KEJANG DEMAM
Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada suhu badan tinggi (suhu
tubuh diatas 38⁰C) karena terjadi kelainan ektrakranial. Kejang demam atau febrile
convulsion adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikkan suhu tubuh yang
disebabkan oleh proses ekstrakranium (Lestari, 2016).
Defenisi
Kejang merupaka suatu perubaha fugsi pada otak secara medadak da sangat
singat atau sementara yang dapat disebabkan oleh aktifitas yang abnormal serta
adanya pelepasan listrik serebal yang sangat berlebihan. Kejang demam adalah
bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 ˚C )
Menurut wulandari & erawati (2016) kejang demam merupakan kelainan neurologis
yang sering ditemukan pada anak, terutama pada golongananak umur 6 bulan sampai
4 tahun.
Etiologi
1) Demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media,
pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidak selalu timbul
Dkk,2000: 434).
Manifestasi Klinis
klonik atau tonik-klonik. Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti
anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau
menit anak terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan syaraf. Kejang demam
dapat berlangsung lama dan atau parsial. Pada kejang yang unilateral kadang-kadang
diikuti oleh hemiplegi sementara (Todd’s hemiplegia) yang berlansung beberapa jam
atau beberapa hari. Kejang unilateral yang lama dapat diikuti oleh hemiplegi yang
menetap.
Kejang demam terkait dengan kenaikan suhu tubuh yang tinggi dan biasanya
berkembang bila suhu tubuh mencapai 390 C atau lebih ditandai dengan adanya
kejang khas menyeluruh tionik kloni lama beberapa detik sampai 10 menit. Kejang
infeksi atau toksik, selain itu juga dapat terjadi mata terbalik keatas dengan disertai
kekakuan dan kelemahan serta gerakan sentakan berulang. (Behman, 2000: 843).
Pemeriksaan Penunjang
jaringan.
4) Uji laboratorium
7) Panel elektrolit
9) GDA
Komplikasi
1) Kerusakan Otak
secara irrevesible.
2) Retardasi Mental
(Mansjoer,2000).
Patofisologi
yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme otak yang terpenting
adalah glucose,sifat proses itu adalah oxidasi dengan perantara pungsi paru-paru dan
diteruskan keotak.Berdasarkan hal diatas bahwa energi otak adalah glukosa yang
melalui proses oxidasi, dan dipecah menjadi karbon dioksidasi dan air. Sel
dikelilingi oleh membran sel. Yang terdiri dari permukaan dalam yaitu limford dan
permukaan luar yaitu tonik.Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat
perbedaan jenis dan konsentrasi ion didalam dan diluar sel. Maka terdapat perbedaan
keseimbangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim NA, K,
ion diruang extra selular, rangsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis,
dari seluruh tubuh dibanding dengan orang dewasa 15 %. Dan karena itu pada anak
tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dalam singkat terjadi
dipusi di ion K+ maupun ion NA+ melalui membran tersebut dengan akibat
v Lepasnya muatan listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas keseluruh
sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang disebut
berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejala
sisa.Tetapi kejang yang berlangsung lama lebih 15 menit biasanya disertai apnea,
yang akhirnya terjadi hipoxia dan menimbulkan terjadinya asidosis. (Hasan dan
Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Keperawatan:
mg/ kg.
mg/kgBB.
kuku.
Reaksi inflamasi
Proses demam
Hipertermi
Pengkajian
a) Identitas pasien
dan
d) Data fisik
1) Suhu meningkat
4) Nadi naik
7) Susah tidur.
1) System pernafasan
2) Sistem sirkulasi
terjadi epilepsi.
3) Sistem pencernaan
/ gigi.
4) Sistem perkemihan
5) Sistem persyarafan
infeksi serebra
i) Data laboratorium
1) Leukosit meningkat
j) Data psikososial
mengekspresikan reaksi kecemasan secara bertahap yaitu proses, putus asa dan
menolak.
Demam kejang dapat mengenal semua tingkat ekonomi dan sosial.Penyakit ini
disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk dan disebabkan oleh kurangnya
Diagnosa keperawatan
pedriatri : 231) :
koordinasi otot.
- Letakkan klin
ditempat yang
lembut
2. Gangguan rasa Tujuan :
nyaman
- Kaji faktor terjadinya
Rasa nyaman - Mengetahui penyebab
b.d hipertermi
hipertermi
terpenuhi Kriteria terjadinya hipertermi
- Observasi tanda-tanda
Hasil karena penambahan
vital tiap 4 jam
TTV dalam batas pakaian/selimut dapat
- Pertahanan suhu tubuh
normal S = 36,5- menghambat penurunan
normal
37,5⁰C suhu tubuh
- Ajarkan pada keluarga
N = 80-150x/i - Pemantauan TTV yang
memberikan kompres
P = 30-60 x/i teratur dapat menentukan
pada kepala dan ketiak
perkembangan
- Anjurkan klien untuk
keperawatan yang
menggunakan baju tipis
selanjutnya
yang terbuat dari katun
- Suhu tubuh dapat
lingkungan
-
-
Implementasi keperawatan
mana yang di perlukan untukmencapai tujuan dan hasil yang di perkirakan dari asuhan
keperawtan untuk tujuan yang berpusat kepada klien (Darto suharso 2013).
Evaluasi keperawatan
pencapaian hasil yang di harapkan. Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan
bagian control proses keperawatan, melalui status pernyataan diagnostic pasien secara
suharso 2013).