Anda di halaman 1dari 9

2.2.

3 Intervensi Keperawatan

Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), Wilkinson (2016) pada pasien cedera kepala yaitu :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Perfusi jaringan cerebral NOC : NIC :
berhubungan dengan a. Circulation status Peripheral Sensation Management
gangguan afinitas Hb b. Tissueprefusion : cerebral (Management sensasi perifer)
oksigen, penurunan
konsentrasi Hb, Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan posisi elevasi 30°. 1. Dapat menurunkan TIK dan
gangguan transport O₂, keperawatan selama 3 x 24 jam, memperbaiki aliran balik
gangguan aliran arteri diharapkan perfusi jaringan jantung.
dan vena. cerebral klien berkurang dengan 2. Monitor TD setiap 1 jam. 2. Adanya perubahan tanda vital
kriteria hasil : seperti hipertensi dan respirasi
Definisi : penurunan a. Mendemonstrasikan status menunjukkan kerusakan pada
pemberian oksigen sirkulasi yang ditandai dengan batang otak.
dalam kegagalan : 3. Pertahankan suhu normal. 3. Suhu tubuh yang meningkat
memberi makan 1. Tekanan sistole dan akan meningkatkan aliran
jaringan pada tingkat diastole dalam rentang darah ke otak sehingga
kapiler. yang diharapkan. meningkatkan TIK.
2. Tidak ada ortostatik 4. Kaji tingkat kesadaran dengan 4. Tingkat kesadaran merupakan
hipertensi. GCS. indikator terbaik adanya
3. Tidak ada tanda-tanda perubahan neurologi.
peningkatan intrakranial 5. Evaluasi keadaan motorik dan 5. Gangguan motorik dan sensori
(tidak lebih dari 150 sensori pasien. dapat terjadi akibat edema
mmHg). otak.
b. Menunjukkan fungsi sensori 6. Berikan obat anti edema 6. Mencegah edema serebral
motori cranial yang utuh :
tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan involuter.

52
2. Ketidakefektifan NOC : NIC :
bersihan jalan nafas a. Respiratory status : Air way management
berhubungan dengan ventilation
obstruksi jalan nafas. b. Respiratory status : air way 1. Buka jalan nafas, gunakan 1. Memudahkan pemeriksaan
patency teknik chin lift atau jau thrust jalan nafas.
Definisi : bila perlu.
ketidakmampuan untuk Setelah dilakukan tindakan 2. Posisikan pasien untuk 2. Untuk memudahkan ekspansi
membersihkan sekresi keperawatan selama 3 x 24 jam, memaksimalkan ventilasi. paru/ventilasi paru dan
atau obstruksi dari diharapkan klien menunjukkan menurunkan adanya
saluran pernafasan keefektifan jalan nafas dengan kemungkinan lidah jatuh yang
untuk mempertahankan kriteria hasil : menyumbat jalan nafas.
kebersihan jalan nafas. a. Mendemonstrasikan batuk 3. Keluarkan sekret dengan batuk 3. Membersihkan jalan nafas.
efektif dan suara nafas yang atau suction.
bersih, tidak ada sianosis dan 4. Auskultasi suara nafas, catat 4. Untuk mengidentifikasi
dyspneu (mampu adanya suara tambahan. adanya masalah paru seperti
mengeluarkan sputum, mampu atelektasis, kongestis, atau
bernafas dengan mudah). obstruksi jalan nafas yang
b. Menunjukkan jalan nafas yang membahayakan.
paten (klien tidak merasa 5. Berikan pelembab udara Kassa 5. Berfungsi untuk memberikan
tercekik, irama nafas, basah NaCl Lembab. kelembapan pada kulit.
frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada 6. Monitor respirasi dan status O₂. 6. Peningkatan tekanan darah
suara nafas abnormal). sistemik yang diikuti oleh
c. Mampu mengidentifiksikan penurunan tekanan darah
dan mencegah faktor yang sistolik (nadi membesar)
dapat menghambat jalan nafas. merupakan tanda terjadinya
peningkatan TIK.

