ENT (ACL)
Oleh :
LUTHFI LAZUARDI
131621210506
KOMISI TESIS
2023
EFEKTIFITAS KEKUATAN BONE STAPLE UNTUK TAMBAHAN
FIKSASI GRAFT ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT (ACL)
Abstrak
Oleh:
LUTHFI LAZUARDI
131621210506
KOMISI TESIS
LEMBAR PENGESAHAN
PENDAHULUAN
gerakan anterior tibia dan menghambat rentang rotasi tibia yang ekstrim. ACL
terdiri dari 2 bundel utama, yaitu posterolateral (PL) dan anteromedial (AM).
Kedua bundel berasal dari sisi posteromedial dari kondilus femoralis lateral dan
Denmark sebanyak 38 per 100.000 orang, dan di Swedia sebanyak 32 per 100.000
orang. Jumlah ini terus meningkat pada populasi umum maupun pada individu
yang aktif olahraga. Pemain sepak bola mengalami cedera ACL terbanyak (53%
dari total) dengan pemain ski dan pesenam juga berisiko tinggi. Cedera ACL lebih
sering terjadi pada wanita daripada pria karena berbagai faktor anatomi.1
setiap tahun, menjadikannya cedera ligamen yang paling umum terjadi. 1 Setengah
dari angka kejadian ACL memerlukan operasi rekonstruktif.2 Pada tahun 1994 -
2006 insidensi rekonstruksi ACL terus meningkat terutama pada wanita serta yang
Graft ACL dibagi menjadi autograft dan allograft. Fiksasi graft pada rekonstruksi
ACL umumnya dilakukan pada sisi tibia, karena merupakan bagian paling lemah s
elama rekonstruksi. Fiksasi graft dengan tambahan bone staple merupakan salah s
one staple yaitu menjaga agar graft tetap pada level yang sama setelah insersi. Ke
mungkinan keuntungan lain dari fiksasi dengan bone staple adalah biaya per impl
ant yang lebih rendah serta replikasi yang lebih baik dari tempat penyisipan ligam
en asli yang datar, seperti tempat penyisipan Medial Collateral Ligament tibialis.
Oleh karena itu, bone staple umum digunakan sebagai tambahan fiksasi graft AC
L.3,5
ahan fiksasi graft ACL di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Maka dari
itu, penulis tertarik untuk menggambarkan efektivitas bone staple sebagai tambah
sebagai beriktut :
ACL?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui kekuatan
Bagi peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk dasar
penelitian-penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
menghubungkan femur dan tibia pada sendi lutut. ACL berfungsi untuk mencegah
pergeseran tibia yang berlebih ke depan femur dan menjaga stabilitas rotasi lutut.
Saat lutut diluruskan, ACL memiliki panjang rata-rata 32 mm dan lebar 7-12 mm.
ACL terdiri dua bundel, yaitu bundel anteromedial (AMB) dan bundel
adalah pemanjangan AMB dan pemendekan PLB selama fleksi. ACL menempel
pada daerah non artikular, yang terletak pada eminensia anterior interkondiler
tibia, dan meluas ke atas serta belakang dengan posisi miring ke arah paling
posteromedial kondilus lateral femur. Long axis ACL miring 26 derajat ke depan
dari sumbu vertikal, dan berputar ke arah dalam sekitar 90 derajat saat mendekati
permukaan tibia.6,7
ACL dilapisi oleh membran sinovial sendi lutut, yang menyebabkan ACL
memiliki struktur mikro bundel kolagen dari beberapa jenis kolagen (sebagian be
sar kolagen tipe I) dan matriks yang terbuat dari jaringan protein, glikoprotein,
tur yang kompleks dan sistem elastis ACL memungkinkan untuk menahan
tekanan multiaksial dan berbagai regangan. ACL dipersarafi oleh cabang artikular
posterior dari saraf tibialis dan divaskularisasi oleh cabang arteri genicular media.
6,7
Gambar 1. Tampak depan lutut kiri menunjukkan ACL pada interkondilus notch
femur. Panjang rata-rata ACL adalah 32 mm (kisaran, 22–41 mm) (gambar kiri)
dan lebar rata-rata adalah 10 mm (kisaran, 7–12 mm). Luas penampang bervariasi
dalam ukuran dan bentuk dari femur ke tibia (gambar kanan).7
luasnya area cedera, dan tujuan fungsional individu. Pasien dewasa muda,
robekan ACL tipe 2, dan pasien dengan aktivitas sedang adalah kandidat yang
paling ideal untuk operasi. Faktor lain sebagai indikasi operasi adalah riwayat
cedera ACL diindikasikan pada wanita berusia lebih dari 15 tahun dan laki-laki
berusia lebih dari 16 tahun. Pasien lanjut usia biasanya bukan kandidat yang baik
Bundle Reconstruction.8
ini membutuhkan bone block pada setiap ujung cangkok tendon. Setelah
pada tulang tibia sampai tulang femur. Dengan menempatkan drill holes di
melalui lubang bor tersebut, maka akan berada ditempat yang sama pada
Reconstruction.8
rekonstruksi ACL lutut. Graft ACL secara garis besar dibagi menjadi autograft
dan allograft. Jaringan autograft diperoleh dari bagian lain tubuh pasien sendiri,
diambil dari sekitar lutut yang cedera. Dua autograft yang paling umum
digunakan untuk rekonstruksi ACL adalah tendon patela (PT) (juga dikenal
baik tanpa perbedaan mengenai hasil fungsional dan tingkat aktivitas. 10 Pilihan
allograft untuk rekonstruksi ACL adalah tendon patela, Achilles, dan tibialis.
