PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber radiasi. Sinar- X berasal dari tabung yang terletak berhadapan dengan
cara terbaik untuk memperlihatkan sifat dan sumber masalah pada komplikasi
dibagi menjadi empat kelompok menurut letak tulang, yaitu sinus frontal, sinus
maksila, sinus ethmoid dan sinus sphenoid. Sinus maksila termasuk bagian
dari tulang wajah sedangkan sinus frontal, sinus ethmoid dan sinus sphenoid
bidang inferior orbito meatal (IOM), pemeriksaan sinus paranasal pada irisan
axial dilakukan dengan irisan setebal 5 mm, dimulai dari sinus maksilaris
dari gigi-geligi dan sinus palatum. Irisan melalui bidang IOM dapat menyajikan
1
2
antara lain spasial resolusi, kontras resolusi, image noise, dan artefak
didalamnya meliputi faktor eksposi, pitch, slice thicness, matrik, gray scal,
2007).
dan dipengaruhi oleh faktor eksposi, slice thickness, FOV dan filter/kernel
membedakan objek berukuran kecil dengan densitas yang berbeda pada latar
algorithma yang dipilih maka semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.
Dengan adanya metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan
resolusi tinggi yaitu mampu memperjelas tepian atau ujung-ujung gambar akan
menghasilkan image yang lebih bagus, tetapi level noisenya akan lebih tinggi.
Sebaliknya, filter smooth yang memiliki level noise rendah tetapi tepian dan
ujung gambar menjadi kurang jelas. Sebagian besar CT Scan sudah memiliki
sebab itu algorithma ini menjadi pilihan untuk pemeriksaan brain. Selain itu
juga berguna untuk soft tissue pada kepala, wajah, dan tulang belakang
(Seeram, 2009).
digunakan pada area dengan perbedaan densitas jaringan yang tinggi seperti
tulang dan tepian dengan jelas dapat menggunakan algorithma bone plus
plus digunakan pada area dengan densitas jaringan yang tinggi seperti sinus
algorithma bone plus ke dalam karya tulis Ilmiah dengan judul “PERBEDAAN
PARANASAL “.
B. Rumusan Masalah
yaitu:
paranasal?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah:
5
sinus paranasal.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Sinus paranasal.
6
E. Keaslian Penelitian
Namun, penelitian yang sejenis pernah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu :
standard dan bone plus di radiologi RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten”
perbedaan dalam penelitian ini yaitu objek yang diteliti dan tempat
Klaten”. Persamaan pada penelitian ini adalah pada teknik dan objek yang