53
3. Kerusakan memori NOC : NIC :
berhuungan dengan a. Tissue perfusian cerebral Neurologi Monitoring
gangguan neurologis. b. Acute Confusion level 1. 1. Memantau ukuran pupil, bentuk, 1. Untuk mengetahui ukuran
c. Environment intrepretation simetri, dan reaktivitas pupil dan respon pupil.
Definisi : syndrome impaired 2.
ketidakmampuan 3. 2. Memantau tingkat kesadaran 2. Untuk mengetahui sejauh
mengingat beberapa Setelah dilakukan tindakan 4. mana tingkat kesadaran.
informasi atau keperawatan selama 3 x 24 jam, 5.
keterampilan perilaku diharapkan nyeri klien dapat 6. 3. Memantau tren Glascow Coma 3. Pemantauan GCS untuk
berkurang dengan kriteria hasil: Scale menentukan tingkat
a. a. Klien mampu untuk kesadaran klien
melakukan proses mental yang
kompleks 7. 4. Memonitor memori baru, rentang 4. Membantu meningkatkan
b. b. Orientasi kognitif : mampu perhatian, memori masa lalu, suasana memori klien.
untuk mengidentifikasi orang, hati, mempengaruhi, dan prilaku
tempat, dan waktu secara akurat 8.
c. c. Konsentrasi : mampu fokus 9. 5. Memonitor tanda-tanda vital : 5. Pemantauan TTV.
pada stimulus tertentu suhu, tekanan darah, denyut nadi,
d. d. Ingatan (memori) : mampu pernapasan.
fokus pada stimulus tertentu.
4. Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan terputusnya a. Pain Level Pain Management
jaringan tulang. b. Pain Control
c. Comfort Level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Untuk mengetahui sejauh
Definisi : pengalaman komprehensif termasuk lokasi, mana tingkat nyeri dan
sensori dan emosional Setelah dilakukan tindakan karakteristik, durasi, frekuensi, merupakan indikator secara
yang tidak keperawatan selama 3 x 24 jam, kualitas dan faktor presipitasi. dini untuk dapat memberikan
menyenangkan yang diharapkan nyeri klien dapat tindakan selanjutnya.
muncul akibat berkurang dengan kriteria hasil: 2. Observasi reaksi nonverbal dari 2. Reaksi nonverbal
kerusakan jaringan yang a. Klien mampu mengontrol ketidaknyamanan. menunjukkan adanya nyeri
aktual atau potensial nyeri (tahu penyebab nyeri, pada pasien.

54
atau digambarkan dalam mampu menggunakan tehnik 3. Kontrol lingkungan yang dapat 3. Suhu ruangan, pencahayaan
hal kerusakan non farmakologi untuk mempengaruhi nyeri seperti suhu dan kebisingan dapat
sedemikian rupa mengurangi nyeri, menvari ruangan, pencahayaan dan mempengaruhi nyeri.
(International bantuan). kebisingan.
Association for The b. Melaporkan bahwa nyeri 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri. 4. Faktor presipitasi nyeri
Stady of Pain) : awitan berkurang dengan penting untuk dikurangi,
yang tiba-tiba atau menggunakan manajemen karena merupakan faktor
lambat dari intensitas nyeri. penyebab utama yang
ringan hingga berat c. Mampu mengenali nyeri menimbulkan nyeri.
dengan akhir yang dapat (skala, intensitas, frekuensi 5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk 5. Informasi yang tepat dapat
diantisipasi atau dan tanda nyeri). menentukan intervensi. menurunkan tingkat
diprediksi dan d. Menyatakan rasa nyaman kecemasan pasien dan
berlangsung kurang dari setelah nyeri berkurang. menambah pengetahuan
enam bulan. pasien tentang nyeri.
6. Ajarkan tentang tehnik non 6. Meningkatkan relaksasi dan
farmakologi : napas dalam, dapat menurunkan skala nyeri
relaksasi, kompres hangat atau pasien.
dingin.
7. Kolaborasi dengan tim medis 7. Analgesik dapat membantu
untuk terapi analgesik. menurunkan nyeri pada
pasien.
8. Monitor vital sign sebelum dan 8. Vital sign penting untuk
sesudah pemberian analgesik mengobservasi respon pasien
pertama kali. akan pemberian analgesik.
5. Resiko Cidera NOC : NIC :
berhubungan dengan a. Risk kontrol Environment Management
penurunan tingkat (Manajemen Lingkungan)
kesadaran. Setelah dilakukan tindakan 1. Sediakan Lingkungan yang aman 1. Agar pasien merasa nyaman
keperawatan selama 3 x 24 jam, untuk pasien. dilingkungannya.
Definisi : Beresiko diharapkan pasien tidak 2. Identifikasi kebutuhan keamanan 2. seseorang yang mengalami
mengalami cidera mengalami kekurangan volume pasien, sesuai dengan kondisi cidera membutuhkan

