Anda di halaman 1dari 8

2024

Kelas Kupas Tuntas Soal

Prediksi Jitu UKMPPD


OFTALMOLOGI THT
2

1. Seorang pria berusia 54 tahun datang


ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada mata kiri sejak 1 jam yang lalu.
Keluhan disertai dengan pandangan
kabur, mata berair, mata merah,
mual-muntah, dan nyeri kepala.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV TD
145/90, HR 94, RR 16, T 36,5.
Pemeriksaan oftalmologis
didapatkan VOD 6/15, VOS 5/60, Manakah pertanyaan berikut yang
mixed injeksi (-/+), pupil 3mm/4mm, kurang tepat?
OS bilik mata depan dangkal . TIO OD A. Diagnosis kasus adalah
18 mmHg, OS 45 mmHg. episkleritis
Pernyataan manakah yang paling B. Rheumatoid arthritis merupakan
tepat sesuai kasus? etiologi sekunder
A. Diagnosis kasus adalah glaucoma C. Tetes mata fenilefrin digunakan
primer sudut terbuka untuk menyingkirkan diagnosis
B. Jika dilakukan pemeriksaan banding skleritis
funduskopi akan dijumpai CDR D. Penyakit bersifat permanen dan
>0,5 rekuren
C. Patofisiologi kasus dikarenakan E. Tatalaksana suportif meliputi
terdapat gangguan aliran pemberian artificial tears
vitreous humor
D. Salah satu faktor risiko tersering 3. Seorang wanita usia 20 tahun datang
karena myopia ke poliklinik dengan keluhan
E. Tatalaksana kasus definitive benjolan pada kelopak mata kanan
dengan paracentesis sejak 3 bulan lalu. Benjolan tidak
terasa nyeri. Keluhan lain seperti
2. Seorang wanita berusia 45 tahun gangguan penglihatan maupun mata
datang dengan keluhan mata kiri merah disangkal. Benjolan tidak
merah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan kunjung hilang meski sudah
disertai rasa tidak nyaman pada mata dikompres dan diberi salep mata.
tanpa gangguan penglihatan. Pasien Pada pemeriksaan oftalmologis
sedang dalam pengobatan didapatkan VODS 6/6, pada palpebra
rheumatoid arthritis dalam 3 bulan superior OD didapatkan nodul
terakhir. Pada pemeriksaan berdiameter 7 mm, padat, nyeri
oftalmologis didapatkan visus ODS tekan (-), fluktuasi (-).
6/6. Segmen anterior mata kanan Apakah diagnosis yang paling
tampak seperti gambar dan mata kiri mungkin pada kasus?
kesan tenang. Mata merah membaik A. Hordeolum interna
setelah diberikan tetes mata B. Hordeolum eksterna
fenilefrin. C. Kalazion
D. Dakriosistitis
E. Dakrioadenitis

