Anda di halaman 1dari 4

MIND MAPPING PASIEN DENGAN STROKE HEMORAGIK 

Ny. ZY DI RUANG GEULIMA I


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Pengertian: pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran RPS- Pasien masuk ke RSUDZA pd 1 Oktober 2011 rujukan RS sigli dengan
darah yang normal dan darah merembes kedalam suatu daerah ke otak keluhan kelemahan anggota gerak, berbicara meracau. Keluhan ini dirasakan
Ny.
dan merusaknya, hampir 70 % kasus stroke hemoragik terjadi pada sekitar 1 hari sebelum masuk rumah sakit, dilakukan pengkajian didapatkan
ZY data sbb: pasien dalam keadaan kesadaranapatis, k/u lemah, berbicara (+),
penderita hipertensi ( Price & Wilson, 2005)
mual dan muntah (+), riwayat hipertensi (+)

oklusi arteri

Etiologi RPK - Keluarga pasien mengatakan anggota keluarga lain tidak ada yang
Trombosit/emboli/vasokostiksi mempuyai riwayat yang sama, DM (-), hipertensi (-), asma (-)
• TROMBOSIS( aterosklerosis vaskulitis :
arteri temporalis , robeknya arteri : karotis,
vertebralis, gg. Darah :
polisitemia,hemoglobinopati Iskemia RPD- Keluarga mengatakan ps sudah mengalami
• EMBOLISME (sumber di jantung : fibrilasi hipertensi sejak 10 tahun yang lalu
Metabolisme Aktifitas elektrolit
atrium infark miokard, penyakit jantung anaerob
reumatik, penyakit katup jantung, katup prostetik, terggu
kardiomiopati iskemik).sumber tromboemboli
aterosklerotik diarteri keadaan hiperkoagulasi Asam laktat Pompa Na dan K gagal Pemeriksaan Diagnostik
• VASOKONSTRIKSI( vasospasme serebrum 1. Rontgen kepala dan medulla spinalis
setelah PSA) Edema (sinar X tengkorak)
cerebral 2. EEG
3. Punksi lumbal
4. Angigrafi serebral
FAKTOR RESIKO Perfusi otak Nekrosis jaringan 5. CT Scan
- Hipertensi menurun otak 6. MRI
- Penyakit kardiovaskular, embolisme serebral
berasal dari jantung, penyakit arteri koronaria,
gagal jantung kongesti, hipertropi ventrikel kiri
- Kolesterol tinggi Penatalaksanaan
- Obesitas 1. Penatalaksanaan awal selama fase akut; Mempertahankan jalan nafas dan
- Peningkatan hematokrit ventilasi adekuat adalah prioritas dalam fase ini
2. Penatalaksanaan Medis
- Diabetes
a. Pemberian diuretic (menurunkan edema serebral)
- Kontrasepsi oral ( khususnya dengan disertai Komplikasi b. Antikoagulan (mencegah terjadinya atau memberatnya trombosis atau
hipertensi, merokok, dan kadar esterogen tinggi) 1. Hipoksia serebral embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler)
- Merokok 2. Penurunan aliran c Antitrombosit (perlu diberikan karena trombosit memainkan peranan
- Penyalahgunaan obat darah serebral penting dalam pembentukan thrombus dan embolisasi)
- Konsumsi alkohol
Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian Primer Pengkajian primer Pengkajian Pengkajian primer
Airway : Breating Circulation Disability: Exposure primer Gastrictic tube
- Inspeksi: ps bernafas - Inspeksi ps - 150/80 mmhg GCS: apatis - terpasang IVFD RL 20 Folley cateter: -Pasien tidak
dengan spontan bernafas dgn GCS: E4M4V3 = 11
- akral dingin dan - T :36,8 C Pasien tidak terpasang NGT
- Mulut dan hidung spontan Kekuatan otot
bersih, sekret (-) tubuh teraba - Pasien nampak lemah terpasang folley -diet makan cair.
- RR : 24x/menit 2222 5555
hangat, - BAB warna kuning, ± cateter
- Pola nafas cepat 3333 5555
- Auskultasi: bunyi - mukosa bibir 500g, ±1 x/hr - BAK ± 1,5L /hr
dangkal -tingkat
nafas veskuler (+/+) pucat dan kering - Pasien nampak cemas dan
- Perkusi : sonor (+/+) -Auskultasi: bunyi ketergantungan : 2
- tanda sianosi selalu menanyakan ttg
- Palpasi : - nafas veskuler (partial > )
perifer (-) penyakitnya
(+/+) -
-Perkusi : sonor - edema ektremitas - Keluarga menanyakan
(+/+) atas dan bawah sejauh mana kemajuan
-Palpasi : - pasien

Pengkajian primer
Pengkajian primer Pengkajian Sekunder Pengkajian Sekunder: Exposure :
Heart Rate Terapi: - hemoglobin 14,8 gr/dl (N=13,0- 17,0 Pemeriksaan 12 saraf cranial
Diet M2 gr/dl) 1. olfaktorius ( dapat mengetahui karakteristik Bau dengan
94 x/i
- lekosit 8,9x10/ul (N=4,1- 10,5x10/dl) , kedua sisi hidung dengan baik),
IVFD RL 20tts/i
- hematokrit 43% (N= 40-55%), 2.optikus (mata sebelah kanan sulit membuka),
Inj. IV Ranitidin 1 amp/12 jam
- kreatinin darah 1,5 mg/dl (0,6- 3.okulomotorius (tidak ada gangguan penglihatan saat
Inj IV Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj Citicolin 1 amp/12 jam 1,1mg/dl), melihat suatu objek, namun gerakan bola mata sulit mengikuti
Inj. Captopil 2x1 tab - ureum darah 74 mg/dl (N=20-45mg/dl)n objek),
- kolesterol 201 mg/dl (N=<200mg/dl) 4.troklealis ( reaksi pupil terhadap cahaya bagus),
5.trigeminus (fungsi sensorik dan motorik pasien dalam
keadaan abnormal),
Pengkajian primer 6. abdusen (tidak ada gangguan pergerakan bola mata saat
dilakukan pengkajian kedua mata pasien dapat focus tepat pada
Pemeriksaan reflek fisiologis objek),
7.fasialis( sensasi rasa asam, asin, manis dan pahit dapat
Bisep ( kanan (+), kiri (+) ), trisep ( kanan (+), kiri
dirasakan secara normal, kekuatan otot pasien 2222 5555
(+) ), patella ( kanan (+), kiri (+) ), archiles ( kanan (ektremitas atas, bawah kanan dan kiri), -
(+), kiri (+) ) 3333 5555
8. vestibulococlearis kesimbangan( ),
Pemeriksaan reflek patologis 9. glosofarigeal dan 10. vagus ( palatum tampak lunak dan
sedikit terangkat,gerakan menelan (+), vocal suara tidak jelas,
Babinski ( kanan (-), kiri (-) ), 11. asesorius, fungsi dan kekuatan otot trapedius (+), rentang
gerak sendi (-), kesimetrisan (+), fungsi dan kekuatan otot
sternocleidomastedeus(+), kekuatan daya dorong (+), kekuatan
DX1: Kerusakan mobilitas fisik berhubungan DX2: gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan DX3: cemas berhubungan dengan kurang
dengan Kelemahan/parese dengan anoreksia pengetahuan dan informasi mengenai
penyakit

Tujuan: Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas. Tujuan: Nutrisi terpenuhi Tujuan: pasien dan keluarga mendapatkan informasi
Kreteria Hasil: Menunjukkan peningkatan Kreteria Hasil: pasien menunjukkan peningkatan Kreteria Hasil: pasien mengerti dan tahu tentang
toleransi aktivitas. untuk makan penyakitnya

Intervensi: Intervensi Intervensi:


1. Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, 1. Kaji pola makan pasien,makanan yang disukai dan 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang stroke
miring) dan sebagainya tidak disukai hemoragik
2. Lakukan ROM aktif dan pasif 2. Anjurkan pasien makan dalam porsi sedikit tapi sering 2. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang
3. Tinggikan penyangga tempat tidur untuk 3. Anjurkan pasien untuk makan diwaktu makanan stroke hemoragik
menhindari resiko jatuh masih hangat 3. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
4. Berikan penkes pada keluarga tentang ROM 4. Lakukan penimbangan BB tentang proses perawatan dirumah sakit
5. kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian 4. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
makanan dan obat untuk mendiskusikan penyakitnya

