Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

TUMOR OTAK

1. Data yang perlu dikaji :

a. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh nyeri kepala
b. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengeluh nyeri kepala, muntah, papilledema, penurunan tingkat kesadaran,
penurunan penglihatan atau penglihatan double, ketidakmampuan sensasi (parathesia
atau anasthesia), hilangnya ketajaman atau diplopia.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah mengalami pembedahan kepala
d. Riwayat penyakit keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada
hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat keluarga dengan tumor
kepala.
e. Pengkajian psiko-sosio-spiritual
Perubahan kepribadian dan perilaku klien, perubahan mental, kesulitanmengambil
keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test dan prosedur
pembedahan, adanya perubahan peran.
f. Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review Of System )
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tomor otak meliputi pemeriksaanfisik umum per
sistem dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1 (breathing),
B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan B6 (Bone).

1. Pernafasan B1 (breath)
- Inspeksi :bentuk dada simetris, pola napas biasanYa tidak teratur, dyspnea,
batuk, terlihat adanya retraksi otot bantu napas.
- Auskultasi : suara napas vesikuler atau ada suara napas abnormal misalnya
rongkhi, stridor, dll.
2. Kardiovaskular B2 (blood)
- Auskultasi : irama jantung pada umumnya irregular, bunyi jantung
normal, tekanan darah meningkat
- Palpasi : akral hangat, nadi bradikardi
- Kaji adanya nyeri dada

3. Persyarafan B3 (brain)
- Penglihatan (mata), penurunan penglihatan, hilangnya ketajaman atau
diplopia.
- Pendengaran (telinga), terganggu bila mengenai lobus temporal
- Penciuman (hidung), mengeluh bau yang tidak biasanya, pada lobus
frontal
- Pengecapan (lidah), ketidakmampuan sensasi (parathesia atau anasthesia)
- Afasia : kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif
atau kesulitan berkata-kata, reseotif atau berkata-kata komprehensif,
maupun kombinasi dari keduanya.
- Ekstremitas : kelemahan atau paraliysis genggaman tangan tidak
seimbang, berkurangnya refleks tendon.
- GCS : skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien,
(apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon
pasien terhadap rangsangan yang diberikan.

4. Perkemihan B9 (bladder)
- Inspeksi : bentuk alat kelamin normal/tidak, uretra normal/tidak, produksi
urin normal/tidak.
- Kaji adanya kelainan seperti oliguria, hematuria, polyuria, nokturia, dll.

5. Pencernaan B5 (bowel)
- Nafsu makan menurun/tidak
- Kaji adanya mual dan muntah
- Keadaan mulut bersih atau tidak
- Mukosa bibir lembap/ tidak

6. Muskuloskeletal/Integument B5 (bone)
- Keadaan umum klien biasanya mengalami kelelahan, kaji kemampuan
pergerakan sendi bebas atau tidak, kaji kekuatan otot klien.
2. Diagnosa Keperawatan

1. Pola napas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskuler (hilangnya kontrol terhadap otot
pernafasan), ditandai dengan :perubahan kedalamam nafas, dyspnea, obstruksi jalan
nafas, aspirasi.
2. Nyeri akut b.d peningkatan TIK, ditandai dengan : nyeri kepala terutamapagi hari,
klien merintih kesakitan, nyeri bertambah bila klien batuk, mengejang, membungkuk
3. Gangguan perfusi serebral b.d hipoksia jaringan, ditandai dengan peningkatan TIK,
nekrosis jaringan, pembengkakakan jaringan otak, depresi SSP dan oedema
4. Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologi, ditandai dengandisorientasi,
penurunan kesadaran, sulit konsentrasi
5. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
6. Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai
dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran.

3. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Dan Rasional

1 Pola nafas tidak efektif NOC : Respiratory status : airway NIC : Respiratory monitoring
b.d disfungsi patency 1. Pantau frekuensi, irama, dan
neuromuskuler Setelah dilakukan tindakan kedalaman nafas
(hilangnya kontrol keperawatan selama 1x24 jam pola Rasional : memantau keadaan
terhadap otot nafas tidak efektif dapat teratasi umum klien
pernafasan) dengan kriteria hasil : 2. Perhatikan gambaran dinding
- Menunjukkan dada dan kesimetrisan, kaji
jalan nafas yang adanya penggunaan otot
paten ( klien bantuan pernapasan
tidak merasa Rasional : mengetahui
tercekik, irama kemampuan pernapasan klien
nafas, frekuensi NIC : Airway Management
pernafasan 3. Berikan posisi yang nyaman:
dalam rentang semofowler
normal, tidak Rasional : tindakan non invasif
ada suara nafas dalam meringankan sesak nafas
(abnormal) dengan maksimalkan ventilasi
- Tanda-tanda 4. Lakukan suction (bila perlu)
vital dalam Rasional : mengurangi secret
rentang normal 5. Berikan terapi nebulizer
( tekanan darah, Rasional : mengencerkan secret
nadi, NIC : Oxigen terapy.
pernapasan). 6. Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : memberikan bantuan
oksigen
2 Gangguan  perfusi NOC: circulation status Setelah NIC : management peripheral
serebral b.d hipoksia dilakukan tindakan keperawatan sensation
jaringan selama 2x24 jam  perfusi jaringan 1. Pantau keadaan umum klien
cerebral dapat teratasi dengan kriiteria (GCS)
hasil: Rasional: memantau keadaan
- Menunjukkan umum klien
status sirkulasi 2. Pantau status cairan termasuk
baik dengan intake dan output
indikator Rasional: mencegah intake >
tekanan darah output yang menyebabkan
dalam batas tekanan di dalam tubuh
normal. meningkat
- Menunjukkan NIC : intra-cranial pressure monitor
kemampuan (ICT)
kognitif dengan 3. Pantau tanda-tanda Vital
indikator Rasional: memantau keadaan
mampu umum klien
berkomunikasi 4. Monitor tekanan perfusi
dengan  jelas, serebral
mampu Rasional: memantau tekanan
berkonsentrasi intrakranial agar tidak
dan meningkat
orientasi,mamp 5. Posisikan kepala lebih tinggi
u Rasional: mengurangi aliran
menginga,mene darah ke otak sehingga
rima informasi menurunkan TIK
dan membuat 6. Pertahankan keadaan tirah
keputusan baring
Rasional : ' meningkatkan
istirahat sebagai upaya
menurunkan TIK
7. Kolaborasi dalam pemberian
Obat-obatan
Rasional : prosedur dan
tindakan medis
3 Resiko tinggi NOC: fall pre1ention NIC : fall prevetion
cidera b.d behavior 1. Identifikas kelemahan fisik atau
disfungsi otot Setelah dilakukan kognitif yang berpotensi
sekunder terhadap indakan keperawatan meningkatkan resiko cidera
depresi SSP selama 1x24 jam resiko Rasional: mengetahui factor
tinggi cidera dapat teratasi yang dapat menyebabkan cidera
dengan kriteria hasil : klien
- Klien 2. Pasang set rail di samping
mampumenjela kanan dan kiri bed klien
skan cara: Rasional : membantu
metode untuk mencegah klien jatuh dari
mencegah tempat tidur
cidera NIC : Dementia management
- 0rientasi orang, 3. Gunakan kontak mata saat
waktu, interaksi dengan klien
dan tempat Rasional : kontak mata
dengan baik menunjukkanperhatian
- Klien terbebas 4. Bicara dengan jelas dan pelan
dari Rasional: membantu klien
risikocidera berkonsentrasi terhadap
informasi
- Klien mampu
5. Gunakan bahasa yang
memodifikasi
Sederhana
gaya hidup
Rasional : bahasa sederhana
untuk
mudah dicerna dan tidak
mencegah
membingungkan klien
cidera
DAFTAR PUSTAKA

1) Batticaca, fransisca B.2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
2) Goria M. Bulechek, Howard K. Butcher, Joanne M.Dochterman & Cheryl M. Wagner.
2013 Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth, Edition. Mosby : United States of
America.
3) Nanda International. 2013. Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2012 – 2014.
Jakarta : EGC.
4) Nursing Care Plan. 2012. Nursing Management-Ineffective Cerebral Tissue Perfusion
related to Hidrorocephalus. [Serial0nline].http://nanda-nursingcare
plan.Blogspot.Com/2012/06/nursing-management-ineffective cerebral.html. [Diakses
Tanggal 06 juli 2014].
5) Zulkarnain, Nuzulul Haq. 2011. Asuhan Keperawatan (Askep) tumor otak.
[Serial 0nline]. http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikeldetail-35597-Kep
%20Neurobehaviour-askep%20Tumor%200tak.html. [Diakses 06 juli2014].
6) Satyanegara.2010.Ilmu bedah Saraf. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
7) Smeltzer, Suzanna C.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.jakarta:EGC.
8) Sue Moorhead, Maria Johnson, Meridean L. Maas, and Elisabeth Swanson.2013 Nursing
utcomes Classification (NOC) Fifth Edtion Measurement Of Health utcomes. Mosby:
United States of America

Anda mungkin juga menyukai