Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK PEMERIKSAAN MRI LUMBAL PADA KASUS HERNIA NUCLEUS

PULPOSUS (HNP)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PKL CT Scan dan MRI

Disusun oleh :
SITI PENTI NURAENI
1810505004

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Artikel Ilmiah ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing PKL dan telah disetujui untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3 Prodi Radiologi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Nama : Siti Penti Nuraeni
NIM : 1810505004
Judul : “TEKNIK PEMERIKSAAN MRI LUMBAL PADA KASUS HERNIA
NUCLEUS PULPOSUS (HNP)”

Tasikmalaya, Juni 2020

Mengetahu
Dosen Pembimbing

Ildsa Maulidia, S.Tr.Kes

NIP :
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI LUMBAL PADA KASUS HERNIA NUCLEUS
PULPOSUS (HNP)
LUMBAL MRI EXAMINATION TECHNIQUES IN CASE HERNIA NUCLEUS
PULPOSUS (HNP)
Siti Penti Nuraeni1, Ildsa Maulidia2
1
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
e-mail: Pentinuraeni59@gmail.com

ABSTRACT
Lower back pain is a complaint that can interfere with daily activities for sufferers. One of
the causes of lower back pain is hernia nucleus pulposus (HNP). Magnetic resonance
imaging (MRI) examination is the best radiological modality if soft tissue suspicion is
suspected. Lumbar MRI examination is an examination of the lumbar vertebrae using
magnetic fields to produce radiographic images by cutting per slice of the organ being
examined. This study aims to determine the lumbar MRI examination in cases of hernia
nucleus pulposus (HNP). This type of research is descriptive conducted by examining videos
from YouTube. The results showed that some of the nucleus material infiltrated out of the
disc (extrusion disc) into the anterior posterior longitudinal ligament (disc herniation of the
free fragment).
Keywords: MRI, HNP, Lumbar
ABSTRAK
Nyeri punggung bawah merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari bagi penderitanya. Salah satu penyebab terjadinya nyeri pinggang bagian bawah adalah
hernia nucleus pulposus (HNP). Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) merupakan
modalitas radiologis terbaik bila dicurigai nyeri berasal jaringan lunak. Pemeriksaan MRI
lumbal adalah pemeriksaan pada vertebrae lumbal dengan menggunakan medan magnet
untuk menghasilkan gambaran radiografinya dengan cara memotong per slice organ yang
diperiksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan MRI lumbal pada kasus
hernia nucleus pulposus (HNP). Jenis penelitian ini ialah deskriptif yang dilakukan dengan
cara menelaah video dari youtube. Hasil penelitian didapatkan sebagian materi nukleus
menyusup keluar dari diskus (diskus ekstrusi) ke anterior ligament longitudinal posterior
(herniasi diskus fragmen bebas).
Kata kunci : MRI, HNP, Lumbal
PENDAHULUAN

Magnetic resonance imaging (MRI) adalah suatu teknik radiologi berdasarkan prinsip
resonansi magnetik yang berinti atom hidrogen. Pemeriksaan MRI lumbal adalah
pemeriksaan pada vertebrae lumbal dengan menggunakan medan magnet untuk
menghasilkan gambaran radiografinya dengan cara memotong per slice organ yang diperiksa.
Vertebrae lumbal atau tulang pinggang nerupakan bagian dari kolumna vertebralis yang
terdiri dari lima ruas tulang dengan ukuran ruasnya lebih besar dibandingkan dengan ruas
tulang leher maupun ulang punggung. Vertebrae lumbalis terdiri atas lima ruas tulang yang
tersusun memanjang ke arah bawah. Ruas-ruas vertebrae lumbalis tersebut lebih besar dari
vertebrae thorakalis dan dapat dibedakan oleh karena tidak adanya bidang untuk persendian
dengan iga.

Pemeriksaan MRI lumbal bertujuan untuk melihat kelainan patologis yang ada di
daerah vertebrae lumbalis. Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien/keluarga pasien
diwajibkan mengisi biodata dan riwayat kesehatan pasien. Pasien harus mengganti pakaian
dengan pakaian khusus yang telah disediakan ruang ganti pasien. Melepaskan benda-benda
logam karena dapat mengganggu pemeriksaan. Beri penjelasan bahwa selama pemeriksaan
akan terdengar suara-suara bising yang ditimbulkan oleh alat. Atur posisi pasien supine di
meja pemeriksaan sesuai dengan objek yang diperiksa dengan memasang coil spine dengan
sentrasi L-3 atau setinggi SIAS. Untuk kenyamanan pasien letakkan bantalan di lutut pasien.
Selanjutnya, pasien masuk pada gantry.

