OLEH :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan anugrah-Nya laporan yang berjudul “ Ultasonografi (USG)”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk
memenuhi tugas matakuliah fisika radiasi.
Penulis menyadari begitu besar bantuan dari berbagai pihak dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan
kemampuan penulis di dalam penulisan makalah maka masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu bila ada kritik dan saran
penulis akan terima sebagai kesempurnaan makalah.
Ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu alat kedoteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih
dikenal dengan sebutan USG. USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan
untuk memantau kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan,
dan masalah masalah lain. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan lokasi
tumor, gangguan kardiovaskular, dan defek mata. Saat dokter menatau gerakan dan
fungsi jantung, memantau aliran darah melalui arteri besar menggunakan
pemindaian ultrasonik dengan prinsip efek Doppler (Margiyani,dkk). Dengan
kemajuan teknologi saat ini, aplikasi dan manfaat alat USG telah demikian
luasnya. USG adalah salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang dianggap cukup
akurat dan efektif untuk mengetahui kelainan patologis pada organ yang diperiksa.
Karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak dipergunakan dokter
untuk membantu penegakkan diagnosa pasien (Integra,2016).
Adapun masalah yang diangkat dari penulisan makalah ini adalah bagaimana
prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat kedokteran tomografi.
Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat
kedokteran tomografi.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai
referensi (parameter) mengenai prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat
kedokteran tomografi.
2
BAB II
PEMBAHAHASAN
2.1 USG (Ultrasonografi)
Gambar 2.1. Alat USG
Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan
ultrasound
(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. Suara merupakan fenomena
fisika untuk mentransfer energi dari satu titik ke titik yang lainnya. Ultrasonografi
(USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran,
anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Ultrasonografi
dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang
waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk
kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus-kasus di luar kandungan, pemeriksaan
dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan
USG mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu :
Dapat mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat
Dapat mendeteksi pembengkakan atau penyusutan organ secara detail
Dapat mendeteksi antara tumor ganas dan jinak
Dapat mendeteksi batu pada kantung empedu / ginjal dengan diameter 2mm
Dapat mendeteksi adanya abses (nanah) pada organ dalam tubuh
Dapat mendeteksi adanya cairan atau pendarahan dalam rongga tubuh
Untuk melakukan deteksi / kelainan pada pembuluh darah di dalam tubuh
Menentukan fungsi jantung secara kualitatif maupun kuantitatif
Menentukan adanya kebocoran dan penyempitan katub, dan sebagainya
Menetapkan umur kehamilan, letak ari-ari dan jenis kelamin dari janin pada kehamilan
Mendeteksi kelainan pada kandungan seperti pada kista indung telur, tumor, dan lain-lain
USG dapat memantau gerakan janin
USG dapat memantau gerakan bernapas dan pada usia kehamilan 35 minggu, janin
sudah bisa merespon cahaya
USG memungkinkan dokter untuk merencanakan pemeriksaan lanjutan yang lebih
terarah, sehingga diagnosis dapat dilakukan lebih dini
Pemeriksaan USG tidak menimbulkan rasa sakit pasien
USG banyak digunakan untuk tuntutan dalam melakukan biopsy (pengambilan jaringan)
secara terarah di dalam organ tubuh
pada bayi, USG berguna dalam menaksir otak dan saraf tunjang bayi yang baru lahir
Penggunaan USG cukup aman dan tidak invasive sehingga tidak memerlukan penerapan
khusus
USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang sangat pendek
Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah
Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain.
4
2. Kerugian USG
Pada pemeriksaan kandung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa sekurang-
kurangnya 8 jam
USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan gelombang
suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru- paru dan usus.
A. Display (LCD) berfungsi untuk menampilkan gambar bagian tubuh yang diperiksa
menggunakan USG.
B. Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah
untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca
oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar
D. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan untuk
mengisi identitas pasien.
2.3 Prinsip Kerja USG
Gambar 2.3.
Oscilator
Transduser
Objek
Transduser
Receive
Monitor
Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar atau
teknik sonar (sound navigation and ranging ) oleh Langevin tahun 1918 untuk mengetahui
adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini
digunakan pertama kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil digunakan
untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan
pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada hepar dan ginjal.
2.4.2 Jenis dan Tampilan Pemeriksaan USG
1. USG 2D
USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan juga melintang.
USG ini menghasilkan
gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena
terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan
untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang dan berat janin,
bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80-90%. Dengan USG 2 Dimensi ini kita dapat
mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk
anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya pada citra 2 dimensi. Namun, jika
dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan Anda
untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-
print. Biaya untuk USG ini paling murah dibanding dengan USG 3D dan 4D
2. USG 3D
Gambar 2.5
2. Kegunaan USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya
menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan:
gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis
kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari
persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan
sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari
cairan.
Manfaat USG pada obstetric yaitu :
Pada kehamilan trimester 1 :
Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu cepat
disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan
terhambatnya perkembangan janin.
Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur.
Pertumbuhan janin normal atau tidak.
Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas, banyaknya
cairan amnion, dsb.
Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum
persalinan.