55
sebagai akibat kondisi cairan dengan kriteria hasil : fisik dan fungsi kognitif klien dan keamanan diri dari bahaya
lingkungan yang a. Klien terbebas dari cidera riwayat penyakit terdahulu klien. yang menyebabkan resiko
berinteraksi dengan b. Klien mampu menjelaskan cidera bertambah.
sumber adaptif dan cara atau metode untuk 3. Menghindarkan lingkungan yang 3. Menghindari diri klien dari
sumber defensif mencegah injuri /cidera berbahaya dan kebisingan. lingkungan yang berbahaya
individu. c. Klien mampu menjelaskan dan kebisingan.
faktor resiko dari lingkungan / 4. Menyediakan tempat tidur yang 4. Membuat klien merasa aman
perilaku personal nyaman dan bersih. dan nyaman serta bersih dari
d. Mampu memodifikasi gaya lingkungan yang kotor
hidup untuk mencegah injuri 5. Membatasi pengujung. 5. Agar terhindar dari
kebisingan.
6. Resiko kekurangan NOC : NIC :
volume cairan a. Fluid balance Fluid management
berhubungan dengan b. Hydration
kehilangan volume c. Nutritional status : food and 1. Pertahankan catatan intake dan 1. Penting untuk keseimbangan
cairan aktif. fluid output yang adekuat. cairan tubuh pasien.
d. Intake 2. Monitor status hidrasi( 2. Kelembaban membran
Definisi : berisiko kelembaban membran mukosa, mukosa, nadi adekuat, tekanan
mengalami dehidrasi Setelah dilakukan tindakan nadi adekuat, tekanan darah darah ortostatik, menentukan
vaskular,selular, atau keperawatan selama 3 x 24 jam, ortostatik ), jika diperlukan. tanda depisit volume cairan
intarselular. diharapkan pasien tidak pasien.
mengalami kekurangan volume 3. Monitor masukan 3. Untuk memonitor
cairan dengan kriteria hasil : makanan/cairan. keseimbangan cairan tubuh
a. Tidak ada tanda-tanda pasien.
dehidrasi. 4. Dorong masukan oral. 4. Cairan oral membantu
b. Elastisitas turgor kulit baik, pemenuhan kebutuhan cairan
membran mukosa lembab, pasien.
tidak ada rasa haus yang 5. Kolaborasikan pemberian cairan 5. Penting untuk pemenuhan
berlebihan. intra vena. kebutuhan cairan tubuh
pasien.

56
7. Resiko perdarahan NOC : NIC :
berhubungan dengan a. Blood lose severity Bleeding precautions
kontinuitas jaringan b. Blood koagulation
kulit, otot dan vaskuler. 1. Monitor tanda-tanda perdarahan. 1. Untuk mengetahui status
Setelah dilakukan tindakan kesehatan.
Definisi : beresiko keperawatan selama 3 x 24 jam, 2. Catat nilai Hb dan HT sebelum 2. Indikator terjadinya
mengalami penurunan diharapkan pasien tidak dan sesudah terjadinya perdarahan aktif atau
volume darah yang mengalami kekurangan volume perdarahan. terjadinya komplikasi.
dapat mengganggu cairan dengan kriteria hasil : 3. Monitor tekanan darah. 3. Penurunan tekanan darah
kesehatan. a. Tidak ada hematuria dan dapat menunjukkan
hematemesis. kehilangan volume darah
b. Tekanan darah dalam batas sirkulasi.
normal. 4. Monitor status cairan yaittu 4. Untuk mengetahui
c. Hemoglobin dan hematrokrit meliputi intake dan output. keseimbangan cairan dalam
dalam batas normal. tubuh.
5. Berikan cairan intra vena. 5. Mempertahankan volume
sirkulasi dan perfusi jaringan.
6. Instruksikan pasien untuk 6. Untuk mencegah terjadinya
membatasi aktivitas. perdarahan.
8. Resiko infeksi NOC : NIC :
berhubungan dengan e. Immune status Infection control (control infeksi)
prosedur infasif, f. Knowledge : infection control
kerusakan jaringan dan g. Risk control 1. Pertahankan tehnik aseptik. 1. Cara pertama untuk
peningkatan paparan menghindari terjadinya infeksi
lingkungan, malnutrisi, Setelah dilakukan tindakan nosokomial.
pertahanan primer tidak keperawatan selama 3 x 24 jam, 2. Batasi pengunjung bila perlu. 2. Menurunkan pemajanan
adekuat (kerusakan diharapkan pasien tidak terhadap pembawa kuman
kulit, trauma jaringan, mengalami infeksi dengan kriteria penyebab infeksi.
gangguan peristaltik). hasil : 3. Cuci tangan setiap sebelum dan 3. Menghindari terjadinya infeksi
c. Menunjukkan kemampuan sesudah tindakan keperawatan. nosokomial.
Definisi : berisiko untuk mencegah timbulnya 4. Berikan terapi antibiotik. 4. Terapi profilaktik dapat