Kemudian, atur protokol pada window site dan pilih sekuens antara lain, localizer,
T1W-TSE-Sag dan T2W-TSE-Ax. Slice thickness 3mm, slice gap 0,3 mm, matrix 384x256
dan FOV 30. Teknik pengambilan gambar dilakukan dengan potongan coronal terlebih
dahulu, dari localizer sagital dimana garis potong sejajar dengan CSF. Potongan sagital
diambil dari potongan coronal dan axial, dimana garis potongan sejajar dengan potongan
coronal. Potongan axial diambil dari potongan sagital, dimana potongan diambil per diskus
dari tiap lumbal. Apabila pada diskus menunjukkan kelainan maka slice di tambah menjadi 3
potongan.

Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan penyakit neurologi tulang belakang akibat
proses degeneratif atau proses traumatik. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain
Herniasi Diskus Intervertebralis, ruptured disc, slipped disc, prolapsus disc dan sebagainya.
HNP lebih sering terjadi pada segmen lumbar berdasarkan keluhan utama keluahan utama
pasien HNP, yaitu nyeri puggung bawah. Penyebab nyeri punggung bawah antar lain adalah
kelainan muskuloskeletal, sistem saraf, vaskuler, veseral dan psikogenik. (Czernicski &
Goldstein, 2001). MRI memiliki daya sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan modalitas radiologi lainnya dalam mengevaluasi HNP karena MRI
dapat mendeteksi perubahan abnormal pada jarinagn lunak. (Amelia, 2012).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


dengan tujuan untuk mengetahui teknik pemeriksaan MRI lumbal pad kasus hernia nucleus
pulposus.

METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan pada pembuatan artikel ilmiah ini menggunakan metode
deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara menelaah video pemeriksaan MRI brain
diYoutube “Lumbar Disc Herniation MRI Explained” yang diunggah oleh Portland
Neurosurgery. Waktu penelitian pada tanggal 15 – 27 Juni 2020. Penelitian dilakukan
terhadap seorang pasien untuk mengetahui teknik pemeriksaan MRI lumbal pada kasus
hernia nucleus pulposus (HNP). Dalam pengumpulan data penulis memilah beberapa sumber
yang berkaitan. Data yang diperoleh dibuat dalam bentuk transkip, selanjutnya dianalisis
untuk dijadikan pembahasan yang akan ditarik suatu kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
Persiapan pasien yang dilakukan pada pemeriksaan MRI lumbal antara lain :
a) Tidak ada persiapan khusus, hanya saja pasien akan diminta untuk
melepaskan benda-benda logam yang ada ditubuhnya karena
mengganggu pemeriksaan.
b) Informed consent, adalah surat persetujuan pasien atau keluarga pasien
akan tindakan medis yang dilakukan.
c) Menggunakan baju pasien yang disediakan di ruang ganti
d) Screening atau safety dan informasi pemeriksaan.
b. Persiapan alat
a) Spine coil
b) Earplugs, untuk mengurangi kebisingan pada saat pasien berada
didalam ruang pemeriksaan
c) Selimut
d) Penyangga lutut

2. Teknik pemeriksaan
Teknik pemeriksaan MRI lumbal pada kasus hernia nucleus pulposus (HNP)
dilakukan dengan posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan. Berikan earplugs untuk
mengurangi suara bising dari alat dan pasang spine coil pada bagian pinggang dengan
sentrasi L-3 atau setinggi SIAS. Tekan tombol untuk setting objek ditengah gantry. Atur
protokol pada window site dan pilih sekuens T1-TSE-Sag dan T1-TSE-Ax untuk
menampakkan anatomi jaringan serta T2-TSE-Sag untuk menampakkan patologi jaringan.
Slice thickness 3mm, slice gap 0,3 mm, matrix 384x256 dan FOV 30. Teknik pengambilan
gambar dilakukan dengan potongan coronal terlebih dahulu, dari localizer sagital dimana
garis potong sejajar dengan CSF. Potongan sagital diambil dari potongan coronal dan axial,
dimana garis potongan sejajar dengan potongan coronal. Potongan axial diambil dari
potongan sagital, dimana potongan diambil per diskus dari tiap lumbal. Apabila pada diskus
menunjukkan kelainan maka slice di tambah menjadi 3 potongan.

