Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGAMAN UNTUK

MENGHINDARI TERJADINYA PEMADAMAN LISTRIK TOTAL DI


LABORATORIUM REPARASI LISTRIK
Fitri Puspitasari Putri (6407030043)
Uhlil Mahdaniyah (6407030050)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)

ABSTRAK
Isu global yang sering diperbincangkan masyarakat Indonesia belakangan ini adalah
mengenai pemadaman listrik bergilir akibat terjadinya krisis energi. Krisis energi yang
dampaknya langsung bisa dirasakan adalah tingginya harga bahan bakar. Hal ini didorong
oleh kenyataan bahwa kebutuhan (konsumen) terhadap bahan bakar semakin meningkat
dengan pesat, sementara itu sumbernya makin berkurang. Sebagai konsekuensi logis, tanpa
bahan baku energi kehidupan ini tidak ada. Selain itu, penggunaan bahan bakar juga
berdampak bagi bumi kita. Penggunaan bahan bakar dari minyak dan batu bara disinyalir
sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global.
Pada project work ini dibuat serangkaian alat yang terdiri dari MBS, beban esensial maupun
non esensial, serta rangkaian kontrol.
Kata kunci: MBS, Rangkaian Kontrol, beban esensial dan non esensial.

BAB I
sementara itu sumbernya makin
PENDAHULUAN berkurang. Sebagai konsekuensi logis,
tanpa bahan baku energi kehidupan ini
Bab ini merupakan tidak ada. Selain itu, penggunaan bahan
pendahuluan yang membahas seluruh bakar juga berdampak bagi bumi kita.
materi yang berkaitan dengan judul Penggunaan bahan bakar dari minyak dan
project work yang disajikan yaitu : latar batu bara disinyalir sebagai penyebab
belakang, permasalahan, batasan masalah, utama terjadinya pemanasan global.[3]
tujuan, serta sistematis penulisan. Maka dalam rangka
1.1. Latar belakang mengamankan pasokan daya serta energi
Isu global yang sering khususnya di Laboratorium Reparasi
diperbincangkan masyarakat Indonesia Listrik PPNS, perlu dilaksanakan
dan dunia adalah mengenai krisis energi pengendalian daya dan energi.
dan pemanasan global. Krisis energi yang Menghadapi berbagai kendala tersebut,
dampaknya langsung bisa dirasakan kami ingin berpartisipasi dengan
adalah tingginya harga bahan bakar. Hal membuat alat tersebut yang diharapkan
ini didorong oleh kenyataan bahwa dapat membantu mengendalikan daya
kebutuhan (konsumen) terhadap bahan pada Laboratorium Reparasi Listrik
bakar semakin meningkat dengan pesat, PPNS.

1
1.2 Permasalahan 1.5 Sistematika Penulisan
Dari permasalahan diatas, maka Untuk mengetahui lebih lanjut
dalam project work ini kami akan tentang bagaimana maksud dan isi project
merancang suatu alat yang dapat work ini, maka disini akan dijelaskan
menunjang program pengendalian daya sistematis dari pembahasan seperti yang
sebagai upaya solusi dari masalah krisis diuraikan diatas.
energy yang sedang terjadi di Indonesia BAB I : PENDAHULUAN
dan dunia, dengan rumusan suatu Merupakan pendahuluan yang
permasalahan, yaitu: membahas seluruh materi yang berkaitan
 Bagaimana cara menjaga dengan judul project work yang disajikan
kontinuitas pelayanan energi yaitu : latar belakang, permasalahan,
listrik khususnya yang terdapat di batasan masalah, tujuan, serta sistematis
laboratorium Reparasi Listrik penulisan.
PPNS ? BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
1.3.Tujuan Dan Manfaat Membahas mengenai dasar-dasar
Pengaturan pembagian daya rangkaian diantaranya adalah tentang
dilakukan melalui sebuah mikrokontroller Magnetic Contactor, MBS, MCB, daya
bermula pada latar belakang yang telah listrik, beban essential dan beban non
dipaparkan diatas,maka tujuan dari essential, Lampu indicator, push botton.
pembuatan Project work ini antara lain : BAB III : PERENCANAAN
 Untuk menjaga kontinuitas DAN PEMBUATAN ALAT
pelayanan energi listrik khususnya Membahas tentang perencanaan
yang terdapat di laboratorium perangkat keras serta menguraikan cara
Reparasi Listrik PPNS kerja alat dan juga dibahas perencanaan
1.4.Batasan Masalah perangkat lunak untuk mengaktifkan alat
Dalam Perancangan dan ini dan mengeluarkan suara informasi.
Pembuatan Alat Pengaman Untuk BAB IV : PENGUJIAN
Menghindari Terjadinya pemadaman Merupakan pengujian terhadap alat
Listrik Total di Laboratorium Reparasi yang dibuat apakah sesuai dengan yang di
Listrik ini akan kami batasi sebagai ingin kan. Pengujian dapat dilakukan
berikut: dengan pengetesan setiap bagian dari alat
1. Pemadaman ini hanya digunakan yang dibuat.
pada perlatan yang tidak BAB V : PENUTUP
menimbulkan kerusakan bila Merupakan penutup dari project work
terjadi pemutusan secara tiba-tiba. yang terdiri kesimpulan dari pembahasan
2. Peralatan hanya menentukan pola yang telah dilakukan serta saran-saran
atau alur pemadaman. yang sifatnya membangun untuk
3. Alur atau pola pemadaman sesuai pengembangaan alat yang lebih lanjut.
database beban esential dan beban
non esential.
4. Tidak membahas Analisis Sistem
Tenaga (AST).

2
BAB II 2.1.1 Prinsip Kerja
TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah kontaktor terdiri dari koil,
beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ).
2.1 Magnetic Contactor
Pada saat satu kontaktor normal, NO akan
membuka dan pada saat kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik bekerja, NO akan menutup. Sedangkan
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat keadaan normal kontak NC akan menutup
sebuah belitan yang mana bila dialiri arus dan dalam keadaan bekerja kontak NC
listrik akan timbul medan magnet pada akan membuka. Koil adalah lilitan yang
inti besinya, yang akan membuat apabila diberi tegangan akan terjadi
kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang magnetisasi dan menarik kontak-
timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally kontaknya sehingga terjadi perubahan
Open) akan menutup dan kontak Bantu atau bekerja. Kontaktor yang
NC (Normally Close) akan membuka. dioperasikan secara elektromagnetis
Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak adalah salah satu mekanisme yang paling
utama dan kontak Bantu. Kontak utama bermanfaat yang pernah dirancang untuk
digunakan untuk rangkaian daya penutupan dan pembukaan rangkaian
sedangkan kontak Bantu digunakan untuk listrik maka gambar prinsip kerja
rangkaian kontrol. kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar 2.2 berikut :
Adapun peralatan elektromekanis
jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Kontaktor

Gambar 2.4 dibawah adalah


menunjukkan konstruksi penandaan
/penomoran Relay pada kontak-
kontaknya.

Gambar 2.1 Kontaktor

Gambar 2.4 Konstruksi penomoran pada


kontak-kontaknya

3
2.2 Relay 2.3 MCB
Dalam dunia elektronika, relay Mini Circuit Breaker (MCB)
dikenal sebagai komponen yang dapat adalah pemutus hubungan listrik secara
mengimplementasikan logika switching. otomatis bilamana daya/tegangan
Sebelum tahun 70an, relay merupakan melampaui standar yang ditentukan
“otak” dari rangkaian pengendali. Baru .Gunanya untuk mencegah terjadinya
setelah itu muncul PLC yang mulai korsleting/hubungan pendek ataupun
menggantikan posisi relay. Relay yang kerusakan peralatan listrik akibat
paling sederhana ialah relay melonjaknya tegangan listrik. Pada rumah
elektromekanis yang memberikan model lama, pemutus arus listrik ini
pergerakan mekanis saat mendapatkan berupa fuse (sekering) yang sudah tidak
energi listrik. Secara sederhana relay praktis lagi, karena bilamana putus, harus
elektromekanis ini didefinisikan sebagai mengganti sekering tersebut. Dengan
berikut : adanya MCB maka setiap kali arus listrik
 Alat yang menggunakan gaya over sehingga circuit terputus, sesudah
elektromagnetik untuk menutup instalasi normal kembali maka untuk
(atau membuka) kontak saklar. menghidupkan listrik cukup dengan
 Saklar yang digerakkan (secara menekan tuas/saklar pada mcb.
mekanis) oleh daya/energi listrik. Alat pengaman otomatis yang
Relay merupakan saklar magnetis. dipergunakan untuk membatasi arus
Relay ini menghubungkan rangkaian listrik. Alat pengaman ini dapat juga
beban on atau off dengan pemberian berguna sebagai saklar. Dalam
energi elektromagnetis.[2] Konstruksi penggunaannya, pengaman ini harus
relay terdiri dari kumparan inti besi disesuaikan dengan besar listrik yang
stationar. Kontak relay dipasangkan pada terpasang. Hal ini adalah untuk menjaga
batang besi bersendi. Jika kumparan agar listrik dapat berguna sesuai
dialiri arus listrik maka timbulah kebutuhan.
elektromagnetik pada inti besi sehingga Kepentingan melakukan suatu
batang besi dapat ditarik ke inti penelitian adalah agar kita mendapat
elektromagnetik dan menutup pada kotak jawaban yang dapat dipergunakan sebagai
relay yang lain. Jika arus listrik acuan dalam memilih suatu alat
diputuskan maka kontak akan dilepaskan pengaman yang betul-betul baik dan
oleh pegas. handal. Adapun Fungsi dari pemasangan
Gambar 2.6 dibawah ini merupakan Mini Circuit Breaker (MCB) adalah
contoh bentuk relay. sebagai alat pengaman ataupun sebagai
pembatas arus yang lewat pada saluran
yang dimaksud. Mini Circuit Breaker
(MCB) dipergunakan dan dipasang pada
saluran awal sebelum saluran diberikan
beban. Untuk MCB dengan kapasitas
tertentu, semestinya memiliki
kemampuan lepas dengan beban
Gambar 2.6 Relay maksimal tertentu pula, tetapi kenyataan
setelah diadakan suatu penelitian sebagai

4
pembatas arus, MCB sering melepas arus Keterangan gambar:
melebihi kapasitas yang tertera pada alat 1. Pengungkit sambungan ON
tersebut. Hal ini tentu sangat berpengaruh 2. Relai magnet sesaat
terhadap perencanaan dalam penentuan 3. Penghubung magnet saklar
besar dan kecilnya diameter dari saluran 4. Sistem penghubung
(kabel) itu sendiri.[6] 5. Bimetal untuk beban lebih
Adapun Gambar 2.12 berikut ini 6. Terminal penyambungan kabel
adalah menunjukkan sebuah contoh luar
bentuk fisis MCB. 7. Penghubung/kontak
8. Kontak sambungan pemutusan
9. Klem penjepit
10. Lihat 8
11. Kontak penghubung arus
12. Penekan kontak
13. Bimetal
14. Pengungkit
15. Isolator
16. Lubang ventilasi
18. Pengungkit
19. Per
20. Per
21. Terminal
22. Rumah
23. Kumparan
24. Engsel
25. Pemegang kontak
2.4 Daya Listrik

Gambar 2.12 MCB Power atau daya adalah berapa


besar gaya yang dapat dilakukan dalam
2.3.1 Prinsip kerja MCB setiap waktu. Daya secara mekanik yang
biasa digunakan di amerika adalah
Prinsip kerja MCB apabila terjadi menggunakan horsepower. Daya listrik
arus lebih maka bimetal akan memuai biasanya diberi satuan watt, dan bisa
untuk menggerakkan breaker pada posisi dihitung dengan persamaan P = IE. Daya
membuka/lepas. Sedangkan proses listrik dihasilkan oleh tegangan dan arus.
pemasukan di lakukan secara manual. Horsepower dan watt adalah dua hal yang
Dalam rangkaian peralatan tersebut MCB berbeda namun menjelaskan hal yang
3phasa berfungsi sebagai pengendalian sama dalam menjelaskan persamaan
daya.[4] fisika, dengan 1 horsepower setara
Adapun Gambar 2.13 berikut ini dengan 747,5 watt.
adalah menunjukkan konstruksi MCB.

