Anda di halaman 1dari 78

ANALISA KELELAHAN STRUKTUR FPSO PT.

IRVINE ENGINEERING
DUBAI

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Strata 1 (S1)


Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin

OLEH :
PUTRI TALIA S
D 321 14 309

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018

i
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar
Telp/Fax : +62-411-585637, E-Mail: kapal9uh@indosat.net.id

LEMBAR PENGESAHAN

2
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar
Telp/Fax : +62-411-585637, E-Mail: kapal9uh@indosat.net.id

LEMBAR PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

iii
ABSTRAK

PUTRI TALIA S. Analisa Kelelahan Struktur FPSO PT. Irvine Engineering


Dubai. dibimbing oleh (Juswan dan Muhammad Zubair Muis Alie)
FPSO (Floating Production Storage and Offloading) merupakan bangunan
pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang bersifat mobile.
Dengan adanya pengaruh beban lingkungan yang bersifat acak dan siklik,
dapat mempengaruhi perilaku struktur kapal FPSO. Seiring dengan
berjalannya masa operasi, maka sangat penting untuk melakukan analisa
kelelahan dengan maksud untuk memperkirakan umur struktur (Fatigue
Life) FPSO. Struktur yang akan dianalisis adalah FPSO milik PT. Irvine
Engineering Dubai di perairan Laut China Selatan. Metode analisis yang
digunakan adalah spectral fatigue analysis. Adapun spektrum gelombang
yang digunakan adalah spektrum gelombang JONSWAP dengan
menggunakan 2.5 sebagai nilai dari peak endess parameter. Dari hasil
perhitungan spektrum JONSWAP kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan RAO dan perhitungan stress respon spectra. Berdasarkan
perhitungan stress respon spectra dapat ketahui nilai zero moment dan
second moment dengan menggunakan faktor simson. Sehingga, siklus
tegangan dapat diketahui. Sedangkan untuk siklus kegagalan
menggunakan metode palmgren-miner berdasar kurva S-N. Pada kurva S-
N digunakan X sebagai parameter utama. Maka, didapatkan umur
kelelahan (fatigue life) struktur selama masa operasi adalah 78 tahun.

Kata Kunci: FPSO, fatigue life, spektral fatigue analysis, JONSWAP,


palmgren-miner, S-N Curve, RAO, respon spectra

iv
ABSTRACT

PUTRI TALIA S. Fatigue Structure Analysis FPSO PT. Irvine Engineering


Dubai. Supervised By (Juswan and Muhammad Zubair Muis Alie)
FPSO (Floating Production Storage and Offloading) is a mobile offshore oil
drilling and storage building. With the influence of random and cyclic
environmental loads, it can affect the structural behavior of FPSO vessels.
As the operating period progresses, it is very important to do a fatigue
analysis with the aim of estimating the FPSO's Fatigue Life. The structure
to be analyzed is FPSO owned by PT. Irvine Engineering Dubai in the
waters of the South China Sea. The analytical method used is spectral
fatigue analysis. The wave spectrum used is the JONSWAP wave spectrum
using 2.5 as the value of the peak endess parameter. From the results of
the JONSWAP spectrum calculation then continued with the calculation of
the RAO and the calculation of the stress response of the spectra. Based
on the calculation of stress response spectra can know the value of zero
moment and second moment using the simson factor. Thus, the voltage
cycle can be known. Whereas for the failure cycle using the palmgren-
miner method based on the S-N curve. In the S-N curve X is used as the
main parameter. So, obtained the fatigue life of the structure during the
operating period is 78 years.
Keyword: FPSO, fatigue life, spektral fatigue analysis, palmgren-miner, S-
N Curve , JONSWAP, RAO, respon spectra

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan nikmat
berupa nikmat kesehatan jasmani dan rohani yang diberikan kepada
penulis, sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini sesuai yang
diharapkan. Shalawat serta salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad
SAW, sahabat, keluarga, serta para pengikutnya.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin.
Dalam proses penyusunan sampai dengan terselesaikannya skripsi
yang berjudul “Analisis Kelelahan FPSO PT. Irvine Engineering
Dubai’’ penulis sangat terbantu oleh banyak pihak, maka dari itu dengan
segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda (Sunang, S.Pd) dan Ibunda (Herniati) tercinta atas
dukungan dan doa yang tak henti-hentinya selalu diberikan kepada
penulis sehingga menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana.
Terima kasih juga telah mendidik, merawat dan membesarkan
hingga kini dengan penuh kasih sayang.
2. Saudara-saudara saya (Nunu, Pipi, Akbar, Vidya, dan
Yayang) terima kasih atas doa dan dukungannya, motivasi serta
nasehat yang selalu diberikan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan pendidikan ini. Semoga kita semua dalam
lindungan-NYA dan termasuk anak yang sholeh dan sholeha.
3. Ibu Heppi dan juga Etta yang selalu medukung setiap langkah
yang dipilih penulis. Dan juga sepupu tercinta (Reski) yang tak
henti-hentinya memberi dukungan dan doa.

vi
4. Bapak Dr. Taufiqur Rachman,S.T,M.T selaku ketua Departemen
Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
5. Bapak Ir. Juswan, M.T dan Bapak Muhammad Zubair Muis
Alie,ST,MT,Ph.D. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan mulai dari awal penelitian hingga terselesaikannya
penulisan Skripsi ini.
6. Muhammad Zubair Muis Alie, S.T, M.T, Ph.D. selaku Penasehat
Akademik (PA) selama menjadi mahasiswa Teknik Kelautan.
7. Segenap staf pengajar dan administrasi Departemen Teknik
Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Terkhusus Ibu
Marwa yang telah membantu kelancaran perkuliahan dan
administrasi.
8. Keluarga besar Osarel yang selalu memberi motivasi selama
pengerjaan skripsi.
9. Teman-teman Seperjuangan Cabe Hits ( Ratna, Uni, Kina, Safit,
Miqa, Nidar, Tasya ) terima kasih untuk canda, tawa, dan tangis
selama masa perkuliahan penulis. Terima kasih untuk setiap
kenangan. Mudah-mudah kita dapat menggapai mimpi-mimpi yang
selalu kita sebut dalam doa. AAMIIN.
10. Sahabatku Sunny (Nunu, Imma, Widi, Fitten, Maritu, Cuppi,
Lulu) serta para Taeng Crew (Alif, Dian, Dare, Ucang, Redsky,
Aco, Agustina) terima kasih untuk bukber di Panlos dan
bantuannya selama pengerjaan tugas Konka serta doa dan
dukungannya selama masa perkuliahan penulis.
11. Enaman (Runi, Inu, Tami, Mega , Maya) terima kasih atas
segala bantuan selama berada di kos Nurul Ilmi.
12. Teman-teman Mahasiswa khususnya OCENG 2014 yang selalu
memberi dukungan serta waktu yang telah kita lalui bersama dalam
suka dan duka. Tak lupa pula penulis sampaikan banyak

vii
terimakasih kepada kanda-kanda Senior dan Junior atas motivasi
dan dukungannya.
13. Dan seluruh orang yang tak mungkin disebut satu-persatu, terima
kasih atas seluruh bantuan moril maupun materil yang telah
diberikan.
Penulis menyadari keterbatasannya sehingga mungkin dalam
penyusunan tugas akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya menerima saran dan masukan dari
pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan studi saya.
Akhir kata saya berharap apa yang telah saya paparkan dalam
tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca, khususnya
mahasiswa yang akan melakukan peneitian dalam bidang yang serupa.
Aamiin.

Gowa, 10 Juli 2018

Putri Talia S

viii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

ix
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ............................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................... ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................... xiii
DAFTAR NOTASI ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................................... 2
1.4 Tujuan ....................................................................................... 2
1.5 Manfaat ..................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1 Floating Production, Storage and Offloading (FPSO) ..................... 5
2.1.1 Desain Struktur Topside FPSO ........................................... 9
2.1.2 Desain Struktur Lambung FPSO ........................................12
2.2 Tegangan yang Bekerja .............................................................17
2.3 Analisa Kelelahan.......................................................................18
2.4 Kurva S-N .................................................................................20
2. 5 Metode Palmgren-Miner .............................................................22
2.6 Respon Struktur ........................................................................23
2.6.1 Respon Ampilitudo Struktur ..............................................23
2.7 Spektrum Gelombang JONSWAP (Joint North Sea Wave Observation
Project ) ....................................................................................25
2.8 Linier Response Spectra .............................................................26
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................28

x
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................28
3.2 Jenis Penelitian ..........................................................................28
3.3 Penyajian Data ..........................................................................28
3.4 Metode Pengambilan Data..........................................................30
3.5 Alur Penelitian ...........................................................................30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................33
4.1 Distribusi Tegangan ...................................................................33
4.2 Tahapan Menampilkan Nilai Tegangan Pada ANSYS .....................33
4.2.1 Running ..........................................................................33
4.2.2 Menampilkan Tegangan Yang Bekerja ...............................36
4.3 Tegangan yang Bekerja .............................................................38
4.4 Analisa Kelelahan.......................................................................38
4.4.1 Spektrum Gelombang.......................................................38
4.4.2 Response Amplitude Operators (RAO) ...............................39
4.4.3 Stress Response Spectra ..................................................40
4.4.4 Umur Kelelahan (Fatigue Life) ..........................................41
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................44
5.1 Kesimpulan ...............................................................................44
5.2 Saran ........................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................45
LAMPIRAN ..........................................................................................47

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Grafis komputer dari instalasi FPSO dengan sistem shuttle
tanker . ...................................................................................... 8
Gambar 2.2 Integrasi Model Topsides ................................................. 10
Gambar 2. 3 Konfigurasi t ypical new-build FPSO.................................. 13
Gambar 2. 4 Kurva S-N API untuk Analisis Kelelahan ............................ 21
Gambar 3. 1 Tampak samping (a), tampak atas (b), konfigurasi midship
FPSO PT. Irvine Engineering Dubai (c) ....................................... 29
Gambar 3. 2 Diagram Alur Penelitian ................................................... 32
Gambar 4. 1 Distribusi tegangan ......................................................... 33
Gambar 4. 2 Kotak Solution................................................................. 34
Gambar 4. 3 Kotak solution controls .................................................... 35
Gambar 4. 4Tab Sol’n Options ............................................................. 35
Gambar 4. 5 Tab Advanced NL ............................................................ 35
Gambar 4. 6 Kotak dialog nodal solution .............................................. 36
Gambar 4. 7 Kotak dialog time history variables ................................... 37
Gambar 4. 8 Kotak dialog node for data ............................................... 37
Gambar 4. 9 Grafik Hubungan spektrum gelombang JONSWAP terhadap
Frekuensi ................................................................................. 39
Gambar 4. 10 Grafik Hubungan Response Amplitudo Operator terhadap
Frekuensi ................................................................................. 40
Gambar 4. 11 Grafik Hubungan Stress Respon Spectra terhadap
Frekuensi ................................................................................. 40

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Formulasi fatigue S-N Curves (API RP 2A-WSD 2000) ........... 22


Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Umur Kelelahan ....................................... 43

xiii
DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Satuan


Hs Tinggi Gelombang Signifikan mm
h Kedalaman Perairan mm
A Luas Penampang mm²
σ Tegangan N/mm²
P Gaya N
Tzσ Mean Zero Crossing Period s
Σeff Tegangan Amplitudo Efektif N²/mm⁴
S(ω) Spektrum Gelombang mm²/s
RAO Response Amplitude Operator mm²/s
Sr(ω) Stress Respon Spectra mm²/s
ω Frekuensi rad/s
ɣ Peak Endess Parameter -
T Periode s

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Spektrum Gelombang JONSWAP1


Lampiran 2. Perhitungan RAO5
Lampiran 3. Perhitungan Stress Response Spectra
Lampiran 4. Perhitungan Zero Moment dan Second Moment

xv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara dengan luas wilayah 2/3 dari dataran.
Dengan luas lautan yang sangat besar menjadikan Indonesia memiliki
potensi sumber daya lautan yang berlimpah, terutama minyak dan gas
bumi. Minyak dan gas bumi adalah campuran senyawa hidrokarbon yang
tersusun dari sebagian karbon, hidrogen, dan sedikit belerang serta
nitrogen, dan unsur-unsur lainnya. Minyak dan gas bumi secara tidak
langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup. Sehingga dalam rangka
mengoptimalkan potensi alam indonesia tersebut maka diperlukan
pengelolahan yang baik.
Seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi eksplorasi
minyak dan gas, serta ditemukannya cadangan minyak di laut dalam maka
teknologi bangunan lepas pantai juga mengalami kemajuan yang
signifikan. Sistem floating production storage and offloading (FPSOs) telah
menjadi metode utama yang digunakan untuk mengoptimalkan daerah
produksi minyak dan gas lepas pantai di seluruh dunia termasuk FPSO
milik PT. Irvine Engineering Dubai.
FPSO (Floating Production Storage and Offloading) merupakan
bangunan pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang
bersifat mobile. Dalam artian dapat berpindah-pindah. Adapun hasil
pemisahan dari produk pengeboran adalah crude oil, air dan gas.
Permasalahan yang selalu ada pada bangunan lepas pantai adalah
kerusakan yang dapat menyebabkan struktur tersebut gagal. Kerusakan
bangunan laut terutama terjadi akibat kelelahan (fatigue), baik pada
komponen struktur utama maupun sekunder dan tersier. (Djamitko,
2012). Bangunan lepas pantai cenderung, mengalami kelelahan karena
beban gelombang yang bersifat siklis

1
Kajian dan penelitian mengenai analisa kelelahan dalam
memperkirakan umur kelelahan pada konstruksi FPSOs telah banyak
dilakukan dan menggunakan metode yang bermacam-macam. Diantara
metode yang digunakan adalah Deterministic Fatigue Analysis dan
Spectral Fatigue Analysis.

Karena sebab-sebab tersebut di atas maka, dalam tugas akhir ini


membahas tentang “ANALISA KELELAHAN STRUKTUR FPSO PT. IRVINE
ENGINEERING DUBAI” .

1.2 Rumusan Masalah


Masalah pada penelitian ini difokuskan pada analisis kelelahan FPSO
PT. Irvine Engineering Dubai.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut:
1. Menggunakan spektrum gelombang JONSWAP (Joint North Sea
Wave Observation Project)
2. Metode analisa manual menggunakan kurva S-N
3. Ketidaksempurnaan awal, tegangan sisa pengelasan, cacat
pengelasan, korosi dan crack base material diabaikan

1.4 Tujuan
Untuk mengetahui umur bangunan FPSO PT. Irvine Engineering
Dubai.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi industri perkapalan untuk
perencanaan dan pemeliharaan FPSO di masa yang akan datang
serta pengembangan pengetahuan mengenai kelelahan struktur
FPSO bagi PT. Irvine Engineering Dubai sebagai pihak konsultan
perencana.

2
1.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian “Analisa Kelelahan


Struktur FPSO PT. Irvine Engineering Dubai” dimana penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui umur struktur FPSO PT. Irvine Engineering.
Namun, ada beberapa batasan masalah yang tidak dipertimbangkan atau
sebuah asumsi pada penelitian ini karena adanya keterbatasan data
seperti factor biaya struktur, material struktur dan jenis metode yang
digunakan dan sebagainya.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi kajian pustaka yang mendukung permasalahan yang


dihadapi seperti materi mengenai Gambaran umum struktur FPSO, materi
mengenai spektrum gelombang, respon struktur atau analisis perilaku
struktur.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian. Objek penelitian dimana
penelitian ini menganalisis data FPSO. Jenis dan sumber data dimana jenis
penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat studi kasus, yang
dimaksudkan untuk mengetahui umur struktur FPSO dengan sumber data
sekunder.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Bab ini berisi pembahasan tentang analisa kelelahan struktur FPSO.


Inti dari pembahasan berupa umur struktur yang bekerja yang didapat
dari proses perhitungan manual.

BAB V Penutup

Bab ini merupakan penutup dari keseluruhan isi penelitian berupa


kesimpulan dan saran atas permasalahan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya. Adapun hasil dari penelitian ini akan dijelaskan pada

3
kesimpulan sedangkan beberapa masukan akan kekurangan dari
penelitian ini akan dijelaskan pada saran

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Floating Production, Storage and Offloading (FPSO)

FPSO adalah bangunan terapung paling produktif di bidang industri


lepas pantai yang dikembangkan pada tahun 1970 untuk menghasilkan
minyak dan gas dengan menggunakan jaringan pipa atau struktur tetap.
Awalnya, FPSO dibatasi pada daerah dengan beban lingkungan yang
ringan. Hal ini memungkinkan penggunaan konversi kapal tanker menjadi
FPSO (Paik & Thayamballi, 2007).
Proses pengembangan cadangan minyak dan gas lepas pantai
dapat dibagi menjadi beberapa bagian mengikuti langkah-langkah utama
yakni:
1. Eksplorasi
2. Pengeboran eksplorasi
3. Pembangunan pengeboran
4. Produksi
5. Penyimpanan dan pembongkaran
6. Angkutan
Kapal dan struktur lepas pantai berbentuk kapal telah menjadi kunci
untuk perkembangan dunia lepas pantai. Tanker-tanker perdagangan,
yang barangkali merupakan struktur terbesar yang diciptakan oleh
manusia untuk mengangkut cairan, juga memindahkan minyak dari
sumbernya ke kilang-kilang minyak.
Ladang dengan minyak dalam jumlah besar dapat dikembangkan
yaitu, persyaratannya jumlah sumur yang dibor dan peralatan bawah laut
yang dipasang, baik di sekitar platform yang sepenuhnya mandiri atau dari
berbagai kombinasi platform dan kapal atau tongkang untuk pengeboran,
akomodasi, dan pasokan. Peralatan produksi dan pengolahan dapat
ditempatkan pada platform, atau pada struktur kapal atau tongkang yang

5
disebut FPSO (floating, production, storage, dan offloading). Selain
pengolahan, struktur-struktur lepas pantai berbentuk kapal yang
mengapung itu berfungsi penting untuk penyimpanan minyak mentah dan
pembongkarannya ke dalam tanker-tanker atau bahkan vessel.
Secara bergantian, minyak yang diproses dalam platform dapat
disimpan dalam kapal apung atau struktur berbentuk tongkang yang
disebut FSO (floating, storage, dan offloading), kemudian diturunkan ke
kapal tanker shuttle. Terkadang minyak olahan disimpan langsung di
platform dan dikirim ke darat melalui pipa. Ada banyak kemungkinan
alternatif untuk produksi, penyimpanan, dan pembongkaran tergantung
pada perkembangan tertentu yang paling banyak yang ekonomis dalam
berbagai situasi.
Fasilitas topside, baik di platform tetap atau di FSO, FPSO, atau
kapal bor, dapat mengacu pada fasilitas dan peralatan untuk pengeboran,
pengolahan, offloading, utilitas, layanan, tindakan keamanan (termasuk
deteksi kebocoran gas), kebakaran dan perlindungan ledakan gas,
akomodasi, dan dukungan kehidupan. Sistem proses melayani untuk
memisahkan aliran ke dalam komponennya, untuk memelihara aliran
sumur operasi, dan untuk mentransfer minyak.
Oleh karena itu, proses mengalirkan minyak memiliki berbagai cara
sebelum produk dipindahkan ke terminal onshore atau ke penyimpanan
untuk pembongkaran. Di platform biasa, aliran sumur pertama kali
dipisahkan menjadi minyak, gas, dan air yang diproduksi. Gas dapat
digunakan untuk perawatan lebih lanjut seperti kompresi, penyimpanan,
dan transportasi; kompresi dan reinjeksi; atau untuk pembakaran. Air
dikeringkan dan dibuang sering dengan menekan dan menginjeksi kembali
yang pada gilirannya dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi dari
sumur terdekat. Minyak yang diproduksi dapat mengalami pengolahan
lebih lanjut, termasuk penghilangan kotoran dan pengangkatan air lebih
lanjut yang dapat memperoleh minyak mentah dari spesifikasi yang
diperlukan.

6
Pemilihan opsi pemrosesan yang optimal adalah masalah penting,
sementara berbagai kemungkinan dipertimbangkan untuk pengolahan
lepas pantai / darat:
1. Pengolahan lepas pantai minimal dengan semua cairan yang
diproduksi, dikirim ke onshore untuk pemrosesan akhir yang
memenuhi spesifikasi produk dan dapat dijual.
2. Pengolahan penuh di lepas pantai untuk membuat produk tertentu
di fasilitas lepas pantai, tanpa memerlukan pengolahan di darat
lebih lanjut.

Untuk mengembangkan cadangan minyak dan gas di perairan yang


dalam dan tinggi yang mencapai lebih dari 1000 m tidak mudah. Selain
itu, membangun dan memelihara infrastruktur pipa dalam hal biaya dan
teknologi sangat mahal. Menggunakan tangki penyimpanan terpisah
mungkin tidak selalu menjadi cara terbaik. Dalam hal ini, sekarang diakui
bahwa FSO atau FPSO, dalam banyak kasus, lebih menarik untuk
mengembangkan cadangan minyak dan gas lepas pantai di perairan
dalam karena biaya dan efisiensi. Penempatan tangki penyimpanan
bersama-sama yang dapat diturunkan secara langsung, yang lebih efisien
ketika minyak atau gas yang dikembangkan dapat ditransfer ke tanker
shuttle atau tongkang.

Struktur lepas pantai tipe apung dianggap telah mengembangkan


area perairan dalam dan perairan yang sangat dalam. Unit lepas pantai
tipe apung harus memenuhi persyaratan kinerja berikut:

1. Area kerja yang sesuai, kapasitas beban dek, dan kapasitas


penyimpanan yang memungkinkan.
2. Stabilitas yang dapat diterima dan pemeliharaan stasiun selama
dalam lingkungan yang ekstrem.
3. Kekuatan yang cukup untuk menahan lingkungan yang ekstrem.
4. Daya tahan untuk menahan kelelahan dan korosi.

7
5. Kemampuan yang mungkin dibutuhkan untuk pengeboran dan
produksi.
6. Mobilitas saat dibutuhkan.

Unit lepas pantai berbentuk kapal dengan multifungsi seperti


produksi, penyimpanan, dan pembongkaran telah dipertimbangkan, dan
telah dibuat sejak akhir tahun 1970-an. FPSO dapat mengolah dan
menyimpan minyak atau gas yang diproduksi di tangki kargo sampai kapal
tanker pengangkut muatan mengangkutnya ke darat.

Gambar 2. 1 Grafis komputer dari instalasi FPSO dengan sistem shuttle tanker
(Paik & Thayamballi, 2007).

Sebuah unit lepas pantai berbentuk kapal dapat digunakan sebagai


unit penyimpanan terapung (FSU), unit FSO, FPSO, atau bahkan termasuk
kemampuan pengeboran dalam beberapa kasus. Gambar 2.1
menunjukkan grafik komputer instalasi FPSO dengan sistem pemuatan
tanker antar-jemput.

Sistem FPSO menghasilkan minyak atau gas dalam tangki yang


terletak di lambung kapal, dan garis aliran yang terhubung
menghubungkan sumur pengembangan subsea ke sistem FPSO setelah

8
sumur pengembangan telah dibor oleh jenis-jenis unit lepas pantai
lainnya, seperti semi sub-mersible. Sistem FPSO juga dapat digunakan
sebagai fasilitas produksi utama untuk mengembangkan ladang minyak
marginal atau ladang di daerah terpencil dalam air tanpa memerlukan
infrastruktur pipa langsung.

Unit lepas pantai yang berbentuk kapal memiliki berbagai manfaat


bila dibandingkan dengan jenis struktur apung lainnya dalam hal luas
kerja yang cukup, beban dek, kemampuan penyimpanan yang tinggi,
kekuatan struktural, waktu tunggu yang lebih singkat, biaya bangunan /
modal, dan kesesuaian untuk konversi dan penggunaan kembali. Namun,
serupa dengan jenis platform terapung lainnya, volume penggantinya di
bawah garis air relatif besar, dan respon serta kegagalan struktur di
bawah kondisi lingkungan yang ekstrem terkait dengan gelombang, angin,
dan arus adalah masalah signifikan untuk dipertimbangkan dalam desain
dan operasi.

Dinamis atau dampak-tekanan tindakan yang timbul dari green


water, sloshing, dan juga masalah yang harus diselesaikan baik dalam
desain dan untuk operasi, terutama di daerah cuaca yang ekstrem.

