Oftalmologi
2022
3. Perempuan, 66 tahun, datang ke
1. Perempuan, 22 tahun, datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
praktek dokter dengan keluhan rasa mata kanannya terasa mengganjal
tidak nyaman pada mata kanan. Hal ini sejak dua minggu yang lalu. Riwayat
merupakan pertama kalinya dialami trauma disangkal. Keluhan penglihatan
pasien dan telah dialami sejak 3 hari kabur disangkal. Pada pemeriksaan
yang lalu dan pasien telah mencoba tanda vital 110/70 mmHg, N 80
menggunakan obat tetes mata yang x/menit, RR 18 x/menit, suhu 37 C.
dibeli di warung. Pasien merupakan Pemeriksaan oftalmologi visus ODS
seorang pramugari yang setiap harinya 6/6 setelah dikoreksi dengan S+3.00,
menggunakan make up. Pemeriksaan ditemukan bulu mata yang mengarah
visus ODS 6/6, saat dilakukan eversi ke arah dalam mengenai konjungtiva
kelopak mata kanan pasien dijumpai bulbi OD.
benjolan sebesar biji kacang hijau, Tata laksana definitive?
nyeri (-). A. Tetes air mata buatan → fmptouatik
↳
kalazion-Tx.de/nnitify-x.hordldhw
Tata laksana awal? B. Salep mata antibiotik
A. Ekokleasi C. Salep mata kortkosteroid
B. Insisi vertical 0
D. Epilasi → Tritiasi
C. Insisi horizontal E. Observasi
D. Kompres hangat
E. Steroid intralesi → Tx dlfinitif
.
4. Perempuan, 33 tahun, datang ke
poliklinik mata dengan keluhan mata
2. Wanita berusia 28 tahun datang kiri berair terus-menerus sejak 1 bulan
dibawa suaminya ke RS dengan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
keluhan kedua matanya tidak dapat adanya benjolan di area bawah mata
terbuka sepenuhnya sejak 2 minggu kiri bagian dalam yang tidak nyeri
yang lalu. Pasien juga merasakan maupun gatal. Dua minggu yang lalu
adanya perubahan pada suaranya dan pasien sempat terjatuh dan
disertai sesak nafas serta rasa lemah menciderai hidungnya. Pasien
pada kedua tungkainya. Keluhan merupakan seorang pekerja kantoran
dirasakan membaik dan bahkan yang setiap hari melihat komputer
menghilang saat beristirahat namun dalam waktu yang cukup lama.
semakin pasien beraktivitas, keluhan Pemeriksaan visus didapatkan ODS
pasien kembali memberat. Pada 6/6. Tampak adanya nodul non
pemeriksaan TTV didapatkan dbn. hiperemis pada area ductus
Pemeriksaan oftalmologi, pasien sulit nasolakrimalis kiri. Pemeriksaan
mengangkat kelopak mata secara Schirmer didapatkan 25 mm. < 10 MM
normal
aktif. Setelah dikompres menggunakan D pasien? ↳ dry eye
tdopnt
"
5 " teroat'
es, kelopak mata kemudian dapat A. Dakrioadenitis → normal
terbuka. DX MG
. B. Computer vision syndrome → Schirmer
Keluhan yang dialami pada mata pasien? C. Dry eye syndrome → < 10 MM
A. Blefarospasme → spasm involunteer D. Dakriostenosis → Obstmlsi
g
B. Ptosis math
E. Dakriosistitis
C. Lagoftalmos → Adak bisa hump Secam
↳ adn mduy
D. Myasthenia Gravis 5. Laki-laki, 45 tahun, datang ke
tempura
E. Guillain Bare Syndrome Puskesmas dengan keluhan timbulnya
benjolan berwarna kekuningan pada
pinguetuw-VB-us-wo .mu/- p1akGerwawatetuniugcn
DX :
Beujolau
-
warm
konjungtiva. ↳vim D. Melanoma maligna -
pooing
pemeriksaan OS tampak konjungtiva E. Asiklovir 5x800 mg selama 10 hari
bulbi berwarna merah terang; OD
tidak dijumpai kellainan, COA ODS 13. Perempuan, 15 tahun, datang dengan
jernih, refleks pupil +/+. keluhan mata kirinya nyeri dan silau
Tata Laksana? DX perdamhr
: sejak 1 hari yang lalu. Pasien amoeba
→
A. Rujuk Sp.M hw merupakan seorang atlet renang dan
subtopics
B. Parasentesis belakangan ini sedang berlatih setiap
Tx Observes
'
derajat
✗
E. Bed rest dengan elevasi kepala 30 Pemeriksaan visus didapatkan OD 6/6,
OS 2/6. Pada pemeriksaan OS tampak
opasitas pada kornea berbentuk
DX-kemhhs-amoetf-jamn-ipetmilriw-tnno.mn
11. Perempuan, 40 tahun, datang ke IGD radial.
RS dengan keluhan mata kanannya Tata laksana yang tepat?
terasa sangat nyeri sejak 2 jam yang A. Tetes mata amfoterisin
lalu. Pasien sebelumnya merasakan B. Tetes mata acyclovir → Vint
sensasi tidak nyaman di mata C. Tetes mata chlorhexidine / amoebicide → air Kotor /
[
remarry
kanannya sejak 2 hari yang lalu namun D. Tetes mata neomisin tense
E. Salep mata gentamicin }
'
Gatten itontnt
-
B. Ulkus kornea
C. Ptosis E. Skleritis
D. Madarosis
E. Kemosis → edema toynghva 17. Laki-laki, usia 50 tahun, datang ke IGD
RS dengan keluhan nyeri saat
15. Laki-laki, 45 tahun, datang ke RS menggerakan bola mata kanannya. Hal
dengan keluhan buram pada mata ini sudah dirasakan sejak 1 minggu
kirinya sejak 1 minggu yang lalu. yang lalu dan terasa semakin
Keluhan disertai mata merah yang memberat. Pasien memiliki riwayat
hilang timbul sejak 1 tahun terakhir multiple sclerosis dan rutin kontrol ke
ini. Pasien mengaku pernah membeli dokter. Dari pemeriksaan tanda-tanda
obat tetes mata di apotek dan keluhan vital dalam batas normal. Pemeriksaan
sempat membaik untuk sementara visus mata kanan pasien 1/300,
namun kembali lagi. Riwayat nyeri palpebral edema, hiperemis, hipopion
pinggang dijumpai dan membaik (+).
dengan konsumsi obat anti nyeri. Diagnosis?
Pemeriksaan oftalmologi dijumpai A. Papilitis
visus mata kiri 6/12, visus dengan B. Papiledema
pinhole tidak membaik, injeksi siliar C. Neuritis retrobulbar
(+), sinekia posterior (+), keratik D. Endoftalmitis
presipitat halus (+), mata kanan dalam E. Panoftalmitis
batas normal.
Diagnosis? 18. Laki-laki, 30 tahun, datang ke RS Mata
0
A. Uveitis anterior untuk melakukan pemeriksaan rutin.
mantras
B. Uveitis posterior → Pada saat ini pasien tidak memiliki
C. Skleritis keluhan apapun. Pemeriksaan tanda-
D. Episkleritis tanda vital dalam batas normal.
E. Keratitis Pemeriksaan visus ODS 6/6, palpebral,
konjungtiva dbn, COA dalam dan
16. Laki-laki, 25 tahun, datang ke poliklinik jernih. Pemeriksaan funduskopi
dengan keluhan mata kanannya kabur. menunjukkan CDR 2/5, TIO ODS
Pasien juga mengeluhkan mata kanan
terasa selalu berair, nyeri, dan silau ↳
masing-masing 28 dan 30 mmHg.
Diagnosis? ☐,a → normal
Tio
#rural 10-20
gauggna taping Panday
gale do
?⃝
A. Glaukoma akut sudut terbuka E. Katarak senilis
0
B. Hipertensi okuli
C. Skleritis 21. Anak laki-laki, 5 tahun, datang ke RS
D. Normotension glaucoma dibawa ibunya karena anak mengeluh
E. Glaukoma fakomorfik mata kabur sejak 1 hari yang lalu. Saat
Deteklapang
panday
[
ditanya, anak berkata seperti melihat
19. Laki-laki, 45 tahun, datang ke RS mata teropong. Pemeriksaan TTV dalam
untuk melakukan check up. Pasien batas normal. Pemeriksaan
memiliki keluhan sering menabrak oftalmologi didapatkan VOD 1/60; VOS
benda disekitarnya selama beberapa 6/6, tidak membaik dengan pinhole,
minggu terakhir. Pemeriksaan TTV TIO 15 mmHg. Pemeriksaan
dbn. Pemeriksaan oftalmologis : funduskopi didapatkan batas papil
konjungtiva tenang, kornea jernih, kabur dan hiperemis, atrofi (-),
COA dalam, pupil bulat, reflex cahaya hemorrhage (-). telamon 1 HMM
Sudi ← (+), lensa jernih, TIO 15 mmHg.
"
Diagnosis? ada
matnkabr
µ
,
fear Pemeriksaan funduskopi didapatkan A. Papillitis
CDR 0,9. > 015 B. Retrobulbar neuritis
← IDR bulbar
Diagnosis?
A. Glaukoma sudut tertutup primer
C. Neuritis optic
D. Neuroretinitis Efficient
neuro retinitis
B. Glaukoma sudut tertutup sekunder
↳
E. Retinitis pigmentosa
spnr-76ctls-diuopfiknthnmjing.se
°
C. Glaukoma sudut terbuka primer term
'
macular
ingen
D. Glaukoma akut → wud ymuntru 22. Laki-laki, 58 tahun, datang ke praktek
E. Glaukoma sudut terbuka sekunder dokter umum dengan keluhan
penglihatan kabur. Hal ini telah
20. Wanita, 55 tahun, datang ke IGD RS dialami pasien sejak 2 minggu yang
dengan keluhan mata kanannya tidak lalu. Riwayat penyakit diabetes sejak
dapat melihat. Hal ini dialami secara 20 tahun yang lalu namun pasien tidak
tiba-tiba. Sebelumnya pasien sering rutin mengonsumsi obat. TD 130/80
merasakan penglihatannya seperti mmHg, N 90 x/menit, RR 18 /menit,
tertutup kabut tebal sejak 10 tahun suhu 37 C. Pemeriksaan funduskopi
yang lalu. Pada pemeriksaan dijumpai dijumpai gambaran grey disc dengan
gambaran seperti ini dan ketika kepala batas kabur.
digerakkan ke kiri dan ke kanan, Diagnosis? ↳ Klunder
A. Neuritis retrobulbar ↳ pouoawcr
≥ want
tampak tremulus iris. → iris goyang
B. Retinopati DM → dot blot hemorrhage, ↳ pupil
↳Ñʰ heovasknlarisasi
C. Retinopati HT → flame share itieaossiwt
Mcat
✓
"~
teat
gosperto D. Atrofi papil primer → baht atrofi
E. Atrofi papil sekunder → 6am Kabir
tenth -
perodua 3D
Diagnosis? merah disangkal. Namun pasien sering
A. Ambliopia merasakan nyeri kepala dan mual.
"
B. Hipermetropia
C. Presbiopia :
ambliopr Pemeriksaan
160/100
TTV didapatkan TD
mmHg, N 90 x/menit, RR 18
Kom pikas
°
D. Anisometropia → x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan visus
E. Astenopia didapatkan VODS 5/60; 6/60.
Pemeriksaan segmen anterior dalam
24. Seorang perempuan berusia 20 tahun batas normal, funduskopi ODS
datang dengan keluhan mata kabur. didapatkan batas papil nervus optikus
Saat dilakukan koreksi visus, kabur, dan tampak perdarahan flame
didapatkan visus 6/6 pada saat shape di retina, copper wire (+), hard
dibantu dengan lensa silindris -0,50 dan soft exudate.
Kel
Amada
.
meridien vertikal.
-
-wxw
-
↳ Atnpnn
1% visus didapatkan VODS 6/6. E. Pertumbuhan abnormal dari sel
mam Pemeriksaan segmen anterior mata skuamosa
terr )
Ccegah finish
didapatkan adanya darah di bagian
hitam mata memenuhi ⅓ bagian. → Again 32. Perempuan, 65 tahun, datang ke RS
Komplikasi yang dapat terjadi? grade I dengan keluhan mata merah dan
A. Keratic precipitate anterior berair sejak sekitar 2 bulan terakhir.
B. Koeppe nodule
] uveitis
int Pasien juga mengeluh adanya rasa
C. Rubeosis iridis → heovaslculantesi berpasir pada matanya namun ketika
OD. Hemosiderosis bercermin pasien tidak melihat ada
II & I → opera
E. Hipopion grade .
apapun. Pada pemeriksaan TTV dbn.
( Rawat map / formation Pemeriksaan fisik oftalmologi dijumpai
)
30. Anak perempuan, 7 tahun, datang tilak venpm kelopak mata bawah pasien terlipat ke
dibawa orang tuanya ke praktek arah dalam.
dokter dengan keluhan penglihatan Tata laksana yang tepat?
berbayang. Hal ini sudah lama dialami A. Kompres dingin
namun belakangan ini anak merasakan B. Artificial tears
sakit kepala. Pemeriksaan tanda-tanda C. Antibiotik topikal
vital dalam batas normal. Pemeriksaan D. Epilasi
Hirschberg didapatkan sinar jatuh di E. Operatif
sisi nasal daripada pupil mata kanan
dan jatuh di medial pada pupil mata 33. Anak perempuan, 4 tahun, datang
kiri. dibawa ibunya ke praktek dokter
Diagnosis? ☒ umum dengan keluhan mata anak
f)
⑧
A. Exotropia OD tampak juling. Hal ini disadari sejak
B. Esotropia OD lahir. Pemeriksaan tanda-tanda vital
C. Exophoria OD dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
D. Esophoria OD dijumpai lipatan kulit yang berbentuk
semilunar pada kantus medial kedua 36. Anak perempuan, 5 tahun, datang
mata. Pada tes Hirschberg, hasil dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
orthophoria ODS keluhan kelopak mata kanan merah
Diagnosis? sejak 3 hari yang lalu. Riwayat trauma
A. Telecanthus maupun kotoran mata disangkal.
B. Simblefaron Pemeriksaan TTV dbn. Pada
C. Epicanthus pemeriksaan fisik didapatkan kelopak
D. Strabismus manifes mata hiperemis dan di sepanjang
E. Strabismus laten margo palpebra dijumpai sisik-sisik
berwarna putih serta bulu mata yang
34. Laki-laki, 35 tahun, datang ke dokter rontok.
dengan keluhan nyeri pada kelopak Diagnosis?
mata kanan atas sejak 1 minggu yang A. Blefaritis ulseratif
lalu. Riwayat trauma disangkal. B. Blefaritis stafilokokal
Pemeriksaan TTV dbn. Dari C. Blefaritis seboroik
pemeriksaan fisik dijumpai edema dan D. Blefaritis anterior
hiperemis pada palpebra kanan bagian E. Blefaritis posterior
superotemporal berbentuk S terbalik,
nyeri tekan (+). 37. Seorang anak perempuan berusia 8
Hasil pemeriksaan yang mungkin? tahun datang ke puskesmas dibawa
A. Tes Schirmer (+) oleh ibunya dengan keluhan mata
B. Tes Schirmer (-) merah. Hal ini telah dialami sejak 1
C. Tes Anel (+) minggu yang lalu. Keluhan disertai
D. Tes Anel (-) adanya rasa tidak nyaman serta
E. CDR >0,5 kesulitan membuka mata ketika baru
bangun tidur. Tanda-tanda vital dalam
35. Seorang anak berusia 5 tahun datang batas normal. Tajam penglihatan dan
dibawa oleh kedua orangtuanya ke tekanan intraokular normal, kelopak
prakter dokter umum dengan keluhan mata tidak dijumpai kelainan, dijumpai
utama adanya benjolan berwarna adanya folikel pada konjungtiva tarsal,
kemerahan di bawah mata. Hal ini injeksi dijumpai pada konjungtiva
disadari sejak 1 minggu yang lalu bulbi.
namun sejak 1 hari yang lalu benjolan Apakah langkah selanjutnya yang
berubah warna menjadi kemerahan. sebaiknya dilakukan?
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital A. Antibiotik tetes
didapatkan dalam batas normal sesuai B. Mast cell stabilizer
usia pasien. Pada saat dilakukan C. Swab konjungtiva
pemeriksaan inspeksi, dijumpai D. Artificial tears
adanya nodul eritema soliter pada E. Kompres hangat
area inferior mata kanan di sisi nasalis.
Bagaimana penanganan pada kasus ini? 38. Anak perempuan, 10 tahun, dating
A. Steroid tetes mata dibawa orang tuanya ke dokter
B. Mast cell stabilizer dengan keluhan mata terasa gatal
C. Masase sejak 3 hari yang lalu. Anak juga
D. Probing mengeluhkan sering bersin dan saat
E. Antibiotik berada di ruangan ber-AC. Pada
pemeriksaan visus ODS didapatkan
6/6. Pemeriksaan oftalmologi dijumpai kanan terasa kabur sejak 1 hari yang
gambaran cobble stone dan horner lalu. Hal ini baru pertama kali
trantas dots pada limbus. dirasakan oleh pasien. Pasien sehari-
Patomekanisme? hari bekerja sebagai seorang petani.
A. Produksi air mata yang tidak memadai Pemeriksaan tda-tanda vital dalam
B. Konsistensi mucin terlalu rendah batas normal. Pemeriksaan mata visus
C. Inflamasi konjungtiva akibat agen viral OD 1/300; OS 6/6, injeksi siliar (+),
D. Hipersensitivitas tipe I epifora (+), bercak berwarna putih di
E. Aktivasi sel goblet akibat kaskade kornea OD, OS dalam batas normal.
inflamasi Diagnosis?
A. Konjungtivitis bacterial
39. Laki-laki, 23 tahun, datang ke poliklinik B. Konjungtivitis fungal
mata dengan keluhan mata terasa C. Keratitis bacterial
gatal. Hal ini dialami sejak 1 minggu D. Keratitis fungal
yang lalu. Pasien merupakan seorang E. Katarak senilis
model yang rutin menggunakan lensa
kontak berwarna. Pemeriksaan visus 42. Perempuan, 42 tahun, datang ke IGD
didapatkan OD dan OS 6/6 dengan RS dengan keluhan buta mendadak.
koreksi lensa sferis -2.00. Pada eversi Keluhan disertai rasa nyeri dan
konjungtiva tarsal superior ODS, kemerahan pada mata kanan, mual-
dijumpai hipertrofi papil. muntah (+). Pemeriksaan VOS 6/6,
Diagnosis pasien? VOD 1/300. Pada pemeriksaan
A. Konjungtivitis sicca oftalmologi, injeksi siliar (+), kornea
B. Konjungtivitis vernal keruh (+). Pemeriksaan gonioskopi OD
C. Konjungtivitis viral didapatkan sudut bilik mata depan
D. Konjungtivitis fliktenularis lancip. TIO ODS 30/18mmHg.
E. Konjungtivitis giant papil Tata laksana?
A. Asetazolamid
40. Laki-laki, 25 tahun, datang dengan B. Timolol
keluhan mata merah sejak 3 hari yang C. Latanoprost
lalu. Pasien menyangkal adanya D. Apraklonidin
gangguan penglihatan. Riwayat E. Kortikosteroid
penyakit lainnya disangkal. TTV dbn.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai 43. Perempuan, 50 tahun, datang dengan
injeksi siliar. Dokter kemudian keluhan mata kabur mendadak sejak 1
meneteskan suatu zat pada bola mata hari yang lalu. Keluhan nyeri maupun
pasien dan setelah beberapa saat mata merah disangkal. Riwayat
injeksi memudar. hipertensi dan kolesterol diakui, sudah
Zat apakah yang dimaksud? diketahui sejak 10 tahun yang lalu
A. Methylene blue namun pasien tidak rutin
B. Pilokarpin mengonsumsi obat. Pemeriksaan fisik
C. Midriatil dijumpai COA tenang, pemeriksaan
D. Fluorescein funduskopi tampak flame hemorrhage
E. Fenilefrin pada keempat kuadran.
Diagnosis?
