Anda di halaman 1dari 2

B.

Pembahasan

Isolasi DNA merupakan teknik untuk memisahkan DNA dalam suatu sel dari zat-zat lain selain DNA.
Isolasi DNA juga merupakan suatu proses untuk mendapatkan DNA murni yang dapat digunakan untuk
keperluan atau diagnosa. Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstrasi DNA. Hal ini untuk
memisahkan DNA dari partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati,
sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan
dengan memecahkan dinding sel, membran plasma, dan membran inti, baik dengan cara mekanik
maupun kimiawi.

Fungsi alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Isolasi DNA yaitu rak dan tabung reaksi digunakan
sebagai alat untuk meletakkan sampel dan untuk mereaksikan bahan kimia, pipet tetes digunakan untuk
meneteskan etanol absolut dingin, garpu dan sendok digunakan untuk mengambil daging

buah, lumpang dan alu digunakan sebagai alat untuk melumatkan dan menghaluskan buah, gelas ukur
digunakan untuk mengukur aquades yang akan dituangkan kedalam sampel, gelas kimia digunakan
untuk meletakkan sampel yang telah dihaluskan, neraca digital digunakan untuk menimbang atau
mengukur berat garam, dan slopwatch digunakan untuk menghitung waktu sampel yang didiamkan.
Serta bahan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu aquades yang berfungsi untuk melarutkan
campuran, garam dapur berfungsi untuk membersihkan kondisi ionik sehingga reaksi berjalan stabil,
etanol absolut dingin berfungsi untuk mempermudah terjadinya presipitasi pada benang-benang DNA,
deterjen cair berfungsi untuk merusak membran sel, bawang merah dan buah pisang di gunakan sebagai
objek untuk praktikum isolasi DNA, dan kain kasa digunakan untuk menyaring sampel agar didapatkan
ekstraknya.

Dalam praktikum Isolasi DNA, prosedur kerja yang dilakukan yaitu mengupas dan memotong halus buah
pisang dan bawang merah, lalu melumatkannya menggunakan garpu dan sendok, kemudian
menambahkan 3 gram garam dapur, lalu melumatkannya perlahan-lahan setelah itu menambahkan
cairan deterjen cair dengan ukuran I:], lalu menambahkan 20 ml aquades dengan mengadulcnya
perlahan sampai homogen, kemudian mendiamkannya selama 5-15 menit, menyaring ekstrak dan
memasukkan filtratnya kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml, lalu menambahkan etanol absolut dingin
sebanyak 7 ml dengan mengalirkannya melalui dinding tabung reaksi secara perlahan, kemudian
mengamati perpisahan massa bening dan ekstrak buah, lalu mengambil gambar hasil yang diperoleh.
Jika berhasil terhadap tiga lapisan pada tabung reaksi, lapisan dasar tabung adalah ekstrak buah, lapisan
tenggah berisi etanol absolut, dan lapisan ketiga berisi massa putih (DNA).
Pada pengamatan buah pisang positif mengandung DNA, dikatakan berhasil karena DNA muncul pada
permukaan atas etanol seperti massa putih berupa benang-benang halus. Hal ini sesuai literatur Deni
(2016),

bahwa proses presipitasi akan menyebabkan DNA yang telah terkumpul

mampu memisah dari larutan sehingga terlihat perbedaan antara DNA

(serabut putih) dengan komponen lain. Pada pengamatan bawang merah

positif mengandung DNA, dikatakan berhasil karenan DNA muncul pada

permukaan atas etanol seperti massa putih berupa benang-benang halus. Hal ini sesuai dengan literatur
Deni (2016), bahwa adanya proses sentrifugasi yang menyebabkan substansi yang lebih berat akan
berada didasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak diatas. Pada proses ini DNA
memiliki bobot molekul yang lebih ringan sehingga akan terlihat perbedaannya antara DNA (serabut
putih) dengan komponen lain.

Anda mungkin juga menyukai