2.1.1 Desain Struktur Topside FPSO

Desain struktur topside yang direncanakan mempunyai tujuan


untuk memusatkan pembebanan pada lambung FPSO. Untuk menilai
dengan benar beban ini perlu diketahui:
1. Struktur utama topsides.
2. Berat dan pusat gravitasi perlengkapan utama.
3. Berat, pusat gravitasi dan inersia sisa bagian atas (baik struktur dan
peralatan yang lebih kecil).
Beban topside yang ditransmisikan ke lambung juga tergantung
dari lambung yang akan mengalami gerak dan akselerasi. Hasil ini berasal
dari analisis hidrodinamika.

9
Gambar 2.2 Integrasi Model Topsides (https://www.offshore-
mag.com/index.html diakses pada 23 Maret 2018)

Gambar 2.2 menunjukkan integrasi model topside FPSO. Dimana


tempat kru dan deck house diposisikan di buritan kapal. Selain itu, area
helipad terletak di belakang tempat tersebut. Terdapat dua derek untuk
membantu proses produksi dan penyimpanan pada ruang muat.
Pengelolaan fasilitas diwakili oleh blok di bagian atas dek utama. Menara
suar terletak di seberang dek tempat tinggal kru di haluan kapal (Hughes
& Paik , 2010).

Faktor yang mempengaruhi muatan dek utama yang harus dibawa


FPSO dalam bentuk fasilitas produksi adalah:

1. Jumlah sistem utama.


2. Karakteristik reservoir.
3. Pilihan jalur ekspor.
4. Sistem tunggal atau dual produksi.
5. Pemindahan yang mungkin dilakukan pada bidang lain; yang
berbeda.

10
Sistem utama yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ukuran
dan konfigurasi fasilitas produksi FPSO adalah pemisahan minyak mentah,
pengolahan gas (dehidrasi dan kompresi) dan kemungkinan ekspor,
pengolahan dan penanganan air yang dihasilkan termasuk injeksi ulang,
perawatan dan injeksi air laut, ekspor minyak mentah melalui kapal tanker
atau pipa penyalur serta pembangkit listrik utama yaitu ukuran dan jumlah
unit.
Sebagaimana dinyatakan di atas, karakteristik reservoir lapangan
memiliki pengaruh besar yang mana perancang fasilitas perlu mendapat
informasi yang baik mengenai profil produksi untuk minyak, gas dan air
yang dihasilkan, kemungkinan durasi produksi tinggi atau puncak, potensi
dan waktu pengembangan sumur di masa yang akan datang yang mana
bisa memperpanjang pada puncak produksi, tekanan reservoir dan
luasnya dukungan tekanan reservoir untuk menentukan jumlah injeksi
ulang air dan gas, rasio minyak-gas dan kemungkinan kebutuhan lift gas,
dan suhu kedatangan cairan di FPSO. Dukungan injeksi air mungkin
diperlukan lebih awal di muka untuk injeksi ulang. Dalam hal ini, fasilitas
pengolahan air laut seperti unit de-aerasi harus berukuran sesuai.

Tingkat keakuratan dalam data reservoir dan kinerja yang diprediksi


diinginkan untuk meminimalkan kemungkinan perubahan desain yang
terlambat dan karenanya dampaknya terhadap jadwal dan anggaran
proyek serta mengurangi risiko kendala produksi karena sistem atau
peralatan pada kondisi yang awalnya tidak dirancang. FPSO juga dapat
digunakan di daerah dengan kepercayaan reservoir rendah sebagai sistem
produksi jangka pendek dan mempersiapkan sistem produksi jangka
panjang yang optimal.

Pemilihan sistem ekspor minyak mentah juga akan mempengaruhi


ukuran fasilitas karena tidak hanya akan mengalirkan minyak mentah ke
pipa dan kapal tanker yang berbeda, tetapi juga tingkat pemisahan di
pengolah minyak untuk mencapai spesifikasi minyak mentah yang

11
berbeda untuk setiap rute. Dalam kasus minyak mentah yang berat,
kental atau licin, suhu kedatangan cairan yang rendah mungkin
memerlukan fasilitas pemanas ekstensif yang melibatkan, antara lain, unit
pemulihan panas limbah pada penggerak turbin gas.

Profil produksi memerlukan satu atau dua pemisah minyak mentah


dan kompresi gas. Pertimbangan hilangnya pendapatan yang timbul dari
pemadaman berlarut-larut dari satu arus produksi 100% terhadap biaya
tambahan yang terkait dengan penyediaan dua aliran 50%.

Jika sebuah aliran produksi tunggal dipilih maka pemilihan


peralatan hemat yang bijaksana di dalam pemisah harus dilakukan agar
dapat memastikan setinggi mungkin ketersediaan sistem. Fasilitas
pemisahan uji berukuran yang sesuai dapat dimanfaatkan untuk memberi
tingkat cadangan serta juga pengelolaan sumur yang lebih efisien.

Apabila FPSO digunakan di lapangan dengan masa kerja singkat,


sepeti, lima sampai tujuh tahun, pemilik harus memutuskan apakah akan
merancang fasilitas produksi untuk kehidupan lapangan tersebut atau
untuk membuat ketentuan mengenai pemindahan FPSO yang mungkin
dilakukan ke sumur lain atau di lokasi lain. Dalam kasus tersebut, peluang
pemasaran potensial yang dirasakan dapat menentukan konfigurasi
fasilitas, tingkat fleksibilitas yang ada untuk memproses berbagai jenis
cairan, tingkat produksi dan ketentuan ruang dan berat untuk
penambahan modul atau peralatan sedikit demi sedikit.

2.1.2 Desain Struktur Lambung FPSO


Sesuai dengan tingkat kedalaman air, kepekaan sistem tambat dan
riser FPSO terhadap gerakan frekuensi gelombang meningkat dengan
cepat. Bentuk lambung FPSO dapat dioptimalkan untuk mengatasi hal ini
dengan memvariasikan terutama panjang, lebar, tinggi, draft dan
distribusi massa. Panjang lambung FPSO dapat disesuaikan dengan
panjang gelombang yang direncanakan untuk memastikan bahwa kondisi

12
lingkungan yang ekstrem tidak menghasilkan panjang gelombang yang
berada pada kisaran respon heave dan / atau pitching puncak, sehingga
mengurangi gerakan vertikal topsides dan beban dinamis yang terkait.

Gambar 2. 3 Konfigurasi typical new-build FPSO (Chakrabarti, 2005)

Bentuk lambung juga dapat disesuaikan untuk mengendalikan


perilaku rolling dan pitching sehingga mengurangi persyaratan desain
bend-stiffener riser, terutama untuk kondisi melintang. Gambar 2.3
merupakan tipe konfigurasi baru untuk bangunan FPSO. Pengoptimalan ini
juga mengurangi kebutuhan akan persyaratan desain peralatan proses
topsides khusus seperti baffle untuk pemisah (Chakrabarti, 2005).
Bentuk lambung juga bisa dioptimalkan untuk mengurangi
gelombang dan gaya arus dengan memvariasikan panjang, lebar, draft,
haluan dan buritan. Hal ini mengurangi muatan kapal sehubungan dengan
gelombang yang masuk dalam kondisi melintang, mengurangi beban
tambat dan roll kapal. Optimalisasi bentuk lambung yang disebutkan di
atas dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kinerja
operasional FPSO jangka panjang, namun hal ini harus dinilai secara hati-
hati terhadap biaya fabrikasi dan biaya life of field (LOF).

13
Terdapat perbedaan pada FPSO yang baru dibangun dan kapal
tanker yang dikonversi. Konfigurasi keseluruhan untuk kapal tanker
didorong oleh kebutuhan untuk mengangkut volume kargo besar dengan
biaya rendah. Tanker telah berevolusi hingga mencapai rasio luas sekitar
6,1 yang memberikan ketahanan terhadap gerak maju.
FPSO tidak diharuskan untuk bergerak maju; Akibatnya resistensi
tidak menjadi masalah. Namun, dalam mode weathervaning, rasio
kelangsingan lambung (rasio panjang terhadap balok) berfungsi untuk
menyajikan daerah beban lingkungan yang ada dan membantu gerakan
alami pada pembebanan. Rasio kelangsingan yang rendah menghasilkan
gerakan yang lebih baik dan perilaku tambat di atas lambung yang lebih
pendek dan lebih besar. Lambung yang lebih pendek akan menghemat
penghematan baja dan pengurangan biaya yang mungkin terjadi. Rentang
perbandingan perbandingan luas lempeng ke lambung adalah prospek
yang berbeda karena FPSO, tidak seperti kapal tanker, tidak dibatasi oleh
draft maksimum, sehingga rasio 2:1 dapat dioptimalkan. Hal ini membantu
desain struktur dan seakeeping dengan meningkatkan freeboard.

Syarat utama untuk hull pada FPSO mengenai ukuran lambung kapal
dan ukuran fasilitas produksi diidentifikasi guna dipertimbangkan oleh
pemilik, operator, dan perancang FPSO dalam memilih unit yang sesuai
untuk mengembangkan FPSO di lapangan.

Untuk FPSO yang dirancang khusus untuk pembuatan baru, ukuran


lambung biasanya didorong oleh kebutuhan penyimpanan minyak mentah.
Hal ini juga dipengaruhi oleh waktu siklus kapal tanker antar setiap
pembongkaran. Waktu siklus terdiri dari:

1. Waktu memuat di lapangan.


2. Waktu berlayar ke / dari pelabuhan (termasuk penundaan cuaca
en-route).
3. Durasi debit pelabuhan.
4. Menghubungkan / memutuskan waktu untuk FPSO.

14
5. Menunggu waktu cuaca untuk mengatasi cuaca ekstrem. Hal ini
tergantung pada tinggi gelombang dan ambang kecepatan angin
untuk koneksi dan pemutusan.
Pengukuran lambung FPSO juga harus menyediakan kapasitas
pemberat yang cukup memisahkan untuk memastikan rancangan
pemberat yang memadai agar tidak terbanting ke bawah dan memberikan
kinerja dan stabilitas yang diperlukan untuk performa sea-keeping.

Pada kapal tanker yang telah dikonversi, biasanya tidak mungkin


untuk mendapatkan kapal tanker yang sesuai dengan persyaratan
penyimpanan minyak mentah optimum yang diuraikan di atas. Jika tanker
yang dipilih memiliki volume penyimpanan yang kurang dari volume
penyimpanan yang disyaratkan, frekuensi pembongkaran tanker antar-
jemput dapat meningkat selama produksi puncak, dan sebaliknya, tempat
penyimpanan lebih besar dari yang dibutuhkan. Kapal tanker yang sangat
besar untuk peran FPSO berdampak pada nilai ekonomisnya.

Jika minyak mentah diekspor melalui pipa atau ada FSU yang
terpisah, tidak perlu penyimpanan minyak mentah kecuali jika ada
penyimpanan penyangga yang ditetapkan untuk menutupi pemadaman
pipa atau FSU. Ukuran lambung kapal dapat dikurangi sepadan dengan
pengurangan penyimpanan minyak mentah, asalkan ada ruang dek yang
cukup untuk fasilitas produksi dan kinerja pemeliharaan laut yang
memadai.

Umumnya, bentuk lambung konvensional dapat diharapkan, dari


pengalaman, untuk memberikan kinerja gerakan yang baik dengan
downtime fasilitas produksi yang minim, perhatian diberikan pada fasilitas
gerak sensitif (desain separator, turbin gas, dll). Bentuk lambung yang
tidak memadai memerlukan pemeriksaan rinci karakteristik gerak pada
tahap desain awal.

