c. Pola Eliminasi
d. Pola Latihan-Aktivitas
dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu sama lain
klien terhadap persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru
f. Pola Istirahat-Tidur
energy. Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama
letih
gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri sendiri.
dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat
non verbal, ekspresi wajah, merasa tak berdaya, gugup atau relaks
i. Pola Reproduksi/Seksual
tingkat stress
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokontriksi pembuluh darah
b. Itoleransi aktivitas b/d kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
3. Intervensi keperawatan
1 Resiko tinggi penurunan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital, 1. Perbandingan dari tekanan
curah jantung b/d keperawatan 3x24 jam di- terutama tekanan darah yang meningkat adalah
paru
dan diet Na
2 Itoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Menentukan pilihan
ketidakseimbangan harapkan aktivitas klien tidak 2. Observasi tanda-tanda vital 2. Mengetahui parameter
35
dalam itoleransi aktivitas 3. Obsservasi adanya nyeri dada, 3. Bila terjadi indikator, keletihan
O2
jantung tiba-tiba
36
3 Nyeri akut : sakit kepala Setelah dilakukan tindakan 1. Mempertahankan tirah baring 1. Meminimalkan stimulasi /
b/d peningkatan tekanan keperawatan 3x 24 jam di- selama fase akut meningkatkan reabsorpsi
vaskuler cerebral harapkan klien merasa 2. Berikan kompres dingin, dan 2. Tindakan yang menurunkan
nyaman, dengan kriteria ajarkan teknik relaksasi kepada tekanan vaskuler serebral dan
- Sakit kepala hilang 3. Berikan penjelasan kepada klien efektif dan menghilangkan
vasokontriksi menyebabkan
sakit kepala
21