Keuntungan utama dari allograft adalah kurangnya morbiditas situs donor, waktu
operasi yang lebih singkat dan jaminan jaringan graft yang memadai. Sebaliknya,
allografts dikaitkan dengan risiko penularan penyakit, potensi respon imun, dan
peningkatan biaya.10,11
Bone Staple atau staples tulang juga disebut sebagai staples fiksasi, atau st
aples fraktur. Bentuk staples tulang ortopedi sangat mirip dengan stapler, tetapi le
bih tebal, lebih besar, dan lebih kuat. Staples tulang terbuat dari baja tahan karat k
elas bedah (316 atau 316L), titanium grade bedah (Ti6Al4V), dan paduan Nitinol
Staples tulang banyak digunakan untuk operasi tangan, kaki, dan operasi p
ergelangan kaki. Staples tulang metalik telah digunakan di Amerika Serikat sejak
ntara lain fiksasi yang lebih mudah ke tulang, menghindari masalah infeksi yang b
iasanya terkait dengan fiksasi eksternal, dan mengurangi waktu operasi dibanding
kan dengan sekrup dan pelat tulang. Hal ini mengarah pada penyembuhan yang le
Staples tulang Nitinol terdapat tiga kategori; yaitu superelastik (SE), yang
T), dan yang kembali bentuknya setelah dipanaskan di atas suhu tubuh dengan apl
ikasi sumber panas eksternal (external heat source application, HA). Masing-masi
ng jenis tersebut memiliki karakteristik kinerja yang berbeda. Staples tulang SE, s
uhu akhir austenit mendekati atau kurang dari suhu ruangan dan staples harus dipe
gang oleh beberapa jenis perangkat sebelum dipasang. Staples ini akan berusaha u
ntuk kembali ke bentuk aslinya pada suhu apa pun pada atau di atas suhu ruangan
segera setelah penahan dilepas. Pada staples BT, suhu akhir austenit hampir di ba
wah suhu tubuh tetapi di atas suhu kamar. Pemulihan staples ini dipicu oleh efek
memori bentuk saat staples mencapai suhu tubuh. Penting untuk menjaga suhu sta
ples secara memadai di bawah suhu tubuh selama penyisipan untuk mencegah pen
yebaran prematur. Pada HA bone staple, suhu awal austenit berada sedikit di atas
suhu tubuh tetapi dengan suhu akhir austenit cukup rendah untuk memungkinkan
penyebaran tanpa penerapan panas yang berlebihan. Jenis staples ini dapat diaktif
kan dengan aplikasi sederhana dari sumber panas eksternal seperti perangkat kaut
er atau dengan menggunakan sumber panas eksternal yang dirancang tertentu yan
g memungkinkan jumlah dan durasi panas yang diterapkan dikontrol secara tepat t
ptur ACL. Untuk fiksasi graft yang ideal, diperlukan kekuatan inisial yang cukup
untuk menghindari kegagalan fiksasi (yaitu kekuatan tarikan yang tinggi atau beba
n kegagalan akhir fiksasi graft), serta kekakuan yang cukup untuk mengembalikan
ke tibia, sekrup interferensi dianggap sebagai standar emas untuk fiksasi graft. Me
skipun, sekrup interferensi memberikan kekuatan fiksasi yang baik, sekrup memili
erangkat keras. Sekrup juga memiliki keterbatasan dalam operasi revisi dan pada
pasien dengan stok tulang tibia proksimal yang buruk. Sebagai alternatif dari sekr
up interferensi, staples dan stainless steel (SS) digunakan untuk menjangkar cangk
spiked washer sering dilakukan karena fiksasinya yang kurang stabil. Fiksasi korti
kal langsung dari cangkok dengan sekrup spiked washer memiliki profil yang ting
Jahitan yang diikatkan pada sekrup yang digunakan sebagai tiang dengan
atau tanpa washer sebagian besar digunakan pada sisi tibialis dari rekonstruksi
bila terdapat ketidakcocokan cangkok dan tunnel. Sebagian besar penelitian telah
Journal of Sport Medicine [Internet]. 2012 Jul [cited 2022 Sep 9];22(4):349–
https://journals.lww.com/cjsportsmed/Fulltext/2012/07000/Anterior_Cruciate
_Ligament_Injuries__Anatomy,.7.aspx
3. Onur OT, Bombaci H, Bozdağ E, Birsel SE, Bayir D, ORAL RM. The effect
Journal. 2022.
4. Mall NA, Chalmers PN, Moric M, Tanaka MJ, Cole BJ, Bach BR, et al.
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0363546514542796
2;9(7):23259671211017880.
6. Thompson, Jon C. Netter's Concise Atlas of Orthopaedic Anatomy.
7. Duthon, V. B., Barea, C., Abrassart, S., Fasel, J. H., Fritschy, D., &
0679-9
DOI: 10.1016/ofp.v7i2.379.
10. Feller JA, Webster KE. A randomized comparison of patellar tendon and
12. Buerba RA, Boden SA, Lesniak B. Graft Selection in Contemporary Anterior
2021;5(10):e21.00230.
fixation for anchoring the Bone Patellar Tendon Bone graft to the tibia.
15. Noh JH, Kyiung HS, Yoon KH, Roh YH. Supplementary tibial fixation in
spiked washer screw vs. post-tie using washer screw. Acta Orthop Belg. 2016
Aug 1;82(2):358-64.
16. Harvey A, Thomas NP, Amis AA. Fixation of the graft in reconstruction of
the anterior cruciate ligament. The Journal of Bone and Joint Surgery. British