15
Pertimbangan utama desain lambung pada FPSO adalah (Risky,
2018) :

1. Keandalan
Desain hull FPSO harus memperhitungkan tugas FPSO yang lebih
berat dibandingkan dengan kapal tanker biasanya pembebanan
lambung yang meningkat akibat penyiangan di lingkungan yang
ekstrem tanpa penghindaran cuaca dan efek lingkungan non-
collinear, kebutuhan ekonomi untuk tetap berada di lapangan,
dalam beberapa kasus 20-25 tahun, dan masalah dalam melakukan
perawatan dan perbaikan lambung in-situ, konsekuensi lingkungan
dari kegagalan struktur lambung yang besar, variabel kargo dan
tingkat draf. Oleh karena itu, ada kasus yang kuat mengenai alasan
keselamatan, lingkungan dan ekonomi untuk desain lambung yang
tepat dan andal. FPSO harus diperlakukan sebagai 'Instalasi Lepas
Pantai' dan bukan sebagai kapal tanker biasanya dalam hal desain
untuk keandalan.
2. Kinerja
Kinerja diukur dalam hal uptime FPSO secara keseluruhan, yang
terdiri dari uptime fasilitas produksi dan waktu kerja sistem ekspor.
Nilai ekonomi dari downtime cuaca ekstrem. Desain Hull (terutama
melalui ukuran hull) perlu meminimalkan downtime dengan
menyediakan platform yang stabil untuk fasilitas produksi dan
penyimpanan buffer yang cukup untuk mencakup kemungkinan
jarak tempuh kapal tanker yang terputus.
3. Fleksibilitas untuk ekspansi
Desain hull harus mengenali kemungkinan kebutuhan masa depan
untuk mengembangkan sumur yang memerlukan slot riser
tambahan dan mungkin modul ekstra. Tambahan muatan, ruang,
turret dan dukungan struktural yang murah untuk diberikan pada

16
tahap desain awal namun sangat sulit dan mahal untuk dilakukan
kemudian di lepas pantai.
4. Desain untuk operasi
Desain hull juga harus mengenali inspeksi in-situ khusus dan
kebutuhan pemeliharaan FPSO untuk penyebaran jangka panjang.

2.2 Tegangan yang Bekerja

Tegangan didefinisikan sebagai tahapan terhadap gaya-gaya luar.


Ini diukur dalam bentuk gaya per satuan luas dalam praktek tegangan
sering diberikan dua pengertian: (1) gaya persatuan luas, (2) tegangan
total gaya adalah gaya total pada suatu bidang (Zainuri, 2008).

Tegangan dasar ada dua yaitu tegangan normal dan tegangan


geser. Tegangan normal dapat berupa tegangan tarik dan tegangan
tekan.

Tegangan tarik (tensile stress). Apabila sepasang gaya tarik aksial


menarik suatu batang, akibatnya batang cenderung menjadi meregang
atau bertambah panjang, maka gaya tersebut disebut gaya tarik.

Tegangan tekan (compressive stress ), bila sepasang gaya aksial


menekan suatu bidang dan akibatnya cenderung untuk memperpendek
atau menekan batang tersebut, gaya ini disebut gaya tekan dan
menghasilkan tegangan tekan dalam aksial batang disuatu bidang yang
tegak lurus atau normal terhadap sumbu.

Tegangan geser (shearing ), berbeda dengan tegangan tarik dan


tekan dimana dengan tegangan ini umumnya disebabkan oleh gaya-gaya
yang bekerja secara transversal pada suatu batang.

Hubungan antara tegangan yang dihasilkan oleh suatu gaya P yang


bekerja pada setiap luas satuan A mengalami tegangan yaitu:

................................................................... (2.1)

17
Dimana : σ = Tegangan (N/mm2)

P = Gaya luar total beban (N)

A = Luas penampang batang (mm2)

2.3 Analisa Kelelahan

Sejak tahun 1830 telah diketahui bahwa baja yang mengalami


tegangan berulang akan rusak pada tegangan yang jauh lebih rendah
dibanding tegangan yang diperlukan sehingga menimbulkan patahan pada
penerapan beban tunggal. Fenomena ini disebut dengan fatigue
(kelelahan). Umumnya kerusakan akibat fatigue terjadi setelah periode
penggunaan yang cukup lama. Bangunan lepas pantai banyak sekali
mengalami beban yang sifatnya berulang (siklik) yang menyebabkan
berkurangnya kekuatan. Fenomena ini dikenal dengan istilah fatigue, dan
secara esensial ditandai dengan proses keretakan (crack) dan pada proses
selanjutnya terjadi penjalaran dan kerusakan (Soedjono,JJ 1989). Analisa
kelelahan penting dilakukan untuk memprediksikan besar relatif dari
fatigue life pada sambungan kritis.

Kelelahan adalah sistem struktur yang disebabkan oleh siklus, batas


kelelahan didefinisikan sebagai tegangan terhadap siklus dengan loading
yang memiliki jumlah yang tidak terbatas. Kekuatan lelah dari struktur
adalah tekanan maksimum terhadap beban tanpa mengalami runtuh pada
frekuensi beban tertentu.

Umur kelelahan dari sebuah sambungan yang di las bergantung


pada banyak faktor. Antara lain karakteristik material, cacat dan retak
mikro, bentuk geometris las dan lainnya. Kerusakan akibat kelelahan pada
struktur lepas pantai secara dominan disebabkan oleh beban gelombang.
Tegangan yang disebabkan oleh beban ini selalu berubah arah dan
besarnya dan berlangsung secara acak.

Sejumlah variabel-variabel lain yang menyebabkan kelelahan yang


cenderung untuk mengubah kondisi kelelahan, seperti :

18
a) Korosi

b) Suhu

c) kelebihan beban

d) struktur metalurgi

e) tegangan sisa, dan

f) tegangan kombinasi

Kelelahan merupakan pertimbangan untuk pembangunan rinci dari


struktur yang bagian-bagiannya terdapat konsentrasi tegangan misalnya
pada daerah lasan. Perhitungan kelelahan dilakukan untuk mendapatkan
faktor keamanan yang harus dicapai oleh suatu struktur, selama struktur
tersebut beroperasi sesuai dengan perencanaan .

Bangunan lepas pantai banyak sekali mengalami beban yang


sifatnya berulang (cyclic) yang menyebabkan berkurangnya kekuatan.
Fenomena ini dikenal dengan kelelahan, dan secara esensial ditandai
dengan proses keretakan (crack) dan pada proses selanjutnya terjadi
penjalaran (propagation) dan kerusakan (failure) (Nallayarasu,2015).

Analisis kelelahan didefinisikan sebagai penelitian yang meliputi


gerakan dinamis global dan stress lokal di catenary tension. Metodologi
yang ada tidak memiliki konsistensi dan tingkat transparansi yang
diperlukan untuk secara independen menunjukkan tingkat keselamatan
dan konservatisme dalam desain catenary. Analisis kelelahan dapat
dilakukan dengan menggunakan dua metode berikut (Nallayarasu,2015):

1. Metode Deterministik. Dalam metode ini, energi laut merupakan


simulasi menggunakan frekuensi diskrit dan gelombang tinggi
dengan angka yang sesuai dengan karakteristik lokasi beroperasi.
Tekanan struktural dan hot spot yang dihasilkan untuk masing-
masing gelombang diskrit. Penjumlahan dari kerusakan kelelahan

19
karena ini beban gelombang diskrit kasus kemudian dijumlahkan
untuk mendapatkan total kerusakan selama umur struktur.

2. Metode Spektral. Metodologi ini menggunakan energi laut sebagai


analisa spektrum kita digunakan terhadap fungsi transfer untuk
respon struktural yang telah dikonversi. Fungsi transfer ini
kemudian digunakan untuk menghasilkan tekanan hot spot pada
joint tersebut.

Proses fatigue yang dialami oleh FPSO adalah fatigue dengan


siklus yang tinggi dimana level tegangan nominal yang berfluktuasi
dibawah tegangan leleh dan jumlah siklus yang mengakibatkan kegagalan
lebih besar dari 104. Kerusakan fatigue pada struktur seringkali terjadi
pada daerah sambungan las yang diakibatkan adanya konsentrasi
tegangan pada daerah diskontinu.

Kerusakan tersebut diindikasikan dengan adanya mekanisme


pertumbuhan total yang terjadi pada lokasi sambungan yang umumnya
terdapat cacat hasil proses pengelasan. Pertumbuhan ini tergantung pada
level tegangan yang terjadi dan dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Low-Stress, high-cycle fatigue

2. High-stress, low-cycle fatigue

Kegagalan fatigue yang terjadi akibat jumlah siklus tegangan 104


sampai dengan 105 dapat dikategorikan low cycle, sedangkan batasan
untuk high-cycle fatigue umumnya berkisar di atas 106. Fenomena high-
cycle fatigue ini umunya dialami oleh struktur lepas pantai akibat beban
lingkungan terutama beban gelombang.

2.4 Kurva S-N

Kurva S-N digunakan untuk menyatakan karakteristik kelelahan


pada material yang mengalami pembebanan yang berulang pada
magnitude konstan. Dimana N adalah jumlah cycle pada tegangan yang

20
menyebabkan kerusakan pada struktur. Tingkat keyakinan akurasi
penentuan kurva S-N dipengaruhi oleh parameter kemiringan (slope) dan
intersepsi. Kedua parameter ini mempunyai ketidaktentuan. Kombinasi
ketidaktentuan kedua parameter menjadikan ketidaktentuan total kurva
S-N.

Dasar dari kurva S-N atau Wohler curve adalah plot dari Stress (S)
versus jumlah cycle (N). Kurva ini digunakan untuk menyatakan
karakteristik kelelahan pada material yang mengalami pembebanan yang
berulang pada magnitude konstan (Bannantine, 1990).

Gambar 2. 4 Kurva S-N API untuk Analisis Kelelahan

Gambar 2.4 dapat dijadikan pendekatan untuk analisa kelelahan.


Pada formulasi fatigue S-N Curves American Petroleum Institute
Recommended Practice 2A-Working Stress Design (API RP 2A-WSD) untuk
menganalisa umur kelelahan struktur bangunan lepas pantai akibat
tegangan kerja yang dialami menggunakan Persamaan :

( ) ........................................................ (2.2)

21
Dimana N adalah nilai siklus yang di izinkan untuk penggunaan
siklus rentang tegangan ∆σ, dengan ∆σref dan m seperti pada penjelasan
Tabel 2.1 :
Tabel 2. 1 Formulasi fatigue S-N Curves (API RP 2A-WSD 2000)
∆σref m Endurance limit at 200
Curve Stress range at 2 inverse log-log slope million Cycles
million Cycles
X 14.5 ksi (100 MPa) 4.38 5.07 ksi (35 MPa)
X’ 11.4 ksi (79 MPa) 3.74 3.33 ksi (23 MPa)

Kurva X dapat di gunakan untuk profil las terkontrol (with weld


profile control) dan memiliki ketebalan cabang sambungan kurang dari 25
mm. Untuk profil las terkontrol yang sama tetapi ketebalannya lebih besar,
perlu menggunakan efek skala. Kurva X’ dapat digunakan untuk profil las
tanpa kontrol (without weld profile control), tetapi sesuai dengan profil
dasar standar pelat (ANSI/AWS) dan memiliki ketebalan cabang
sambungan kurang dari 16 mm. Dalam penelitian ini di terfokus dengan
menggunakan kurva X dimana semua profil las dalam kondisi terkontrol.

2. 5 Metode Palmgren-Miner

Umur kelelahan suatu sambungan yang di las bergantung pada


banyak faktor. Antara lain karekteristik material, cacat dan retak mikro,
bentuk geometri las dan lainnya. Kerusakan akibat kelelahan pada struktur
lepas pantai secara dominan disebabkan oleh beban gelombang.
Tegangan yang disebabkan oleh beban ini selalu berubah arah dan
besarnya berlangsung dengan secara acak.
Kerusakan akibat fatigue pada struktur lepas pantai secara dominan
disebabkan oleh beban gelombang. Stress yang disebabkan oleh beban
ini selalu berubah arah dan besarnya dan berlangsung secara acak. Stress
ini terbagi menjadi variasi pengelompokan stress yang secara kumulatif
mengakibatkan total fatigue damage. Gesekan pada fatigue life
diasumsikan oleh stress range yang diberikan dalam satu tahun

22
didefinisiskan oleh sebagai perbandingan jumlah cycle dalam stress range
itu yang menyebabkan kerusakan. Total kerusakan per tahun yang
diberikan oleh jumlah gesekan pada umur pakai (consume life) adalah
sebagai berikut (Muis Alie, 2016):
∑ ...................................................................... (2.3)

Dimana:

ni = Jumlah cycle kolom interval rentangan tegangan dari rentangan


distribusi tegangan jangka panjang

Ni = Jumlah cycle untuk gagal pada perhitungan tegangan yang sama,


didapatkan dari kurva S-N

K = Jumlah total dari interval-interval rentangan tegangan

D = Rasio kerusakan jumlah komulatif

Hubungan antara ni dan Si dapat diambil dari kurva S-N. Sehingga


didapatkan formulasi umur kelelahan (fatigue life) dari suatu struktur:

Berdasarkan hipotesa ini, struktur dikatakan gagal atau melebihi


ambang batas saat D = 1

2.6 Respon Struktur

2.6.1 Respon Ampilitudo Struktur

Akibat adanya gelombang regular, struktur akan memberikan


respon berupa gerakan (motion). Kita dapat menghitung gerakan dengan
terlebih dahulu menghitung gaya yang bekerja pada struktur. Ada
beberapa teori untuk menghitung gaya gelombang yang mengenai
struktur seperti teori Morrison, difraksi, dan strip. Meskipun rumus
matematik dari teori-teori ini berbeda satu sama lain, semua teori tersebut
menghitung hal yang sama yaitu gaya eksitasi, added mass, dan damping
pada struktur sebagai fungsi dari frekuensi dan heading. Jika Persamaan
gerak diselesaikan per satuan amplitudo gelombang, kita akan

23
mendapatkan sejumlah nilai yang dinamakan Response Amplitude
Operator atau RAO.
( )
( ) ( )
................................................................... (2.4)

Dimana:

( ) = amplitudo struktur (mm)............................................ (2.5)

( ) = amplitudo gelombang (mm)....................................... (2.6)

Sedangkan fungsi respon pada frekuensi gelombang dapat ditulis


sebagai berikut (Chakrabarty, 1987):

Respon ( ) ( ) ( ) ...................................................... (2.7)

Dimana, = Amplitudo gelombang mm

ω = Frekuensi angular, rad/sec

RAO sering disebut sebagai transfer function karena RAO


merupakan alat untuk mentransfer beban luar (gelombang) menjadi suatu
respon pada struktur. Dalam perhitungan RAO, gelombang dianggap
reguler dan sejumlah frekuensi digunakan untuk mencakup keseluruhan
rentang frekuensi yang ada pada spektrum gelombang.

Menurut Djamitko (2012), respon gerakan RAO terbagi menjadi dua


yaitu:

1. Respons gerakan RAO untuk gerakan translasi (surge, sway, heave)


merupakan perbandingan langsung antara amplitudo gerakan
dibanding dengan amplitudo gelombang insiden (keduanya dalam
satuan panjang) .

2. Respons gerakan RAO untuk gerakan rotasi (roll, pitch, yaw)


merupakan perbandingan antara amplitudo gerakan rotasi (dalam
radian) dengan kemiringan gelombang, yakni yang merupakan
perkalian antara gelombang ( ) dengan amplitudo
gelombang insiden.

24
2.7 Spektrum Gelombang JONSWAP (Joint North Sea Wave
Observation Project )

Spektrum Spektral fatigue analysis salah satu metode perhitungan


umur kelelahan struktur mempertimbangkan dengan lebih rasional faktor-
faktor penyebab kelelahan seperti beban-beban dinamis dan beban
gelombang. Keutamaan dari metode spektral Fatigue Analysis adalah
memodelkan proses-proses acak setiap sea state dalam kurun waktu
pendek yang didefinisikan sebagai fungsi kerapatan spektrum gelombang
(ABS, 2003).

Asumsi dasar dari Spectral Fatigue Analysis yaitu analisa struktur


global bersifat linier, serta superposisi dari transfer function rentang
tegangan bergantung pada amplitude gelombang dan arah gelombang
(Farida, 2006).

Spektra JONSWAP berdasarkan percobaan yang dilakukan di North


Sea. Formula atau Persamaan untuk spektrum JONSWAP dapat ditulis
sebagai berikut:

( )
[ ]
( ) [ ( ) ] ( )

Dimana:

= peak edness parameter

τ = shape parameter

τa = untuk

τb = untuk

Dengan mempertimbangkan angin dengan kecepatan Uω dan jarak


(fetch) = x, sehingga harga rata-rata adalah sebagai berikut:

= 2 - 3.33 merupakan variasi dari 1-7, di perairan Indonesia


umumnya nilai γ yang dipakai sebesar 2.5

25
τa = 0.07

τb = 0.09

α = 0.76 (x0)-0.22

α = 0.0081 (ketika x tidak diketahui)

2.8 Linier Response Spectra

Respon spectra didefinisikan sebagai respon kerapatan pada


struktur akibat gelombang, dalam hal ini berupa energy density spectrum.
Untuk sistem linier, fungsi dari RAO merupakan fungsi kuadrat. Response
spectra itu sendiri merupakan perkalian antara spektrum gelombang
dengan RAO dikuadratkan. Persamaan dari response spectra adalah
sebagai berikut (Chakrabarty, 1987):

SR( ) = [RAO( )]2S( ) ........................................................... (2.9)

Dimana,

SR = Spektra gelombang, mm2/sec

S = Spektrum gelombang, mm2/sec

RAO = response amplitudo operator, N/mm²/mm

= frekuensi angular, rad/sec

Response spectra dapat digunakan untuk mengetahui besar respon


maksimum yang mungkin terjadi dalam suatu rentang waktu tertentu.
Setelah spektrum tegangan didapat langkah selanjunya dalam mencari
umur kelelahan (Fatigue life) dengan cara di bawah ini:

• Mencari zero moment dan second moment, semuanya didapat dari


perhitungan spektrum tegangan (stress)

∫ ( ) ∫ ( ) .................... (2.10)

• Mencari mean zero crossing period pada tegangan:

26
√ ......................................................................... (2.11)

• Stress significant

( ) ........................................................................... (2.12)

• Mendapatkan tegangan amplitudo effective

............................................. (2.13)

• Menentukan nilai stress range dan number of cycle kegagalan S-N

.................................................................................. (2.14)

• Setelah itu umur kelelahan (fatigue life) bisa kita dapatkan dari
Persamaan miner (Djatmiko, 2003):

∑ ................................................................................. (2.15)

• Fatigue life

, D adalah perhitungan untuk satu tahun ................... (2.16)

dimana,

= Periode mean zero crossing (s)

= Number of cycle

= Tegangan amplitudo efektif (N/mm2)

= Berdasarkan kurva S-N

D = fatigue demage untuk kondisi sea states

27
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Osean Structure Analysis


And Research (OSAREL) Departemen Teknik Kelautan Universitas
Hasanuddin Gowa sejak bulan April 2018.
3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat studi kasus, yang


dimaksudkan untuk mengetahui umur struktur FPSO.

3.3 Penyajian Data

Sumber data dari PT. Irvine Engineering, Dubai. Penelitian ini


menggunakan kapal FPSO dengan ukuran utama sebagai berikut:

 LBP : 256,5 m
 H : 67,5 m
 B : 70,2 m
 D : 27,0 m
 Cb : 0,83

Konfigurasi penampang dan spesifikasi material kapal FPSO seperti pada

Gambar 3.1

28
b

Gambar 3. 1 Tampak samping (a), tampak atas (b), konfigurasi midship FPSO
PT. Irvine Engineering Dubai (c)

29
3.4 Metode Pengambilan Data

Seperti yang telah diketahui bahwa data yang diperoleh adalah


data sekunder yang berasal dari dokumen Bangunan Lepas Pantai, dan
studi pustaka dengan mempelajari literatur yang relevan dengan materi
yang dianalisis serta penggunaan komputer dalam analisis struktur.

3.5 Alur Penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada proses analisis


ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data
Pada proses ini seluruh data yang dibutuhkan pada pembuatan
model akan dilengkapi, data tersebut berupa data ukuran utama
struktur FPSO, ukuran konstruksi FPSO dan beban-beban yang
bekerja pada struktur FPSO. Dimana struktur FPSO yang akan
dijadikan objek penelitian adalah FPSO PT. Irvine Engineering,
Dubai
2. Pemodelan Struktur Di ANSYS
Pada pemodelan struktur FPSO dengan model 3 dimensi
menggunakan program ANSYS sesuai dengan data yang diperoleh.
3. Analisis Model Struktur
Setelah pemodelan lambung kapal di ANSYS maka tahap
selanjutnya adalah penentuan dan pemilihan spektrum gelombang.
Perhitungan menggunakan excel. Seteleh perhitungan spektrum
dilanjutkan dengan perhitungan response struktur dengan
menggunakan output tegangan dari ANSYS. Dan dilanjutkan
dengan perhitungan stress response spectra.
4. Hasil Analisis
Dengan menggunakan nilai stress response spectra maka dapat
ditentukan nilai zero moment dan second moment. Perhitungan

30
umur struktur dengan menggunakan metode palmgren-miner
berdasarkan kurva S-N.
5. Kesimpulan
Pada bagian ini akan dibuat kesimpulan secara keseluruhan dari
hasil analisis yang telah didapatkan. Secara ringkas tahapan analisis
diatas dapat ditunjukkan dengan alur penelitian pada Gambar 3.2

31
Mulai

Data awal:

Data gelombang dan data FPSO

Perhitungan spektrum gelombang

Perhitungan RAO

Perhitungan nilai stress response spectra

Perhitungan zero moment dan


second moment

Perhitungan mean zero crossing period

Distribusi rentang tegangan

Analisa Kelelahan dengan menggunakan metode


Palmgren-Miner berdasarkan Kurva S-N

Umur struktur (fatigue life)

Selesai

Gambar 3. 2 Diagram Alur Penelitian

32
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Distribusi Tegangan

Pada bab ini akan diuraikan penerapan teori yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, untuk menganalisa kelelahan dari struktur FPSO
PT. Irvine Engineering Dubai. Gambar 4.1 merupakan contoh distribusi
tegangan yang terjadi pada lambung kapal.

Gambar 4. 1 Distribusi tegangan

4.2 Tahapan Menampilkan Nilai Tegangan Pada ANSYS

4.2.1 Running

Setelah melakukan pemodelan FPSO menggunakan ANSYSTM


maka, tahapan selanjutnya adalah running model untuk mendapatkan
tegangan maksimum dan tegangan minimum struktur. Adapun langkah-
langkah untuk running model dan untuk menampilkan tegangan serta
distribusi tegangan pada ANSYSTM yaitu:

33
Gambar 4. 2 Kotak Solution
1. Langkah pertama sesuai dengan Gambar 4.2 adalah dengan
memilih solution lalu sol’n controls. Lalu akan muncul kotak dialog
Gambar 4.3. Pada tab basic untuk analysis option pilih large
displasement static. Pada time control, isi time at end of loadstep
dengan 1, automatic time stepping pilih prog. Chosen. Dan
frequency kemudian pilih write every substep.

34
Gambar 4. 3 Kotak solution controls

2. Pada tab sol’n option pilih sesui dengan Gambar 4.4. sedangkan
untuk tab Advanced NL pilih sesuai dengan Gambar 4.5. setelah
terisi klik OK

Gambar 4. 4Tab Sol’n Options

Gambar 4. 5 Tab Advanced NL

3. Lalu ketik solve. Tunggu hingga muncul kotak dialog solution is


done.

35
4.2.2 Menampilkan Tegangan Yang Bekerja

1. Pada preference klik general postproc, read result, last set. Setelah
itu klik plot result, contour plot, lalu nodal solu. Maka akan mucul
kotak dialog Gambar 4.6. Kotak dialog contour nodal solution data.
Pilih nodal solution, stress, von mises stress. Pada scale factor pilih
auto calculated dan untuk undisplaced shape key pilih deformed
shape only. Maka akan ditampilkan distribusi tegangan seperti pada
Gambar 4.1.

Gambar 4. 6 Kotak dialog nodal solution

2. Setalah muncul tampilan 4.1. Selanjutnya list result, nodal solution


maka akan muncul kotak dialog List nodal solution. Pilih nodal
solution, stress, dan von mises stress. Lalu akan muncul windows
PRNSOL command. Scroll hingga bagian terbawah. Pada maximum
value node catat angka tertinggi karena node yang tertinggi akan
dimasukkan untuk mendapatkan ouput tegangan.

36
Gambar 4. 7 Kotak dialog time history variables

3. Time Postproc, time history. Kemudian akan muncul kotak dialog


Gambar 4.7. Kemudian Klik tanda plus, dan kotak dialog add time
history. Pilih von mises stress. Dan kotak dialog seperti Gambar
4.8, ketik angka yang atdi di catat. Klik ok. Maka akan muncul
window PRVAR command. Pilih File lalu save dalam bentuk excel.

Gambar 4. 8 Kotak dialog node for data

37
4.3 Tegangan yang Bekerja

Berdasarkan hasil output dari ANSYS maka di dapatkan tegangan


yang terbesar yaitu 270,036 dan yang terkecil yaitu 213,96. Setelah
mendapatkan nlai tegangan maksimum dan minimum maka dapat
diketahui nilai dari siklus kelelahan dengan menggunakan Persamaan 2.2

4.4 Analisa Kelelahan

Kelelahan adalah sistem struktur yang disebabkan ole siklus, batas


kelelahan didefinisikan sebagai tegangan terhadap siklus dengan loading
yang memiliki jumlah yang tidak terbatas. Kekuatan lelah dari struktur
adalah tekanan maksimum terhadap beban tanpa mengalami runtuh pada
frekuensi beban tertentu.

Umur kelelahan dari sebuah sambungan yang di las bergantung


pada banyak faktor. Antara lain karakteristik material, cacat dan retak
mikro, bentuk geometris las dan lainnya. Kerusaka akibat kelelahan pada
struktur lepas pantai secara dominan disebabkan oleh beban gelombang.
Tegangan yang disebabkan oleh beban ini selalu berubah arah dan
besarnya dan berlangsung secara acak. Sebagai tambahan, Kelelahan
adalah mode utama kegagalan struktur baja yang dikenai beban dinamis.
Sebuah Metode praktis untuk penilaian kelelahan dinamis terhadap tipe
jaket struktur lepas pantai adalah diselidiki oleh Azarhoushang dan Nikraz.

Prosedur analisis disajikan untuk metode penilaian kelelahan


numerik berdasarkan kurva S-N Pendekatan untuk standar American
Petroleum Institute dengan menggunakan metode yang disederhanakan
dan metode spektral (stochastic).

4.4.1 Spektrum Gelombang

Dalam menganalisa spectral fatigue analysis, tahapan selanjutnya


adalah menentukan spektrum gelombang dari lokasi struktur yang
direncanakan atau dibuat. Pada tugas akhir ini struktur yang dianalisa

38
berada di perairan Laut China Selatan. Persamaan yang digunakan yaitu
Persamaan 2.9 dengan menggunakan parameter frekuensi gelombang,
tinggi gelombang dan periode puncak gelombang itu sendiri.

Gambar 4.9 menunjukkan hasil/Gambaran spektrum gelombang


perairan Laut China Selatan dengan menggunakan spektrum gelombang
JONSWAP (Joint North Sea Wave Observation Project). Untuk tabel
perhitungan spektrum gelombang akan disajikan di Lampiran 1.

0.8

0.7

0.6

0.5
Sω (mm²/s)

S(ω)
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
(rad/s)

Gambar 4. 9 Grafik Hubungan spektrum gelombang JONSWAP terhadap


Frekuensi (Sumber : Hasil olah data, 2018)

4.4.2 Response Amplitude Operators (RAO)

Untuk mendapatkan spektrum tegangan (stress respon spectra),


yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mencari response amplitude
operator (RAO) struktur. Namun sebelum menentukan RAO, terlebih
dahulu harus diketahui nilai tegangan dari struktur tersebut akibat adanya
beban. Tegangan tersebut didapatkan melalui hasil running dari software
ANSYS Mechanical APDL. RAO dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 2.4. Hasil perhitungan RAO ditampilkan di Lampiran 2. Gambar
4.10 menampilkan hasil perbandingan frekuensi gelombang dengan
response amplitudo operator (RAO)

39
3

2.5
RAO (N/mm2)m
2

1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
ω (rad /s)

Gambar 4. 10 Grafik Hubungan Response Amplitudo Operator terhadap


Frekuensi (Hasil Olah Data,2018)

4.4.3 Stress Response Spectra

Setelah mendapatkan nilai dari RAO, selanjutnya menentukan nilai


stress respon spectra sesuai dengan Persamaan 2.9 dengan cara
mengkuadratkan nilai dari RAO dan mengalikannya dengan nilai dari
spektrum gelombang seperti pada tabel perhitungan stress response
spectra pada Lampiran 3. . Adapun nilai dari stress respon spectra dapat
di lihat pada Gambar 4.11 :

16
14
12
Sr(w)
Sr(ω) mm²/s

10
8
6
4
2
0
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
ω (rad/s)

Gambar 4. 11 Grafik Hubungan Stress Respon Spectra terhadap Frekuensi (Hasil


Olahan,2018)

40
4.4.4 Umur Kelelahan (Fatigue Life)

Dari hasil stress respon spectra maka akan didapatkan zero momen
(mo) dan second momen (m2). Setelah nilai mo dan m2 didapatkan,
selanjutnya kita dapat menentukan nilai mean zero crossing period
dengan menggunakan Persamaan pada Bab 2 . Zero moment dan second
momen yang merupakan luasan dan momen luasan di bawah kurva
didapatkan dengan menggunakan faktor simson. Untuk perhitungan zero
moment dan second moment akan ditampilkan pada Lampiran 4.
Selanjutnya untuk perhitungan nilai mean zero crossing period adalah
dengan menggunakan Persamaan 2.11:

= √

= √

= √

Untuk Stress significant dapat diperoleh dengan menggunakan


Persamaan 2.12, sehingga nilai stress significant yaitu:

ss =( )

=(4x )0.5

= (42850,9230604705)0.5

= 207,004645021484

Kemudian nilai number of cycle (n) yaitu besarnya detik dalam kurun
waktu 1 tahun dibagi dengan mean zero crossing period. Untuk nilai n
sendiri menggunakan Persamaan 2.14:

n =

41
=

= 6716183,00043199

untuk nilai T yaitu besarnya detik dalam setahun sehingga, nilai T yaitu:

T = 365 x 24 x 3600

= 31536000

Sedangkan besarnya nilai N ditentukan dari Persamaan 2.2. Dengan


menggunakan X sebagai parameter utama pada kurva S-N. Karna
menggunakan profil las yang terkontrol, maka :

N = ( )

= ( )

= 524766186,442113

Fatigue per year dapat diketahui dengan mengguankan Persamaan 2.14,


sehingga:

D =∑

= 0,0127984294223821

Setelah nilai D didapatkan maka umur struktur dengan menggunakan


Persamaan 2.15 dapat dikeahui:

FL =

= 78,1345872213965

Adapun hasil dari perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

42
Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Umur Kelelahan

No Nama Rumus Hasil

10712,7307651176
1 Zero Moment ∫ ( )
(N/mm2)2

19162,4619786171
2 Second Moment ∫ ( )
(N/mm2)2

Mean Zero
4,6955242282665
3 Crossing Periode √
Second
(TZ)

Stress 207,004645021484
4 ( )
Significant (SS) (N/mm2)2

Number of
5 n= 6716183,00043199
Cycle (n)
Number of Cycle
6 N= ( ) 524766186,442113
Kegagalan(N)

Fatigue per year


7 ∑ 0,0127984294223821
(D)

8 Fatigue Live 78,1345872213965 Tahun

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan nilai umur kelelahan dari struktur


FPSO PT. Irvine Engineering Dubai adalah 78 tahun.

43
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi dan analisis yang dilakukan terhadap


Struktur FPSO PT. Irvine Engineering Dubai, dengan menggunakan
metode Spectra Fatigue Analysis maka pada FPSO PT. Irvine Engineering
Dubai didapatkan umur bangunan selama 78 tahun.

5.2 Saran

Untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya, maka penulis


menyarankan beberapa hal yaitu :

1. Pada penganalisaan fatigue life diharapkan menggunakan software


yang berbeda, sehingga ada pembanding tentang analisa yang
telah dilakukan sebelumnya.

2. Pada penelitian selanjutnya menggunakan spektrum gelombang


yang berbeda.

3. Pada penelitian selanjutnya mengenai fatigue life diharapkan


menggunakan metode deterministik.

4. Penelitian ini masih bisa dikembangkan untuk berbagai penelitian


lanjutan diantaranya analisa keandalan struktur FPSO.

44
DAFTAR PUSTAKA

ABS. 2003. Floating Production Instalation.Houston

API RP2A WSD (2000), Recommended Practice for Planning, Designing


and Constructing Fixed Offshore Platform 21th edition Working
Stress Design. America Petroleum Institute.

Bannantie A.J., Comer J., Handrock L.J., 1990, Fundamental of Metal


Fatigue Analysis, Prentice Hall. New Jersey.
Chakrabarti, S., K., 1987, Hydodynamic of Offshore Structures,
Computational Mechanic Publications Southampto. Boston. USA.
Chakrabarti,S.K. 2005. Hand Book of Offshore Engineering. Elsevier.
United States.
Djatmiko, E.B. 2003. Fatigue analysis. Surabaya. Kursus Singkat Offshore
Structure Design And Modelling, Surabaya
Djatmiko, E.B. 2012. Perilaku Operabilitas Bangunan Laut di Atas
Gelombang Acak. Surabaya. ITS Press.
Farida, L. 2006. Analisa Keandalan Terhadap Kelelahan Pada Struktur Kaki
Jack Up Platform. Program Pascasarjana, Jurusan Teknik Kelautan.
Institut Teknologi Sepuluh November
Hughes O.F. & Paik J.K. 2010. Ship Structural Analysis and Design. The
Society of Naval Architects and Marine Engineers-SNAME, New
Jersey.
Iriani, R, 2018, Kekuatan Batas Struktur FPSO dengan kapasitas 370.000
BOPD, Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin
Muis Alie M. Z., 2016, The Effect of Symmetrical and Asymmetrical
Configuration Shapes of Buckling and FatigueStrengh Analysis of
Fixed Offshore Platfroms, International Journal of Technology, ISSN:
20286-9614.
Nallayarasu, 2015, offshore Structures Analysis and Design, Indian
Institute of Techonology.

45
Paik J.K & Thayambali A.K. 2007. Ship shaped offshore installation design,
building, and operation. Cambridgre Press. America
PenWell Corporation. Topsides Integration. 23 Maret 2018
https://www.offshore-mag.com/index.html
Soedjono J J (1989), ”Diktat Mata kuliah Konstruksi Bangunan Laut I”,
Jurusan Teknik Kelautan ITS,Surabaya.
Zainuri, M, 2008, Kekuatan Bahan, Yogyakarta.

