Anda di halaman 1dari 9

29

b. Pola Nurtisi –Metabolik

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan

elektrolit, Nafsu makan, pola makan, diet, fluktuasi BB dalam 6

bulan terakhir, kesulitan menelan, Mual/muntah, Kebutuhan jumlah

zat gizi, masalah atau penyembuhan kulit, Makanan kesukaan.

c. Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi, kandung kemih dan Kulit

Kebiasaan defekasi, ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi

(oliguri,disuri dll), penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan

miksi, Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksi

saluran kemih, masalah bau badan, perspirasi berlebih, dll

d. Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan

dan sirkulasi. Pentingnya latihan atau gerak dalam keadaan sehat

dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu sama lain

Kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan

0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu

orang dan alat 4 : tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot

dan Range Of Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama

dan kedalam nafas, bunyi nafas riwayat penyakit paru

e. Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi

sensori meliputi pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran,

perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan


30

pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat

klien terhadap persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru

terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap waktu, tempat, dan

nama (orang,atau benda yang lain). Tingkat pendidikan,persepsi

nyeri dan penanganan nyeri, kemampuan untuk mengikuti, menilai

nyeri skala 0-10, pemakaian alat bantu dengar, melihat, kehilangan

bagian tubuh atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi pasien,

adakah gangguan penglihatan, pendengaran, persepsi sensori

(nyeri), penciuman dll.

f. Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang

energy. Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama

tidur, insomnia atau mimpi buruk, penggunaan obat, mengeluh

letih

g. Pola Konsep Diri-persepsi Diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi

terhadap kemampuan. Kemampuan konsep diri antara lain

gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri sendiri.

Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan bagian

manusia akan berinteraksi dengan lingkungannya. Disamping

sebagai system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk bio-psiko-

sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan secara holistic

Adanya kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri.,


31

dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat

non verbal, ekspresi wajah, merasa tak berdaya, gugup atau relaks

h. Pola Peran dan Hubungan

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien

terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal klien

Pekerjaan,tempat tinggal, tidak punya rumah, tingkah laku yang

passive atau agresif teradap orang lain, masalah keuangan dll

i. Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau

dirasakan dengan seksualitas Dampak sakit terhadap seksualitas,

riwayat haid, pemeriksaan mamae sendiri, riwayat penyakit hub

sex, pemeriksaan genital

j. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )

Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan

penggunaan system pendukung. Penggunaan obat untuk menangani

stress, interaksi dengan orang terdekat, menangis, kontak mata,

metode koping yang biasa digunakan, efek penyakit terhadap

tingkat stress

k. Pola Keyakinan Dan Nilai

Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai, keyakinan

termasuk spiritual. Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam

melaksanakan agama yang dipeluk dan konsekuensinya. Agama,

kegiatan keagamaan dan buadaya, berbagi denga orang lain,bukti


32

melaksanakan nilai dan kepercayaan, mencari bantuan spiritual dan

pantangan dalam agama selama sakit


33

2. Diagnosa Keperawatan

a. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokontriksi pembuluh darah

b. Itoleransi aktivitas b/d kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

c. Nyeri akut : sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler cerebral

d. Kelebihan volume cairan b/d oedema

3. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Resiko tinggi penurunan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital, 1. Perbandingan dari tekanan

curah jantung b/d keperawatan 3x24 jam di- terutama tekanan darah yang meningkat adalah

peningkatan afterload harapkan masalah penurunan gambaran dari keterlibatan

vasokontriksi pembuluh curah jantung tidak terjadi, vaskuler

darah dengan kriteria hasil : 2. Observasi warna kulit, 2. Hal-hal tersebuut

- Irama dan frekuensi jantung kelembapan dan suhu mengidentifikasikan adanya

stabil dalam batas normal dekompensasi / penurunan


34

(80-100 x / menit dan curah jantung

reguler) 3. Catat adanya edema umum atau 3. Dapat mengidentifikasikan

- Tekanan darah dalam batas tertentu gagal jantung, kerusakan ginjal

normal (TD = > 140/90 dan vaskuler

mmHg, N = 80-100 x / 4. Berikan posisi yang nyaman, 4. Menurunkan resiko

menit, RR = 16-22 x / menit meninggikan kepala tempat tidur peningkatan intrakranial

S = 36,5 C- 37,5 C) 5. Anjurkan kepada klien teknik 5. Mmemberikan kenyamanan

relaksasi, tarik nafas dalam dan memaksimalkan ekspansi

paru

6. Kolaborasi pemberian diuretik 6. Mengurangi beban jantung

vasodilator pembatasan cairan

dan diet Na

2 Itoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Menentukan pilihan

kelemahan umum, keperawatan 3x24 jam di- aktivitas intervensi selanjutnya.

ketidakseimbangan harapkan aktivitas klien tidak 2. Observasi tanda-tanda vital 2. Mengetahui parameter
35

suplai dan kebutuhan terganggu, dengan kriteria membantu dan mengkaji

oksigen hasil : respon fisiologi terhadap

- Menunjukkan peningkatan aktivitas

dalam itoleransi aktivitas 3. Obsservasi adanya nyeri dada, 3. Bila terjadi indikator, keletihan

pusing, keletihan kerja, dan kerja yang berkaitan dengan

pingsan tingkat aktivitas

4. Ajarkan kepada klien cara 4 . Membantu keseimbangan

penghematan energi antara suplai dan kebutuhan

O2

5. Berikan dorongan kepada klien 5. Kemajuan aktivitas terhadap

untuk melakukan aktivitas mencegah meningkatnya kerja

jantung tiba-tiba
36

3 Nyeri akut : sakit kepala Setelah dilakukan tindakan 1. Mempertahankan tirah baring 1. Meminimalkan stimulasi /

b/d peningkatan tekanan keperawatan 3x 24 jam di- selama fase akut meningkatkan reabsorpsi

vaskuler cerebral harapkan klien merasa 2. Berikan kompres dingin, dan 2. Tindakan yang menurunkan

nyaman, dengan kriteria ajarkan teknik relaksasi kepada tekanan vaskuler serebral dan

hasil: klien memblok respon simpatis

- Sakit kepala hilang 3. Berikan penjelasan kepada klien efektif dan menghilangkan

- pusing / pening hilang cara untuk meminimalkan sakit kepala

aktivitas vasokontriksi 3. Aktivitas yang meningkat

vasokontriksi menyebabkan

sakit kepala

4. Bantu pasien dalam ambulansi 4. Pening / pusing selalu berkaitan

sesuai kebutuhan dengan sakit kepala

5. Kolaborasi dalam pemberian 5. Untuk mengurangi nyeri

analgesik dan penenang


21

21

Anda mungkin juga menyukai