3. Hasil bacaan

Gambar 1. Gambar 2.

Pada kedua gambar diatas didapatkan adanya tanda-tanda bulging disc level Columna
Vertebrae L2-L3, yamg menekan thecal sac dan mengiritasi nerve root kanan disertai facet
joint effusion bilateral. Bulging disc level Columna Vertebrae L3-L4 menekan thecal sac dan
iritasi kedua nerve root disertai facet joint dan effusion bilateral. Protrutio disc level Columna
Vertebrae L4-L5 menekan thecal sac kiri dan kedua nerve root terutama kiri disertai facet
joint bilateral, dengan tanda-tanda stenosis parsialis canalis spinalis pada level tersebut.
Degenerative disc diseases pada level Columna Vertebrae L4-L5.
Terdapat ciri ciri yang menunjukkan bahwa lumbal terserang HNP antara lain,
nukleus pulposus mengalami herniasi melalui cincin konsentrik annulus fibrosus yang robek
dan menyebabkan cincin lain dibagian luar menonjol stempat (fokal). Sebagian materi
nukleus menyusup keluar dari diskus (diskus ekstrusi) ke anterior ligament longitudinalis
posterior (herniasi diskus fragmen bebas). Protrusion atau ekstrusi diskus posterolateral
menekan (menjepit) akar saraf ipsilateral pada tempat keluarnya saraf dari kantong dura
(misalnya herniasi diskus L4-L5 kiri akan menjepit akar saraf L5 kiri).

4. Tindakan penyelamatan pada pemeriksaan MRI


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kecelakaan selama
pemeriksaan MRI seperti :
a) Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan
dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat
MRI dengan menarik meja pemeriksaan dan segera berikan pertolongan dan
apabila tindakan selanjutnya memerlukan alat medis yang bersifat
ferromagnetik harus dilakukan diluar ruang pemeriksaan.
b) Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi alarm dari
sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa
pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu ruang pemeriksaan agar
terjadi pertukaran udara, karena pada saat itu ruang pemeriksaan kekurangan
oksigen.
c) Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat medan magnet
yang kuat pada gantry (bagian dari pesawat MRI) secar tiba-tiba, tindakan
yang perlu dilakukan buka pintu runagn lebar- lebar agar terjadi pertukaran
udara dan pasien segera di bawa keluar ruangan pemeriksaan. Hal ini perlu
dilakukan karena Quenching menyebabkan terjadinya penguapan helium,
sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium.
d) Selama pemeriksaan MRI untuk anak atau bayi sebaiknya ada keluarga yang
menunggu di ruang pemeriksaan.
KESIMPULAN
MRI lumbal adalah pemeriksaan pada daerah vertebrae lumbal dengan menggunakan
medan magnet untuk menghasilkan gambaran radiografi dengan cara memotong per slice
organ yang diperiksa. Keluhan yang sering dirasakan pasien pada daerah lumbal dapat di
diagnosa lebih akurat dengan pemeriksaan MRI lumbal. Karena keabnormalan sekecil
apapun dapat lebih jelas terlihat pada gambaran radiografi MRI lumbal. Sebelum
pemeriksaan MRI dilakukan, pasien diharuskan melepas benda-benda yang bersifat logam.
Selama pemeriksaan berlangsung pasien harus dalam keadaan diam untuk mendapatakan
hasil yang lebih informatif. Protokol yang digunakan ialah T1-TSE-Sag, T1-TSE-Ax dan T2-
TSE-Sag.
SARAN
Sebelum pemeriksaan MRI lumbal pada kasus hernia nucleus pulposus (HNP)
dilakukan pasien dianjurkan terlebih dahulu mengisi formulir screening tujuannya untuk
mengetahui apakah di dalam tubuh pasien terpasang alat yang berunsur logam. Perhatikan
tindakan penyelamatan pasien jika terjadi kecelakaan pada saat pemeriksaan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Wedayanti, Luh Deva. 2019. Uji Quality Control Magnetic Resonance Imaging.(Online),
Volume 5, Hal. 74-81.(http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jimed/index),
diakses tanggal 23 Juni 2020.

Yolanda. 2018. Keselamata dan Kesehartan Kerja (K3) Pada Ruang Pemeriksaan MRI.
(Online).(https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id), diakses tanffal 24 Juni 2020.

Hanna, S. 2017. Karakteristik MRI pada Pasien Hernia Nukleus Pulposus di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Periode Januari – Juni 2017. Skripsi diterbitkan. Makassar. FK-
Universitas Hasanuddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai