Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang kedokteran saat ini banyak cara untuk menegakkan

diagnosa suatu penyakit, dan salah satu diantaranya melalui pemeriksaan

radiologi, seperti Radiologi Konvensional, Ultra Sonografi (USG), Computed

Tomography (CT-Scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT-Scan merupakan alat kedokteran yang digunakan untuk menampilkan

gambar penampang tubuh yang dideteksi menggunakan sinar-X dengan

bantuan komputer. CT-Scan juga merupakan suatu metode pencitraan gambar

yang memanfaatkan sistem komputer sebagai pengolahan data sinar-X yang

telah mengalami atenuasi dalam tubuh pasien yang diperiksa. Pemeriksaan

CT-Scan mampu memperlihatkan dengan jelas hasil gambaran anatomi atau

variasi anatomi, kelainan-kelainan patologis pada kepala/otak dan struktur

tulang sekitarnya, sehingga dapat memberi diagnosa yang lebih dini

dibanding pemeriksaan rontgen.Hasil gambaran irisan CT-Scan kepala

dengan potongan axial dapat membantu radiolog untuk menegakkan

diagnosa. pemeriksaan CT-Scan sering digunakan untuk mengevaluasi otak,

leher, tulang belakang, dada, perut, panggul, dan sinus.

Multiple myeloma atau biasa disebut myeloma (tumor ganas) adalah

sejenis kanker yang mempengaruhi produksi protein sel plasma dalam

sumsum tulang yang membantu tubuh melawan infeksi. Dalam kondisi ini,

1
2

sel plasma memperbanyak dirinya tanpa terkendali dan mendesak sel-sel

sehat, termasuk sel darah putih dan darah merah. Penyakit ini menyerang

pria dan wanita, dan biasanya ditemukan pada usia diatas 40 tahun. Tumor sel

plasma (plasmasitoma) paling banyak ditemukan di tulang panggul, tulang

belakang, tulang rusuk dan tulang tengkorak.

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS, 2013) kanker

atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel/jaringan yang tidak terkendali terus

bertumbuh/bertambah dan kanker di Indonesia masing-masing 4,5%, 3,7%,

dan 1,4 per mil. Prevelensi kanker tertinggi terdapat di Yogyakarta 4,1% dan

kanker meningkat dengan pertambahnya usia.

Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu selama 3

(tiga) bulan terakhir dari bulan Januari, Februari, Maret, 2018 data yang

diperoleh untuk pemeriksaan CT-Scan sebagai berikut: CT Scan kepala

sebanyak 613 orang, CT Scan abdomen dengan kontras sebanyak 8 orang,

CT Scan thorax dengan kontras sebanyak 8 orang, CT Scan cervical

sebanyak 8 orang, CT Scan laring sebanyak 1 orang, CT Scan lumbal

sebanyak 5 orang, CT Scan nasofaring sebanyak 2 orang. Dari data

tersebut maka di dapat bahwa pemeriksaan CT-Scan kepala memberikan

persentase yang lebih tinggi di banding pemeriksaan CT- Scan yang lain.

Oleh karena itu kami ingin mengetahui bagaimana teknik, persiapan,

pengolahan gambaran pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis

Myelom, walaupun Myeloma bukan kelainan di kepala tetapi kami ingin

mengetahui kelainan Myeloma yang ada di kepala karena klinis tesebut


3

mengarah ke kepala sehingga mampu memberi gambaran ke radiolog dan

dapat membantu menegagkan diagnosa yang akurat. Oleh karena itu,

pemeriksaan ini dilakukan dengan cermat tentang tata cara pemeriksaan

CT-Scan kepala sehingga mampu memperlihatkan dengan jelas hasil

gambaran anatomi maupun patologis yang ada di daerah kepala.Berdasarkan

uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian kedalam bentuk Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Tinjauan Penatalaksanaan Teknik

Pemeriksaan CT-Scan Cranium dengan Klinis Myeloma di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

“Bagaimanakah penatalaksanaan teknik pemeriksaan CT-Scan Cranium

dengan klinis Myeloma di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada

Pringsewu?”

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis hanya membatasi

permasalahan pada teknik penatalaksanaan pemeriksaan CT-Scan Cranium

dengan klinis Myeloma.


4

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui penatalaksaanan prosedur teknik pemeriksaan CT-

Scan Cranium dengan klinis Myeloma di Instalasi Radiologi Rumah

Sakit Mitra Husada Pringsewu.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan CT-Scan Cranium dengan

klinis Myeloma di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada

Pringsewu.

2. Untuk mengetahui hasil gambaran CT-Scan Cranium dengan

klinis Myeloma di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada

Pringsewu.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu

Diharapkan dapat menambah wawasan, menjadi acuan, dan

pengetahuan lebih rinci bagi radiografer dalam penatalaksanaan,

khususnya CT-Scan Cranium dengan klinis Myeloma.

1.5.2 Bagi Institusi ATRO Patriot Bangsa Lampung

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan sumber referensi

mengenai penatalaksanaan CT-Scan Cranium dengan klinis Myeloma.


5

1.5.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan menjadi sumber dan bahan referensi tentang teori,

prosedur dan penatalaksanaan CT-Scan Cranium dengan klinis

Myeloma.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 (lima) Bab Penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini tersusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang Anatomi dan Fisiologi Myeloma,

Patofisiologi Myeloma, Computerized Tomography Scanning (CT-

Scan), Anatomi Cross Sectional, Prosedur Pemeriksaan CT-Scan

Kepala, Proteksi Radiasi, Kerangka Konsep dan Definisi

Operasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang Desain Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian,

Sumber Data, Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,

Lembar Wawancara, Instrumen yang digunakan dalam

Pengumpulan Data dan Analisa Data.


6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai