Dosen Pembimbing:
Torib Hamzah, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Disusun oleh :
Teknik Elektromedik
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Buku Teknik Tenaga Listrik dari Mahasiswa D3 Teknik Elektromedik
telah dapat diselesaikan. Buku panduan ini sebagai pedoman bagi mahasiswa
Teknik Elektromedik mata kuliah Teknik Teanga Listrik dalam memberikan
petunjuk praktis agar mahasiswa mendapatkan gambaran secara jelas dalam
menjalani perkuliahan matkul tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu
kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga
buku ini dapat memberi maanfaat bagi mahasiswa Teknik Elektromedik
khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PUSH BUTTON, MCB, RELAY DAN TIMER ......................... 1
1.1 Push Button .............................................................................. 1
1.2 Mcb ......................................................................................... 2
1.2.1 Sifat MCB....................................................................... 3
1.2.2 Kegunaan MCB .............................................................. 3
1.3 Relay ........................................................................................ 3
1.4 Timer .................................................................... 4
1.4.1 Pengenalan Timer ........................................................... 4
1.2.2 Cara Kerja Timer ............................................................. 5
1.2.2 Fungsi Indikator Pada Timer ........................................... 6
1.4 Lampu Indikator ....................................................................... 7
BAB II MOTOR DC ............... .................................................................... 8
2.1 Pengertian Motor DC ............................................................... 8
2.2 Prinsip Cara Kerja Motor DC .................................................. 9
2.1 Prinsip Arah Putaran Motor DC............................................... 12
BAB III MOTOR 1 FASA ........................................................................... 14
3.1 Pengertian Motor 1 Fasa .......................................................... 14
3.2 Prinsip Kerja Motor 1 Fasa ...................................................... 14
3.3 Jenis-Jenis Motor 1 Fasa .......................................................... 17
3.3.1 Motor Split Phase (Motor Fase Sebelah) ........................ 18
3.3.2 Motor Capasitor (Motor Kapasitor) ................................ 19
3.3.3 Motor Kapasitor Permanen ............................................. 20
3.3.4 Motor Capasitor Star/Run ............................................... 21
3.3.5 Shaded Pole Motor (Motor Bayangan Kutub) ................ 21
BAB IV MOTOR 3 FASA ........................................................................... 23
4.1 Pengertian Motor 3 Fasa .......................................................... 23
4.2 Konstruksi Motor 3 Fasa .......................................................... 23
iii
4.2.1 Stator ............................................................................... 24
4.2.2 Rotor................................................................................ 24
4.3 Prinsip Kerja Motor 3 Fasa ...................................................... 25
4.4 Keuntungan dan Kerugian Motor 3 Fasa ................................. 26
4.4.1 Keuntungan Motor 3 Fasa ............................................... 26
4.4.2 Kerugian Motor 3 Fasa.................................................... 26
BAB V KONTAKTOR ........................................................................ 27
5.1 Kontaktor Magnit ..................................................................... 27
5.2 Kontaktor Utama Dan Bantu ................................................... 27
5.2.1 Kontaktor Utama .......................................................... 28
5.2.2 Kontaktor Bantu ........................................................... 28
5.3 Kontaktor Magnit dengan Timer ............................................. 29
5.2 Kontaktor Mangnit denganWaktu Tunda Hidup.......... 20
5.2 Kontaktor Mangnit dengan Waktu Tunda Mati ........... 31
5.2 Kontaktor Mangnit dengan Waktu Tunda Hidup Mati 31
Bab VI RANGKAIAN STAR DAN DELTA………………… ................. 32
6.1 Rangkaian Star……. ................................................................ 32
6.2 Rangkaian Delta ....................................................................... 33
6.3 Rangkaian Star Delta................................................................ 33
Bab VII TRANSFORMATOR DAN GENERATOR ………………… .... 35
7.1 Transformator ……. ................................................................. 35
7.1.1 Pengertian Transformator …….................................... 35
7.1.2 Prinsip Kerja Transformator ……. .............................. 36
7.1.3 Persamaan Transformator ……. .................................. 38
7.1.4 Jenis-Jenis Transformator ……. .................................. 39
6.1.4.1 Transformator Step Up……. ............................ 39
6.1.4.2 Transformator Step Down……. ....................... 39
7.2 Generator ........................................................................ 40
7.2.1 Pengertian Generator ……. .......................................... 40
7.2.2 Prinsip Kerja Generator ……....................................... 40
iv
BAB I
1
Gambar 1.1 Push Button Gambar 1.2 Simbol Push Button
1.2 MCB
MCB adalah suatu komponen dalam instalasi listrik yang berfungsi
sebagai pengaman beban lebih atau pembatas arus listrik yang mengalir ke
instalasi listrik. MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang
disebabkan oleh aliran listrik lebih dengan menggunakan
electromagnet/bimetal. cara kerja dari MCB ini adalah memanfaatkan
pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus yang mengalir untuk
memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A),
Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A
dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB tersebut.