46
LAMPIRAN

47
Lampiran 1. Perhitungan Spektrum Gelombang JONSWAP

ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s


0,18 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,23 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,28 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,37 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,41 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,43 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,000000
0,58 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,005450
0,60 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,011954
0,61 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,015058
0,62 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,020689
0,63 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,029928
0,64 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,045076
0,65 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,054084
0,66 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,074772
0,67 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,094280
0,68 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,113677
0,69 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,141021
0,70 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,167358
0,71 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,198247
0,72 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,229450
0,73 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,262155
0,74 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,295638
0,75 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,335066
0,76 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,367865
0,78 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,437947
0,79 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,471557
0,81 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,561706
0,82 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,563187
0,83 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,613152
0,84 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,615519
0,85 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,636992
0,86 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,656537
0,87 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,675646
0,88 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,690358
0,89 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,704116
0,90 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,714639
0,91 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,724229
0,92 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,733672
0,94 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,737955
0,95 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,737963

1
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
0,96 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,737043
0,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,735015
0,98 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,730466
0,99 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,726168
1,00 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,720001
1,01 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,712995
1,02 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,704789
1,03 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,696009
1,04 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,685467
1,05 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,675607
1,06 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,662256
1,07 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,653627
1,08 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,641571
1,09 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,629159
1,10 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,615747
1,11 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,603068
1,12 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,590769
1,12 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,581794
1,14 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,566342
1,15 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,552966
1,16 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,536625
1,17 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,527523
1,18 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,514162
1,19 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,501529
1,20 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,489665
1,21 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,476613
1,22 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,464092
1,23 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,452695
1,24 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,441301
1,25 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,418576
1,26 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,417161
1,27 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,406427
1,28 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,396024
1,29 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,385123
1,30 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,374852
1,31 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,363834
1,32 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,354004
1,33 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,344263
1,34 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,334352
1,35 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,325341
1,37 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,302482
1,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,284820
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
1,40 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,283081
1,41 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,273486
1,42 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,267661
1,43 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,259517
1,44 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,252908
1,45 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,245233
1,46 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,237684
1,47 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,231157
1,48 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,224731
1,49 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,219273
1,50 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,213465
1,51 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,207537
1,52 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,201501
1,53 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,196382
1,54 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,189348
1,55 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,185007
1,56 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,180342
1,57 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,174614
1,58 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,170674
1,59 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,166240
1,60 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,160443
1,61 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,154080
1,62 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,149588
1,63 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,148904
1,64 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,144512
1,65 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,139879
1,66 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,135988
1,67 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,132959
1,68 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,129199
1,69 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,126732
1,70 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,122943
1,71 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,119968
1,72 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,116897
1,73 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,113882
1,74 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,110781
1,75 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,106920
1,76 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,105294
1,77 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,102359
1,78 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,100001
1,79 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,097299
1,80 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,094523
1,81 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,092295
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
1,83 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,086185
1,84 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,085138
1,85 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,083071
1,86 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,081041
1,87 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,077954
1,88 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,077304
1,89 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,075271
1,90 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,073590
1,91 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,071221
1,92 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,069908
1,93 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,068315
1,94 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,066073
1,95 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,064073
1,96 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,063230
1,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,061935
1,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,061569
1,99 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,058783
2,01 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,056349
2,02 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,054407
2,03 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,053825
2,04 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,052596
2,05 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,050989
2,06 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,049886
2,07 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,048572
2,08 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,047660
2,09 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,046463
2,11 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,044354
2,15 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,040086
2,16 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,039625
2,17 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,038393
2,22 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,034398
2,23 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,034221
2,26 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,031547
2,29 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,029874
2,30 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,029453
2,31 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,028830
2,34 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,026780
2,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,024298
2,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,024029
2,85 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,010220
Lampiran 2. Perhitungan RAO

ω (rad/s) σ (N/mm²) Hs (m) RAO (N/mm2)/m


0,18 9,69448 1,765837429 5,490018413
0,23 19,3919 1,765837429 10,98170176
0,28 29,0921 1,765837429 16,47495943
0,37 38,7935 1,765837429 21,96889666
0,41 48,497 1,765837429 27,46402313
0,43 58,2026 1,765837429 32,96033884
0,58 67,9103 1,765837429 38,45784379
0,60 77,6201 1,765837429 43,95653797
0,61 87,3321 1,765837429 49,45647802
0,62 97,0462 1,765837429 54,95760731
0,63 106,762 1,765837429 60,45969931
0,64 116,481 1,765837429 65,96360349
0,65 126,202 1,765837429 71,46864027
0,66 135,925 1,765837429 76,97480966
0,67 145,65 1,765837429 82,48211166
0,68 155,377 1,765837429 87,99054626
0,69 165,107 1,765837429 93,50067978
0,70 174,839 1,765837429 99,0119459
0,71 184,576 1,765837429 104,5260435
0,72 194,357 1,765837429 110,0650585
0,73 204,162 1,765837429 115,6176648
0,74 213,957 1,765837429 121,1646081
0,75 223,975 1,765837429 126,837837
0,76 231,311 1,765837429 130,9922398
0,78 235,425 1,765837429 133,3220126
0,79 236,49 1,765837429 133,9251259
0,81 237,597 1,765837429 134,5520239
0,82 238,449 1,765837429 135,0345145
0,83 239,3 1,765837429 135,5164389
0,84 240,393 1,765837429 136,1354086
0,85 241,326 1,765837429 136,6637698
0,86 241,942 1,765837429 137,0126128
0,87 243,069 1,765837429 137,6508369
0,88 244,249 1,765837429 138,3190751
0,89 245,619 1,765837429 139,094911
0,90 246,539 1,765837429 139,6159102
0,91 247,336 1,765837429 140,0672542
0,92 247,778 1,765837429 140,3175603
0,94 248,88 1,765837429 140,9416268
ω (rad/s) σ (N/mm²) Hs (m) RAO (N/mm2)/m
0,95 249,86 1,765837429 141,4966043
0,96 250,291 1,765837429 141,7406811
0,97 251,72 1,765837429 142,5499289
0,98 252,739 1,765837429 143,1269922
0,99 253,435 1,765837429 143,5211395
1,00 254,709 1,765837429 144,2426102
1,01 255,385 1,765837429 144,6254314
1,02 256,248 1,765837429 145,1141514
1,03 257,314 1,765837429 145,717831
1,04 258,133 1,765837429 146,1816336
1,05 259,959 1,765837429 147,2157038
1,06 260,475 1,765837429 147,5079165
1,07 261,075 1,765837429 147,8476986
1,08 262,825 1,765837429 148,8387298
1,09 263,441 1,765837429 149,1875728
1,10 264,187 1,765837429 149,6100352
1,11 265,435 1,765837429 150,3167821
1,12 266,054 1,765837429 150,667324
1,12 267,237 1,765837429 151,3372611
1,14 268,645 1,765837429 152,1346165
1,15 269,34 1,765837429 152,5281974
1,16 270,031 1,765837429 152,9195132
1,17 271,326 1,765837429 153,6528763
1,18 272,285 1,765837429 154,1959614
1,19 273,562 1,765837429 154,919131
1,20 274,252 1,765837429 155,3098804
1,21 275,579 1,765837429 156,0613653
1,22 276,226 1,765837429 156,4277636
1,23 277,691 1,765837429 157,2573983
1,24 278,345 1,765837429 157,6277609
1,25 279,051 1,765837429 158,0275712
1,26 280,439 1,765837429 158,8136005
1,27 281,102 1,765837429 159,1890597
1,28 282,395 1,765837429 159,9212902
1,29 283,146 1,765837429 160,3465842
1,30 284,323 1,765837429 161,0131235
1,31 285,095 1,765837429 161,4503098
1,32 286,36 1,765837429 162,1666838
1,33 287,114 1,765837429 162,5936767
1,34 288,372 1,765837429 163,3060865
1,35 289,026 1,765837429 163,6764491
ω (rad/s) σ (N/mm²) Hs (m) RAO (N/mm2)/m
1,37 290,621 1,765837429 164,5797032
1,39 291,407 1,765837429 165,0248178
1,40 292,707 1,765837429 165,7610124
1,41 293,28 1,765837429 166,0855043
1,42 294,169 1,765837429 166,5889482
1,43 295,54 1,765837429 167,3653504
1,44 296,253 1,765837429 167,7691248
1,45 297,63 1,765837429 168,5489248
1,46 298,333 1,765837429 168,9470362
1,47 299,752 1,765837429 169,7506209
1,48 300,441 1,765837429 170,140804
1,49 302,618 1,765837429 171,3736469
1,50 303,293 1,765837429 171,7559018
1,51 304,405 1,765837429 172,3856313
1,52 305,207 1,765837429 172,8398068
1,53 306,658 1,765837429 173,6615132
1,54 307,147 1,765837429 173,9384356
1,55 308,479 1,765837429 174,692752
1,56 309,207 1,765837429 175,1050209
1,57 310,415 1,765837429 175,7891156
1,58 311,208 1,765837429 176,2381943
1,59 312,598 1,765837429 177,0253563
1,60 313,251 1,765837429 177,3951525
1,61 314,683 1,765837429 178,2060992
1,62 315,376 1,765837429 178,5985475
1,63 316,111 1,765837429 179,0147806
1,64 317,414 1,765837429 179,7526742
1,65 318,042 1,765837429 180,1083128
1,66 319,384 1,765837429 180,8682921
1,67 320,032 1,765837429 181,2352568
1,68 321,28 1,765837429 181,9420037
1,69 321,904 1,765837429 182,2953771
1,70 323,219 1,765837429 183,0400662
1,71 324,551 1,765837429 183,7943826
1,72 325,113 1,765837429 184,1126452
1,73 326,469 1,765837429 184,8805528
1,74 327,175 1,765837429 185,2803631
1,75 328,351 1,765837429 185,946336
1,76 329,634 1,765837429 186,6729035
1,77 330,253 1,765837429 187,0234454
1,78 330,877 1,765837429 187,3768188
ω (rad/s) σ (N/mm²) Hs (m) RAO (N/mm2)/m
1,79 331,55 1,765837429 187,7579411
1,80 332,845 1,765837429 188,4913042
1,81 333,514 1,765837429 188,8701613
1,83 334,132 1,765837429 189,2201369
1,84 335,451 1,765837429 189,9670912
1,85 336,689 1,765837429 190,668175
1,86 337,312 1,765837429 191,0209821
1,87 338,77 1,765837429 191,8466527
1,88 339,422 1,765837429 192,2158826
1,89 339,996 1,765837429 192,5409409
1,90 341,904 1,765837429 193,621448
1,91 343,748 1,765837429 194,6657118
1,92 345,612 1,765837429 195,7213016
1,93 346,252 1,765837429 196,0837358
1,94 347,55 1,765837429 196,8187979
1,95 348,145 1,765837429 197,1557485
1,96 349,441 1,765837429 197,8896779
1,97 350,064 1,765837429 198,242485
1,97 351,511 1,765837429 199,0619262
1,99 352,114 1,765837429 199,4034072
2,01 353,91 1,765837429 200,4204884
2,02 354,504 1,765837429 200,7568727
2,03 355,691 1,765837429 201,429075
2,04 356,877 1,765837429 202,100711
2,05 357,47 1,765837429 202,436529
2,06 358,65 1,765837429 203,1047672
2,07 359,24 1,765837429 203,4388863
2,08 359,832 1,765837429 203,774138
2,09 360,421 1,765837429 204,1076908
2,11 361,612 1,765837429 204,7821583
2,15 362,804 1,765837429 205,4571922
2,16 363,992 1,765837429 206,1299608
2,17 365,179 1,765837429 206,8021631
2,22 365,759 1,765837429 207,1306191
2,23 366,954 1,765837429 207,8073519
2,26 367,531 1,765837429 208,134109
2,29 368,143 1,765837429 208,4806868
2,30 368,753 1,765837429 208,826132
2,31 369,353 1,765837429 209,1659141
2,34 369,94 1,765837429 209,4983343
2,39 370,525 1,765837429 209,8296219
ω (rad/s) σ (N/mm²) Hs (m) RAO (N/mm2)/m
2,39 371,164 1,765837429 210,1914898
2,85 371,756 1,765837429 210,5267415
Lampiran 3. Perhitungan Stress Response Spectra

ω (rad/s) RAO (N/mm2)/m S(ω) (mm2/s) Sr(ω) (mm2//s)


