Ultrasonografi (USG)
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Informasi dan teknologi
Disusun Oleh :
KELOMPOK 17
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan anugrah-Nya makalah yang berjudul “ Ultasonografi (USG) ” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah informasi
dan teknologi.
Penulis menyadari begitu besar bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan penulis di dalam
penulisan makalah maka masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu
bila ada kritik dan saran penulis akan terima sebagai kesempurnaan makalah.
Kamis, 01-September-2022
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ……………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ...... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHAHASAN
3
Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk
kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus – kasus di luar kandungan,
pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
4
s. USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang sangat
pendek
t. Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah
u. Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain.
2. Kerugian USG
a. Pada pemeriksaan kandung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa
sekurang-kurangnya 8 jam
b. USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan
gelombang suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru- paru
dan usus.
5
d. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan
untuk mengisi identitas pasien.
e. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG
f. Printer untuk mencetak hasil pemeriksaan USG.
Monitor Receive
Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana
memiliki frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 15 MHz (1–15 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal piezo-
electric. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik,
kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke medium.
Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi, maka
gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam media (jaringan) akan
terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan
dari echo yg lebih superficial. Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan
diteruskan ke amplifier untuk diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung
sinar katoda melalui receiver seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.
6
dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss
pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada
hepar dan ginjal.
USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan
juga melintang. USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena
terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat
digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang
dan berat janin, bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80–90%. Dengan USG 2
Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih
dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya pada
citra 2 dimensi. Namun, jika dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi, biasanya
dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi.
Gambar hasil USG ini hanya bisa di-print. Biaya untuk USG ini paling murah dibanding
dengan USG 3D dan 4D.
7
3. USG 3D
Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga mudah dipahami
oleh pasien. Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Selain melihat wajah janin di dalam kandungan, juga dapat melihat permukaan tubuh janin
tentunya dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. USG 3D dapat digunakan
untuk melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi kelainan pada janin, seperti
kelainan bibir sumbing atau bayi terlilit tali pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG
3D dapat disimpan dalam CD format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih
mahal dibanding dengan USG 2D. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam
seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali dengan
potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan.
4. USG 4D
8
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling canggih
karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti
aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas bentuk anggota
tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan sedang
mengisap jempol, atau menggerakan kaki . USG 4D ini dapat mendeteksi kelainan pada
janin dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau kehamilan ektopik. Gambar yang
dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan video serta dilihat di
komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG 2D dan 3D.
5. USG Doppler
Doppler Ultrasonografi (USG Doppler) saat ini sudah menjadi alat/ sarana penunjang
diagnostik pilihan untuk mendiagnosa aliran darah pada pembuluh darah. Untuk
mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan efektif, maka diperlukan keterampilan
khusus dalam pemeriksaan USG Doppler, karena ketepatan hasil diagnostik sangat
menentukan tindakan dan terapi selanjutnya yang harus dilakukan. USG Doppler memeliki
kelebihan yaitu :
a. Mampu mendeteksi aliran darah dan kecepatan aliran darah dengan efek Doppler.
9
b. Mampu memberikan ruang informasi tentang ukuran, bentuk dan tingkat atau
besarnya aliran darah atau gejala kelainan darah yang terjadi pada pembuluh darah
(penyempitan/ stenosis, thrombus).
c. Mampu membedakan sifat tumor ganas atau jinak berdasarkan neo vaskularisasi.
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin meliput :
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d. Doppler arteri umbilikalis.
e. Reaktivitas denyut jantung janin.
Transduser pada alat USG memiliki beberapa tipe yaitu :
1. Transduser Obstetrik
Transduser tipe linier/konveks yang dapat digunakan antara 3,5-5 MHz dengan
fokus 7-9cm.
2. USG Umum
Selain USG pelvis, meliputi abdomen bagian atas pada pasien dewasa dan
pelvis, maka transduser sektor/ konveks 3,5 Mhz, fokus 7-9 cm.
3. USG Pediatrik
a. Untuk anak-anak, Transduser 5Mhz fokus 5-7cm
b. Untuk scanning otak neonatik, transduser 7,5 Mhz
10
3. Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan
knob tidak kendor.
7. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan
probe yang telah dipilih.
8. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan
3 Dimensi, tekan tombol 3D.
11
9. Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol
‘depth & zoom’.
10. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau
kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah,
semakin dalam.
11. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan
tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
12. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan
dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan
keyboard.
12
13. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol
‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda)
agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
14. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran
seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan
tinggi (kedalaman).
15. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF tombol
Power.
B. Pemeliharaan
1. Merawat probe/transducer :
a. Bersihkan probe dari sisa jelly ketika jadwal pemeriksaan telah berakhir.
b. Ketika probe tidak dipakai, selalu tempatkan probe di tempat gantungan probe
yang biasa.
c. Pastikan gantungan probe kering dan bersih dari sisa jelly
d. Hindari menyimpan probe di suhu yang panas atau terkena paparan sinar
matahari langsung.
e. Simpan probe di tempat yang terpisah dengan instrument yang lain.
f. Ketika menyimpan probe, gunakan klip kabel probe untuk mengamankan kabel
probe.
13
2. Pemeliharaan untuk alat USG
1. Bersihkan secara berkala alat USG untuk menghindari adanya debudebu yang
menempel
2. Simpan alat USG pada tempat yang kering dan sejuk
3. Tutup alat USG setelah digunakan untuk menghindari adanya debudebu yang
menempel.
Bertujuan untuk melihat dan menganalisis organ tubuh bagian dalam manusia
karena USG merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keluhan
yang dialami pasien. Selain untuk keperluan diagnosis, pemeriksaan ini juga bisa
dilakukan untuk memantau perkembangan janin dan skrining rutin untuk mendeteksi
penyakit tertentu secara dini.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16