Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PAPER

CT SCAN HIP DAN KNEE JOINT

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Ct Lanjut 2
Dosen Pengampu : Nanang Sulaksono, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

yang telah memberikan limpahan serta rahmat kepada kami, sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas CT Scan Lanjut II dengan baik.

Kami menyadari bahwa paper yang kami buat ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kami membutuhkan saran yang membangun

sehingga dapat kami koreksi kembali.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Nanang Sulaksono, S.ST, M.Kes selaku dosen pengampu mata

kuliah CT Scan Lanjut II Prodi Radiodiagnostik dan Radioterapi Program

Sarjana Terapan.

2. Rekan-rekan kelompok , yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan

tugas paper ini.

3. Semua pihak yang telah bersama-sama mendukung menyelesaikan

paper ini.

Semarang, Februari 2024

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Hip Joint

CT scan adalah data pencitraan medis yang banyak digunakan

untuk memberikan gambar penampang struktur internal tubuh

manusia. Dalam konteks penggantian pinggul, sangat berperan

penting dalam mendeteksi Infeksi Sendi periprostetik. Pencitraan

bidang axial memiliki kemampuan untuk memperlihatkan tulang dan

jaringan lunak.

Deteksi dini infeksi sebelum pelepasan prostesis akan

memberikan manfaat dan pengaruh yang signifikan bagi pasien.

Operasi penggantian sendi menjadi semakin umum dalam beberapa

tahun terakhir sebagai pengobatan patologi seperti osteoartritis atau

artritis reumatoid.

Penggunaan CT Scan memberikan beberapa keuntungan dalam

diagnosis infeksi. Solusi Convolutional Neural Network (CNN)

diusulkan untuk klasifikasi pasien yang terinfeksi. Solusi yang

diusulkan memanfaatkan mekanisme arsitektur ResNest terbaru untuk

mengekstrak fitur dengan tepat dari CT Scan dengan model prediktif

yang dapat membedakan pasien terinfeksi dan tidak terinfeksi (aseptik)

secara akurat.

2. Knee Joint
Selama beberapa periode, jumlah penderita kelainan lutut secara

bertahap meningkat. Osteoartritis merupakan penyebab umum

disfungsi lutut yang memberikan beban besar pada individu dan

masyarakat luas yang terkena dampaknya. Artroplasi lutut, termasuk

artroplasi lutut inicompartmental (UKA) dan artroplasi lutut total (TKA),

diindikasikan untuk pengobatan osteoartritis lutut stadium akhir.

Penggunaan teknologi pencetakan tiga dimensi (3DP) diberbagai

bidang telah meluas beberapa tahun terakhir. Di bidang ortopedi,

teknik ini terutama digunakan untuk desain morfologi pra operasi,

perbaikan jaringan intraoperatif, dan rekonstruksi kerusakan tulang

yang besar. Penggunaan produk 3DP selama operasi telah

memungkinkan penyelesaian masalah yang kompleks. Model 3DP

berdasarkan gambar CT memberi ahli bedah pandangan anatomi yang

lebih jelas. Teknik ini telah terbukti meningkatkan perencanaan pra

operasi, ketepatan intraoperatif, dan mengurangi komplikasi pasca

operasi. Pendekatan ini telah terbukti bermanfaat dalam meningkatkan

akurasi osteotomi intraoperatif, stabilitas prostesis dan stabiitas sendi

lutut pasca operasi.

Untuk pencitraan CT, fokus sebelumnya adalah mengurangi

tegangan tabung dan arus tabung. Namun, penelitian terbaru berfokus

pada cara meningkatkan kualitas gambar dengan menggunakan

algoritma baru. Penggunaan tegangan dan arus tabung secara

langsung mengurangi dosis paparan radiasi. Dengan berkembangnya

teknologi komputer lanjutan, algoritma berulang telah diterapkan dalam

pengaturan klinis untuk meningkatkan kualitas gambar, terutama pada


CT scan radiasi rendah. Dengan menggunakan algoritma ini, kualitas

gambar dapat ditingkatkan melalui model, dan kebutuhan diagnosis

klinis dapat dipenuhi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pemeriksaan CT Scan Hip Joint ?

2. Bagaimana prosedur pemeriksaan CT Scan Knee Joint ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT scan Hip Joint

2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan Knee Joint


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. CT Scan Hip Joint

1. Tujuan Pemeriksaan CT Scan Hip Joint

Tujuan utama dari CT pinggul khusus adalah penggambaran morfologi

tulang tiga dimensi dari area kepala-leher femoralis dan acetabulum

Anatomi.

2. Anatomi Hip Joint

a. Femoral head adalah epala tulang paha ( femur head atau caput

femur) merupakan bagian tertinggi dari tulang paha ( femur )


b. Acetabulum juga merupakan rumah bagi fossa acetabular, tempat

perlekatan untuk ligamen teres , sebuah pita berbentuk segitiga, agak

pipih yang ditanamkan di puncaknya ke bagian antero-superior fovea

capitis femoris . Takik diubah menjadi foramen oleh ligamen

asetabular transversal; melalui foramen pembuluh nutrisi dan saraf

masuk ke sendi. Inilah yang menahan caput femur dengan aman di

acetabulum.

c. Acetabular laburm sekelompok tulang rawan keras dan jaringan ikat

yang melapisi tepi soket pinggul, atau acetabulum. Ini memberikan

bantalan pada sendi tulang pinggul, mencegah tulang bergesekan

secara langsung satu sama lain. Labrum juga membantu menjaga

tulang kaki tetap pada tempatnya dan meningkatkan stabilitas sendi.

d. Ligament f head femur adalah jaringan yang terletak pada tulang femur

yang menyusun persendian.