Gambar 2.13 Konstruksi MCB

5
2.5 Beban Essensial dan Beban Non Pengaman beban lebih
Essensial memproteksi motor dari kerusakan karena
Secara keseluruhan, kebutuhan terjadinya beban lebih dengan
daya yang diperlukan proyek memutuskan suplai ke koil kontaktor
pembangunan kilang baru atau (melalui kontak NC nya), sehingga
pengembangannya agar ditentukan sesuai kontaktor terbuka dan motor berhenti
dengan studi beban listrik kilang tersebut, (proteksi dilakukan dengan melalui fungsi
termasuk daftar beban dari masing- kontrolnya,tidak ada pemutusan daya
masing fasilitas dan perhitungan harus langsung pada pengaman beban
dikonfirmasikan pada rancangan final lebihnya).
(detail design). Daftar beban listrik
dikembangkan dengan menggunakan Pemilihan jenis pengaman beban
daftar peralatan mekanis (Mechanical lebih ditentukan oleh rating/setting arus
Equipment List) sebagai acuan utama sesuai dengan arus nominal motor pada
untuk beban-beban mekanis. Beban pada beban penuh dan kelas tripnya. Untuk
kondisi operasi normal secara praktis pemakaian standar digunakan kelas trip
tetap dengan perbedaan variasi harian dan 10 yaitu pengaman beban lebih akan trip
musim. Namun demikian, beban paling pada 7.2 Ir dalam waktu 4 detik < Tp < 10
tinggi yang akan terjadi pada musim detik. Beban lebih dapat terjadi karena
panas menggambarkan kenaikan kerja adanya beban yang berlebihan maupun
pendingin dan beban-beban HVAC kondisi dari plant yang tidak seharusnya.
terhadap temperatur udara yang lebih Sesuatu hal yang bisa digunakan untuk
tinggi. mengetahui suatu motor dalam kondisi
2.6 MBS (Motor Break Starter) beban lebih adalah arus yang mengalir
Pengamanan beban lebih pada motor.
memproteksi motor pada ketiga fasanya
Adapun Gambar 2.16 berikut ini
yang baik menggunakan sistem bimetal
adalah menunjukkan sebuah contoh
(LR2-K & LR-D) maupun yang
bentuk MBS.
menggunakan system elektronik tanpa
supply terpisah (LR9-F) dan mempunyai
sensitifitas terhadap hilang fasa yang
bekerja dengan sistem differensial (tidak
langsung trip pada kasus terjadinya hilang
satu fasa) apabila dibutuhkan proteksi
yang segera (Instantaneous) harus
ditambahkan peralatan khusus untuk
proteksi hilang fasa misalnya RM4, RCP.
Pengaman beban lebih ini bisa
dipasangkan langsung dengan
kontaktornya maupun terpisah sehingga
sangat fleksibel untuk pemasangannya di
dalam panel.
Gambar 2.16 MBS

6
MBS digunakan untuk switching, 2.8 Tombol Tekan Normally Close
perlindungan, dan isolasi sirkuit, terutama (NC)
dengan beban motor. Accesories seperti Tombol tekan normally close
kontak bantu, tegangan, dll, yang dapat ialah tombol tekan yang dalam keadaan
dipasang, kemungkinan memperluas normalnya kontaknya tertutup sebelum
jangkauan aplikasi.[9] ditekan atau dioperasikan.apabila tombol
ini ditekan maka kontaknya akan
2.7 Tombol Tekan Normally Open membuka (dari NC menjadi NO) apabila
(NO) tombol dilepas maka kontaknya akan
kembali keposisi semula. Banyak dipakai
Tombol tekan normally open ialah
pada start-stop semi otomatis dengan
tombol tekan yang dalam keadaan
kontaktor dan otomatis.
normalnya kontaknya terbuka sebelum
ditekan atau dioperasikan.apabila tombol Adapun Gambar 2.19 berikut ini
ini ditekan maka kontaknya akan adalah menunjukkan sebuah contoh
menutup (dari NO menjadi NC) apabila bentuk fisik tombol tekan normally
tombol dilepas maka kontaknya akan close.[10]
kembali keposisi semula. Banyak dipakai
pada start-stop semi otomatis dengan
kontaktor dan otomatis.[10]
Adapun Gambar 2.17 berikut ini
adalah menunjukkan sebuah contoh
bentuk fisik tombol tekan normally open.
Gambar 2.19 Push Botton NC
Dan berikut ini adalah gambar
2.20 kostruksi tombol tekan normally
open.

Gambar 2.17 Push Botton NO


Dan berikut ini adalah gambar
2.18 kostruksi tombol tekan normally
open.

