pemanis, pasien menggunakan pemanis
buatan.
Mandi Mandi 2x/hari dengan air PDAM,
menggunakan kamar mandi pribadi dan
menggunakan sabun.
Berpakaian/berdadan Pasien mengganti pakaian tiap 2 hari.
Toileting Pasien BAB/BAK normal (frekuensi
1x/hari, konsistensi lembek)
Mobilitas di tempat tidur Pasien mampu mobiliasi dengan mandiri
walaupun dengan sedikit mngangkat kaki
yang terdapat luka.
Berpindah Pasien mampu mbilisai mandiri
walaupun terkadang dengan bantuan
anak2nya
Berjalan Pasien mampu berjalan secara mandiri
Naik tangga Pasien naik tangga dengan bantuan.
I. Pola eliminasi
BAB
BAB Rumah
- Frekuensi/pola 1 x / hari
- Kosistensi Lembek
- Warna&bau Coklat
- Kesulitan Tidak ada kesulitan
- Upaya mengatasi Tidak ada kesulitan
BAK
BAK Rumah
- Frekuensi/pola 8 – 10 x / hari
- Warna&bau Bening
- Kesulitan Tidak ada kesulitan
- Upaya mengatasi Tidak ada kesulitan
J. Pola Tidur-Istirahat
Tidur siang: Lamanya
Rumah
- 3 jam istirahat siang 13.00 s.d 16.00
- Kenyamanan setelah tidur nyaman
M. Konsep diri
1. Gambaran diri : Merasa malu terhadap tetangga karena luka yang
bau tidak enak
2. Ideal diri : klien tetap optimis dengan kesembuhan kakinya
akan bisa maximal dan bisa kembali sperti semula.
3. Harga diri : klien tidak kehilangan harga dirinya dengan
adanya luka di kakinya dan tetap berusaha untuk bisa maximal di
lingkungannya untuk berbaur.
4. Peran : peran sebagi ibu rumah tangga tidak bisa
di.laksanakan dengan maximal.
5. Identitas diri : klien menganggap luka yang ada dikakinya tidak
menyurutkan untuk bisa sebagai ibu rumah tangga dan sebagai anggota
masyarakat untuk tetap bersosialisasi.
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: normal
2. Tempat tinggal: sendiri
3. Kehidupan keluarga
a. adat istiadat yang dianut : sasak
b. pantangan & agama yang dianut : tidak ada pantangan atau
keyakinana yang menyimpan terkait dengan luka yang diderita klien
sekarang ini, klien meyakini bahwa lukanya adalah bentuk cobaan
oleh Alloh SWT.
c. penghasilan kelurga/bulan : Rp 500.000-Rp 1.000.000
P. Pola seksualitas
1. masalah dalam hbungan seksual selama sakit: () tidak ada
() ada
2. upaya yang dilakukan pasangan
() perhatian () sentuhan () lain-lain, sepertitidak
mempermasalahkan
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: baik
Kesadaran: Komposmetis
Tanda-tanda vital:
o Tekanan Darah : 170/90 mmHg
o Nadi : 95 x/menit
o Suhu : 37.2 C
o RR : 22 x/menit
TB/BB : 150 cm / 60 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala :
Bentuk: simetris
Massa: tidak ada
Distribusi rambut: rata
Warna kuli kepala: dalam batas normal
Keluhan: tidak ada keluhan
b. Mata:
Bentuk: simetris.