4. Seorang laki – laki berusia 15 tahun


datang dengan keluhan mata gatal,
2

merah, dan keluar sekret kental pada


kedua mata. Hal ini sudah sering
berulang sejak kecil. Di keluarga
ditemukan riwayat asma. Pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan
visus ODS 6/6. Dokter mendiagnosis
pasien menderita konjungtivitis
alergi.
Apakah temuan yang khas pada
kasus ini? Apakah pemeriksaan yang digunakan
A. Cobble stone untuk memastikan diagnosis?
B. Lesi satelit A. Tes Epinefrin
C. Herber’s pits B. Tes Schimer
D. Folikel pada konjungtiva C. Tes Fluorescein
E. Ulkus dendritik D. Tes Sonde
E. Test Hirchberg
5. Seorang wanita usia 58 tahun datang
ke poliklinik mata dengan keluhan 7. Seorang pria berusia 25 tahun datang
penglihatan kedua mata kabur ke puskesmas dengan keluhan
seperti tertutup kabut sejak 1 tahun pandangan mata kanan buram dan
belakangan. Pada pemeriksaan silau sejak 6 jam yang lalu. Pasien
oftalmologis didapatkan visus ODS bekerja sebagai tukang las besi dan
6/60, tidak dapat dikoreksi dengan tidak memakai pelindung saat
pinhole. Segmen anterior ODS bekerja. Saat bekerja tadi pagi pasien
didapatkan pupil 3mm/3mm, lensa merasa ada yang masuk di mata
keruh sebagian. Shadow test ODS (+). kanannya. Pada pemeriksaan
Apakah kondisi yang dapat terjadi oftalmologis didapatkan visus OD
akibat kelainan mata pasien 6/60, OS 6/18. Pada mata kanan
sekarang? dijumpai serbuk gerinda pada
A. Glaukoma fakolitik kongjungtiva bulbar 2 mm dari tepi
B. Glaukoma fakomorfik limbus. Mata kiri kesan normal.
C. Glaukoma fakoanafilaktik Apakah tatalaksana yang tepat?
D. Glaukoma primer sudut terbuka A. Tetes mata analgetic + irigasi
E. Glaukoma primer sudut tertutup NaCl 0,9%
B. Tetes mata analgetic + ambil
6. Seorang nelayan berusia 27 tahun dengan spuit 1cc
datang dengan keluhan mata kiri C. Tetes mata analgetic + ambil
mengganjal sejak setahun terakhir. dengan lidi kapas + antibiotic
Pada pemeriksaan oftalmologis tetes
tampak jaringan fibrovascular yang D. Tetes mata analgetic + ambil
tumbuh dari arah konjungtiva dengan jarum 23G
melewati 3 mm dari tepi limbus E. Rujuk ke Sp.M
seperti pada gambar di bawah.
8. Seorang pria berusia 25 tahun datang
ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada
mata kiri sejak 1 jam yang lalu.
Keluhan nyeri pada mata kiri muncul
2

setelah tidak sengaja mata kirinya Pemeriksaan segmen anterior dan


terkena bola tennis. Keluhan disertai funduskopi dalam batas normal.
pandangan kabur, mual, dan Apa diagnosa yang tepat untuk kasus
muntah. Pada pemeriksaan mata OS tersebut?
ditemukan darah mengisi 1⁄2 COA. A. Miopia Ringan
Manakah yang bukan merupakan B. Miopia Sedang
tatalaksana kasus? C. Miopia Berat
A. Bed rest dan head up 30 derajat D. Anisometropia
B. Eye patch E. Ambliopia
C. Atropin tetes mata
D. Timolol tetes mata 11. Seorang wanita usia 27 tahun datang
E. Artificial tears ke IGD dengan keluhan mata kiri
kabur dan nyeri setelah tidak sengaja
9. Seorang wanita 30 tahun datang terkena sabun pencuci baju 1 jam
dengan keluhan mata sering merah, yang lalu. Pada pemeriksaan
terasa mengganjal, dan berpasir. oftalmologis didapatkan visus OD
Keluhan dirasakan pada kedua mata. 6/6, OS 6/60 tidak dapat dikoreksi
Pasien bekerja sebagai sekretaris dan dengan pinhole. Segmen anterior OS
sering berada di ruang ber-AC serta didapatkan mixed injeksi (+), edema
di depan komputer. Pemeriksaan kornea, dan defek pada permukaan
fisik didapatkan injeksi konjungtiva kornea. Saat dilakukan pemeriksaan
dan tampak foamy tears konjungtiva dengan kertas lakmus, kertas merah
forniks. Pemeriksaan Schirmer’s test berubah menjadi biru.
didapatkan hasil 9 mm dan dari Proses apakah yang menyebabkan
pemeriksaan tear break up time gangguan penglihatan pada pasien
(TBUT) <10 detik. ini?
Apa tatalaksana yang tepat pada A. Presipitasi dan koagulasi protein
pasien? epitel kornea
A. Carboxymethylcellulose eye B. Saponifikasi protein epitel
drops kornea
B. Gentamycin tetes mata C. Defek pada kornea
C. Kloramfenikol tetes mata D. Peningkatan tekanan intraokuler
D. Timolol tetes mata E. Inflamasi pada kornea
E. Steroid tetes mata
12. Seorang pria berusia 65 tahun datang
10. Seorang anak perempuan berusia 12 dengan keluhan kedua mata kabur
tahun datang diantar ibunya dengan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan tidak
keluhan sering memicingkan mata disertai dengan mata merah maupun
saat melihat jauh. Pasien juga nyeri. Pasien juga mengeluhkan
mengaku kesulitan membaca tulisan melihat garis yang seharusnya lurus
di papan tulis sehingga harus selalu tetapi menjadi bengkok-bengkok.
duduk depan. Keluhan ini sudah Sebelumnya pasien mempunyai
dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. riwayat merokok dan darah tinggi.
Pada pemeriksaan oftalmologis Pada pemeriksaan visus ODS 6/24
didapatkan visus ODS 6/60 dikoreksi tidak dapat dikoreksi dengan
dengan S-3,50 menjadi 6/6. pinhole. Segmen anterior ODS dbn.
Dokter mencurigai pasien
2