Implementasi:
1. mengubah posisi minimal setiap 2 jam Implementasi Implementasi:
(telentang, miring) dan sebagainya 1. Mengkaji pola makan pasien,makanan yang disukai 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
2. Melakukan ROM aktif dan pasif dan tidak disukai stroke hemoragik
3. meninggikan penyangga tempat tidur untuk 2. Menganjurkan pasien makan dalam porsi sedikit tapi 2. mendiskusikan dengan pasien dan keluarga
menhindari resiko jatuh sering tentang stroke hemoragik
4. Memberikan penkes pada keluarga tentang ROM 3. Menganjurkan pasien untuk makan diwaktu makanan 3. memberikan penjelasan kepada pasien dan
.
masih hangat keluarga tentang proses perawatan dirumah sakit
4. Melakukan penimbangan BB 4. memberikan kesempatan kepada pasien dan
5. kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian keluarga untuk mendiskusikan penyakitnya
Evaluasi 2 Oktober 2011 makanan dan obat
S: keluarga mengatakan pasien tidak bisa
menggerakkan anggota tubuhnya
Evaluasi 2 Oktober 2011
O: GCS; E2M5V4 = 11 Evaluasi 2 Oktober 2011
S: - keluarga mengatakan tidak mengerti tentang penyakit
A: Masalah belum teratasi S: pasien mengatakan tidak selera makan karena mulutnya terasa
yang dideritanya dan pasien ingin segera cepat pulang
pahit dan mual, keluarga mengatakan pasien mampu
P:Intervensi dilanjutkan 0= pasien tampak cemas, k/u lemah, keluarga menanyakan
menghabiskan ¼ gelas susu
0= pasien hanya menghabiskan ¼ dari porsi yang disediakan secara berulang- ulang penyakit yang diderita pasien,
A= masalah pemenuhan nutrisi belum teratasi A= masalah belum teratasi
P= lanjutkan intervensi P= lanjutkan intervensi
3 Oktober 2011 3 Oktober 2011 3 Oktober 2011
S: keluarga mengatakan pasien tidak bisa S= pasien mengatakan tidak selera makan karena mulutnya S= pasien dan keluarga mengatakan tidak mengerti
terasa pahit dan mual, keluarga mengatakan pasien mampu tentang penyakit yang dideritanya dan pasien
menggerakkan anggota tubuhnya
menghabiskan ¼ gelas susu
O: K/U lemah ingin segera cepat pulang
0= K/U lemah, makanan yang disediakan tidak dapat
A: Masalah belum teratasi dihabiskan dan pasien hanya menghabiskan ¼ dari porsi 0= pasien tampak cemas, k/u lemah, keluarga
yang disediakan menanyakan secara berulang- ulang penyakit yang
P: Intervensi dilajutkan diderita pasien, ekpresi wajah lesu, TD=160/100
A= masalah pemenuhan nutrisi belum teratasi
I: mmhg, HR=78 x/i RR=20x/i
P= lanjutkan intervensi
1. Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, I = - Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan A= masalah belum teratasi
miring) dan sebagainya kepada pasien dalam porsi kecil tetapi sering dan P= lanjutkan intervensi
2. Melakukan ROM aktif dan pasif makanan yang disediakan dapat dihabiskan I= - menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien
mengalami stroke hemoragik dan keluarga
3. Tinggikan penyangga tempat tidur untuk - Menganjurkan keluarga untuk mendamping pasien
harus selalu ikut aktif dalam merawat dan
menghindari resiko jatuh sewaktu makan dan kasih makanan seperti buah-buahan
memotivasi pasien untuk sembuh selama
4. Memberikan penkes pada keluarga tentang ROM yang disukai oleh pasien seperti jeruk
pasien dirawat dirumah sakit dan setelah
E: pasien tidak bisa menggerakkan tubuhnnya - IVFD terpasang RL 20 tetes /menit
dirawat jalan nanti
-
- Menanayakan kepada keluarga apakah
E= setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien belum
keluarga mengetahui apa saja yang dapat
bisa menghabiskan porsi makanan yang disediakan
menyebabkan seseorang mengalami stroke
- masalah belum teratasi hemoragik
4 Oktober 2011 -lanjutkan intervensi E= keluarga mangatakan mengerti
S: keluarga mengatakan pasien sering menggerakkan - masalah teratasi
anggoa tubuhnya
O: K/U lemah
4 Oktober 2011
A: Masalah belum teratasi S= pasien mengatakan tidak selera makan karena mulutnya
P: Intervensi dilajutkan terasa pahit dan mual
I: 0= K/U lemah, makanan yang disediakan tidak dapat
1. Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring) dihabiskan dan pasien hanya menghabiskan 2/3 gelas susu,
dan sebagainya keluarga mengatakan pasien tidak selera makan.
2. Melakukan ROM aktif dan pasif A= masalah pemenuhan nutrisi belum teratasi
3. Tinggikan penyangga tempat tidur untuk menghindari P= lanjutkan intervensi
resiko jatuh I = - Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan
4. Memberikan penkes pada keluarga tentang ROM kepada pasien dalam porsi kecil tetapi sering dan
E: pasien dalam keadaan aman, tangan kanan pasien makanan yang disediakan dapat dihabiskan
bergerak aktiv dan dalam keadaan terikat untuk - Menganjurkan keluarga untuk mendamping pasien
menghindari pasien mencabut infus sewaktu makan dan kasih makanan seperti buah-
buahan yang disukai oleh pasien seperti jeruk
- IVFD terpasang 20 tetes /menit
E= setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien belum
bisa menghabiskan porsi makanan yang disediakan
-intervensi dilanjutkan
-masalah belum teratasi

Anda mungkin juga menyukai