Konjungtiva: tidak anemis
Pupil: ( )reaksi terhadap cahaya ( )isokor ( )miosis ( )pin
point ( )midrasis
Tanda radang: tidak ada
Fungsi penglihatan: ()baik ( )kabur
Penggunaan alat bantu: ()ya ( )tidak kacamata : tidak
menggunakan
c. Hidung:
Bentuk: simetris
Warna: sesuai warna kulit
Pembengkakan: tidak ada
Nyeri tekan: tidak ada
Perdarahan: tidak ada
Sinus: tidak ada
d. Mulut & Tenggorokan:
Warna bibir: merah muda
Mukosa: lembab
Ulkus: tidak ada
Lesi: tidaka ada
Massa: tidak ada
Warna lidah: merah muda
Perdarahan gusi: tidak ada
Karies: tidak ada
Gangguan bicara: tidak ada
e. Telinga:
Bentuk: simetris
Warna: sesuai warna kulit
Lesi: tidak ada
Massa: tidak ada
Nyeri: tidak ada
Nyeri tekan: tidak ada
f. Leher :
Kekakuan: tidak ada
Benjolan/massa: tidak ada
Vena jugularis: tidak ada bendungan
Nyeri: tidak ada
Nyeri tekan: tidak ada
Keterbatasan gerak: tidak ada
Keluhan lain: tidak ada
T. Terapi
Gliben 1x1 (pagi hari)
Metformin 1x1 (Malam hari)
Obat-obatan Hipertensi klien lebih memilih obat herbal seperti
o Mentimun
o Daun rebusan alpukat
o Daun rebusan sirsak
1. Nama klien :
2. Umur :
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Kadar gula darah :
5. Lama terdiagnosa DM :
6. Lama menderita ulkus diabetikum :
7. Sellulitis : ( ) Ada ( ) Tidak ada
8. Antibiotic :-
9. Riwayat merokok : () Ya ( ) Tidak
10. Sensasi : ( ) Ada ( ) Tidak ada
11. Nadi area distal : ( )0 ( )1 ( )2 ( )3 ( )4
12. Grade luka : ( )2 ( )3 ( )4 ( )5 ( )6
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : klien menyatakan kakinya sakit dan nyeri dan kaki Menginjak paku Nyeri Akut
sakit saat digantung
DO : Luka dalam 1 cmLap.kulit epiderma & derma
- Tampak ada ulkus diabetikum 3x4 cm
- Luka post debridement di RS selong 5 bulan yang Inflamasi Kerusakan saraf
lalu
- Skala nyeri 6
o Tekanan Darah : 170/90 mmHg Nyeri
o Nadi : 95 x/menit
o Suhu : 37.2 C
o RR : 22 x/menit
-
2 Ds: defisiensi insulin Kerusakan
Klien mengatakan luka pada bagian jempol kaki kanan integritas kulit
Penurunan pemakaian glukosa oleh sel
Do:
- Pengkajian luka bates jensen: hiperglikemia
Ukuran: 1
Kedalaman: 2 Glikosuria
Tepi luka: 5
Terowongan: 2 Osmotik dieresis
Jenis jaringan nekrotik: 2
Jumlah jaringan nekrotik: 2 Dehidrasi
Jenis eksudat: 2
Jumlah eksudat: 2 Hemokonsentrasi
Warna sekitar luka: 2
Edema jaringan perifer: 1 Thrombosis
Indurasi jaringan perifer: 2
Jaringan granulasi: 2 Aterosklerosis makrovaskular
Epitelisasi: 2
- GD: 415 mg/dL
Angiopati, neuropati, infeksi
Ekstremitas
Gangren
Kerusakan integritas kulit
3 DS : Defisiensi insulin (DM tipe II) Resiko
- Klien menyatakan sudah 3 tahun menderita DM ketidakstabilan
- Klien menyatakan tidak pernah mengkontrolkan Kelainan metabolisme karbohidrat glukosa darah
penyakitnya
- Klien dan keluarga menyatakan tidak ada pemakaian glukosa oleh sel
pantangan makan untuk klien
DO :
produksi glukosa oleh hati
- Tampak ada ulkus diabetikum dengan luas ±4 cm
- GD / /2021: 110 mg/dL
- GD / /2021: 140 mg/dL hiperglikemia
- Klien mengalami kesulitan beraktivitas
resiko ketidakstabilan glukosa darah
GD
ketapatuhan pada manajemen pengelolaan DM (diet dan
kontrol GD)
Kurang informasi manajemen DM
4 Ds: Luka/ ulkus diabetikum Keterbatasan
- Klien mengatakan luka DM pada jempol kaki ↓ mobilitas fisik
kananya agak sedikit mengganggu nyeri
- Klien menyatakan terkadang butuh bantuan ↓
jalan untuk mandi dan BAK sehingga harus Sulit melakukan mobilisasi
dibantu oleh anggota keluarga
Do: Kesulitan memenuhi aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Aktivitas mandi: 2 ↓
- Aktivitas toileting: 2 Keterbatasan mobilitas fisik
DIAGNOSA KEPERAWAT
1. Nyeri akut
2. Kerusakan integritas kulit
3. Resiko ketidak stabilan GD
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri Akut Tujuan: 1. Monitor nyeri klien secara 1. Ambang nyeri setiap orang
berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan komperhensif (lokasi, karakteristik, berbeda,dengan demikian akan dapat
dengan agen injuri selama 1x24 jam pasien tidak mengalami durasi, frekuensi, kualitas dan faktor menentukan tindakan perawatan
(biologi, kimia, nyeri presipitasi) yang sesuai dengan respon pasien
fisik) terhadap nyerinya
Kriteria Hasil : 2. Observasi respon non verbal 2. Respon non verbal penting untuk
- Mampu mengontrol nyeri mengetahui tingkat kenyamanan klien
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang 3. Tekanan darah, nadi dan frekuensi
3. Monitor TTV selama pengkajian dan
dan menyatakan rasa nyaman napas akan berubah selama ada
episode nyeri
- Mampu mengikuti regimen stimulus nyeri
pengobatan yang telah direncanakan 4. Menurunkan stimulus eksternal yang
4. Beri lingkungan yang nyaman dan
- Mampu mengenali nyeri (Skala, dapat menstimulus nyeri
tenang
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 5. Klien lebih kooperatif jika mengetahui
5. Jelaskan pada klien tentang nyeri
- Tanda vital normal penyebab nyerinya
pada ulkus dibetikum (intensitas,
penyebab)
Kerusakan Tujuan : 1. Kaji luas dan keadaan luka serta 1. Pengkajian yang tepat terhadap luka
integritas kulit b.d Setelah dilakukan intervensi proses penyembuhan. dan proses penyembuhan akan
komplikasi DM keperawatanselama 4 kali kunjungan membantu dalam menentukan
terdapat kemajuan proses penyembuhan tindakan selanjutnya.
Kriteria hasil : 2. Rawat luka dengan baik dan benar : 2. Merawat luka dengan teknik aseptik,
- Berkurangnya oedema sekitar luka. membersihkan luka secara abseptik dapat menjaga kontaminasi luka dan
- Pus dan jaringan nekrotik berkurang menggunakan larutan yang tidak larutan yang iritatif akan merusak
- Adanya jaringan granulasi. iritatif, angkat sisa balutan yang jaringan granulasi tyang timbul, sisa
- Bau busuk luka berkurang. menempel pada luka dan nekrotomi balutan jaringan nekrosis dapat
jaringan yang mati. menghambat proses granulasi.
3. Menghitung kebutuhan kalori klien 3. Nutrisi yang tepat meningkatkan
dengan BMR kecepatan penyembuhan ulkus
diabetikum
4. Kolaborasi dengan dokter untuk 4. Insulin akan menurunkan kadar gula
pemberian insulin, pemeriksaan darah, pemeriksaan kultur pus untuk
kultur pus pemeriksaan gula darah mengetahui jenis kuman dan anti
pemberian anti biotik. biotik yang tepat untuk pengobatan,
pemeriksaan kadar gula darahuntuk
mengetahui perkembangan penyakit.
Resikoketidaksta Tujuan : 1. Monitor glukosa darah klien secara 1. Diabetes berisiko terhadap ambilan
bilan gula Setelah dilakukan tindakan keperawatan teratur glukosa yang tidak efektif dalam sel,
darahb.dkurangny selama 2x24 jam kadar gula darah klien penggunaan lemak/protein untuk
a informasi dapat terkontrol energi secara berlebihan sehingga
mengenai Kriteria Hasil : dapat menimbulkan hiperglikemi
manajemen - Kadar gula darah dalam batas normal 2. Observasi penyebab glukosa darah 2. Menentukan masalah yang akan
diabetes melitus - Mengungkapkan pemahaman tentang klien yang tidak terkontrol dijadikan rujukan intervensi
prosedur, tes laboratorium, dan selanjutnya
aktivitas yang melibatkan 3. Ajarkan pada klien dan keluarga 3. Meningkatkan paparan informasi klien
pengontrolan diabetes. tentang terapi yang dibutuhkan untuk sehingga kemampuan klien dalam
- Mendemonstrasikan kemahiran mengontrol glukosa darah mengontrol glukosa darah semakin
memantau sendiri dan pemberian bertambah
insulin setelah diajarkan 4. Klien mungkin membutuhkan
4. Identifikasi dukungan keluarga dalam
dukungan keluarga untuk membantu
mengatasi DM
merubah gaya hidup, seperti
persiapan makanan, konsumsi, waktu
asupan dan / atau olahraga,
administrasi obat
5. Ajarkan klien dan keluarga
5. Membantu klien mengontrol glukosa
pemeriksaan glukosa darah secara
darah setelah pulang dari RS dengan
mandiri
menggunakan alat tes gula darah
mandiri
6. Monitor hasil tes laboratorium yang
6. Tes kadar gula darah puasa dan
diperlukan secara teratur
harian, serta HgbA1c membantu
mengidentifikasi kondisi kestabilan
glukosa darah
7. Mengontrolkadar glukosa dari waktu
7. Tekankan konsekuensi pilihan klien
ke waktu telah terbukti untuk
baik jangka pendek maupun panjang
menunda onset dan mengurangi
keparahankomplikasi serta
meningkatkan kualitas hidup
8. Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai 8. Diet yang tepat dapat membantu
diet yang dibutuhkan klien pengontrolan glukosa darah serta
penyembuhan luka
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tanggal Jam Implementasi
Keperawatan
Kunjungan
Pertama
Kunjungan kedua
Kunjungan ke tiga
Kunjungan ke
empat
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Jam Evaluasi
KUNJUNGAN
PERTAMA
KUNJUNGAN
KEDUA
Tanggal Dx Jam Evaluasi
KUNJUNGAN
KETIGA
Tanggal Dx Jam Evaluasi
KUNJUNGAN KE
EMPAT