0,18 5,4900184129 0,0000000000 0,0000000000
0,23 10,9817017582 0,0000000000 0,0000000000
0,28 16,4749594274 0,0000000000 0,0000000000
0,37 21,9688966608 0,0000000000 0,0000000000
0,41 27,4640231317 0,0000000000 0,0000000000
0,43 32,9603388401 0,0000000000 0,0000000285
0,58 38,4578437859 0,0054502908 8,0610114958
0,60 43,9565379691 0,0119543345 23,0978929184
0,61 49,4564780201 0,0150577832 36,8304827409
0,62 54,9576073086 0,0206894647 62,4891889033
0,63 60,4596993132 0,0299275473 109,3964156056
0,64 65,9636034890 0,0450763768 196,1361948451
0,65 71,4686402720 0,0540836404 276,2466087287
0,66 76,9748096621 0,0747722938 443,0349124083
0,67 82,4821116592 0,0942804463 641,4180416747
0,68 87,9905462635 0,1136772857 880,1277675201
0,69 93,5006797784 0,1410205126 1232,8545029799
0,70 99,0119459003 0,1673583442 1640,6750060033
0,71 104,5260435401 0,1982471795 2165,9879761057
0,72 110,0650585359 0,2294497058 2779,6264972510
0,73 115,6176648168 0,2621546066 3504,3371330086
0,74 121,1646080623 0,2956384643 4340,2275692619
0,75 126,8378369988 0,3350661616 5390,4897566375
0,76 130,9922398215 0,3678652023 6312,1868280890
0,78 133,3220126150 0,4379468477 7784,3996933782
0,79 133,9251258928 0,4715568236 8457,8145854063
0,81 134,5520239196 0,5617062298 10169,2684051946
0,82 135,0345145419 0,5631871811 10269,3353458446
0,83 135,5164388606 0,6131524275 11260,3635747344
0,84 136,1354086378 0,6155186070 11407,3136988322
0,85 136,6637698474 0,6369918227 11897,0873478836
0,86 137,0126128325 0,6565372008 12324,8157636909
0,87 137,6508369303 0,6756463696 12801,9804640813
0,88 138,3190751160 0,6903580306 13208,0448145849
0,89 139,0949109758 0,7041156704 13622,8034795542
0,90 139,6159102393 0,7146387120 13930,1682673568
0,91 140,0672541665 0,7242290358 14208,5304554171
0,92 140,3175603343 0,7336720326 14445,2816633882
0,94 140,9416268434 0,7379553756 14659,1456832396
ω (rad/s) RAO (N/mm2)/m S(ω) (mm2/s) Sr(ω) (mm2//s)
0,95 141,4966043198 0,7379626139 14774,9627890639
0,96 141,7406811486 0,7370430137 14807,5042135406
0,97 142,0855600089 0,7350146382 14838,7006967726
0,98 142,5499289177 0,7304664273 14843,4300577927
0,99 143,1269922323 0,7261680146 14875,7957031582
1,00 143,5211395012 0,7200010291 14830,8097849998
1,01 143,7476609201 0,7129946569 14732,8866779625
1,02 144,2426102204 0,7047889362 14663,7896967301
1,03 144,6254314184 0,6960090560 14558,0841470097
1,04 145,1141513797 0,6854673742 14434,6521183870
1,05 145,4658258825 0,6756071358 14296,0540669311
1,06 145,7178309611 0,6622555930 14062,1274856654
1,07 146,1816335663 0,6536266391 13967,3933988682
1,08 146,4885700889 0,6415705631 13767,3993047808
1,09 146,8651619478 0,6291588201 13570,5630237972
1,10 147,2157038436 0,6157474369 13344,7638262910
1,11 147,5079164740 0,6030684155 13121,9156336524
1,12 147,8476986023 0,5907693006 12913,5918660505
1,12 148,1823839988 0,5817938851 12775,0411415793
1,14 148,5346248052 0,5663415112 12494,9292799645
1,15 148,8387298100 0,5529655312 12249,8274372129
1,16 149,1875727952 0,5366251032 11943,6283650307
1,17 149,6100352414 0,5275230613 11807,6344800086
1,18 149,9469858520 0,5141624927 11560,4801641800
1,19 150,3167820684 0,5015293160 11332,1225863804
1,20 150,6673239642 0,4896653274 11115,7175480370
1,21 150,9827550400 0,4766128762 10864,7681416312
1,22 151,3372610606 0,4640917659 10629,0782065501
1,23 151,7195159550 0,4526954282 10420,5107388699
1,24 152,1346164551 0,4413013552 10213,8940597799
1,25 152,5281974205 0,4185762861 9738,1149327024
1,26 152,9195131716 0,4171606417 9755,0419261525
1,27 153,2706213709 0,4064265607 9547,7253639081
1,28 153,6528762654 0,3960243838 9349,8214108644
1,29 154,1959613672 0,3851234706 9156,8475699947
1,30 154,5147902643 0,3748515662 8949,5138238159
1,31 154,9191309970 0,3638339027 8731,9907970759
1,32 155,3098804447 0,3540040015 8538,9867949225
1,33 155,6774114468 0,3442632903 8343,3779735749
1,34 156,0613652519 0,3343523860 8143,2024210460
1,35 156,4277636470 0,3253409860 7960,9785104334
ω (rad/s) RAO (N/mm2)/m S(ω) (mm2/s) Sr(ω) (mm2//s)
1,37 156,8105848449 0,3024819774 7437,8985877593
1,39 157,2573983437 0,2848203255 7043,5751305579
1,40 157,6277608636 0,2830812287 7033,5808613853
1,41 158,0275711680 0,2734855521 6829,6762694687
1,42 158,3945358666 0,2676610325 6715,3018727586
1,43 158,8136004916 0,2595174402 6545,4865158394
1,44 159,1890597434 0,2529078926 6408,9785465237
1,45 159,5633863882 0,2452328913 6243,7457201750
1,46 159,9212902300 0,2376844963 6078,7379895100
1,47 160,3465841940 0,2311573861 5943,2938093564
1,48 160,7141151962 0,2247312169 5804,5886288042
1,49 161,0131234692 0,2192734108 5684,7127150749
1,50 161,4503098076 0,2134651528 5564,2259071873
1,51 161,8257690595 0,2075371666 5434,8960571861
1,52 162,1666837949 0,2015007321 5299,0729698025
1,53 162,5936766696 0,1963818559 5191,6889347522
1,54 162,9866913314 0,1893484459 5029,9773803065
1,55 163,3060865320 0,1850072803 4933,9365692824
1,56 163,6764490520 0,1803420379 4831,3595830973
1,57 164,1198647295 0,1746143547 4703,2952672160
1,58 164,5797032098 0,1706737987 4622,9522153491
1,59 165,0248177980 0,1662398111 4527,2404425921
1,60 165,3730944796 0,1604432435 4387,8435994492
1,61 165,7610124094 0,1540797687 4233,6056199859
1,62 166,0855043420 0,1495876441 4126,2846250739
1,63 166,5889481955 0,1489042594 4132,3727886714
1,64 166,9559128942 0,1445123076 4028,1760714538
1,65 167,3653503588 0,1398793443 3918,1827628078
1,66 167,7691247880 0,1359879082 3827,5808325956
1,67 168,1100395235 0,1329591716 3757,5572049893
1,68 168,5489247726 0,1291988222 3670,3757534262
1,69 168,9470361664 0,1267323494 3617,3342528270
1,70 169,3655344878 0,1229429497 3526,5796965502
1,71 169,7506208999 0,1199677801 3456,9043692049
1,72 170,1408040440 0,1168974793 3383,9357462390
1,73 170,5292882774 0,1138818244 3311,7105757857
1,74 170,9500518130 0,1107808376 3237,4503588234
1,75 171,3736468664 0,1069197695 3140,1188876590
1,76 171,7559017608 0,1052942025 3106,1884285135
1,77 172,0662361047 0,1023591587 3030,5260762264
1,78 172,3856313053 0,1000009751 2971,7095646310
ω (rad/s) RAO (N/mm2)/m S(ω) (mm2/s) Sr(ω) (mm2//s)
1,79 172,8398067503 0,0972985656 2906,6583136391
1,80 173,2684985355 0,0945234198 2837,7795172712
1,81 173,6615131973 0,0922950968 2783,4651710689
1,83 173,9384356319 0,0861854903 2607,5057573882
1,84 174,2221537091 0,0851382813 2584,2328037046
1,85 174,6927519569 0,0830714060 2535,1364151983
1,86 175,1050209393 0,0810410021 2484,8604344127
1,87 175,4640573883 0,0779543629 2400,0305045659
1,88 175,7891156244 0,0773042119 2388,8403131200
1,89 176,2381943374 0,0752714165 2337,9227546456
1,90 176,6125209821 0,0735900479 2295,4194914211
1,91 177,0253562681 0,0712213820 2231,9340134323
1,92 177,3951524845 0,0699075403 2199,9231898811
1,93 177,7660813079 0,0683150282 2158,8081552623
1,94 178,2060991641 0,0660727471 2098,2995685371
1,95 178,5985475224 0,0640732686 2043,7733176165
1,96 179,0147806296 0,0632301807 2026,2928142053
1,97 179,3930713992 0,0619350634 1993,1864109155
1,97 179,7526741517 0,0615686668 1989,3466612461
1,99 180,1083127794 0,0587833570 1906,8735714453
2,01 180,4962307093 0,0563491457 1835,7925792437
2,02 180,8682921398 0,0544065243 1779,8190772118
2,03 181,2352568385 0,0538253527 1767,9592866848
2,04 181,5705085384 0,0525956393 1733,9651237871
2,05 181,9420036655 0,0509889164 1687,8806295677
2,06 182,2953770789 0,0498863317 1657,8028458589
2,07 182,6804634911 0,0485716840 1620,9416091835
2,08 183,0400662436 0,0476595211 1596,7686708906
2,09 183,4302493877 0,0464634587 1563,3400290016
2,11 183,7943825686 0,0443535052 1498,2780407715
2,15 184,1126451621 0,0400864186 1358,8280167976
2,16 184,4835739856 0,0396250138 1348,6052123004
2,17 184,8805527722 0,0383929848 1312,3036568258
2,22 185,2803630766 0,0343977413 1180,8336263344
2,23 185,6150484730 0,0342213576 1179,0265941571
2,26 185,9463360482 0,0315473884 1090,7837601760
2,29 186,3093366220 0,0298735572 1036,9460905726
2,30 186,6729034993 0,0294529062 1026,3387336326
2,31 187,0234453951 0,0288304952 1008,4264047864
2,34 187,3768188086 0,0267800659 940,2500477111
2,39 187,7579410959 0,0242984892 856,5957200559
ω (rad/s) RAO (N/mm2)/m S(ω) (mm2/s) Sr(ω) (mm2//s)
2,39 188,1237731874 0,0240291907 850,4063720504
2,85 188,4913041896 0,0102196075 363,0921454958
Lampiran 4. Perhitungan Zero Moment dan Second Moment

Ω Sr(ω) (mm2/s) FS Sr(ω) x FS


0 0 1 0
0,1 0 4 0
0,2 0 2 0
0,3 0 4 0
0,4 0 2 0
0,5 0 4 0
0,6 23,09789 2 46,19578584
0,7 1640,675 4 6562,700024
0,8 9250 2 18500
0,9 13930,17 4 55720,67307
1 14830,81 2 29661,61957
1,1 13344,76 4 53379,05531
1,2 11115,72 2 22231,4351
1,3 8949,514 4 35798,0553
1,4 7033,581 2 14067,16172
1,5 5564,226 4 22256,90363
1,6 4387,844 2 8775,687199
1,7 3526,58 4 14106,31879
1,8 2837,78 2 5675,559035
1,9 2295,419 4 9181,677966
2 1850,45 2 3700,9
2,1 1528,31 4 6113,24
2,2 1240,01 2 2480,02
2,3 1026,339 4 4105,354935
2,4 860,01 2 1720,02
2,5 739,35 4 2957,4
2,6 631,78 2 1263,56
2,7 519,82 4 2079,28
2,8 412,53 1,25 515,6625
2,825 392,67 1 392,67
2,85 363,0921 0,25 90,77303637
Ʃ 321381,923
Luasan 10712,73077
SR(ω)
ω (rad/s) (mm2/s) Sr(ω) x ω² FS (Sr(ω) x ω) x FS
0 0 0 1 0
0,1 0 0 4 0
0,2 0 0 2 0
0,3 0 0 4 0
0,4 0 0 2 0
0,5 0 0 4 0
0,6 23,09789 8,315241 2 16,6304829
0,7 1640,675 803,9308 4 3215,723012
0,8 9250 5920 2 11840
0,9 13930,17 11283,44 4 45133,74519
1 14830,81 14830,81 2 29661,61957
1,1 13344,76 16147,16 4 64588,65692
1,2 11115,72 16006,63 2 32013,26654
1,3 8949,514 15124,68 4 60498,71345
1,4 7033,581 13785,82 2 27571,63698
1,5 5564,226 12519,51 4 50078,03316
1,6 4387,844 11232,88 2 22465,75923
1,7 3526,58 10191,82 4 40767,26129
1,8 2837,78 9194,406 2 18388,81127
1,9 2295,419 8286,464 4 33145,85746
2 1850,45 7401,8 2 14803,6
2,1 1528,31 6739,847 4 26959,3884
2,2 1240,01 6001,648 2 12003,2968
2,3 1026,339 5429,332 4 21717,3276
2,4 860,01 4953,658 2 9907,3152
2,5 739,35 4620,938 4 18483,75
2,6 631,78 4270,833 2 8541,6656
2,7 519,82 3789,488 4 15157,9512
2,8 412,53 3234,235 1,25 4042,794
2,825 392,67 3133,752 1 3133,752019
2,85 363,0921 2949,216 0,25 737,3039879
Ʃ 574873,8594
Luasan 19162,46198

Anda mungkin juga menyukai