Anda di halaman 1dari 6

SOP DAN ANALISIS VIDEO PEMASANAGN INFUS

Untuk Memenuhi Tugas Individu Departemen Keperawatan Anak


Pembimbing : Ns. Sholihatul Amaliya, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.An

Disusun Oleh:
Anjas Florenza Margianto
200070300111022
Kelompok 2A

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
PERINA
STANDAR
PROSEDUR
PEMASANGAN INFUS PADA BAYI OPERASIONAL

No. Dokumen : Tgl Terbit :


No. Revisi : Tgl Revisi : Hal
RPS/SPO/PRN/00 30 April
00 - 2/6
9 2015

Pengertian Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui


parenteral.

Tujuan 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara


intra vena (I.V)
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur RSIA RP Soeroso tentang Kebijakan


Pelayanan Perinatologi
No.039G/RS.RPS/S.Kep/Dir/X/2014, tanggal 30
Oktober 2014.
2. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter.

Prosedur PERALATAN :
1. Sarung tangan 1 pasang.
2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro
drip).
3. Cairan parenteral sesuai program.
4. Jarum intra vena (ukuran sesuai).
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya).
6. Desinfektan.
7. Torniquet/manset.
8. Perlak dan pengalas.
9. Bengkok 1 (satu) buah.
10. Plester/hypafix.
11. Kassa steril.
12. Penunjuk waktu.
PELAKSANAAN :
1. Tahap PraInteraksi :
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
PERINA
STANDAR
PROSEDUR
PEMASANGAN INFUS PADA BAYI OPERASIONAL

No. Dokumen : Tgl Terbit :


No. Revisi : Tgl Revisi : Hal
RPS/SPO/PRN/00 30 April
00 - 3/6
9 2015

b. Mencuci tangan.
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar.
2. Tahap Orientasi :
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien.
3. Tahap Kerja :
a. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan.
b. Menutup saluran infus (klem).
c. Menusukkan saluran infus dengan benar.
d. Menggantung botol cairan pada standard infuse.
e. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda.
f. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam
slang.
g. Mengatur posisi pasien dan pilih vena.
h. Memasang perlak dan alasnya.
i. Membebaskan daerah yang akan di insersi.
j. Meletakkan torniquet 5 (lima) cm proksimal yang
akan ditusuk.
k. Memakai handschoon.
l. Membersuhkan kulit dengan kapas alkohol
(melingkar dari dalam keluar).
m. Mempertahankan vena pada posisi stabil.
n. Memegang IV cateter dengan sudut 30°.
o. Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap
keatas.
p. Memastikan IV cateter masik intra vena kemudian
menarik Mandrin + 0,5 cm.
q. Memasukkan IV cateter secara perlahan.
r. Menarik mandrin dan menyambungkan dengan
selang infuse.
s. Melepaskan toniquet.
t. Mengalirkan cairan infuse.
PERINA
STANDAR
PROSEDUR
PEMASANGAN INFUS PADA BAYI OPERASIONAL

No. Dokumen : Tgl Terbit :


No. Revisi : Tgl Revisi : Hal
RPS/SPO/PRN/00 30 April
00 - 4/6
9 2015

u. Melakukan fiksasi IV cateter.


v. Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup
dengan kassa.
w. Mengatur tetesan sesuai program.
4. Tahap Terminasi :
a. Melakukan evaluasi tindakan.
b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
c. Berpamitan dengan klien.
d. Membereskan alat-alat.
e. Mencuci tangan.
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.

Unit terkait Instalasi Rawat Inap.

Disiapkan Tanggung Jawab Diperiksa oleh Disetujui oleh


oleh Perubahan
Nama Rosdiana, AMK Dr.drg. Pradnya
Paramita, MARS, MPM
Jabatan Asst. Manajer Direktur
Keperawatan
Tanda Tangan
ANALISIS VIDEO
KELEBIHAN KEKURANGAN
Perawat telah melakukan komunikasi terapeutik Pada video saat fase terminasi tidak
sebelum melakukan tindakan pemasangan infus. menjelaskan dalam mengevaluasi
tindakan (seperti melihat tanda-tanda
phlebitis)
Menurut Ball & Bindler pada tahun 2003, yaitu
komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat
merupakan salah satu fasilitas yang dapat
meminimalkan trauma pada anak. Keluarga perlu
diberikan informasi terkait dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan
proses hospitalisasi, sehingga keluarga dapat
memahami bahwa hospitalisasi dapat
menimbulkan reaksi yang berbeda pada anak
Pada video perawat menjelaskan bahwa pada
pemilihan vena untuk pasien anak dapat di kepala
bagian temporal.

Sesuai dengan teori menurut Perry & Potter (2006)


adalah Usia klien (usia dewasa biasanya
menggunakan vena di lengan, sedangkan infant
biasanya menggunakan vena di kepala dan kaki)
DAFTAR PUSTAKA
A Potter, & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Ball,J.W. & Bindler, R.C. (2003). Pediatric nursing : Caring For children : New
Jersey : Pearson Education Inc

Anda mungkin juga menyukai