Anda di halaman 1dari 9

Resensi Novel “Summer in 

Seoul”

Nama Kesya Limayas


Stambuk P 101 19 112
Kelas D

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Unuversitas Tadulako
2019
Resensi Novel “Summer in Seoul” 

I. Identitas Novel
Judul Novel : Summer in Seoul
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Oktober  2006
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Novel : 280 halaman
Ukuran Novel : 20 x 13,5 cm
Jenis Cover : Soft cover
Harga Novel : Rp 39.000,00
No. ISBN : 978-979-22-2460-3

II.      Prolog
Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku ?
Dulu kalau aku tak di situ, kini di mana aku ?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku ?
Kini kalau aku di sini, kelak di mana aku ?

Tak tahu kelak ataupun dulu


Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku di sini
Dan kini aku melihatmu

KONON ketika seseorang dalam keadaan hidup dan mati, ia akan bisa
melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film
yang tidak jelas alur ceritanya. Benarkah begitu ?
Oh ya, ia sedang mengalaminya. Ketika tubuhnya terlempar ke sana-sini,
pandangannya mendadak gelap, namun anehnya ia kemudian bisa melihat
wajah seseorang dengan jelas. Ia juga besa mendengar suaranya.
Betapa ia sangat merindukannya sekarang, ingin bertemu dengannya, ingin
berbicara dengannya. Ada yang harus ia katakan pada orang itu. Ia harus
memberitahunya ia rindu.
Hanya sekali saja…
Kalau boleh, ia ingin mengatakannya sekali saja…
Kalau boleh, ia ingin melihatnya sekali saja…
Tapi tidak bisa…
Suaranya tidak bisa keluar…
Ia tidak punya tenaga untuk berbicara…

III.    Sinopsis Novel
Novel Summer in Seoul ini menceritakan tentang kisah cinta saat musim
panas. Novel ini merupakan salah satu karya pertama Ilana Tan.
Ketertarikan Ilana Tan terhadap bahasa asing membuat banyak orang yang
menyangka bahwa penulis novel ini berasal dari Asia Timur. Padahal, Ilana
Tan merupakan seorang penulis yang berasalkan dari Indonesia. Dalam
novel ini Ilana Tan menuliskan beberapa kata asing dalam bahasa Korea
yang disertai dengan catatan kaki untuk membantu para pembaca
memahami arti kata tersebut.
Kisah ini berawal ketika Han Soon-Hee yang biasa dikenal dengan Sandy
pulang dari kantor dan pada saat perjalanan pulang ke apartemen, ia
mengunjungi sebuah toko untuk membeli beberapa keripik kentang. Setelah
selesai membeli, ia baru menyadari ponselnya tertukar dengan Jung Tae-
Woo, seorang penyanyi muda terkenal Seoul. Setelah kejadian itu, mereka
saling berhubungan dan pada saat itu Jung Tae-Woo digosipkan gay karena
tidak pernah terlihat berjalan dengan perempuan.
Kemudian, manajernya Park Hyun-Shik membuat rencana dengan meminta
Han Soo-Hee untuk berpura-pura menjadi kekasih rahasia Jung Tae-Woo.
Park Hyun-Shik meminta mereka untuk berfoto bersama dan Han Soon-Hee
pun menerima tawaran tersebut dengan syarat tidak memperlihatkan
wajahnya.
Awal musim panas dimulai, Han Soon-Hee melewati hari-harinya sebagai
kekasih rahasia Jung Tae-Woo. Seiring berjalannya waktu hubungan mereka
berdua semakin dekat, perubahan rasa diantara keduanya pun mulai terjadi,
terutama setelah adanya kejadian terbakarnya apartemen Han Soon-Hee.
Dimana pada saat itu Jung Tae-Woo membantu Han Soon-Hee dengan
mengijinkan tinggal sementara di rumahnya sampai ia menemukan
apartmen yang baru. Serta, pada saat ulang tahunnya Han Soon-Hee yang
pada saat itu Jung Tae-Woo memberikan kejutan yang belum pernah
dirasakannya.
Sementara itu, wartawan terus mencari kebenaran tentang hubungan Jung
Tae-Woo dengan Han Soon-Hee yang akhirnya terbongkar oleh Choi Min-
Ah ibunya Jung Tae-Woo pada saat peluncuran buku dan pembagian tanda
tangan. Ketika ibunya mengajak mereka makan siang bersama di restoran.
Setelah selesai, mereka keluar dan mendapati wartawan sudah berkumpul di
depan restoran. Sejak saat itu, wartawan semakin gencar mencari tahu
identitas Han Soon-Hee. Pada akhirnya wartawan mengetahui bahwa Han
Soon-Hee adalah adik dari seorang penggemar Jung Tae-Woo yang
meninggal empat tahun lalu pada saat jumpa penggemar. Media berpersepsi
bahwa Sandy hanya berniat membalas dendam  terhadap Jung Tae-Woo.
Sementara Jung Tae-Woo ingin meminta maaf  kepada Han Soon-Hee atas
kejadian yang menimpa kakaknya.
Keadaan memburuk ketika Han Soon-Hee mengalami kecelakaan di
perjalanan menuju bandara Jakarta pada saat mengunjungi orang tuanya.
Beberapa hari Han Soon-Hee tidak sadarkan diri di rumah sakit Jakarta.
Jung Tae Woo dan manajernya pulang dari Amerika dan setibanya di Korea
ia mendengar hal tentang kecelakaan yang menimpa Han Soon-Hee. Dengan
keadaan panik dan khawatir Jung Tae-Woo pun langsung berangkat ke
Jakarta. Di keadaan seperti itulah mereka baru benar-benar  jujur dengan
perasaan mereka, perasaan yang membuat mereka tidak ingin berpisah.
IV. Epilog
Akhirnya setelah mereka jujur dengan perasaan mereka, mereka hidup
bahagia. Dan rencananya setelah balik lagi ke Korea Selatan, mereka akan
pergi jalan-jalan ke Amerika sekaligus mendatangi rumah orangtua Jung
Tae-Woo.

V. Unsur Intrinsik Novel


Unsur Intrinsik Novel Summer in Seoul, yaitu :
Tema : Novel ini menggunakan tema percintaan.
Alur : Novel ini menggunakan alur campuran.
Sudut Pandang : Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Tokoh dan Penokohan

1.Tokoh Protagonis, yaitu

 a)     Han Soon-Hee (Sandy)


Seorang gadis yang sedang menjalani kuliah tahun ketiga dan berkerja
sambilan di butik seorang perancang busana

1)      Ceroboh. Kutipan : “Kenapa tidak ada?” Sandy berguman sendiri sambil
terus mencari. Ketinggalan dirumah? Berarti seharian ini ia tidak menyadari
ia tidakmembawa dompet?.

2) Emosian. Kutipan : “Anda salah sambung, ini ponsel Han Soon-Hee,” ujar
Sandy ketus dan langsung menutup flat ponselnya dengan keras.

3)      Baik. Kutipan : “Menurut orang-orang yang kenal baik dengannya, Han
Soon-Hee wanita yang baik-baik dan bisa dipercaya.”

4)      Pelupa. Kutipan : “Ah, astaga! Aku lupa minta tanda tangan Jung Tae-Woo
untuk Young-Mi.”

5)       Tegar. Kutipan : “Walaupun Sandy tersenyum, Tae-Woo bisa melihat


senyum itu bukan senyum ceria yang biasa.”

b)      Jung Tae-Woo


Seorang penyanyi muda terkenal di Seoul yang munculkembali setelah
empat tahun menghindari dunia showbiz.
1)      Emosian. Kutipan : “Tae-Woo menghembuskan nafas keras-keras dan
menghempaskan diri ke sofa empuk yang diletakkan di tangah-tengah
kamar peragaan.”
2)      Khawatir. Kutipan : “Tatapan Jung Tae-Woo terlihat menerawang dan
cemas” dan “Kau tidak apa-apa? Ada yang luka? Tanya Tae-Woo dengan
nada khawatir sambilmengamati Sandi dari atas ke bawah.”
3)      Baik. Kutipan : “Kenapa kau baik sekali? Kukira artis tidak membeli sendiri
hadiah untuk penggemarnya. Kupikir hal-hal semacam itu diurus orang
lain.”
4)      Romantis. Kutipan : “Ya, istimewa. Makan malam, mawar, kembang api,
hadiah yang diberikan Jung Tae-Woo untuknya, dan sekarang ia sedang
duduk di sebelah Jung Tae-Woo sambil mendengarkan laki-laki itu
menyanyi khusus untuknya.”
5)      Perhatian. Kutipan : “Sekarang sedang hujan. Jangan berkeliaran kemana-
mana. Pakai baju yang tebal sedikit,” kata Jung Tae-Woo manasehati.
Tokoh Antagonis, yaitu :

a)      Lee Jeoung-Su


Merupakan mantan pacarnya Sandy sejak delapan bulan yang lalu.
1)      Protektif. Kutipan : “Saat ini orang terakhir yang ingin diajaknya bicara
adalah Lee Jung-Su, tapi laki-laki itu malah meneleponnya dan bersikap
seperti kekasih yang protektif.”
2)      Emosian. Kutipan : “Lee Jung-Su menutup ponselnya dengan kesal.”
3)      Khawatir. Kutipan : “Kau baik-baik saja, kan? Tanya Lee Jung-Su sambil
menatap Sandy dari ujung kepala sampai ujung kaki.

b)      Jin Da-Rae


Merupakan kakak kelasnya Sandy dan kekasih barunya Lee Jung-Su.
1)      Cemburuan. Kutipan : “Kau lihat sendiri, dia tidak apa-apa”, sela Jin Da-
Rae sambil menyelipkan lengannya ke lengan Le Jung-Su.

c)      Lee Mi-Ra dan Chon Jin-Ae


Dua gadis siswi sekolah menengah. Kedua gadis itu tersenyum kepada
Sandy, menurut Sandy senyum mereka agak menakutkan.
Tokoh Tritagonis, yaitu :
a)      Park Hyun-Shik
Seorang teman sekaligus manajernya Jung Tae-Woo.
1) Ramah. Kutipan : “Pria itu memandang Sandy, lalu tersenyum ramah.”
2)      Berwibawa. Kutipan : “Pria yang satu itu benar-benar memiliki daya tarik.
b)      Kang Young-Mi
Teman dekat sekaligus sahabatnya Sandy selama di Seoul.
1)      Pemaksaan. Kutipan : “Tapi kalau lain kali kau bertemu dengannya, jangan
lupa minta tanda tangan untukku.”
2)      Baik. Kutipan : “Sudah tidak panas, tapi harus minum obat. Nanti sore aku
akan menjengukmu lagi. Kalau ada apa-apa, telepon aku.”
3)      Heboh. Kutipan : “Jung Tae-Woo ternyara punya pacar!” Kali ini seruan
Young-Mi begitu keras sampai-sampai Sandy melompat kaget.
4)      Dapat dipercaya. Kutipan : “Tapi dia teman baikku dan aku percaya
padanya. Dia sudah berjanji tidak akan mengatakan apa-apa.”
c)      Mister Kim
Seorang perancang busana yang paling popular di Korea dan merupakan bos
ditempat Sandy bekerja sambilan.
1)      Pemaksaan. Kutipan : “Seharusnya bosnya tidak bersikap begini. Orang
sakit masa disuruh kerja? Lagi pula ini kan hari Sabtu. Diktator!.”
2)      Emosian. Kutipan : “No, no! Bukan kau. Apa yang harus kulakukan supaya
mereka mengerti model seperti apa yang dibutuhkan? Astaga!”
3)      Jenius. Kutipan : “Harus diakui Master Kim ini bukan orang yang mudah.
Kadang-kadang orang jenius memang sulit dibawa senang.”
4)      Baik. Kutipan : “Okay, aku akan mengabulkan permintaan cutimu. Tapi
hanya sepuluh hari. Tidak lebih. Understand?”

d)     Choi Min-Ah


Seorang penulis buku yang terkenal dan merupakan ibu dari artis terkenal
Jung Tae-Woo.
1)      Cerewet. Kutipan : “Cerewet sekali. Kenapa ibuku begitu baik padamu?
Padaku tadi dia malah berteriak-barteriak.”
2)      Ramah dan terbuka. Kutipan : “Para wartawanpun semakin berani karena
melihat sikap Choi Min-Ah yang ramah dan terbuka.”
3)      Ceroboh. Kutipan : “Maafkan Bibi, Soon-Hee. Bibi tidak sengaja. Bibi tidak
tahu kalau kalian tidak ingin orang-orang tahu.”

e)      Orang Tua Han Soon-Hee


Ibunya orang Indonesia dan Ayahnya orang Korea. Ayahnya kepala cabang
perusahaan mobil dan Ibunya ibu rumah tangga. Saat ini tinggal di Jakarta
karena tugas Ayahnya.
f)       Danny
Seorang artis bintang iklan pakaian olahraga yang merupakan teman
baiknya Jung Tae-Woo.
g)      Bibi Chon
Seorang bibi yang bertugas membersihkan rumah Jung Tae-Woo tiga kali
seminggu yang sudah bekerja untuk keluarganya sejak lama dan bahwa dia
bisa dipercaya seratus persen.
h)      Tara
Saudara sepupu Sandy yang sebaya dengannya. Tara merupakan gadis yang
periang, santai, dan berbakat dalam bahasa.
i)       Lisa
Kakak perempuannya Sandy yang sudah meninggal empat tahun lalu saat
menghadiri acara jumpa penggemar Jung Tae-Woo.
j)       Mister Cha
Merupakan salah satu karyawan yang berkerja di butiknya Mister Kim.
Latar (Setting)

1. Latar Tempat

a) Toko makanan kecil. Kutipan : “Sandy menyeberangi jalan dengan langkah


ceat, secepat yang mungkin dilakukan sepasang kaki yang belum beristirahat
selama delapan jam terakhir, dan masuk ke toko itu”
b) Ruang kantor manajer. Kutipan : “Jung Tae-Woo berdiri tegak di dekat
jendela besar ruangan kantor manejernya yang berada di lantai 20 gedung
pencakar langit.”
c) Studio Mister Kim. Kutipan : “Empat puluh tiga menit kemudian, Sandy
sudah berdiri di studio Mister Kim.”
d) Kamar peragaan. Kutipan : “Sandy berdiri di depan pintu putih salah satu
kamar peragaan dan kembali menarik nafas. Ia meraih pegangan pintu dan
membukanya.”
e) Kampus. Kutipan : “Sandy dan Young-Mi sedang berjalan di halaman
kampus sambil membicarakan Jung Tae-Woo dan pacar misteriusnya.”
f) Apartemen Park Hyun Shik. Kutipan : “Mereka bertiga sudah berkumpul di
apartemen Park Hyun-Shik yang besar dan mewah.”
g) Toko Pakaian. Kutipan : “Jung Tae-Woo menghentikan mobil di depan toko
pakaian yang kelihatan mewah di Apgujeong-dong.”
h) Acara jumpa penggemar. Kutipan: “Mereka tiba di tempat acara jumpa
penggemar diselengarakan dan melihat ratusan gadis remaja berkeruman
diintu masuk.”
i) Rumah Jung Tae-Woo. Kutipan : “Sandy menggeleng dan kembali melihat-
lihat rumah Jung Tae-Woo.”
j) Lokasi Wawancara. Kutipan: “Jung Tae-Woo bangkit dari sofa yang
didudukinya sejak tadi dan bersalaman dengan para kameramen dan reporter
yang mewawancarainya.”
k) Konser Amal. Kutipan : “Hyong menyuruhmu ikut denganku ke acara
konser amal itu.” Dan “Seperti yang dikatakan Jung Tae-Woo sebelumnya,
Sandy tidak perlumengikuti acara konser amal itu sampai selesai.”
l) Toko Buku. Kutipan : “Seorang wanita cantik keluar dari mobil hitam dan
berjalan masuk ke dalam toko buku sambil tersenyum lebar dan
melambaikan tangan dengan anggun.”
m) Restoran. Kutipan : “Ketika mereka berempat selesai makan siang dan keluar
dari restoran.”
n) Apartemen lama Sandy. Kutipan : “Sandy menutup pintu apartemen dan
menarik napas panjang.”
o) Restoran hotel mewah. Kutipan : “Setelah tahu jung Tae-Woo mengajaknya
makan malan di gedung hotel mewah, ia tidak bisa menekan rasa cemas di
hatinya. Mereka masuk ke restoran itu dan segera disambut salah satu
pelayan.”
p) Apartemen baru Sandy. Kutipan : “Kita juga bisa merayakan apartemen
baruku.”
q) Kafe. Kutipan : “Sandy membuka pintu kafe dan terdengar bunyi dentingan
halus.”
r) Pantai. Kutipan : “Di sebelah kana mereka terbentang laut luas dan di
sebelah kiri mereka terdapat beberapa rumah makan.”
s) Jakarta. Kutipan : “Soon-Hee masih di Jakarta” dan “Beberapa hari setelah
itu Tae-Woo terus berada di Jakarta.”
t) Rumah sakit. Kutipan : “Rantang yang berisi makanan itu akan diberikan
kepada orangtua Sandy yang sudah menunggui Sandy semalaman di rumah
sakit.”
u) Kafetaria rumah sakit. Kutipan : “Tara datang dan kini menemani ibu Sandy
pergi makan siang di kafetaria rumah sakit.
v) Hotel Jakarta. Kutipan : “Mereka berhenti di hotel Jakarta Selatan.”
Latar Waktu