3. Indikasi Pemeriksaan CT Scan Hip Joint

a. Fraktur femur adalah suatu patahan kontinuitas struktur tulang pada

paha yang ditandai adanya deformitas yang jelas yaitu pemendekan

tulang mengalami masalah fraktur dan hambatan mobilitas yang nyata

b. Perencanaan pra operasi adalah sebelum dilakukan tindakan operasi

pemeriksaan CT scan hip joint dapat dilakukan untuk mendapatkan

informasi sebelum tindakan operasi.

c. Osteoartritis pinggul adalah jenis peradangan sendi yang disebabkan

karena memburuknya tulang rawan artikular yang melindungi bagian

ujung tulang sendi, sehingga menyebabkan rasa sakit dan rasa kaku.
d. Displasia asetabular adalah soket pinggul dangkal yang tidak normal

yang menyebabkan kepala femoral terbuka dan tekanan berlebihan

pada tepi soket pinggul

e. Komplikasi prostesis pinggul adalah sendi buatan yang digunakan

untuk menggantikan seluruh atau sebagian pinggul yang rusak selama

prosedur penggantian pinggul . Karakteristik bahan yang digunakan

dalam prosthesis jenis ini meniru gerakan ball-and-socket dari sendi

alami manusia. Penggantian pinggul biasanya dianjurkan pada kasus

osteoartritis atau artritis reumatoid

f. Arthritis inflamasi atau septik adalah peradangan atau inflamasi di

dalam dan sekitar persendian tubuh. Adapun sendi adalah titik di mana

dua atau lebih tulang berkumpul, seperti pinggul atau lutut.

Peradangan pada sendi menyebabkan sendi menjadi bengkak, kaku,

dan nyeri, atau bahkan sulit digerakkan.

g. Tumor tulang dan jaringan lunak adalah pertumbuhan sel-sel tulang

secara abnormal atau tidak terkendali. Pertumbuhan sel tersebut

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumor tulang jinak dan ganas.

Dapat juga diartikan sebagai benjolan di dalam tulang yang terbentuk

akibat pertumbuhan sel-sel tulang secara tidak terkendali. Tumor

jaringan lunak atau sarkoma adalah tumor ganas (kanker) yang

bermula di jaringan lunak. Jaringan lunak adalah jaringan yang

menunjang dan menghubungkan struktur di sekeliling tubuh.

4. Tehnik Pemeriksaan CT Scan Hip Joint

a. Posisi pasien : supine feet first, tangan berada disamping kepala

b. Scan parameter:
 kV : 120

 mA : Auto

 Scout : puncak iliaka ke separuh proksimal tulang paha

 FOV: 120-250 mm

 slice thickness: ≤1.25 mm, interval: ≤0.625 mm

 Reconstruction algorithm: bone, soft tissue

B. CT Scan Knee

1. Tujuan Pemeriksaan CT Scan Knee

Tujuan dari CT lutut adalah untuk menggambarkan struktur dan morfologi

tulang, serta menunjukkan dan mengklasifikasikan fraktur serta visualisasi

terowongan tulang dan implan dalam kondisi pasca operasi.

2. Anatomi Knee

3. Indikasi Pemeriksaan CT Scan Knee

a. Fraktur femur distal suatu patahan kontinuitas struktur tulang pada

femur distal yang ditandai adanya deformitas yang jelas yaitu


pemendekan tulang mengalami masalah fraktur dan hambatan

mobilitas yang nyata.

b. Fraktur tibialis proksimal suatu patahan kontinuitas struktur tulang

pada tibia bagian proksimal yang ditandai adanya deformitas yang

jelas yaitu pemendekan tulang mengalami masalah fraktur dan

hambatan mobilitas yang nyata.

c. perencanaan pra operasi sebelum dilakukan tindakan operasi

pemeriksaan CT scan knee joint dapat dilakukan untuk mendapatkan

informasi sebelum tindakan operasi.

d. osteoartritis jenis peradangan sendi yang disebabkan karena

memburuknya tulang rawan artikular yang melindungi bagian ujung

tulang sendi, sehingga menyebabkan rasa sakit dan rasa kaku.

e. displasia troklear adalah kelainan alur troklear lutut. Ada transisi yang

tidak terlihat antara apa yang normal dan apa yang patologis.

f. implan lutut adalah mengganti permukaan sendi lutut dengan lutut

implan yang terbuat dari plastik dan metal.

g. arthritis inflamasi atau septik adalah peradangan atau inflamasi di

dalam dan sekitar persendian tubuh. Adapun sendi adalah titik di

mana dua atau lebih tulang berkumpul, seperti pinggul atau lutut.

Peradangan pada sendi menyebabkan sendi menjadi bengkak, kaku,

dan nyeri, atau bahkan sulit digerakkan.

h. tumor tulang dan jaringan lunakpertumbuhan sel-sel tulang secara

abnormal atau tidak terkendali. Pertumbuhan sel tersebut dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu tumor tulang jinak dan ganas. Dapat juga

diartikan sebagai benjolan di dalam tulang yang terbentuk akibat


pertumbuhan sel-sel tulang secara tidak terkendali. Tumor jaringan

lunak atau sarkoma adalah tumor ganas (kanker) yang bermula di

jaringan lunak. Jaringan lunak adalah jaringan yang menunjang dan

menghubungkan struktur di sekeliling tubuh.

4. Tehnik Pemeriksaan CT Scan Knee

a. Posisi pasien : supine feet first, kedua tangan disamping kepala

b. Scan parameter

 kV : 120

 mA : Auto

 Scout : sepertiga distal femur dan separuh proksimal tibia

 FOV: 120-250 mm

 slice thickness: ≤1.25 mm, interval: ≤0.625 mm

Anda mungkin juga menyukai