Anda di halaman 1dari 36

DX KEPERAWATAN NOC NIC RASIONAL

Ketidakefektifan pola nafas NOC NIC


1. status pernafasan Monitor Pernafasan Monitor Pernafasan
(00032)
2. status pernafasan : pertukaran Obeservasi: Observasi:
Domain 4: respons
gas 1. Monitor kecepatan irama, kedalaman 1. Agar dapat mengetahui apakah klien
kardiovaskuler/pulmonal
Tujuan & kriteria hasil: dan kesulitan bernafas tersebut mengalami kesulitan
Kelas 4: aktivitas/istirahat
Setelah dilakukan tindakan bernafas. Sehingga dapat dilakukan
Definisi: inspirasi dan/atau
keperawatan selamax 24 jam tindakan keperawatan dengan tepat
eksprasi yang tidak member
ketidakefektifan pola nafas teratasi
ventilasi adekuat 2. Monitor pola nafas (misal, bradipneu, 2. Agar dapat mengetahui keadaan dan
dengan
Batasan Karakteristik: takipneu, hiperventilasi, pernafasan melihat apakah ada hambatan pada
Indicator
1. Bradipnea kusmaul, pernafasan 1:1, apneustik saat bernafas klien
1. Status pernafasan
2. Dispnea raspirasi biot dan pola ataxic
- Frekuensi pernafasan (4)
3. pola nafas abnormal (mis,
irama, frekuensi, kedalaman)
- Kepatenan jalan nafas (4) 3. Monitor peningkatan kelelahan, 3. Dimana jika klien terjadi peningkatan
- Saturasi oksigen (4) kecemasan dan kekurangan udara pada kelelahan pada saat melakukan
Faktor yang Berhubungan:
Catatan: pasien aktivitas, maka petugas kesehatan
1. cedera medulla spinalis
1. 1= devisiasi berat dari kisaran harus terus mengawasi semua
2. deformitas tulang kegiatan yang dilakukan oleh klien,
normal
3. gangan neurologis (mis, sehingga petugas kesehatan dapat
2. 2= devisiasi yang cukup cukup
elektroensefalogram (EEG)
positif, trauma kepala, ganguan berat dari kisaran normal mengetahui aktivitas apa yang dapat
kejang) 3. 3= devisiasi sedang dari kisaran mengakibatkan klien tersebut dapat

4. posisi tubuh yang menghambat normal terjadi sesak nafas

ekspansi paru 4. 4= devisiasi ringan dari kisaran


4. Monitor keluhan sesak nafas klien, 4. Karena tanda-tanda dari seseorang
5. nyeri normal
termasuk kegiatan yang dapat mengalami sesak nafas yaitu dimana
6. imaturitas neurologis 5. 5= tidak ada devisiasi dari
meningkatkan atau memperburuk sesak bunyi nafasnya itu mengi, terjadi
kisaran normal
nafas tersebut nyeri pada dada, kondisi kuku dan
2. Status pernafasan: pertukan
bibir terlihat membiru atau terjadi
gas sianosi
- Tekanan parsial di oksigen di
Mandiri:
darah arteri (PaO3) Mandiri:

- Tekanan parsial karbondioksida 1. Buka jalan nafas dengan menggunakan 1. Hal ini menjamin jalan masuknya
di darah arteri (PaCO3) manuver chin lift atau jaw thrust udara keparu secara normal sehingga
dengan tepat juga dapat menjamin kecukupan
- Saturasi oksigen
oksigenasi tubuh.

2. Berikan bantuan terapi nafas jika 2. Nebulizer adalah alat untuk

diperlukan (misalnya nebulizer) membantu kelancaran pernafsan bagi


klien
Manajemen jalan nafas Manajemen jalan nafas
Observasi: Observasi:
1. Monitor status pernafasan dan 1. agar dapat memberikan kebutuhan
oksigenasi sebagaimana mestinya oksigen di semua jaringan tubuh
secara adekuat
Mandiri: Mandiri:
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 1. cara memaksimalkan ventilasi missal
ventilasi dengan ventilasi mekanis yaitu alat
pernafsan bertekanan positifatau
negative yang dapat mempertahankan
O2 dengan jangka waktu yang lama

2. Kelola nebulizer ultrasonik, 2. nebulizer ultrasonic ini adalah salah


sebagaimana mestinya satu alat elektromedik yang berfungsi
memberiakn terapi pengobatan untuk
klien yang menderita kelainan atau
gangguan pada saluran pernafasan
dimana memanfaatkan cairan uap
yang telah dicampur dengan obat.
Cairan uap yang mengandung obat
sudah menjadi kabut halus sehingga
mudah dihirup dan masuk pada
saluran pernafasan
3. Posisikan untuk meringankan sesak 3. cara memposisikan untuk
nafas meringankan sesak yaitu berikan
lingkungan yang nyaman, posisikan
klien setengah duduk,ajarkan nafas
dalam & panjang

4. Kelola udara atau oksigen yang 4. karena udara oksigen ini memiliki
dilembabkan, sebagaimana mestinya fungsi sebagai bantuan pernfasan bagi
manusia. Jika udara atau oksigen
tersebut tidak dilembabkan maka
akan menyebabkan banyak bekteri

Terapi oksigen Terapi Oksigen


Observasi: Observasi:
1. Monitor aliran oksigen 1. Tujuan dari terapi oksigen ini untuk
mencegah dan memperbaiki hipoksia
jaringan, sedangkan tujuan khususnya
untuk mendapatkan Pao2 lebih dari 90
mmhg atau SaO2 lebih dari 90%

2. Monitor peralatan untuk 2. untuk mengetahui apakah alat yang


oksigen
memastikan bahwa alat tersebut tidak digunakan tersebut berfungsi atau
mengganggu upaya pasien untuk tidak selama pemberian terapi
bernafas oksigen

3. Amati tanda-tanda hipoventilasi induksi 3. tanda-tanda dari hipoventilasi yaitu


oksigen kurangnya ventilai diibandingkan
dengan kebutuhan metabolic sehingga
terjai peningkatan PCO2 dan asidosis
respiratorik.

4. Monitor efetivitas terapi oksigen 4. Tekanan oksimetri adalah tekanan


(misalnya, tekanan oksimetri, ABGs) oksigen yang ada di darah arteri,
dengan tepat. sedangkan ABGs ini adalah analisis
gas darah arteri berguna untuk
mengkaji status oksigenasi klien
(tekanan oksigenn arterial (PaO2)),
ventilasi alveolar (tekana
karbondioksida arterial (PaCO2)), dan
juga untuk menilai keseimbangan
asam basa.

Mandiri: Mandiri:

1. Pertahankan kepatenan jalan nafas 1. Dengan menjaga kepatenan jalan nafs


maka akan memngurangi sesak nafas
dari klien

2. System humydifer adalah sebuah


2. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
system yang berperan untuk mengatur
melalui sistem humifider
kondisi udara dalam suatu ruang.
Humidifier merupakan mesin yang
bertugas untuk melembabkan ruangan
sehingga klien merasa lebih nyaman

3. Sediakan oksigen ketika pasien 3. Agar jika klien sudah mau


dibawa/dipindahkan dipindahkan, maka pelayanan
kesehatan tidak mengalami kendala
jiak pasien tiba-tiba mengalami sesak
4. Karena jika masker oksigen atau
4. Pastikan penggantian masker oksigen
kanal nasal tersebut tidak diganti
atau kanul nasal setiap kali perangkat
setiap kali pemakaian maka akan
diganti
mengalami resiko infeksi terhadap
berabagai bakteri atau virus

HE: HE:

1. Atur dan ajarkan pasien mengenai 1. Ada yang namanya tabung oksigen
penggunaan perangkat oksigen yang portable karena bentuknya ringan dan
memudahkan mobilitas tidak memakan tempat . cara
penggunaan buka tutup atas tabung,
letakkan tutup tabung di atas kepala
kaleng dan pergunakan itu sebgai
masker, tutup hidung dengan
menggunakan tutup kaleng, tekannlah
pada kaleng lalu hiruplah dalam-
dalam selama 2 detik, dan ulangi
hal tersebut 5-10 sesuai dengan
kebutuhan klien
2. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai 2. Cara menggunakan oksigen dirumah
penggunaan oksigen dirumah yaitu jangan gunakan ditempat panas
atau dekat api , jangan sembarangan
mengubah besarnya oksigen yang
leuar, taruh tanda di pintu kamar
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Konsultasi dengan tenaga kesehatan 1. untuk mengetahui apakah penggunaan
lain mengenai penggunaan oksigen oksigen tersebut harus digunakan atau
tambahan selama kegiatan dan/atau tidak dan juga untuk melihat kondisi
tidur dari klien apakah masih mengalami
sesak nafas

Nyeri Akut (00132) NOC NIC Nic


1. Control nyeri Pemberian Analgesik Pemberian Analgesik
Domain 12: kenyamanan
2. Tingkat nyeri Observasi: Observasi:
Kelas 1: kenyamanan fisik
Tujuan & kriteria hasil 1. Cek adanya riwayat alergi obat 1. Dengan adanya pengecekan riwayat
Definisi:pengalaman sensori dan
Setelah dilakukan tindakan alergi tersebut. Maka petugas
emosional tidak menyenangkan selamax24 jam nyeri teratasi kesehatan akan mengetahui obat apa
yang muncul akibat kerusakan dengan: saja yang tidak boleh dikonsusmsi

jaringan aktual atau potensial atau Indicator oleh pasien. Jika pasien tersebut
memiliki alergi pada obat yang
yang digambarkan sebagai 1. Control nyeri
diberikan maka resiko terbesarnya
kerusakan (international - Mengunakan tindakan
adalah pada kematian
association for the study of pain) pengurang nyeri tanpa anlgesik
awitan yang tiba-tiba atau lambat (4)
dari intensitas ringan hingga berat - Malaprkan perubahan terhadap
2. Karena dengan melakukan cek
dengan akhir yang dapat di gejala nyeri pada professional 2. Cek perintah pengobatan meliputi obat, perintah pengobatan tersebut maka
dosis, dan frekuensi obat analgesic yang
antisipasi atau di prediksi. kesehatan (4) akan mengurangi terjadinya resiko
diresepkan
Batasan Karakteristik: - Melaporkan nyeri yang alergi terhadap obat
1. Ekspresi wajah nyeri (misal; mata terkontrol (4)
kurang bercahaya, tampak kacau, Catatan:
gerakan mata berpencar atau tetap 3. Monitor tanda vital sebelum dan setelah 3. Karena jika petugasa pelayanan
1. 1= tidak pernah menunjukan
pada satu fokus, meringis) memberikan anlgesik pada pemberian kesehatan langsung memberikan obat
2. 2= jarang menunjukan
2. Fokus menyempit (misal; persepsi dosis pertama kali atau jika ditemukan pada klien, tetapi klien tersebut
3. 3=kadang - kadang menunjukan
waktu, proses berfikir, interaksi tanda vital yang tidak biasanya TTVnya tidak normal maka akan
4. 4= sering menunjukan
dengan orang dan lingkungan) mengakibatkan klien tesebut merasa
5. 5= secara konsisten menunjukan pusing atau ada komplikasi yang bisa
3. Mengekspresikan perilaku (misal;
2. Tingkt nyeri: terjadi. Sehingga untuk itu disaranka
gelisah, merengek, menangis, - Nyeri yang dilaporkan (4) agar memonitor TTV klien setiap
waspada) - Ekspresi nyeri wajah (4) pemberian obat
4. Perilaku distraksi - Panjangnya episode nyeri Mandiri: Mandiri:
1. Dimana jika petugas kesehatan
5. Perubahan pada parameter 1. Berikan analgesic tambahan dan/atau
Catatan: memberikan pengobatan pertama
fisiologis (misal; tekanan darah, pengobatan jika diperlukan untuk
1. 1=berat tetapi nyerinya masih dirasakan oleh
frekuensi jantung, frekuensi meningkatkan efek pengurangan nyeri
2. 2= cukup berat klien. Maka petugas pelayanan
pernafasan, saturasi oksigen)
3. 3= sedang kesehatan memberikan analgesic
6. Perubahan posisi untuk
4. 4= ringan tamabahan sesuia dengan resep yang
menghindari nyeri
5. 5= tidak ada diberikan dokter
7. Sikap melindungi area nyeri
Faktor yang Berhubungan: 3. Status neurologi 2. Dokumentasikan respon terhadap
2. Karena dengan mendokumentasikan
1. agens cedera biologis (misalnya, - Fungsi sensorik dan motorik analgesic dan adanya efek samping
respon pasien maka akan
infeksi, iskemia, neoplasma) spinal (4)
mempermudah petugas kesehatan
2. Agens cedera fisik (misal; abses, - Fungsi otonom (4)
unutk memberikan tindakan yang
amputasi, luka bakar, terpotong , Catatan:
tepat. Jika tindakan terdahulu tidak
mengangkat berat, prosedur
1. 1= sangat terganggu berhasil
bedah, trauma, olahraga HE:
2. 2= banyak terganggu HE:
berlebihan
3. 3= cukup terganggu 1. Ajarkan tentang penggunaan analgesic,
1. Cara menurunkan efek samping dari
4. 4= sedikit terganggu strategi untuk menurunkan efek
analgesic yaitu dengan menurunkan
samping, dan harapan terkait dengan
5. 5= tidak terganggu dosis obat tersebut
keterlibatan dalam keputusan
pengurangan nyeri

Kolaborasi: Kolaborasi:

1. Kolaborasikan dengan dokter apakah 1. Karena dengan menanyakannya pada


obat, dosis, rute pemberian atau dokter akan mempermudah
perubahan interval dibutuhkan buat memberikan obat dengan tepat.
rekomendasi Prinsip dari anlgesik yaitu untuk
menurunkan nyeri

Manajement Nyeri Manajemen Nyeri


Observasi: Observasi:
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif 1. Karena dengan adanya mengetahui
yang meliputi lokasi , karakteristik, lokasi yang dapat menyebabkan nyeri
onset/durasi, ferkuensi , kualotas, maka dapat dilakukan tindakan
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor keperawatan dengan tepat dan juga
pencetus mengetahui durasi dari pada nyeri dan
frekuensi nyeri

2. Observasi adanya petunjuk nonverbal 2. Dimana nonverbal ini adalah proses


mengenai ketidaknyamanan terutama komunikasi dimana klien
pada mereka yang tidak dapat menyampaikan pesan tidak
berkomunikasi secara efektif menggunakan kata-kata. Yaitu
berhubungan dengan kerena klien
mengalami trauma pada medulla
spinalisnya, sehingga klien merasakan
nyeri dank lien tidak mampu
mengungkapkannya

3. Monitor kepuasan klien terhadap 3. Dimana jika klien puas terhadap


manajemen nyeri dalam interval yang menajemen nyeri yang dilakukan
spesifik maka berarti petugas kesehatan
melakukan tindakan tersebut secra
baik dan benar

Mandiri: Mandiri:

1. Gunakan metode penilaian yang sesuai 1. Dengan adanya metode penilaian


dengan tahapan perkembangan yang maka akan diketahui seberapa besar
memungkinkan untuk memonitor nyeri yang di alami oleh klien.
perubahan nyeri dan akan membantu Sehingga dapat dilakukan tindakan
mengidentifikasi faktor pencetus actual keperawatan dengan tepat
dan potensial (misalnya, catatan
perkembangan, catatan harian)

2. Dorong klien untuk memonitor nyeri 2. Karena dengan klien memonitor nyeri
dan menangani nyeri dengan tepat yang dirasakan, maka klien tersebut
dapat memberitahukan pada
pelayanan kesehatan

3. Berikan individu penurun nyeri yang 3. Karena obat analgesic atau obat
optimal dengan peresepan analgesic pereda nyeri adalah zat-zat yang
mengurangi atau melenyapkan
kesedaran. Contoh dari obat
analgesika misalnya ibuprofen. Obat
ini bersifat analgesic dengan daya
antiinflamasi yang tidak terlalu kuat

4. Pastikan pemberian analgesic dan atau 4. Dimana nonfarmakologi ini misalnya


strategis nonfarmakologi sebelum dengan massase adalah stimulasi
dilakukan prosedur yang menimbulkan kutaneus tubuh secara umum. Dimana
nyeri massase ini membuat pasien lebih
nyaman kerena membuat relaksasi
otot dan juga dengan terapi es dan
panas karena dengan es dapat
menurunkan prostlagandin yang
memperkuat sensitifitas reseptor nyeri
pada area yang mengalami kifosis

5. Periksa tingkat ketidaknyamanan 5. Jika petugas kesehatan mencatat


bersama klien, catat perubahan dalam segalah perubahan pada klien, dapat
catatan medis klien, informasikan pada memprmudah melakukan tindakan
petugas kesehatan lain yang merawat yang tepat dan apakah tindakan yang
klien kita berikan berhasil atau tidak. Dan
untuk menginformasikan kepada
kesehatan lain yang merawat klien
tujuan untuk agar petugas kesehatan
tidak memberikan tindakan kesehatan
dengan orang yang tepat

6. Mulai dan modifikasi tindakan 6. Cara memodifikasi pengontrolan


pengontrol nyeri berdasarkan respon nyeri dengan cara menyarankan klien
klien untuk medengarkan music. Karena
dengan mendengarkan music dapat
mengalihkan klien pada rasa nyeri

HE: HE:

1. Berikan informasi mengenai nyeri, 1. Dengan cara memberikan informasi

seperti penyebab nyeri, berapa nyeri mengenai nyeri maka klien akan

akan dirasakan dan antisipasi berhati-hati. Apalagi klien tersebut

ketidaknyamanan akibat prosedur mengalami pergeseran pada tulang


belakangnya sehingga menyebabkan
klien merasa nyeri. Dengan member
tahu klien penyebab nyeri misal
dengan memberitahukan bahwa klien
tidak banyak bergerak

2. Ajarkan prinsip-prisip manajemen nyeri 2. Prinsip manajemn nyeri misalnya


menurut soedomo yaitu ada 3
farmakologi, anestesi/pembedahan,
dan yang terkahir adalah terapi
alternative
3. Ajarkan tehnik nonfarmakologi 3. Tehnik biofeedback adalah
(misalnya, biofeedback, TENS, serangkaian tehnik untuk
hypnosis, relaksasi, bimbingan mengendalikan respon tubuh tak
antisipatif, terapi music, terapi bermain, terkendali. Kemudian hypnosis
terapi aktivitas, akupressur, aplikasi dimana memberikan hypnosis pada
panans/dingi dan pijatan, sebelum klien dengan memberikan sugesti pada
sesudah dan jika memungkinkan, ketika klien. Terapi music bertujuan agar
melakukan aktivitas yang menimbulkan klien tersebut berelaksasi dengan
nyeri ,sebelum nyeri terjadi atau tenang
meningkatkan dan bersamaan dengan
tindakan penurunan rasa nyeri lainnya)

Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan klien, orang terdekat 1. Dengan adanya kolaborasi tersebut
dan tim kesehatan lainnya untuk dapat melakukan tindakan dengan
memilih dan berhasilatau jika keluhan tepat pada klien tersebut. Karena klien
klien saat ini berubah signifikan dari tersebut terjadi kifosis yaitu dimana
pengalamn nyeri sebelumnya tulang belakang melengkung kedepan

2. Informasikan tim kesehatan 2. Dengan menginformasikan keluarga


lain/anggota keluarga mengenai strategi klien, maka keluaraga akan
nonfarmakologi yang sedang digunakan mengetahui bagaiman cara
untuk mendorong pendekatan preventif menghilangkan nyeri dengan tehnik
terkait dengan manajemen nyeri nonfarmakologi jika klien tersebut
terjadi nyeri pada saat dirumah
Peningkatan latihan Peningkatan Latihan:

Observasi: Observasi:

1. Monitor kepatuhan individu terhadap 1. Karena jika klien mematuhi semua


program latihan program latihan yang dilakukan maka
proses penyembuhan dari penyakit
kifosis ini akan berjalan dengan baik

2. Monitor respon individu terhadap 2. Untuk melihat apakah klien nyaman


program latihan dengan program latihan yang
dilakuakn. Jika klien merasa tidak
nyaman dengan latihan yang
dilakukan maka latihan tersebut bias
diganti dengan latihan yang membuat
klien menjadi nyaman
Mandiri: Mandiri:

1. Lakukan latihan bersama individu jika 1. Dengan adanya petugas kesehatan


diperukan melakukan latihan bersama klien,
yaitu untuk melihat apakah selama
melakukan latihan tersebut sudah
adakemajuan atau tidak dan juga
untuk memanimalisir terjadinya
cedera

2. Gali pengalaman individu sebelumnya 2. Dimana jika klien tersebut sudah


mengenai latihan pernah melakukan latihan untuk
memperbaiki tulang belakang karena
kifosis, maka dapat mempermudah
untuk mengajari klien gerakan yang
lain

3. Untuk mengetahui apakah selama


3. Gali hambatan untuk melakukan latihan
latihan, gerakan yang dilakukan oleh
klien mudah dilakukan atau tidak
4. Damping individu pada saat 4. Untuk memanilisir terjadinya cedera
mengembangkan program latihan untuk pada saat melakukan latihan
memenuhi kebutuhannya

5. Dimana manfaat dari latihan fisik ini


5. Damping individu dalam menentukan
dapat meningkatkan fleksibilitas
tujuan jangka pendek dan jangka
tulang belakang dan memperkuat
panjang dari latihan yang dilakukan
otot-otot

6. Dampingi individu pada saat 6. Agar latihan yang dilakukan oleh


menjadwalkan latihan secara rutin klien dapat tersusun dengan baik
setiap minggu

7. Libatkan keluarga/orang yang memberi 7. Dengan adanya motivasi dari


perawatan dalam merencanakan dan keluarga maka latihan yang dilakukan
meningkatkan program latihan oleh klien dapat terlaksana dengan
baik dan dapat mempermudah proses
penyembuhan dari pada penyakit
kifosis
8. Instruksikan individu terkait dengan 8. Dimana jika aktivitas fisik yang
tipe aktivitas fisik yang sesuai dengan dilakukan klien sesuai dengan derajat
derajat kesehatannya, kesehatannya maka akan
mempermudah proses penyembuhan
misalnya aktivitas fisik yang
dilakukan oleh penderita kifosis yaitu
melakukan peregangan dada, upper
back dan foam rolling adalah busa
berbentuk tabung, tidur dengan posisi
yang benar

HE: HE:

1. Informasikan individu mengenai 1. Karena dengan menginformasikan hal


manfaat kesehatan dan efek fisiologis tersebut maka dapat memanimaliris

latihan terjadinya cedera dimana latihan fisik


yang harus dihindari latihan yang
sifatnya membentuk otot daerah
punggung
peningkatan mekanika tubuh Peningkatan mekanika tubuh
Observasi: Observasi:
1. Monitor perbaikan postur 1. mekanika tubuh adalah suatu usaha
(tubuh)/mekanika tubuh klien mengoordinasikan system
musculoskeletal atau system saraf
dalam mempertahankan
keseimbangan, postur tubuh.
Manfaatnya gerak tubuh secara teratur
dapat membuat tubuh menjadi segar

2. karena jika klien tersebut tidak


2. Kaji komitmen klien untuk belajar dan
memberikan izin maka pelayanan
menggunakan postur (tubuh) yang
kesehtana tidak perlu malakuka
benar
tindakan mekanika tubuh

Mandiri: Mandiri:
1. Bantu untuk mendemonstrasikan posisi 1. dengan adanya pendemonstrasian
tidur yang tepat
posisi tidur maka akan membuat
proses penyembuhan dari penyakit
kifosis dapat terlaksana
2. Bantu untuk menghindari duduk dalam 2. karena jika klien terlalu lama dalam
posisi yang sama dalam jangka waktu posisi duduk maka itu tidak baik bagi
yang lama kesehatan tulangnya apalagi klien
mengalami kifosis,dimana posisi
duduk klien harus tegak

3. Instruksikan klien untuk menggerakan 3. manfaat menggerakan kaki terlebih


kaki terlebih dahulu kemudian badan dahulu yaitu baik untuk sirkulasi
ketika memulai berjalan dari posisi darah, dapat mergangkan otot yang
berdiri kaku

4. Bantu klien/keluarga untuk 4. misalnya dengan walking atau


mengidentifikasi latihan postur (tubuh) berjalan karena sangat berhubungan
yang sesuai erat dengan base of support dengan
menggunakan tongkat atau kruk

HE: HE:
1. Karena dengan menginformasikan hal
1. Informasikan pada klien tentang
tersebut maka keluarga akan lebih
struktur dan fungsi tulag belakang dan
berhati-hati lagi jika mengajarkan
postur yang optimal untuk bergerak dan
menggunakan tubuh cara berjalan kepada klien

2. Edukasi klien tentang pentingnya postur 2. Karena postur tubuh ininmanfaatnya


(tubuh) yang benar untuk mencegah sangat besar yaitu sebagai penyangga
kelelahan, ketegangan atau injuri bagi tubuh

3. Edukasi klien mengenai bagaimana 3. Agar klien dapat melakukan hal


menggunakan postur (tubuh) dan tersebut di rumah
mekanika tubuh untuk untuk mencegah
injuri saat melakukan berbagai aktivitas

Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Kolaborasikan dengan fisioterapi dalam 1. Agar postur tubuh dari klien
mengembangkan peningkatan mekanika menjadi lebih baik lagi
tubuh, sesuai indikasi

Pengaturan posisi:neurologis
Pengaturan posisi: Neurologis Observasi:
Observasi:
1. Monitor kemampuan klien saat
1. Untuk mengetahui seberapa kuatnya
klien menopang tubuhnya
terpasang penopang tulang belakan
2. Monitor keutuhan kulit di bawah korset 2. Untuk melihat terjadinya indikasi
atau penopang tulang belakang iritasi pada saat pemakaian korset

3. Monitor hipotensi ortostatik ketika 3. Hipotensi ortostatik adalah penurunan


memindahkan klien dari posisi duduk tekanan darah yang terjadi tiba-tiba
ke kursi roda saat berubah psisi dari terlentang
keposisi duduk atau tegak

Mandiri:
Mandiri:
1. Jangan berikan tekanan pada bagian 1. Karena jika memberikan tekanan pada
tubuh yang terganggu bagian yang cedera maka akan
membuat postur dari tulang belakang
menjadi terganggu dan membuat
nyeri pada klien

2. Lindung bagian tubuh yang terganggu 2. Agar tidak mengalami nyeri yang
hebat pada tulang belakang

3. Berikan tempat tidur yang tepat (tidak 3. Agar membuat klien tersebut merasa
terlalu keras, dan tidak terlalu empuk) lebih nyaman lagi
4. Posisikan kepala dan leher dengan lurus 4. Untuk menjaga keseimbangan leher
dan kepala dengan tulang belakang

5. Ganti posisi setiap 2 jam sekali dengan 5. Tehnik log roll adalah untuk
menggunakan tehnik log roll memiringkan klien yang badannya
setiap saat dijaga pada posisi yang
lurus dan tujuannya untuk
mempertahankan alignment anatomis
yang benar dalam usaha mencegah
terjadinya kifosis lebih lanjut dan
mencegah penekanan pada area yang
terjadi kifosis

6. Topang tulang belakang selama 6. Agar anatomis tulang belakang dari


perubahan posisi dengan klien menjadi lebih baik

mempertahankan posisi anatomis (mis,


rotasi nol)
7. Pasang korslet tulang belakang 7. Manfaat penggunaan korset adalah
untuk menyangga tulang belakang
yang mengamalami kifosis dan
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
oleh klien

8. Instruksikan perawatan korslet tulang


8. Perawatan korset tersebut bertujuan
belakang
untuk menbuat agar kulit selama yang
digunakan korset tidak iritasi

9. Instruksiakn klien postur tubuh dan


9. Agar tulang belakang dari klien tidak
pergerakan yang tepat saat melakukan
mengalami pergeseran yang lebih
aktivitas-aktivitas
parah lagi

10. Lakukan ROM pasif pada ekstremitas 10. ROM pasif adalah suatu latihan yang
yang terganggu sesuai dengan instruksi diberikan kepada pasien yang tidak
petugas rehabilitasi medic mampu bergerak. Dimana petugas
kesehatan melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal
11. Jika memungkinkan bantu pindahkan 11. Kerana dengan posisi tidur akan
klien dari kursi atau kursi roda untuk membuat otot dan persendiannya
klien yang memiliki gangguan menjadi kaku
keseimbangan

Ganguan citra tubuh (00118) NOC NIC Nis


1. Citra Tubuh
Domain : 6 presepsi diri Pengurangan kecemasan Pengurangan kecemasan
2. Kesimbangan gaya hidup
3. Harga diri Observasi: Observasi:
Kelas : 3 citra tubuh
Tujuan & kriteria hasil 1. Komunikasi verbal adalah
1. Kaji untuk tanda verbal dan non verbal
Definisi : konfusi dalam gambaran Setelah dilakukan tindakan komunikasi yang mengunakan kata-
kecemasan
kata,sedangkan non verbal adalah
mental tentang diri-fisik individu. selamax24 jam ganguan citra kounikasi yang tidak mengunkan
Batasan Karakteristik : kata-kata
tubuh teratasi dengan:
1. Berfokus pada kekuatan Indikator Mandiri: Mandiri:
1. Citra tubuh 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan 1. Cara pendekatan yang tenang
sebelumnya - Gambaran internal diri (4) meyakinkan misalnya dimana petugas kesehatan
2. Gangguan fungsi tubuh - Deskripsi bagian tubuh yang (4) melakukan kominikasi yang mudah
terkena dampak (4) dipahami oleh klien, petugas
3. Gangguan struktur tubuh - Kepuasan dengan fungsi tubuh kesehatan menerima dan
4. Gangguan pandangan (4) memperhatikan apa yan disampaikan
- Penyesuain terhadap perubahan oleh klien, menghargai klien dll
tentang tubuh seseorang tampilan tubuh(4)
(mis,penampilan, struktur, - Penyesuaian terhadap perubahan 2. Berada disisi klien untuk meningkatkan 2. Dengan adanya petugas kesehatan
tubuh akibat proses penuaan (4) rasa aman dan mengurangi ketakutan berada disamping klien maka klien
fungsi) Catatan: tersebut akan merasalebih aman
1. 1= tidak pernah positif dannyaman karena ada seseorang
5. Presepsi yang 2. 2=jarang positif yang memotivasinya
merefleksikan perubahan 3. 3=kadang-kadang positif
4. 4=sering positif 3. Dorong keluarga untuk mendampingi 3. Dimana keluarga adalah orang yang
pandangan tentang 5. 5=konsisten positif klien dengan cara yang tepat paling dipercaya oleh klien atau
2. Keseimbangan gaya hidup pasien, sehingga keluarga harus selalu
penampilan tubuh - Mengevaluasi area-area yang mendampingi apa yang dilakukan
seseorang. dipersepsikan sebagai oleh klien agar klien tidak merasa
ketidakseimbangan dalam gaya ketakuatan pada saat dilakaukannya
6. Menghindari menyentuh hidup (4) prosedur pelayanan kesehatan
tubuh. - Mencari informasi tentang
strategi untuk aktivitas hidup (4) 4. Dengarkan klien 4. Karena dengan mendengarkan klien
7. Menyembunyikan bagian - Ikut dalam aktivitas yang maka klien akan merasa dihargai
meningkatkan pengembangan
tubuh diri (4) 5. Bantu klien mengidentifikasi situasi 5. Dimana dengan petugas kesehatan
8. Perilaku memantau tubuh Catatan: yang memicu kecemasan mengetahui mengapa klien cemas,
1. 1=tidak pernah dilakukan maka petugas kesehatan dapat
9. Perilaku mengenali tubuh 2. 2=jarang dilakukan memberikan pengarahan pada klien
3. 3=kadang-kadang dilakukan tersebut
10. Perubahan gaya hidup 4. 4=sering dilakukan
11. Perubahan pada 5. 5=dilakukan secara konsisten
3. Harga diri
kemampuan - verbalisasi penerimaan diri (4)
- mempertahankan posisi tegak (4)
memperkirakan hubungan - tingkat kepercayaan diri (4)
spesial tubuh dengan catatan: Peningkatan citra tubuh Peningkatan citra tubuh
1. 1= tidak pernah positif Observasi: Observasi:
lingkungan 2. 2=jarang positif
1. Monitor apakah klien bisa melihat 1. Dimana jika klien dapat mengetahui
12. Respons nonverbal pada 3. 3=kadang-kadang positif
4. 4=sering positif bagian tubuh mana yang berubah bagian tubuh mana saja yang terjadi
perubahan tubuh 5. 5=konsisten positif perubahan, maka klien dapat
memberitahukannya kepada petugas
(mis,penampilan, kesehetan sehingga petugas kesehatan
struktur,fungsi) atau perawat dapat melakukan
tindakan keperawatan dengan tepat
Faktor yang berhubungan
Mandiri:
1. Perubahan fungsi tubuh Mandiri:
1. Tentukan harapan citra diri klien 1. Dimana tahap-tahap dari
2. Perubahan fungsi tubuh perkembangan yaitu dimana tubuh
didasarkan pada tahap perkembangan
(karena anomali, penyakit, klien mengalami peruabahan fsisk,
apalagi jika klien tersebut mmenderita
medikasi, kehamilan, penyakit kifosis maka postur
tubuhnya itu akan mengalami
radiasi, pembedahan,
perubahan pada tulang belakangnya
trauma dan lain-lain). itu akan melengkung kedepan. Maka
klien akan merasakurang percaya diri.
3. Program pengobatan Untuk itu petugas kesehatan
4. Prosedur bedah memotivasi klien agar tidak malu
terhadap lingkungan sekitar dan juga
5. Transisi perkembangan penyakit yang dideritanya itu jika ia
terus melakukan terapi maka kifosis
ini akan sembuh
2. Gunakan bimbingan antisipatif 2. Dimana jika klien tidak melakukan
menyiapkan klien terkait dengan terapi atau latihan pada tulang
perubahan citra tubuh yang telah belakngnya, maka kifosis ini
diprediksikan akanterus terjadi. Sehingga dimana
petugas kesehatan menginformasikan
menegnai tindakan apa yang harus
dilakukan

3. Bantu klien untuk mendiskusikan 3. Karena jika petugas kesehatan


perubahan-perubahan bagian tubuh memberitahukan hal tersebut dengan
disebabkan adanya penyakit atau menggunakan bahasa yangmudah
pembedahan dipahami dan juga dengan pendekatan
mengenai kifosis, apa saja perubahan
fisik yang akan mengalami perubahan

4. Tentukan perubahan fisik saat ini 4. Kifosis ini dapat menyebabkan


apakah berkontribusi pada citra diri terjadinya perubahan pada tulang
klien belakang yang menyebabkan
melengkung kedepan. Untukitu pada
anak yang baru tahap awal kifosis
makadigunakan brace atau penyangga
tulang belakang

5. Bantu klien mendiskusikan perubahan 5. Dimana jikasudah terjadi proses


yang disebabkan oleh penuaan dengan penuaan maka fisik seseorang itu
cara yang tepat pasti akan berubah terutama pada
lansia wanita dimana bias terjadi
osteoporosis. Osteoporosis ini
disebabkan karena terjadinya
kompresi fraktur yang juga dapat
menyebabkan kifosis

6. Instruksikan anak mengenai fungsi dari 6. Dimana jika petugas kesehatan


bagian tubuh dengan tepat memberikan informasi mengenai
fungsi tubuhnya dengan baik. Dengan
cara jika klien terus memakai tas
ransel yang bebannya berat maka
akan mempengaru posisi tulang
belakannya.dimana tulang belakang
ini fungsinya untuk menopang tubuh
Peningkatan harga diri Peningkatan harga diri
Observasi: Observasi:
1. Monitor tingkat harga diri dari waktu 1. Dengan memonitor hal tersebut maka
kewaktu petugas kesehatan dapat melihat
2. Monitor pernyataan klien mengenai perkembangan dari klien
harga diri 2. Jika petugas kesehatan selalu memonitor
apa yang disampaikan oleh klien. Maka
petugas kesehatan dapat memberikan
pelayanan keperawatan dengan tepat
Mandiri:
Mandiri:
1. Dimana jika kepercayaan diri klien
1. Tentukan kepercayaan diri klien dalam
baik tentang penyakit kifosis iniakan
hal penilaian diri
sembuh jika ia melakukan perawatan
atau latihan peregangan pada tulang
belakang
2. Bantu klien untuk menemukan 2. Agar klien tidak merasa bahwa
penerimaan diri lingkungan yang ada disekitarnya
menerima kondisinya dengan baik

3. Bantu klien untuk mengidentifikasi 3. Yaitu dengan memberitahukan pada


respon positif dari orang lain klien harus selalu memberikan pikiran
positif

4. Bantu klien untuk mengatasi bulliying 4. Dimana jika klien merasa diejek oleh
atau ejekan lingkungan sekitarnya, maka klien
tidak perlu merasa sedih karena jika
ia terus melakukan terapai atau
latihan maka kifosis ini akan sembuh

Defisiensi pengetahuan (00126) NOC NIC


Domain : 5 presepsi/kognisi 1. Pengetahuan: mekanika tubuh Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan
Tujuan &kriteria hasil Observasi: Observasi:
Kelas : 4 kognisi
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi factor internal atau 1. Misalnya factor internal yaitu dari diri
Definisi : ketiadaan atau definisi eksternal yang dapat meningkatkan atau sendiri klien sedangkan factor
selamax24 jam defiensi
informasi kognitif yang berkaitan mengurangi motivasi untuk berperilaku eksternal adalah factor dari luar atau
pengetahuan teratasi dengan: sehat lingkungan sekitar yang
dengan topik tertentu. menyebabkan motivasi dari klien
Indikator menurun
Batasan karakteristik :
1. Pengetahuan: mekanika tubuh
1. Kurang pengetahuan Mandiri: Mandiri:
- Kurva tulang belakang normal 1. Dengan menginformasikan pada
2. Perilaku tidak tepat 1. Targetkan sasaran pada kelompok
klien khususnya pada lansia tentang
(mis,histeria,bermusuhan,a (4) berisiko tinggi dan rentang usia yang menjaga kesehatan tubuh . misalnya
akan mendapat manfaat besar dari dengan menganjurkan kepada klien
gitasi,apatis). - Postur tubuh berdiri yangtepat pendidikan kesehatan harus selalu melakukan olahraga
3. Ketidakakuratan megikuti (4) ringan dan mengkonsumsi makanan
yang bergizi
perintah - Postur tubuh duduk yang tepat
Faktor yang berhubungan (4) 2. Tentukan pengetahuan kesehatan dan 2. Dengan cara petugas kesehatan
1. Gangguan fungsi kognitif - Latihan untuk memperbaiki gaya hidup perilaku pada saat ini pada mengevaluasi kembali tentang apa
individu , kelompok, keluarga atau yang telah disampaikan. Apakah klien
2. Kurang informasi postur tubuh (4) kelompok sasaran dapat memahami informasi yang telah
diberikan
3. Kurang sumber - Posisi penyebab nyeri otot &
pengetahuan sendi akibat dari duduk (4) 3. Tekankan manfaat kesehatan positif 3. Misalnya dengan melakukan olahraga
yang langsung atau manfaat jangka ringan pada lansia. dimana dapat
4. Salah pengertian terhadap Catatan: pendek yang bias diterima oleh perilaku mengurangi resiko terjadinya
gaya hidup positif dari pada osteoporosis, karena osteoporosis ini
orang lain . 1. 1=tidak ada pengetahuan
menekankan pada manfaat jangka dapat menyebabkan kifosis
2. 2=pengetahuan terbatas panjang atauefek negetif dari
ketidakpatuhan
3. 3=pengetahuan sedang
4. 4=pengetahuan banyak 4. Manfaatkan system dukungan social 4. Dengan adanya dukungan keluarga
dan keluarga untuk meningkatkan maka motivasi belajar dari klien akan
5. 5=pengetahuan sangat banyak efektivitas gaya hidup atau modifikasi baik
perilaku kesehatan

Bantuan pemeriksaan Bantuan Pemeriksaan


Observasi: Observasi:
1. Monitor klien setelah prosedur, yang 1. Untuk mengetahui tindakan apa saja
sesuai yangperlu diberikan pada klien
Mandiri: Mandiri:
1. Jelaskan rasionalisasi dilakukannya 1. Dengan menjelaskan prosedur yang
prosedur akan dilakukan pada klien maka klien
akan merasa aman dan tidak cemas
akan penyakit kifosis, dimana
petugas kesehatan telah
menginformasikan bahwa penyakit ini
tidak berbahaya apabila segera
ditangani sejak dini
2. Gunakan bahasa yang sesuai dengan 2. Karena dengan menggunakan bahasa
tahap perkembangan ketika yang mudah dimengerti oleh klien
menjelaskan prosedur pada anak maka akan mempermudah
komunikasidan pemahaman tentang
penyakit kifosis. Apalagi jika yang
diberitahukan adalah anak-anak atau
lansia
3. Berikan privasi lingkungan 3. Dengan memberikan privasi
lingkungan makaklien akan merasa
lebih aman dan tidakmerasa malu
pada lingkungan sekitarnya
4. Libatkan orang tua atau orang terdekat 4. Dengan melibatkan orang tua atau
orang terdekat klien maka klien akan
merasa aman tidak merasa takut
dengan prosedur kesehatan yang akan
dilakukan
Peningkatan kesadaran kesehatan Peningkatan kesadaran kesehatan
Observasi: Observasi:
1. Observasi tanda-tanda kesadaran 1. Dimana jika penyakit klien terjadin
kesehatan yang tergangu karena kebiasaanya sehari-hari
makapetugaskesehtan perlu
menyadarkan tentangbagaiman
berperilaku hidup sehat
Mandiri: Mandiri:
1. Gunakan bahasa yang sederhana 1. Karena dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh klien
maka akan mempermudah
komunikasidan pemahaman tentang
penyakit kifosis. Apalagi jika yang
diberitahukan adalah anak-anak atau
lansia

2. Berkomunikasi dengan 2. Jika petugas kesehatan tidak


mempertimbangkan kesesuaian budaya, berkomunikasi dengan baik maka
kesesuaian usia, dan kesesuaian jenis informasi yang diberikan tidak akan
kelamain tersampaikan

3. Pertimbangkan gaya belajar klien 3. Untuk melihat seberapa inginnya


klien mengetahui tetang kesehatan
dan bagaimana khususnya
menghindari penyakit kifosis agar
tidak terjadi

4. Sediakan materi informasi kesehatan 4. Dengan menyediakan materi yang


tertulis yang mudah dipahami ( yaitu, mudah dipahami oleh klien. Maka
menggunakan kalimat pendek dan kata masalah kesehatan yang sering
yang umum dengan sedikit suku dihadapi akanmudah teratasi dengan
kata,menyorot poin penting, pola hidup yang sehat
menggunakan kalimat aktif,
menggunakan huruf cetak besar)
5. Gunakan strategi untuk meningkatkan 5. Dimana jika petugas kesehatan
pemahaman (yaitu, mulai dengan memberikan informasi yang paling
informasi yang paling penting dahulu, penting pada klien maka klien akan
focus pada pesan inti,batasi jumlah mudah memahami tentang kesehatan
informasi yang disajikan pada satu tubuh khusnya pada area tulang
waktu,hubungkan dengan pengalaman belakang dan juga klien dapat
individu) meningkatkan kesadaran dirinya
tentang seberapa penting kesehatan

Anda mungkin juga menyukai