41. Laki-laki, 40 tahun, datang ke A. Central retinal vein occlusion
Puskesmas dengan keluhan mata B. Central retinal artery occlusion
C. Retinopati hipertensi mata kiri anak tampak lebih kecil
D. Ablasio retina dibandingkan mata kanannya. Ketika
E. Retinopati Diabetikum ditanya, ibu melahirkan di bidan
secara normal namun sebelumnya
44. Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS tidak rutin melakukan pelayanan
dengan keluhan melihat bayangan antenatal. Pada pemeriksaan
berwarna hitam pada mata kanannya oftalmologis, ditemukan ukuran mata
sejak 1 hari yang lalu. Pasien sudah kiri lebih kecil daripada mata kanan
mencoba mengucek-ngucek matanya dan lensa mata kiri tampak putih. Pada
namun bayangan tersebut tetap tidak pemeriksaan refleks cahaya langsung
menghilang. Pasien menggunakan +/-; refleks cahaya tidak langsung -/+.
kacamata dengan kekuatan S-6.00 Diagnosis?
sejak berusia 18 tahun. Pada A. Anoftalmia
pemeriksaan TTV dalam batas normal. B. Mikroftalmia
Pemeriksaan visus tidak maju dengan C. Koloboma
pinhole, COA jernih, pemeriksaan D. Katarak kongenital
funduskopi OD terlihat lembaran yang E. Glaukoma kongenital
terlepas di bawah retina.
Faktor risiko pada kasus? 47. Seorang laki-laki berusia 65 tahun
A. Miopia tinggi datang ke Puskemas dengan keluhan
B. Trauma penurunan penglihatan. Pasien
C. Infeksi mengaku hal ini telah dialami sejak 5
D. Autoimun tahun terakhir namun belakangan ini
E. Benda asing pasien menjadi sulit melihat lawan
bicaranya. Pemeriksaan vital dalam
45. Laki-laki, 10 tahun, datang dibawa batas normal. Terdapat penurunan
oleh ibunya ke praktek dokter dengan tajam penglihatan di kedua mata.
keluhan penglihatan kabur saat Pada pemeriksaan funduskopi
melihat papan tulis. Hal ini disadari dijumpai adanya bintik-bintik kuning
sejak 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan dengan perubahan warna subretinal
visus didapatkan OD 3/6 dan OS 2/6. menjadi hijau-kuning.
Ketika dipasangkan lensa S +0.5 OD Apakah diagnosis yang mungkin pada
5/6 OS 4/6, S +1.00 OD 6/6 OS 5/6, pasien ini?
lensa S +1.50 OD 6/6 OS 6/6, lensa S A. Glaukoma kronik sudut tertutup
+2.00 OD 5/6 OS 6/6, lensa S +2.50 OD B. Ablasio retina
4/6 OS 5/6. C. Keratitis senilis
Koreksi lensa yang tepat untuk pasien? D. Takayasu arteritis
A. OD S +0.50, OS S +0.50 E. Degenerasi macula
B. OD S +1.00, OS S +1.00
C. OD S +1.50, OS S +1.50 48. Laki-laki, 47 tahun, datang dengan
D. OD S +1.50, OS S +2.00 keluhan penglihatan kabur pada kedua
E. OD S +1.00, OS S+1.00 mata. Kedua mata kabur dirasakan
terutama pada sore hingga malam
46. Seorang perempuan datang membawa hari. Pasien memiliki riwayat
anaknya yang berusia 2 bulan dengan menggunakan kacamata minus sejak
keluhan utama ibu merasa kepala usia 15 tahun. Pemeriksaan segmen
anaknya terlihat lebih kecil. Selain itu, anterior kedua mata tidak didapatkan
kelainan. Pemeriksaan posterior
dengan funduskopi didapatkan reflex
fundus (+), terdapat bentukan pigmen
hitam bergaris pada bagian perifer.
Diagnosis?
A. Ablasio retina
B. Xeroftalmia
C. Korioretinitis
D. Retinitis pigmentosa
E. Age-related macular degeneration