mengalami ARMD dan dilanjutkan Pemeriksaan gold standar pada


pemeriksaan funduskopi. kasus diatas adalah?
Apakah temuan yang akan dijumpai A. Pemeriksaan gram
pada pemeriksaan funduskopi? B. swab nasofaring
A. Bone spicule C. X Ray leher
B. Mikroaneurisma D. USG leher
C. Macular star E. CT scan leher
D. Badan drusen
E. Copper wire 14. Laki-laki, 50 tahun, datang ke
puskesmas dengan keluhan nyeri
13. Seorang pria berusia 50 tahun datang pada daun telinga kiri sejak 3 hari
ke poliklinik mata dengan keluhan yang lalu. Pasien juga mengeluh
kabur kedua mata sejak 3 bulan ini. sudut bibirnya tampak tidak
Pasien mempunyai riwayat simetris. Pasien memiliki riwayat
hipertensi tidak rutin mengonsumsi DM sejak 8 tahun yang lalu dan
obat sejak 5 tahun yang lalu. Pada mengonsumsi obat secara rutin.
pemeriksaan oftalmologis visus ODS Pada pemeriksaan TTV didapatkan
5/60. Segmen anterior kedua mata TD 130/90, N 70, RR 20, T 37. Pada
tenang. Pada funduskopi kedua mata pemeriksaan status lokalis
ditemukan penyempitan arteriola, ditemukan nyeri tekan tragus (+),
crossing pembuluh darah, copper- nyeri tarik auricula (+), CAE edema,
wire appearance, perdarahan, dan MT sulit dievaluasi, paresis N. VII
hard exudates. sinistra (+).
Apa diagnosis yang tepat pada Apakah etiologi kasus diatas?
pasien? a. Staphylococcus aureus
A. Retinopati hipertensi grade I b. Pseudomonas aeruginosa
B. Retinopati hipertensi grade II c. Varicella zoster Virus
C. Retinopati hipertensi grade III d. Streptococcus beta hemolitikus
D. Retinopati hipertensi grade IV e. Herpes simplex virus
E. Retinopati hipertensi grade V
15. Perempuan, 72 tahun, datang
13. Seorang anak laki-laki 7 tahun diantar anaknya ke poliklinik
dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan penurunan
dengan keluhan bengkak pada pendengaran. Keluhan ini telah
kedua leher. Sebelumnya pasien disadari pasien sejak beberapa
mengeluhkan nyeri tenggorokan tahun terakhir dan dirasakan
sejak 6 hari. Keluhan disertai semakin lama semakin berat.
dengan demam dan nyeri menelan. Pasien merupakan ibu rumah
Tidak ada batuk pilek. Pemeriksaan tangga. Riwayat trauma telinga
tanda vital didapatkan HR 98, T disangkal. Keluhan pusing berputar
38.3 SpO2 99%. Pemeriksaan dan suara berdenging disangkal.
tenggorok tampak TTV didapatkan TD 140/80, N 70,
pseudomembran yang apabila RR 16, T 37.
diangkat mudah berdarah. Hasil pemeriksaan yang mungkin
Pemeriksaan leher tampak bullneck dijumpai?
(+) A. Penurunan konduksi tulang dan
udara pada frekuensi tinggi
2

B. Rinne -/-, Weber tidak ada B. Menjaga telinga tetap kering


lateralisasi, Schwabach C. Menggunakan cotton bud
memendek untuk membersihkan telinga
C. Tuli konduktif pada kedua D. Istirahat
telinga E. Boleh melakukan aktivitas diair
D. Terdapat takik pada frekuensi
4000 Hz 18. Seorang pasien pria 43 tahun
E. Tuli sensorineural pada telinga datang ke poliklinik dengan
kanan keluhan penurunan pendengaran
telinga kanan sejak 2 bulan
16. Seorang pria 37 tahun datang terakhir. Pemeriksaan garpu tala
kepoliklinik dengan keluhan nyeri didapatkan rinne telinga kanan (+),
pada hidung kanan. Pasien baru weber lateralisasai ke kiri,
saja bertanding pada laga tinju 3 schwabach kanan memendek.
hari yang lalu. Pemeriksaan tanda Apakah kemungkinan hasil
vital TD 130/80, HR 98, T 37.5. audiometri kasus diatas?
Pemeriksaan hidung tampak A. Tuli sensorineural; terdapat air
deformitas, deviasi septum nasi ke bone gap
kiri, jendalan darah (+), edema (+) B. Tuli sensorineural; tidak
Apakah komplikasi akut yang dapat terdapat air bone gap
terjadi pada pasien tersebut? C. Tuli konduktif; AC >25 dB
A. Abses septum D. Tuli sensorineural; AC dan BC <
B. Meningitis 25 dB
C. Perforasi septum E. Tuli konduktif; terdapat air
D. Saddle nose deformity bone gap
E. Selulitis intraorbita
19. Seorang anak usia 15 tahun datang
17. Seorang laki-laki berusia 35 tahun ke poliklinik diantar ibunya dengan
datang ke poliklinik dengan keluhan keluar cairan kehijauan
keluhan keluar cairan dari telinga dan penciuman berkurang sejak 3
kanan sejak 2 hari yang hari terakhir. Cairan kehijauan
lalu.keluhan disertai dengan berbau busuk. Pemeriksaan tanda
penurunan perndengaran dan vital dalam batas normal.
telinga terasa nyeri. Riwayat batuk, pemeriksaan rhinoskopi
demam, pilek, dan keluhan serupa didapatkan krusta kehijauan,
disangkal pasien. 2 hari berdarah bila diangkat
sebelumnya pasien berkelahi Apakah penyebab kondisi pasien
dengan temannya, wajah pasien tersebut?
ditonjok. Pada pemeriksaan tanda A. Gangguan klirens mukosilier
vital dalam batas normal. Pada B. Serangan berulang dari rhinitis
pemeriksaan otoskopi didapatkan akut
membrane timpani tidak intak dan C. Reaksi imunologis
terdapat discharge. D. Idiopatik
Apakah edukasi yang dapat E. Inflamasi mukosa nasal akibat
diberikan untuk pasien? penggunaan nasal dekongestan
A. Pemberian obat tetes secara
teratur
2

20. Pria usia 18 tahun dating dengan telah dialami pasien sejak kurang
keluhan keluar darah dari hidung lebih 3 bulan yang lalu. Pasien
post terpleset 15 menit yang lalu. merasa pendengarannya lebih baik
Pasien tidak merasa ada darah yang ditempat yang ramai. Pemeriksaan
menetes ke tenggorokan. TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, Pemeriksaan otoskopi membrane
HR 88, RR 20, T 36.5. Pemeriksaan timpani schwarte’s sign.
status lokalis didapatkan Apabila dilakukan timpanometri,
deformitas (-), jendalan darah (+), termasuk dalam tipe apakah kasus
deviasi septum (-). Pasien sudah diatas?
memencet hidungnya tetapi A. Tipe A
perdarahan belum berhenti. B. Tipe B
Tatalaksana selanjutnya yang tepat C. Tipe C
? D. Tipe Ad
A. Metode trotter E. Tipe As
B. Tampon anterior 2x24 jam
C. Kauterisasi 23. Seorang pasien laki-laki 30 tahun
D. Tampon bellocq 48-72 jam datang dengan keluhan pusing
E. Tampon anterior dan posterior berputar. Keluhan disertai dengan
penurunan pendengaran dan
21. Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa telinga berdenging. Pusing
kepoliklinik oleh ibunya dengan berputar tidak dipengaruhi oleh
keluhan muncul benjolan dan posisi. Tidak ada riwayat batuk
dirasa semakin bertambah besar maupun pilek. Pemeriksaan tanda
pada leher kanan sejak 4 minggu vital didapatkan TD 120/79, HR 87,
yang lalu. Riwayat persalinan T 36.8. pemeriksaan otoskopi
spontan tanpa penyulit. Benjolan dalam batas normal. pemeriksaan
diketahui sudah ada sejak lahir. garpu tala didapatkan rinne (+),
Pada pemeriksaan fisik didapatkan schawach memendek
massa lunak dengan ukuran 4x4x2 Apakah etiologi kasus diatas?
cm anterior dari A. Hidrops endolimfe
m.sternocleidomastoideus, nyeri B. Inflamasi labirin dan koklea
tekan (-), hiperemis (-), fluktuatif C. Kanalitiasis
(+) D. Kupulolitiasis
Apakah etiologi kasus diatas? E. Konflik visual vestibular
A. Sisa dari ductus tiroglossus
B. Involusi tidak sempurna 24. Seorang bayi laki laki usia 2 minggu
struktur brachial cleft dibawa ibunya ke praktek dokter
C. Kegagalan penggabungan dengan keluhan leher anak tampak
system limfatik dileher lebih condong kearah kiri. Keluhan
D. Pemendekan ini disadari sejak anak lahir namun
m.sternocleidomastoid akibat dikira akan membaik dengan
fibrosis sendirinya. Riwayat kelahiran
E. Sisa dari arkus brachialis normal, tanpa penyulit.
22. Seorang pria berusia 35 tahun Pemeriksaan fisik dijumapi adanya
datang dengan keluhan penurunan kekakuan pada otot
pendengaran kedua telinga. Hal ini sternocleidomastoideus kiri.
2

Apakah tatalaksana awal yang


dapat dilakukan?
A. Injeksi toksin botulinum
B. Fisioterapi-stretching
C. Pemberian antibiotic oral
D. Collar neck
E. Operasi

25. Perempuan, 25 tahun, datang ke


poliklinik dengan keluhan tidak
dapat mendengar sejak 2 jam yang
lalu. Pasien sempat mendengar
suara ledakan yang cukup keras
saat sedang berjalan di dekat
lapangan tembak. TTV didapatkan
TD 130/80, N 100, RR 20, T 37. Pada
pemeriksaan otoskopi ADS
dijumpai kanalis akustikus dan
membran timpani dalam batas
normal.
Apakah diagnosis kasus diatas?
a. Otosklerosis
b. Presbiakusis
c. Sudden sensorineural hearing
loss
d. Noise induced hearing loss
e. Trauma akustik

Anda mungkin juga menyukai