57
terhadap invasi infeksi. digunakan pada pasien yang
pathogen. d. Menunjukkan perilaku hidup mengalami trauma
sehat. (perlukaan), kebocoran CSS
atau setelah dilakukan
pembedahan untuk
menurunkan risiko terjadinya
infeksi nosokomial.
5. Monitor tanda dan gejala infeksi 5. Deteksi dini perkembangan
sistemik lokal. infeksi mungkin untuk
melakukan tindakan dengan
segera dan pencegahan
terhadap komplikasi
selanjutnya.
6. Monitor adanya luka. 6. Memantau adanya luka yang
dapat menyebabkan
perkembangan sepsis,
pertumbuhan bakteri atau
infeksi.
7. Ajarkan pasien dan keluarga 7. Pasien dan keluarga dapat
tanda dan gejala infeksi. memahami dan mengetahui
tanda dan gejala terjadinya
infeksi.
8. Kaji suhu badan pada pasien 8. Dapat mengidentifikasi
neutropenia setiap 4 jam. perkembangan sepsis yang
selanjutnya memerlukan
evaluasi atau tindakan dengan
segera.

58
9. Kerusakan integritas NOC : NIC :
kulit berhubungan a. Tissueintegrity : Skin and Pressure Management
dengan immobilitas Mucous Membranes 1. Anjurkan pasien untuk 1. Untuk pencegahan terjadinya
fisik. b. Hemodyalis akses menggunakan pakaian yang Lesi.
longgar.
Definisi : perubahan / Setelah dilakukan tindakan 2. Menjaga kebersihan kulit agar 2. Agar tubuh klien terasa segar
gangguan epidermis keperawatan selama 3 x 24 jam, tetap bersih dan kering. dan nyaman.
atau dermis. diharapkan pasien tidak 3. Mobilisasi pasien (ubah posisi 3. Membuat pasien merasa
mengalami infeksi dengan kriteria pasien) setiap 2 jam sekali. nyaman dengan posisinya.
hasil : 4. Monitor kulit akan adanya 4. Untuk melihat keelastisitas
a. Integritas kulit yang baik bisa kemerahan. dan pencegahan lesi pada kulit
dipertahankan (sensasi, klien
elastisitas, temperatur, hidrasi, 5. Monitor status nutrisi klien. 5. Mengetahui intake dan output
pigmentasi). nutrisi
b. Tidak ada luka atau lesi pada 6. Memandikan klien dengan sabun 6. Agar klien bersih dan nyaman.
kulit. dan air hangat.
c. Perkusi jaringan baik.
d. Menunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan kulit
dan mencegah terjadinya
cedera berulang
e. mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban
kulit dan perawatan alami
10. Resiko syok NOC : NIC :
berhubungan dengan a. Syok prevention Syok prevention
penurunan kesadaran. b. Syok management 1. Monitor suhu dan pernapasan 1. Mengobservasi TTV.
2. Monitor input dan output 2. Memantau cairan input dan
Definisi : Beresiko Setelah dilakukan tindakan output.
terhadap keperawatan selama 3 x 24 jam, 3. Monitor tanda dan gejala 3. Mengobservasi tanda dan
ketidakcukupan aliran diharapkan pasien tidak ansietas. gejala ansietas

59
darah kejaringan tubuh, mengalami infeksi dengan kriteria 4. Monitor tanda awal syok. 4. Mengetahui Tanda awal syok.
yang dapat hasil : 5. Berikan cairan IV dan oral yang 5. Pemberian cairan yang tepat
mengakibatkan a. Nadi dalam btas yang tepat dapat memulihkan klien
disfungsi seluler yang diharapkan. dengan cepat.
mengancam jiwa. b. Irama jantung dalam batas
yang diharapkan.
c. Irama pernapasan dalam batas
yang diharapkan

60

Anda mungkin juga menyukai