Ada dua tipe MCB yaitu yang 1 phase, 2 phase dan 3 phase.
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman
2
terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan
memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya.
1.2.1 Sifat dari MCB adalah :
1. Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi
dari panas yang di izinkan
2. Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
3. Setelah dilakukan perbaikan, maka MCB dapat digunakan kembali
1.2.2 Beberapa kegunaan MCB :
1. Membatasi penggunaan listrik
2. Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat
3. Mengamankan instalasi listrik
4. Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih
mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
1.3 Relay
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari
2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat
kontak saklar/switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan relay yang menggunakan elektromagnet 5V dan 50 mA
mampu menggerakan armature relay yang berfungsi sebagai saklarnya untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
3
Gambar 1.5 Relay Gambar 1.6 Simbol Relay
1.4 Timer
1.4.1 Pengenalan Timer
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau
relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara
otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain,contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal
Over Load Relay, dan lain-lain. Fungsi dari peralatan kontrol ini
adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.
Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari
kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu. Timer analog berfungsi sebagai alat penghitung waktu,
manakala waktu yang telah ditetapkan tercapai maka output
kontaknya akan bekerja. Ada dua macam jenis timer, pertama timer
on delay kedua timer off delay. Timer on delay bekerja ketika
tegangan supply masuk, sedangkan timer off delay bekerja pada saat
tegangan supply terputus atau off.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian
elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan
bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi
mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam
jangka waktu tertentu. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip
elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau
paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka
4
relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisian kapasitor. Bagian input timer biasanya dinyatakan
sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO
atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber
arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO.
5
1.4.3 Arti dan Fungsi Indikator pada Timer
Arti dan fungsi indikator yang terdapat pada timer.Ada beberapa
item indikator pada bagian timer yang perlu diketahui.
1. Power : Berfungsi sebagai indikator bahwa supply tegangan sudah
masuk
2. Out : Berfungsi sebagai indikator bahwa output timer kerja ( waktu
actual= Set)
3. A : Mode timer ( on delay mode )
4. 0-12 : Scala timer ( bisa dirubah )
5. Sec : Satuan timer dalam second / detik. ( bisa dirubah dalam satuan
jam/hari )
6. Jarum merah : Berfungsi sebagai indikator set, dirubah dengan cara
diputar.
6
Gambar 1.7 Lampu Indikator
7
BAB II
MOTOR DC
8
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung
lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo.
Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet.
9
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada
arus mengalir pada konduktor tersebut. Pada motor listrik konduktor
berbentuk U disebut angker dinamo.
10
yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan
membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar
dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik
(motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses
perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
11
a. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah
corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel
torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kuadrat kecepatan).
c. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan
torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan
mesin.
12
Jawab :
F = B.I.Ɛ.z
= 0,8 (Vs/m2). 10A. 0,15 m.400
= 480 (Vs.A/m)
= 480 (Ws/m)
= 480 N.
13
BAB III
MOTOR 1 FASA
14
Gambar 3.1 Bentuk Fisik Dari Stator Biasa
15
bantalan pada setiap akhir; salah satu ujung poros biasanya terus lagi daripada
yang lainnya untuk mengemudi beban. Beberapa motor mungkin memiliki
poros aksesori di ujung non-driving untuk mounting kecepatan atau posisi
penginderaan perangkat. Antara stator dan rotor, terdapat celah udara, melalui
yang karena induksi, energi tersebut dipindahkan dari stator ke rotor. Pasukan
torsi yang dihasilkan rotor dan kemudian beban berputar. Apapun jenis dari
rotor yang digunakan, prinsip yang digunakan untuk rotasi tetap sama. Medan
magnet yang dibuat dalam stator berputar pada kecepatan sinkron (NS).
16
Karena hanya memiliki sumber arus bolak tunggal, satu-satu fase motor
hanya bisa menghasilkan medan bolak: yang menarik pertama dalam satu
arah, kemudian di seberang sebagai polaritas dari switch lapangan. Sebuah
kandang-tupai rotor ditempatkan di bidang ini hanya akan berkedut, karena
tidak akan ada saat di atasnya seperti gambar dibawah ini :
17
3.3.1 Motor Split Phase (Motor Fase Sebelah)
Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan
utama dan kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan
bantu berbeda arus 90 derajat listrik Dibawah ini adalah gambar dari
motor fase sebelah :
Torsi mulai rendah, biasanya 100% menjadi 175% dari rate torsi.
Motor menarik tinggi mulai saat ini, sekitar 700% menjadi 1.000% dari
nilai arus. Itu torsi maksimum yang dihasilkan berkisar dari 250%
sampai 350% dari torsi rate (lihat Gambar 9 untuk torsi-kecepatan
18
kurva). Baik untuk aplikasi motor split-fase termasuk kecil penggiling,
kipas kecil dan blower dan rendah lainnya mulai torsi aplikasi dengan
kebutuhan daya dari 1 / 201 / 3 hp. Hindari menggunakan jenis motor di
setiap aplikasi membutuhkan tinggi pada / siklus harga off atau torsi
tinggi.
3.3.2 Motor Capasitor (Motor Kapasitor)
Ini adalah motor split-fasa diubah dengan kapasitor diseri dengan
mulai berkelokkelok untuk memberikan memulai "mendorong." Seperti
motor fase-split, motor kapasitor mulai juga memiliki saklar sentrifugal
yang memutus hubungan mulai berliku dan kapasitor ketika motor
mencapai sekitar 75% dari nilai kecepatan. Karena kapasitor berada
dalam seri dengan sirkuit mulai, itu menciptakan torsi lebih awal,
biasanya 200% sampai 400% dari rate torsi. Dan, saat ini mulai
biasanya 450% menjadi 575% dari, saat 11 ini dinilai jauh lebih rendah
daripada fase-split karena kabel yang lebih besar pada sirkuit mulai.
Lihat Gambar 7 untuk kurva torsi-kecepatan. Sebuah versi modifikasi
motor mulai kapasitor adalah resistensi mulai motor. Dalam tipe motor,
mulai kapasitor digantikan oleh resistor. Perlawanan mulai motor
digunakan dalam aplikasi mana torsi mulai kebutuhan kurang dari yang
diberikan oleh kapasitor mulai motor. Selain biaya, motor ini tidak
menawarkan keuntungan yang besar atas motor mulai kapasitor.
19
3.3.3 Motor Kapasitor Permanen
Sebuah kapasitor split permanen (PSC) motor jenis menjalankan
permanen kapasitor dihubungkan secara seri dengan mulai berliku-liku.
Hal ini membuat seorang pembantu mulai berliku berliku setelah motor
mencapai kecepatan berjalan. Karena kapasitor dijalankan harus
dirancang untuk terus menerus digunakan, tidak dapat memberikan
dorongan mulai dari awal kapasitor. Torsi mulai khas dari PSC motor
rendah, dari 30% sampai 150% dari torsi rate. motor PSC telah rendah
mulai saat ini, biasanya kurang dari 200% dari nilai arus, membuat
mereka sangat baik untuk aplikasi dengan tempat tinggi / off siklus
harga. Lihat Gambar 7 untuk kurva torsi-kecepatan. Motor PSC
memiliki beberapa keunggulan. Motor desain dengan mudah dapat
diubah untuk digunakan dengan 12 pengendali kecepatan. Mereka juga
dapat didesain untuk efisiensi optimum dan HighPower Factor (PF)
pada beban nilai. Mereka dianggap paling dapat diandalkan fasetunggal
motor, terutama karena tidak beralih mulai sentrifugal adalah
diperlukan. Dibawah ini adalah gambar rangkaian motor kapasitor
permanaen/tetap, yaitu :
20
3.3.4 Motor Capasitor Star/Run
Motor ini memiliki kapasitor mulai ketik seri dengan bantu berliku
seperti motor mulai kapasitor untuk tinggi mulai torsi. Seperti motor
PSC itu, juga memiliki tipe menjalankan kapasitor yang ada di seri
dengan tambahan berliku setelah kapasitor mulai diaktifkan keluar dari
sirkuit. Ini memungkinkan torsi overload tinggi.
