Anda di halaman 1dari 8

Pemulasaran Jenazah COVID-19

Perspektif Agama Kristen (Protestan)


Pdt. Nicko Agusta
Iman Kristen melihat bahwa tubuh manusia adalah suci, oleh
karena rahmat penebusan dan penyucian yang diterima dari
peristiwa penebusan Tuhan melalui pembaptisan.
Tubuh &
Kematian Konsekuensi: Tubuh manusia, baik hidup maupun mati harus

dalam Iman dihormati, apapun kondisinya.

Kristen Kematian adalah realita yang tak dapat dihindari dari semua
makhluk yang hidup. Kematian dipandang sebagai akhir alami
dari seseorang mirip dengan musnahnya hewan dan layunya
tanaman, sebanding dengan kerusakan mesin setelah
digunakan dalam jangka waktu tertentu. (Heinämaa, 2015).
Tubuh dan Kematian dalam Iman Kristen
• Kematian dalam iman Kristen bukanlah “akhir” (end) melainkan sebuah tahap
transisi; dari kefanaan menuju kekekalan.
• Orang yang mengalami kematian, akan diberikan ‘penghargaan’ dari yang
hidup, oleh karena ia telah selesai menjalani ziarahnya di dalam dunia. ➔
Ibadat-ibadat gerejawi, upacara adat, dsb.
• Dalam pelayanannya terhadap peristiwa kedukaan, gereja pada umumnya
memiliki tim pelayanan khusus kedukaan. Tugas pada umumnya: mengurus
jenazah (memandikan – penguburan), dan mempersiapkan ibadat-ibadat
gerejawinya.
Pandemi Covid-19 & Fenomena Disrupsi dalam Upacara Gerejawi
Sejak Maret 2020 (diumumkannya PSBB), Gereja mengubah secara radikal bentuk
pelayanannya dengan sangat memperhatikan protokol kesehatan dan imbauan
pemerintah.

Termasuk di dalamnya adalah pelayanan kedukaan. Gereja menyerahkan proses


pengurusan jenazah sepenuhnya kepada petugas medis, baik jenazah yang
dinyatakan positif Covid-19, ataupun yang belum/tidak dinyatakan positif.

Upacara ibadat gerejawi (durasi dan ketentuan pengumpulan massa) disesuaikan


dengan imbauan pemerintah, imbauan sinode atau pimpinan gereja lokal, dan
imbauan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dengan wajib
memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku!
Ritual penting, namun menjaga kehidupan dan
kebaikan bersama jauh lebih penting.

Pandemi Covid-19
Gereja terbuka dan menghargai masukkan dari
keilmuan lain, non-teologis. Sehingga pelayanan

& Fenomena
gereja membawa kebaikkan bagi sebanyak-
banyaknya orang.

Disrupsi dalam Dalam situasi, jenazah dinyatakan terpapar covid-


19, gereja mengikuti aturan kesehatan yang

Upacara Gerejawi
berlaku, namun pelayanan pastoral kepada keluarga
duka tetap harus berjalan.

Pelayanan pastoral terhadap umat, khususnya


dalam peristiwa duka tidak boleh diabaikan.
Siapapun dapat berperan dalam proses ini;
rohaniwan ataupun bukan.
Ars moriendi,
ars vivendi

Anda mungkin juga menyukai