a) Pagi. Kutipan : “Pagi ini sebuah tabloid lagi-lagi membuat artikel yang
mengomentari gosi gay-nya” dan “Seperti rencana Park Hyun-Shik, hari
Senin pagi foto-foto mereka sudah muncul di tabloid.”
b) Siang. Kutipan : “Hari memang sudah siang, tapi ia masih segan bangun dari
sana.”
c) Sore. Kutipan : “Ayah Sandy sudah kembali bekerja tapi datang menjenguk
putrinya setiap sore.”
d) Malam. Kutipan : “Saat itu pukul sepuluh malam dan suasana di tempat
parkir sepi sekali”, “Jam dinding menunjukkan pukul 00:52 ketika Tae-Woo
tiba di rumah” dan “Pemandangan malam kota Seoul dari ketinggian
memang menakjupkan.”
Latar Suasana
a) Ramai. Kutipan : “Suasana di salah satu toko besar di Seoul itu terlihat ramai
sekali.”
b) Tegang. Kutipan : “Suasana yang kacau dan udara yang begitu panas karena
asap dari kobaran api terasa begitu menyesakkan.”
c) Romantis. Kutipan : “Restoran itu cukup sepi, lampu-lampunya menyala
redup menciptakan suasana remang-remang.”
d) Sedih. Kutipan : “Mereka berdua kembali terdiam beberapa saat. Masing-
masing menikati keheningan yang hanya diselingi deburan ombak.”
e) Panik. Kutian : “Tadi aku sudah menelpon saudara sepupunyayangada di
Jakarta karena ponsel Soon-Hee tidak bisa dihubungi. Dia
yangmengatakanadaku Soon-Hee mengalami kecelakaan lalu lintas.
Taksiyang ditumpanginya terlibat dalam tabrakan beruntun di jalan tol.”
Gaya Bahasa : Novel ini menggunakan gaya bahasa modern dengan
campuran bahasa asing yaitu bahasa Korea Selatan yang dapat dimengerti
karena terdapat catatan kakinya dan bahasa Inggris.
Amanat

1. Jangan pernah mensia-siakan perasaan dan kepercayaan seseorang


terhadapmu sebelum semua itu menghilang dari hadapanmu.
2. Cinta yang tulus itu tidak akan pudar atau hilang walau jarak memisahkan
mereka, walau masalah menimpa mereka, dan akan selalu percaya terhadap
orang yang dicintai tersebut

VI.    Unsur Ektrinsik Novel


Summer in Seoul adalah karya pertama Ilana Tan yang berbentuk novel,
selain berbagai cerpen. Ia penggemar film, buku,dan bahasa asing. Kini
Ilana Tan menetap di Jakarta dan berkerja di bidang yang disukainya.

VII.   Kelebihan dan Kekurangan Novel


Kelebihan dalam novel ini yaitu penulis menggunakan gaya bahasa yang
sangat baik, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele. Pemaparan suatu
kejadian juga sangat detail yang tidak membuat para pembaca merasa bosan
karena penulis menggunakan diksi yang tepat untuk menjabarkannya.
Penulis juga menggunakan sedikit kata-kata bahasa Korea yang disertai
dengan catatan kaki sehingga memudahkan para pembaca untuk mengerti
arti dari kata tersebut, dan ekspresi-ekspresi yang digunakan juga sesuai
dengan cerita tersebut.
Kekurangan dalam novel ini yaitu suasana di kota Seoul tidak begitu terasa
sedangkan pada cover novel tersebut terlihat seakan-akan menceritakan
keadaan di kota Seoul. Pada awal pembukaan, cerita tidak begitu menarik.
Dan konfliknya juga belum semuanya terselesaikan yang membuat cerita
seakan menggantung

Anda mungkin juga menyukai