Anda di halaman 1dari 8

Nursing Care Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners Departemen Emergency


Pembimbing Akademik:
Ns. Suryanto, S.Kep., M.Nurs, PhD

OLEH:
Aini Nur Farihah
(200070300111020)
Kelompok 2A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. X
DENGAN PLASENTA PREVIA

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. X
Usia : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lampung
No. Reg : (Tidak terkaji)
Diagnosa medis : Plasenta Previa
Tanggal MRS : (Tidak terkaji)
Jam MRS : (Tidak terkaji)
Tanggal pengkajian : (Tidak terkaji)
Jam pengkajian : (Tidak terkaji)

II. Data Subyektif


 Keluhan utama :
Pasien mengatakan bahwa keluar darah dari jalan lahir sejak 5 jam sebelum masuk
rumah sakit.
 Provocative
Tidak terkaji
 Quality
Tidak terkaji
 Regio/Radiation
Tidak terkaji
 Severe-severity
Tidak terkaji
 Skala
Tidak terkaji
 Time
Tidak terkaji
 Riwayat penyakit sekarang
Pasien merupakan seorang wanita dengan status kehamilan G2P1A0. Pasien datang ke
IGD RSUD H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung dengan keluhan keluar darah dari

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 2


jalan lahir sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien sebelumnya telah melakukan
pemeriksaan kehamilan di klinik dengan bidan tanpa pemeriksaan ultrasonografi.

 Riwayat penyakit dahulu


Pasien memiliki riwayat persalinan sebelumnya dengan persalinan pervaginam dan tidak
ada perdarahan antepartum

III. Data Obyektif


 Airway
Pasien bernafas spontan, tidak ada sumbatan jalan nafas
 Breathing
RR: 20x/menit
 Circulation
TD: 110/70 mmHg, Nadi: 80x/menit
 Disability
(Tidak terkaji)
 Exposure - Environment
(Tidak terkaji)
 Full Vital Signs - Five intervention – Family presence
Nadi: 80x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 370C
TD: 110/70 mmHg
 Give Comfort measures
(Tidak terkaji)
 History - Head to Toe examination (tidak banyak terkaji di kasus)
 Keadaan Umum
(Tidak terkaji)
 Kepala dan Wajah
- Kepala
(Tidak terkaji)
- Mata
(Tidak terkaji)
- Telinga

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 3


(Tidak terkaji)
- Hidung
(Tidak terkaji)
- Mulut
(Tidak terkaji)
- Leher
(Tidak terkaji)
 Dada
(Tidak terkaji)
 Perut dan Pinggang
Tinggi Fundus Uteri (TFU) yaitu 26 cm dari simfisis pubis, pada leopold I teraba
bulat dan lunak, kesan bokong, pada leopold II teraba rata dan memanjang pada
lateral kanan perut ibu, kesan punggung, pada leopold III teraba bulat dan keras,
presentasi kepala dan leopold IV konvergen. Denyut jantung janin 133 x/menit.
Non-stres tes menunjukkan denyut jantung janin 160 bpm dan kontraksi uterus
reaktif dan tidak teratur.
 Pelvis dan Perineum
Hematokel pada liang vagina, portio posterior, ostium uterus eksterna terbuka,
fluxus (+) dan perdarahan tidak aktif. Pemeriksaan colok vagina tidak dilakukan.
Pemeriksaan fisik lanjut ditemukan keluar darah dari serviks.
 Ekstremitas
Atas: (Tidak terkaji)
Bawah: tidak ditemukan edema tungkai
 Inspect posterior surface
(Tidak terkaji)

IV. Pemeriksaan Penunjang (tidak dilakukan saat di IGD)

V. Terapi (Tidak terkaji)

VI. Analisa Data


No Tanda Etiologi Problem
1 DS: Multipara Resiko Perdarahan
- Pasien mengatakan b.d Plasenta Previa

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 4


bahwa keluar darah dari Perubahan atropi pada
jalan lahir sejak 5 jam desidua
sebelum masuk rumah
sakit. Vaskularisasi di uterus
DO: menurun
- Tinggi Fundus Uteri
(TFU) yaitu 26 cm dari Keadaan endometrium
simfisis pubis menipis
- Leopold I teraba bulat
dan lunak, kesan bokong Plasenta yang bertumbuh
- Leopold II teraba rata di segmen bawah uterus
dan memanjang pada akibat vaskularisasi
lateral kanan perut ibu, menurun
kesan punggung
- Leopold III teraba bulat Plasenta letak rendah
dan keras, presentasi dapat melebar dan menipis
kepala sehingga menutupi ostium
- Leopold IV konvergen. uteri internum
- Denyut jantung janin 133
x/menit Plasenta previa
- Non-stres tes
menunjukkan denyut Tipisnya pembuluh darah
jantung janin 160 bpm serviks dan uterus segmen
- Kontraksi uterus reaktif bawah
dan tidak teratur.
- Hematokel pada liang Kontraksi uterus
vagina
- Portio posterior Resiko Perdarahan
- Ostium uterus eksterna
terbuka
- Fluxus (+)
- Perdarahan tidak aktif.
Pemeriksaan colok
vagina tidak dilakukan.

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 5


Pemeriksaan fisik lanjut
ditemukan keluar darah
dari serviks.
- Pemeriksaan fisik lanjut
ditemukan keluar darah
dari serviks.
- Nadi: 80x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 370C
- TD: 110/70 mmHg

VII. Prioritas Dx Keperawatan


No Prioritas Diagnosa Keperawatan
1 Resiko Perdarahan b.d Plasenta Previa

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 6


VIII. Intervensi Keperawatan
Dx Tgl/ Tujuan Intervensi Keperawatan & Ttd
Kep Jam Rasional
1 28/10/2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI: Pencegahan Perdarahan
020 selama 2 jam diharapkan resiko perdarahan Observasi
Pukul pasien dapat menurun 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
13.00 Kriteria hasil: Sesuai indikator SLKI 2. Monitor tanda tanda vital ortostatik
WIB SLKI: Tingkat Perdarahan 3. Monitor koagulasi (Misal: PT, PTT,
1. Perdarahan vagina menurun fibrinogen, degradadi fibrin atau platelet)
2. Hb membaik Terapeutik
3. HCT membaik 1. Pertahankan bedrest selama perdarahan
4. TD membaik 2. Batasi tindakan invasive
5. Denyut nadi apical membaik 3. Hindari pengukuran suhu rektal
6. Suhu tubuh membaik Edukasi
1. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
2. Anjurkan meningkatkan asupan makanan
dan vitamin K
Kolaborasi
1. Kolaborasi peberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian produk darah, jika
perlu

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 7


DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. Pokja S. D. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan


Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. Pokja S. D. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. Pokja S. D. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 8

Anda mungkin juga menyukai