Anda di halaman 1dari 21

Pertolongan Korban

dengan Luka dan


Perdarahan
Nurhayati, SST, M.Tr.Kep
Pengertian Cedera

Cedera diartikan sebagai keadaan bagian tubuh mengalami gangguan


dan menimbulkan rasa sakit. Akibat cedera, gerak tubuh kita
terhambat. Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi
tubuh akibat tekanan fisik berlebihan.
Jenis Cidera Saat
Memar adalah keadaan cedera yang
terjadi pada jaringan ikat di bawah kulit.
Berolahraga
Memar biasanya karena benturan atau
pukulan pada kulit. Memar menimbulkan
daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada
kulit. Nyeri karena luka memar biasanya
ringan sampai sedang dan pembengkakan
yang menyertai sedang sampai berat.
1. Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap
tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan
untuk menghentikan pendarahan kapiler
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut.
Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan
lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas
fisik
Cedera Otot adalah cedera otot tendon dan Penanggulangan cedera otot
cedera otot ligamen. Otot tendon dengan mengistirahatkan bagian
menghubungkan otot dan sendi atau otot dan cedera dan mengompresnya
tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan dengan es.
persendian.
Cedera otot lain adalah keram otot.
Penyebab keram adalah kelelahan otot,
kurangnya pemanasan dan peregangan,
serta gangguan sirkulasi darah menuju otot.
Keram otot menyebabkan rasa nyeri
Jenis Cidera Saat
Beraktivitas
Jenis Luka Berdasarkan Penyebabnya
1. Luka Iris
2. Luka Gigitan Binatang
3. Luka Gores/Parut
4. Luka Bakar Jenis Luka Berdasarkan Tempat Luka:
5. Luka Tusuk 1. Luka Dalam
6. Luka Akibat Zat Kimia 2. Luka Luar
Penanganan Luka Iris

1. Bersihkan luka dengan air


2. Taburkan obat antiseptik luka
3. Pasang plester pada luka agar mulut luka tertutup rapat
4. Jika diperlukan, pasang pembalut dan tekan pada luka untuk
menghentikan pendarahan
Penanganan Luka
Memar

1. Kompres bagian memar dengan air dingin (es) sekira 10 menit. Bagian memar sedikit ditekan
untuk mengurangi pembengkakan. Cara ini dilakukan jika luka memar tanpa terjadi pendarahan.
2. Jika terjadi pendarahan pada luka, kompres bagian memar dengan air hangat dahulu selama 15–
20 menit. Tujuannya agar pembuluh darah melebar dan aliran darah ke bagian tubuh yang luka
lancar. Dengan demikian, proses penyembuhan bisa relatif lebih cepat.
3. Setiap tiga jam sekali, ulangi pengompresan dengan air dingin dan panas bergantian.
Pengompresan dilakukan hingga memar atau bengkaknya hilang. Kompres dingin untuk
menghilangkan rasa nyeri. Kompres hangat untuk menghilangkan memar.
Penanganan Luka Tusuk

1. Jika masih terdapat benda tajam pada luka,


sebaiknya jangan dicabut. Benda tajam yang
tertancap mencegah pendarahan lebih
banyak.
2. Lakukan penekanan pada sekitar benda
tersebut untuk mencegah pendarahan lebih
banyak pada luka.
3. Segera bawa korban ke rumah sakit atau
klinik untuk mendapat pertolongan medis.
Penanganan Luka
Gigitan

1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar


(penasat/tornikuet)
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka
dibersihkan yodium/air yang mengalir;
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan
jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak
bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun)
dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter
atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk
di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap
(dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies
atau tidak.
Penanganan Luka Bakar

1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan,


memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si
korban, dengan kain basah/pasir;
2. Cegahlah luka dari kemungkinan infeksi
3. Tutuplah luka dengan kain steril
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak
perlu dibalut)
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula
hangat (mengembalikan cairan yang hilang)
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan
dan mencegah gangguan serangga
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
Perdarahan

Peristiwa keluar darah dari pembuluh


darah karena pembuluh tersebut
mengalami kerusakan. Kerusakkan ini
bisa disebabkan oleh benturan fisik,
sayatan, atau pecahanya pembulu
darah yang tersumbat.
Berdasarkan letak
keluarnya darah

Perdarahan Terbuka : darah


keluar dari dalam tubuh. Tekanan
dan warna darah tergantung dari
jeenis pembuluh darah yang rusak.

1. Arteri (Pembuluh Darah Nadi) : Darah akan


memancar dan berwarna merah terang
2. Vena (Pembuluh Darah Balik) : Mengalir dan
berwarna merah tua
3. Kapiler : merembes seperti titik embun
berwarna merah terang.
Perdarahan Tertutup : Darah
keluar dari pembuluh darah dan
mengisi daerah sekitarnya,
terutama dalam jaringan otot.

Tanda-tanda perdarahan tertutup :


1. Setelah cidera korban mengalami syok, tapi
tidak ada perdarahan
2. Tempat cidera mungkin terlihat memar yang
berpola
3. Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
Pertolongan Perdarahan

Perdarahan terbuka
1. Tekan langsung pada cidera
2. Elevasi
3. Tekan pada titik nadi
4. Immobilisasi
Perdarahan tertutup
5. Tourniquet
1. Rest
2. Ice
3. Comppresion
4. Elevation
Pengkajian

Pengkajian Primer
1. Airway : adanya sumbatan dan obstruksi Pengkajian Sekunder :
2. Breathing : kepatenan jalan nafas Pengkajian fokus pada luka
3. Circulation : kapilari refill, temperatur kulit, adakah (besar kecilnya luka, kedalaman
perdarahan aktif luka), jenis perdarahan.
4. Disability : Penurunan kesadaran (pada pasien
dengan perdarahan aktif)
5. Exposure : suhu tubuh (suhu tubuh meningkat jika
terjadi perdarahan aktif)
Diagnosa
Keperawatan

1. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan trauma


2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
trauma/perdarahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma)
4. Risiko perdarahan ditandai dengan factor risiko trauma
5. Risiko infeksi ditandai dengan factor risiko efek prosedur invasive
(hecting)
Intervensi
Keperawatan

Pencegahan
Syok

Resiko perfusi perifer


tidak efektif
berhubungan dengan
trauma

Perawatan
Sirkulasi
Manajemen
Cairan

Resiko
ketidakseimbangan
cairan berhubungan
dengan
trauma/perdarahan

Pemantauan
Cairan
Manajemen Nyeri

Nyeri akut
berhubungan dengan
agen pencedera fisik
(trauma)

Pemberian
Analgetik
Risiko perdarahan
Pencegahan
ditandai dengan
Perdarahan
factor risiko trauma

Risiko infeksi
ditandai dengan Pencegahan
factor risiko efek Infeksi
prosedur invasive
(hecting)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai