Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

KONSEP FISIKA KESEHATAN

DAN MACAM-MACAM ALAT DI BIDANG

FISIKA KESEHATAN ( USG )

OLEH :

KELOMPOK 5

ANDI NURISLAMIYAH (P 101 19 160 )

ADE SHINTA RISMAYA (P 101 19 172)

RATNA ANGGRAINI (P 101 19 178)

MUHAMMAD AFDHALY (P 101 19 166)

AHMAD (P 101 19 148)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan anugrah-Nya laporan yang berjudul “ Ultasonografi (USG)”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk
memenuhi tugas matakuliah fisika radiasi.
 
Penulis menyadari begitu besar bantuan dari berbagai pihak dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan
kemampuan penulis di dalam  penulisan makalah maka masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu bila ada kritik dan saran
penulis akan terima sebagai kesempurnaan makalah.
Ii

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


 
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2

1.3 Batasan Masalah... ........................................................................... 2

1.4 Tujuan Penulisan ... ................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 3


 
2.1 Ultrasonografi (USG) ...........................................................................…………….3

2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan.................................................................................... 4

2.2 Bagian Bagian Alat USG dan Fungsinya ................................................................. 5

2.3 Prinsip Kerja USG.................................................................................... 6

2.4 Perkembangan USG ................................................................................................. 6

2.4.1 Sejarah USG........................................................................................................... 6

2.4.2 Jenis dan Tampilan Pemeriksaan USG.................................................................. 7

2.5 SOP (Standar Operasional)...................................................................................... 10

BAB III PEMBAHASAN...................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. ……………16


iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Salah satu alat kedoteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih
dikenal dengan sebutan USG. USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan
untuk memantau kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan,
dan masalah masalah lain. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan lokasi
tumor, gangguan kardiovaskular, dan defek mata. Saat dokter menatau gerakan dan
fungsi jantung, memantau aliran darah melalui arteri besar menggunakan
pemindaian ultrasonik dengan prinsip efek Doppler (Margiyani,dkk). Dengan
kemajuan teknologi saat ini, aplikasi dan manfaat alat USG telah demikian
luasnya. USG adalah salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang dianggap cukup
akurat dan efektif untuk mengetahui kelainan patologis pada organ yang diperiksa.
Karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak dipergunakan dokter
untuk membantu penegakkan diagnosa pasien (Integra,2016).

Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound


(gelombang
suara) yang dipancarkan oleh transduser. USG menggunakan bunyi ultrasonik
yang memiliki frekuensi lebih dari 20 kHz. Teknik ini menfaatkan konsep refleksi
bunyi. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi dari satu titik
ke titik yang lainnya (Integra,2016). Saat bunyi ditembakkan ke organ , maka
organ-organ besar akan memantulkan bunyi. Ada yang memiliki koefisien refleksi
besar dan ada yang kecil. Hal ini yang kan menghasilakn citra atau gambar
(Margiyani,dkk). Dengan frekuensi yang tinggi ini, ultrasound dijadikan peralatan
diagnostik karena dapat memperlihatkan organ di dalam tubuh manusia baik yang
diam atau bergerak (Integra,2016).

Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan


menggunakan sina-X (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonic yang
digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar-X dapat
mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang
mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non
destructive testing ). USG dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah
permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali
gelombang ultrasonik (W Triksakti,dkk.2015). Pencitraan diagnostik dengan
menggunakan USG dinyatakan aman bahkan untuk seorang ibu hamil sekalipun,
karena ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak
dapat didengar manusia (Integra,2016).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang diangkat dari penulisan makalah ini adalah bagaimana
prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat kedokteran tomografi.

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat
kedokteran tomografi.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai
referensi (parameter) mengenai prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat
kedokteran tomografi.
2

BAB II
PEMBAHAHASAN
2.1 USG (Ultrasonografi)
Gambar 2.1. Alat USG

 
Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan
ultrasound 
 (gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. Suara merupakan fenomena
fisika untuk mentransfer energi dari satu titik ke titik yang lainnya. Ultrasonografi
(USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran,
anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Ultrasonografi
dapat mengukur kedalaman suatu  benda di bawah permukaan kulit melalui selang
waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.

Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi


yang dimanfaatkan dalam teknik
ultrasonography
3
(kedokteran) hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-15 MHz. Ultrasound
memiliki sifat dasar :
a.Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
 b.Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
c.Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi atau pelemahan intensitas suara

Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk
kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus-kasus di luar kandungan,  pemeriksaan
dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan
USG mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu :

1.Keuntungan menggunakan USG

 Dapat mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat  
 Dapat mendeteksi pembengkakan atau penyusutan organ secara detail
 Dapat mendeteksi antara tumor ganas dan jinak
 Dapat mendeteksi batu pada kantung empedu / ginjal dengan diameter 2mm
 Dapat mendeteksi adanya abses (nanah) pada organ dalam tubuh
 Dapat mendeteksi adanya cairan atau pendarahan dalam rongga tubuh
 Untuk melakukan deteksi / kelainan pada pembuluh darah di dalam tubuh
 Menentukan fungsi jantung secara kualitatif maupun kuantitatif
 Menentukan adanya kebocoran dan penyempitan katub, dan sebagainya  
 Menetapkan umur kehamilan, letak ari-ari dan jenis kelamin dari janin pada kehamilan
 Mendeteksi kelainan pada kandungan seperti pada kista indung telur, tumor, dan lain-lain
 USG dapat memantau gerakan janin
 USG dapat memantau gerakan bernapas dan pada usia kehamilan 35 minggu,  janin
sudah bisa merespon cahaya
 USG memungkinkan dokter untuk merencanakan pemeriksaan lanjutan yang lebih
terarah, sehingga diagnosis dapat dilakukan lebih dini
 Pemeriksaan USG tidak menimbulkan rasa sakit pasien  
 USG banyak digunakan untuk tuntutan dalam melakukan biopsy (pengambilan  jaringan)
secara terarah di dalam organ tubuh
 pada bayi, USG berguna dalam menaksir otak dan saraf tunjang bayi yang baru lahir
 Penggunaan USG cukup aman dan tidak invasive sehingga tidak memerlukan  penerapan
khusus
 USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang sangat  pendek
 Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah
 Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain.

4
2. Kerugian USG

 Pada pemeriksaan kandung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa sekurang-
kurangnya 8 jam  
 USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan gelombang
suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru- paru dan usus.

2.2 Bagian-Bagian Alat USG dan Fungsinya

Gambar 2.2. Bagian-Bagian Alat USG

A. Display (LCD) berfungsi untuk menampilkan gambar bagian tubuh yang diperiksa
menggunakan USG.
 
B. Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada  pemeriksaan prostat.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah
untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca
oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar

C. Pulse controls untuk mengatur banyaknya pulsa.

D. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan untuk
mengisi identitas pasien.

E. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG

F. Printer untuk mencetak hasil pemeriksaan USG.

 
2.3 Prinsip Kerja USG
Gambar 2.3.

 Oscilator
 Transduser
 Objek
 Transduser
 Receive
 Monitor

Prinsip Kerja USG (Ultrasonografi)


Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana memiliki
frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1-15 MHz (1-15 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal
 piezo-electric.Generator pulsa ( oscilator ) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik,
kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke medium. Apabila
gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi, maka gelombang
suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi,
gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih
superficial. Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk
diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor

2.4 Perkembangan USG

2.4.1 Sejarah USG

Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar atau
teknik sonar (sound navigation and ranging ) oleh Langevin tahun 1918 untuk mengetahui
adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini
digunakan pertama kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil digunakan
untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan
pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada hepar dan ginjal.
2.4.2 Jenis dan Tampilan Pemeriksaan USG

1. USG 2D

USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan  juga melintang.
USG ini menghasilkan
gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena
terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan
untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang dan berat janin,
bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80-90%. Dengan USG 2 Dimensi ini kita dapat
mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk
anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya  pada citra 2 dimensi. Namun, jika
dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi,  biasanya dokter akan menyarankan Anda
untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-
print. Biaya untuk USG ini paling murah dibanding dengan USG 3D dan 4D

2. USG 3D

Gambar 2.5

. Tampilan Citra USG 3D


Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. USG ini
menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga mudah dipahami oleh pasien.
Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah
janin di dalam kandungan, juga dapat melihat permukaan tubuh janin tentunya dengan keadaan
janin dari posisi yang berbeda-beda. USG 3D dapat digunakan untuk melihat anatomi tubuh
janin dan mendeteksi kondisi kelainan  pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi
terlilit tali pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam CD format jpg
dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding dengan USG 2D. Bahkan pada generasi
terakhir, tampilan organ dalam seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah
dikenali dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan. 4.
 
USG 4D
Gambar 2.6
. Tampilan Citra USG 4D
1. Definisi USG
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan
menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot,
ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh
pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13
megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya
dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih
tinggi.

2. Kegunaan USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya
menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan:
gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis
kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari
persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan
sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari
cairan.

Ultrasonografi medis digunakan dalam:


• Kardiologi
• Endokrinologi
• Gastroenterologi
• Ginekologi;
• Obstetrik;
• Ophthalmologi;
• Urologi
• Intravascular ultrasound
• Contrast enhanced ultrasound

 
Manfaat USG pada obstetric yaitu :
 
Pada kehamilan trimester 1 :

 Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.


 Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat
bawaan .
 Meyakinkan adanya kehamilan .
 Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda,
misalnya kehamilan ektopik.
 Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
 Menentukan lokasi janin, didalam kandungan atau diluar rahim.
 Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
 Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.

Pada kehamilan trimester II & III :

 Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu cepat
disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
 Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan
terhambatnya perkembangan janin.
 Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur.
Pertumbuhan janin normal atau tidak.
 Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas, banyaknya
cairan amnion, dsb.
 Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum
persalinan.

Anda mungkin juga menyukai