Gambar 2.20 Konstruksi Tombol Tekan


NC

2.9 Lampu Indicator


Lampu indicator(petunjuk)
Gambar 2.18 Kontsruksi Tombol Tekan fungsinya sebagai tanda untuk
NO mengetahui bahwa rangkaian sedang

7
berkerja apabila jarak antara operator pemanas. Apabila panas pada elemen
dengan rangkain berjauhan. pemanas telah turun maka arus akan
Lampu indicator merupakan terhubung kembali dan lampu indikator
lampu tanda (pilot) untuk menunjukkan akan menyala kembali.
ON atau OFF suatu rangkaian kontrol. Mengingat konstruksi lampu yang relatif
Standar dari lampu-lampu indicator : kecil dan arus yang mengalir
adalah tegangan AC maka kemungkinan
-merah : menyatakan suatu
lampu mudah putus sangat besar.[11]
peringatan yang berarti berbahaya.
Maka untuk mengatasinya pada salah satu
- Hijau : mesin siap untuk dijalankan
bagian kutub lampu dipasang
- Putih : mesin keadaan berjalan
resistor.
normal
Adapun Gambar 2.21 berikut ini
Sekering digunakan untuk sebagai
adalah menunjukkan sebuah contoh
pengamannan terhadap over load.
bentuk fisik lampu indikator.
 Lampu indikator dipasang secara
pararel dengan rangkaian supaya jika
lampu putus rangkaian dapat berputar.
 Sekering dipasang secara seri, supaya
jika terjadi over load akan dan sekring
putus maka rangkaian akan mati.

Cahaya lampu dibangkitkan


dengan mengalirkan arus listrik dalam
suatu
kawat penghantar. Dalam kawat ini Gambar 2.21 Lampu Indikator
energi listrik diubah menjadi panas dan 2.10 LCD 16 X 2 Baris (M1632)
cahaya. Bentuk umum dari lampu
indikator dapat berbeda-beda tergantung M1632 adalah modul LCD
dari kebutuhan. Sesuai fungsinya yaitu dengan tampilan 16 x 2 baris dengan
sebagai indikator maka kerja dari konsumsi daya yang rendah. Modul ini
lampu tergantung dari sumber yang dilengkapi dengan mikrokontroller yang
terhubung, dalam hal ini lampu didisain khusus untuk mengendalikan
dihubungkan secara seri dengan elemen LCD. Mikrokontroller HD44780 buatan
pemanas. Hitachi yang berfungsi sebagai
Apabila elemen pemanas pengendali LCD ini mempunyai
terhubung dengan arus maka lampu CGROM(Character Generator Read Only
indikator Memory), CGRAM (Character Generator
secara otomatis akan menyala, namun Random Access Memory) dan DDRAM
setelah selang beberapa waktu apabila (Display Data Random Access Memory).
panas telah melebihi setting pada
termostat, maka arus akan terputus dan
mengakibatkan lampu indikator mati
beberapa saat seiring matinya elemen

8
2.11 Keypad 3X4
Keypad sering digunakan sebagi
suatu input pada beberapa peralatan yang
berbasis mikroprosessor atau
mikrokontroller. Pada dasarnya keypad
terdiri dari sejumlah saklar, yang
terhubung sebagai baris dan kolom. Agar
mikrokontroller dapat melakukan scan
keypad, maka port mengeluarkan salah
satu bit dari 4 bit yang terhubung pada
kolom dengan logika low “0” dan Gambar 2.25 Rangkaian dasar keypad
selanjutnya membaca 4 bit pada baris 4x4
untuk menguji jika ada tombol yang
ditekan pada kolom tersebut. Sebagai BAB III
konsekuensi, selama tidak ada tombol METODOLOGI
yang ditekan, maka mikrokontroller akan
melihat sebagai logika high “1” pada Dalam pengerjaan project work ini
setiap pin yang terhubung ke baris.[12] diperlukan suatu urutan pekerjaan yang
Gambar 2.24 berikut ini menunjukkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
3x4 Keypad Module: melaksanakan pekerjaan tersebut, hal
tersebut dimaksudkan agar project work
ini dapat tercapai tujuannya secara
maksimal dengan waktu yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu merencanakan
langkah-langkah yang sekiranya dapat
memaksimalkan dalam pelaksanaan
project work ini. Proses pelaksanaan kerja
tersebut meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan Judul
Dalam langkah ini merupakan
suatu hal yang penting sebelum
melangkah ke hal yang lainnya untuk
pengerjaan proyek, unruk mendapatkan
judul ini harus sesuaikan kemampuan
Gambar 2.24 Keypad Module penulis, apakah penulis mampu
mengerjakan project work ini.
2. Studi Perpustakaan
Gambar 2.25 berikut ini menunjukkan
Studi perpustakaan merupakan
Rangkaian dasar keypad 4x4:
suatu metode untuk mendapatkan data-
data, literatur referensi yang sekiranya
dapat dijadikan topik sebuah judul project
work dan penunjang teori pembuatan

9
project work ini, serta untuk mendapatkan ataupun kerusakan peralatan
literatur tentang spesifikasi, cara kerja listrik akibat melonjaknya
dan penanganan masalah dari peralatan tegangan listrik.
yang akan digunakan dalam pengerjaan 5. Lampu indikator
project work. Lampu indicator(petunjuk)
3. Akses Internet fungsinya sebagai tanda untuk
Akses internet merupakan suatu mengetahui bahwa rangkaian
langkah pencarian data yang akurat sedang berkerja apabila jarak
terbaru untuk mencari data informasi antara operator dengan rangkain
terbaru yang berhubungan erat dengan berjauhan
pengerjaan project work. 6. Tombol tekan Normally Open
4. Persiapan alat dan bahan Tombol tekan normally open ialah
Dalam tahap ini akan dipersiapkan tombol tekan yang dalam keadaan
alat-alat yang mendukung untuk normalnya kontaknya terbuka
pelaksanaan project work ini. sebelum ditekan atau
Macam-macam alat yang dibutuhkan dioperasikan.apabila tombol ini
dalam pembuatan alat ini antara lain: ditekan maka kontaknya akan
1. Box Panel menutup (dari NO menjadi NC)
2. Relay apabila tombol dilepas maka
Relai adalah suatu peranti yang kontaknya akan kembali keposisi
menggunakan elektromagnet semula.
untuk mengoperasikan 7. Tombol tekan Normally Close
seperangkat kontak sakelar. Tombol tekan normally close
Susunan paling sederhana terdiri ialah tombol tekan yang dalam
dari kumparan kawat penghantar keadaan normalnya kontaknya
yang dililit pada inti besi. Bila tertutup sebelum ditekan atau
kumparan ini dienergikan, medan dioperasikan.apabila tombol ini
magnet yang terbentuk menarik ditekan maka kontaknya akan
armatur berporos yang digunakan membuka (dari NC menjadi NO)
sebagai pengungkit mekanisme apabila tombol dilepas maka
sakelar. kontaknya akan kembali keposisi
3. MBS semula.
Pengamanan beban lebih 8. Magnetic Contactor
memproteksi motor pada ketiga Magnetic contactor merupakan
fasanya yang baik menggunakan saklar yang digunakan oleh
sistem bimetal magnet listrik dan kontaktor
4. MCB magnet harus mampu mengalirkan
Mini Circuit Breaker (MCB) serta memutuskan arus dalam
adalah pemutus hubungan listrik keadaan kerja nominal.
secara otomatis bilamana 5. Pembuatan alat
daya/tegangan melampaui standar Pembuatan alat sesuai dengan
yang ditentukan .Gunanya untuk blok diagram yang ada serta mengambil
mencegah terjadinya data-data yang diperlukan untuk referensi
korsleting/hubungan pendek

10
dan juga sebagai salah satu acuan dalam maka perlu disusun sebuah flow chart
pengambilan kesimpulan. metodologi.
6. Pengujian alat
Pengujian alat dilakukan untuk Adapun flowchart diagram
mengetahui apakah alat yang dibuat dapat pengerjaan seperti ditunjukkan oleh
di operasikan dengan baik atau gagal. Di Gambar 3.26 berikut.
dalam pengerjaan suatu project work,
disamping dituntut untuk harus
menguasai dasar-dasar dan masalah-
masalah tentang alat tersebut yang
berhubungan dengan project work, suatu
hal yang juga dituntut adalah keharusan
dalam melakukan pengujian alat dan
rangkaian. Dengan dilakukannya
pengujian alat dan rangkaian tersebut
dimaksudkan agar dapat melihat secara
langsung bagaimana cara kerja alat yang
dibuat, apakah alat dan rangkaian tersebut
telah memenuhi kriteria dan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan dan
diharapkan sebelumnya. Sehingga apabila
hal tersebut belum tercapai atau masih
terdapat kendala dan kekurangan-
kekurangan terhadap alat dan rangkaian
tersebut, maka perbaikan terhadap alat
dan rangkaian tersebut dapat dilakukan
sesegera mungkin.
7. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah
gagasan yang tercapai pada akhir
pembicaraan. Dengan kata lain,
kesimpulan adalah hasil dari suatu Gambar 3.26 Flowchart Diagram
pembicaraan. Jika alat yang dibuat dapat Pengerjaan
dioperasikan dengan baik serta sesuai
dengan rencana maka dapat diambil 3.2 Blok Diagram Perencanaan Alat
kesimpulan bahwa alat yang dibuat Diagram blok adalah suatu
tersebut dinyatakan “successful”. pernyataan gambar yang ringkas, dari
8. Pembuatan Laporan gabungan sebab dan akibat antara
Laporan dibuat sesuai proses pelaksanaan masukkan dan keluaran dari suatu system.
project work sampai dengan mendapatkan Blok/Kotak Biasanya berisikan uraian
hasil yang direncanakan. dan nama elemennya, atau simbul untuk
3.1. Flowchart Metodologi operasi matematis yang harus dilakukan
Agar pelaksanaan project work ini pada masukkan untuk menghasilkan
berjalan sesuai dengan urutan yang benar, keluaran. Tanda anak panah :

11
Menyatakan arah informasi aliran isyarat ditunjukkan pada tabel berikut
atau unilateral. ini:
 AC
Blok diagram disusun untuk  Kipas Angin
memudahkan kita membaca sistem kerja
alat tersebut. Adapun Gambar 3.27 4.2 Rangkaian LCD dan Keypad
berikut ini adalah menunjukkan sebuah
Data-data yang dihasilkan oleh
block diagram system.
penekanan Tombol keypad digunakan
untuk setting setting arus maksimal yang
diinginkan. Dengan ditampilkan ke LCD
maka operator akan dapat mengetahui
perintah arus maksimal dan besar arus
yang lewat pada saat tersebut. Berikut ini
menunjukkan Rangkaian LCD 16 * 2:
Gambar 4.28 berikut ini
menunjukkan Rangkaian dasar keypad
3x4:
Gambar 3.27 blok diagram system

BAB IV
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
ALAT
Pada bab ini membahas tentang
perencanaan perangkat keras serta
menguraikan cara kerja alat dari alat
tersebut. Perencanaan alat yang akan
dibuat dengan menggunakan teori-teori
penunjang yang ada sesuai dengan
permasalahannya, serta data-data yang Gambar 4.28 Rangkaian dasar keypad
akurat. 3x4

4.1 Perencanaan Beban Esensial dan


Non Esensial Pada Laboraturium
Reparasi Listrik Gambar 4.29 berikut ini menunjukkan
a) Yang termasuk dalam kelompok Tampilan LCD dan keypad 3x4:
beban esensial adalah seperti
ditunjukkan pada tabel berikut ini:
 Komputer
 Lampu
b) Yang termasuk dalam kelompok
beban non esensial adalah seperti

12
4.4 Blok Diagram Perencanaan Alat
Di dalam pembuatan project work
ini di dahului dengan perencanaan
system yang akan digunakan dan juga
perancangan alat yang juga akan
mendukung dalam proses pembuatan
project work ini, Sehingga dalam proses
pembuatan project work akan berjalan
secara sistematis dan terkoordinasi
Gambar 4.29 Tampilan LCD dan keypad dengan baik
3x4 Perancangan alat project work ini di
dasari dengan pengetahuan yang di
4.3 Rangkaian Kontrol Panel
dapatkan dari beberapa sumber dan
Dalam pengujian alat ini masalah dari kehidupan sehari – hari yang
digunakan sumber yan berasal dari PLN menginspirasi untuk dapat diaplikasikan
sebesar 220V. Dalam instalasi listrik dalam bentuk alat.
harus mempunyai pengatur suplai daya
yang masuk untuk dibagikan kesetiap Perencanaan system pada project
pemakaian/beban dalam grup/kelompok work ini akan digambarkan dalam bentuk
yang berbeda-beda sehingga pemakaian blok diagram yang systematis dan
dilengkapi dengan komponen pengatur prosesnya berjalan tahap demi tahap,
dan komponen pengaman untuk menjaga sehingga system yang dibuat dalam
keseimbangan suplai daya yang masuk project work ini dapat dipahami oleh
dengan jumlah seluruh daya yang semua kalangan masyarakat. Pada gambar
digunakan oleh pemakai.Pembagian 4.31 dibawah ini merupakan gambar blok
tersebutmemerlukan tempat yang disebut diagram perancangan alat.
dengan Panel Distribusi Listrik. Gambar
4.30 berikut ini menunjukkan Tampilan
Kontrol Panel:

Gambar 4.31 Blok diagram perancangan


alat

Gambar 4.30 Tampilan Kontrol Panel

13
4.5 Single Line Perencanaan Alat
Dalam pengujian alat ini
digunakan sumber yang berasal dari PLN
sebesar 220V. Dalam instalasi listrik
harus mempunyai pengatur suplai daya
yang masuk untuk dibagikan kesetiap
pemakaian/beban dalam grup/kelompok
yang berbeda-beda sehingga pemakaian
dilengkapi dengan komponen pengatur
dan komponen pengaman untuk menjaga
keseimbangan suplai daya yang masuk
dengan jumlah seluruh daya yang
digunakan oleh pemakai. Pembagian
tersebut memerlukan tempat yang disebut
dengan Panel Distribusi Listrik. Gambar
4.32, 4.33, dan 4.34 berikut ini
menunjukkan Single Diagram
perencanaan alat: Gambar 4.34 Dalam keadaan normal

BAB VI
PENUTUP
Bab ini merupakan penutup
dari Project Work yang terdiri kesimpulan
dari pembahasan yang telah dilakukan
serta saran-saran yang sifatnya
Gambar 4.32 Single Line Diagram membangun untuk pengembangaan alat
Perencanaan Alat yang lebih lanjut

6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan studi dan penelitian
yang dilakukan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan beberapa hal
antara lain:
1. Dalam keadaan normal ( bekerja
semua / tidak terjadi gangguan ),
besar arus pada tang ampere = 2,5
A, besar arus setting pada MBS =
3,2 A, artinya beban-beban
esensial maupun beban-beban non
Gambar 4.33 Dalam keadaan tidak esensial masih tetap mendapatkan
normal (gangguan) suplai tenaga listrik dari sumber
utama.

14
2. Dalam keadaan tidak normal ( menambahkan sumber menjadi
padam semua / terjadi gangguan ) 380V dan melakukan langkah
karena ada penambahan beban, pada butir 3 di atas.
besar arus pada tang ampere = 2,5 DAFTAR PUSTAKA
A, besar arus setting pada MBS =
2,4 A, artinya MBS bekerja 1. http://www.scribd.com/doc/26789
memutuskan suplai tenaga listrik 954/Kontaktor-Adalah-Peralatan-
beban esensial dan beban non Listrik-Yang-Bekerja-
esensial. Berdasarkan
3. Dalam keadaan tidak normal ( 2. Fingerspot. 2008. “ Ultimate
salah satu padam / terjadi SDK+U.are.U 4000B Sensor”.
gangguan ) karena ada Digital Persona. USA Petruzelle,
penambahan beban, besar arus Frank D.2001.” Elektronik
pada tang ampere = 2,5 A, besar Industri “.Penerbit ANDI
arus setting pada MBS = 2,4 A, :Yogyakarta
artinya MBS bekerja memutuskan 3. Realisasi pemakaian BBM dan
suplai tenaga listrik beban non kondisi cadangan
esensial saja. daya.kompas,31-05-2008
4. Prasetyo H. Edy. 1997.” Pelatihan
6.2 SARAN Karyawan Laboratorium dan
Didalam proses pengerjaan bengkel ITS materi Instalasi
project work ini tentunya banyak sekali Listrik,Surabaya “. Teknik
kekurangan-kekurangan dan kesulitan Kelistrikan Kapal. Surabaya
dalam proses pengerjaan alat maupun 5. http://www.dikti.org/biogas.htm
penyusunan laporan. Untuk itu diperoleh 6. www.duniaelektronika.com
beberapa kekurangan agar dapat 7. www.forumsains.com
diperbaiki di kemudian hari maka 8. www.dunialistrik.com
didapatkan beberapa saran yaitu sebagai 9. Klockner Moeller,”Automation
berikut : and Power Distribution Wiring
Manual”.
1. Project work ini masih belum 10. www.digilib.unnes.ac.id
sempurna dalam 11. www.innovativeelectronics.com
pemasangan.Diusahakan lebih 12. Zaki, M.H. 2005.”Cara Mudah
menyempurnakan lagi dan belajar merangkai elektronika
mengukur tiap ukuran komponen. Dasar” . Absolute. Yogyakarta.
2. Lebih mencari literatur yang
berhubungan dengan pembuatan
Project work.
3. Alat ini hanya dapat digunakan
pada beban-beban kecil saja.
4. Alat ini menggunakan sumber
220V.Agar alat ini dapat
diterapkan di beban-beban yang
mempunyai daya besar,maka

15

Anda mungkin juga menyukai