1. Pengkajian :
Data subyektif :
- Pasien mengeluh kesulitan dalam bernafas.
- Pasien mengeluh gatal-gatal.
- Pasien mengeluh pusing.
- Pasien mengeluh kesulitan menelan
- Pasien mengeluh muntah
Data objektif:
- Bronkospasme dan edema saluran nafas atau laring
- Pembengkakan periorbital
- Pruritus
- Pasien tampak menggaruk daerah yang gatal
- Pasien terlihat kejang - kejang
2. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme otot bronkeolus .
2. Gangguan perfusi jaringan, berhubungan dengan penurunan curah jantung dan vasodilatasi
arteri.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan produksi histamine dan
bradikinin oleh sel mast.
5. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kapasitas
vaskuler.
3. Perencanaan
No Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan Rasional
.
Dx
1 Mempertahanka Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri:
n pola nafas tindakan
efektif pasien keperawatan Pastikan tidak terdapat Menurunkan resiko
Menurunkan resiko
Lakukan penghisapan
aspirasi atau asfiksia
sesuai indikasi
Kolaborasi :
Kolaborasi :
Untuk menurunkan
Berikan tambahan
hipoksia cerebral.
oksigen atau ventilasi
manual sesuai kebutuhan
Penurunan curah
Pantau pernapasan, jantung dapat
catat kerja pernapasan. mencetuskan stres
pernapasan.
lotion/cream meningkatkan
- sirkulasi kulit dan
Pertahankan kebersihan
lingkungan pasien seprti kenyamanan.
KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke Instalasi Gawat Darurat karena tampak lemas
dan biru setelah mengkonsumsi amoksilin sirup. Pasien tampak lemah dan sianosis. Tekanan
darah 60 mmHg, frekuensi nadi 140x/menit, palpasi teraba lemah, frekuensi napas 28x/menit.
Pada jantung dan paru tidak ditemukan kelainan. Akral teraba dingin, dan perfusi perifer buruk.
a. PENGKAJIAN
e. Biodata
1. Identitas Klien:
Nama : An. L Tempat tgl lahir/umur : 5 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Agama :-
Suku bangsa :- Pendidikan :-
Pekerjaan :- Status perkawinan :-
3. TRIAGE
General Impression
Keluhan Utama :
Pasien tampak lemas dan biru setelah mengkonsumsi amoksilin sirup.
Mekanisme Cedera :
-
f. SURVEY PRIMER
1. Airway (A)
Sumbatan jalan nafas : jalan napas pasien tampak terdengar suara gurgling
2. Breathing (B)
Sesak, dengan:
- Aktivitas : tidak terkaji
- Tanpa aktivitas : tidak terkaji
- Nafas cuping hidung : tidak ada
- Penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : ada
Frekuensi:
- Teratur :-
- Tidak teratur : 28 kali permenit
Kedalaman:
- Dalam : tidak ada
- Dangkal : tidak ada
Batuk:
- Produktif : tidak ada
- Non produktif : sputum tidak bisa keluar
Bunyi nafas tambahan :
- Ronkhi : ada
- Crackles : tidak ada
- Wheezing : tidak ada
3. Circulation (C)
Sirkulasi perifer : teraba
Nadi : 140 kali permenit
Irama : irreguler
Denyut (kuat/lemah/tidak kuat) : lemah
Tekanan darah : 60 mmHg
Ekstremitas (hangat/dingin) : akral dingin
Warna kulit (cyanosis/pucat/kemerahan) : cyanosis
Pengisian kapiler (CRT) : >2 detik
Edema : tampak bengkak pada tenggorokan
4. Disability (D)
Tingkat Kesadaran (AVPU):
a. Alert/perhatian : pasien berespon
b. Voice respon/respon terhadap suara : pasien berespon
c. Pain respon/respon terhadap nyeri : menghindar rangsangan nyeri
d. Unresponsive/tidak berespon : ada respon
Reaksi pupil terhadap cahaya: PEARL (pupils equal and round active to light) yaitu
pupil yang bundar, simetris dan bereaksi terhadap cahaya.
i. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan penunjang : EKG terdapat gelombang T terbalik (Iskemia)
j. Therapi
1. Diet : tidak terkaji
2. Therapi : tidak terkaji
b. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : keluarga pasien mengatakan Antibiotic Ketidakefektifan
pasien tampak lemas dan biru bersihan jalan nafas
↓
setelah mengkonsumsi amoksilin
sirup. Terpapar pada sel
plasma
DO :
↓
- Pasien tampak lemah
- Sesak Pembentukan Ig E
- sputum tidak keluar spesifik terhadap
- Bengkak pada tenggorokan allergen
- Tampak menggunakan otot- ↓
otot pernafasan
- Adanya gurgling Lepasnya mediator
- Terdengar suara ronchi (histamine,
- Laju pernafasan cepat serotonin,
bradykinin)
- Sianosis
- Nadi teraba lemah ↓
- Akral dngin
Syok Anafilaktik
- TD : 60 mmHg
- N : 140 x/menit ↓
- R : 28 x/menit dilatasi pembuluh darah
- CRT >2 detik
↓
Pe↑ tekanan kapiler
↓
Pe↑ permeabilitas
kapiler
↓
Kebocoran cairan yang
cepat
↓
Oedema
↓
pe↑ mucus pd jalan
nafas
↓
Ggn. Pada jalan nafas
c. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
3. Penurunan Curah Jantung
e. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tgl & Jam Implementasi & Respon Nama/Paraf
DX
1 30 juni 2020 a. Membuka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust DINA
15.50 b. Mengidentifikasi kebutuhan actual/potensial untuk memasukkan alat
membuka jalan nafas
c. Memasukkan alat nasopharyngeal airway (NPA) atau oropharyngeal airway
(OPA)
d. Memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
e. Memasang IV line untuk pemberian cairan dan obat
f. Melakukan penyedotan melalui endotrakea dan nasotrakea
g. Melakukan nebulizer ultrasonic
h. Memposisikan untuk meringankan sesak nafas
i. Melakukan auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau
tidak ada dan adanya suara tambahan
j. Melakukan kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat adrenalin
2 30 Juni 2020 10. Memonitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin DINA
15.50 11. Melakukan pemeriksaan CRT terjadi perubahan warna kulit atau tidak
12. Memonitor adanya parestese
13. Membatasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
14. Melakukan kolaborasi pemberian obat adrenalin
3 30 Juni 2020 a. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi DINA
15.50 R : Respirasi 21 kali permenit
b. Membuka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
c. Mengidentifikasi kebutuhan actual/potensial untuk memasukkan alat
membuka jalan nafas
d. Memasukkan alat nasopharyngeal airway (NPA) atau oropharyngeal airway
(OPA)
e. Memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
6. Melakukan penyedotan melalui endotrakea dan nasotrakea
7. Mengelola nebulizer ultrasonic
8. Memposisikan untuk meringankan sesak nafas
9. Mengauskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak
ada dan adanya suara tambahan
10. Memberikan edukasi keluarga klien tentang keadaan klien
11. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat
4 30 juni 2020 3) Mencatat adanya disritmia jantung DINA
17.00 4) Mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac otput
5) Memonitor adanya penurunan tekanan darah
6) Melakukan kolaborasi dalam pemberian terapi aritmia (adrenalin).