21
melalui multi-tap berliku. Mekanis, pembangunan berbayang-kutub
motor memungkinkan tinggi volume produksi. Bahkan, ini biasanya
dianggap sebagai "sekali pakai" motor, yang berarti mereka jauh lebih
murah untuk menggantikan daripada perbaikan. Di bawah ini adalah
gambar rangkaian dari shaded pole motor, yaitu :
22
BAB IV
MOTOR 3 FASA
23
4.2.1 Stator
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki
oleh motor sinkron dan generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari
laminasi-laminasi dari bahan besi silikon dengan ketebalan (4 s/d 5)
mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakan belitan/kumparan,
secara detail ditunjukan pada gambar berikut.
24
4.2.2.2 Rotor Belitan (Wound Rotor)
Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan
alur-alur sebagai tempat meletakkan belitan (kumparan)
dengan ujung-ujung belitan yang juga terhubung singkat
seperti gambar ini.
25
jumlah kutub p dan frekuensi stator f yang dirumuskan dengan Ns = 120
F / P ( rpm ).
f. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl tersebut
akan menghasilkan arus I2.
g. Adanya arus I2 di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya F pada
rotor.
h. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F cukup besar untuk memikul
kopel beban, rotor akan berputar searah medan putar stator.
i. Perputaran rotor akan semakin meningkat hingga mendekati kecepata
sinkron. Perbedaan kecepatan medan stator (ns) dan kecepatan rotor (nr)
disebut slip (s) dan dinyatakan dengan S = Ns - Nr / Ns
26
BAB V
KONTAKTOR
5.1 Kontaktor Magnit
Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan
kemagnitan. Bila koil (kumparan magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnit
menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak yang bergerak, sehingga
kontak NO (normally open) menjadi sambung, dan kontak NC (normally
close) menjadi lepas.
27
Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di atas dengan
terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol.
Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar
daya yang berfungsi untuk mengalirkan arus beban yang relatif besar.
Terminal 1, 3, dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan
terminal 2, 4, dan 6 disambungkan ke beban (motor).
28
5.2.2 Kontak Bantu
Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan
tipis, karena arus yang melaluinya relatif kecil (arus untuk
rangkaian kontrol). Penulisan terminal kontak-kontak bantu
pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit, yaitu
untuk kontak-kontak NC, digit kedua dari terminal-terminalnya
dengan angka 1 dan 2 untuk kontak-kontak NO, digit kedua dari
terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4.
29
Gambar 5.4 Kontaktor Magnit dan Timer
30
5.3.2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)
31
BAB VI
32
6.2 Rangkaian Segitiga/Delta
33
Pemakaian rangkaian ini akan mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat
motor di starter. Prinsip kerjanya adalah dengan membuat star awal menjadi
tidak dikenakan tegangan secara penuh, yaitu dengan cara dihubungkan
dengan star. Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun,
fungsi timer pun berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian
menjadi delta. Dengan berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui
motor akan menjadi penuh.
34
BAB VI
7.1 Transformator
35
7.1.2 Prinsip Kerja Transformator
36
Pada saat emf diinduksikan pada koil sekunder, yang
disebabkan adanya perubahan arus pada koil primer, itu
diinduksikan melalui induksi bersama (Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan.2002).
37
7.1.3 Persamaan Transformator
atau
Transformator dalam praktik pada kenyataannya memiliki
efisiensi sekitar 90 – 99% karena adanya rugi-rugi daya.
(Kanginan, 2000).
38
Efisiensi sebuah transformator (η) adalah hasil bagi antara daya
sekunder dengan daya primer (Kanginan, 2000).
39
7.2 Generator
40
1. Generator AC
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar
induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan
oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam.
Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama
dengan rotor dari generator.
2. Generator DC
Cara kerja generator listrik DC mirip dengan cara kerja
generator listri AC. Yang membedakan hanya pada generator
listrik DC ini menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa
disebut dengan komutator di bagian outputnya. Komutator ini
memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian
listrik berupa arus listri DC meskipun kumparan yang berada di
dalamnya menghasilkan arus listrik AC.
41
DAFTAR PUSTAKA
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
https://www.academia.edu/8900519/MAKALAH_MESIN_INDUKSI_3-PHASA
https://www.digilib.unimus.ac.id/download.php?id=3841
Kusumah, Inu.H. ( 2008 ). Diktat ( Bahan Ajar ) Teknik Listrik dan Elektronika.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Marthen, Kanginan. 2000. Fisika 2000 jilid 1 B untuk SMU kelas 1. Jakarta :
Erlangga
42
Noname, 2009. “Generator untuk Listrik Lebih Baik”
http://www.scribd.com/doc/225880709/Generator-untuk-listrik-lebih-baik#scribd
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia, 1988
Sumanto, Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit ANDI OFFSET, 1994
43