IRVINE ENGINEERING
DUBAI
SKRIPSI
OLEH :
PUTRI TALIA S
D 321 14 309
i
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar
Telp/Fax : +62-411-585637, E-Mail: kapal9uh@indosat.net.id
LEMBAR PENGESAHAN
2
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar
Telp/Fax : +62-411-585637, E-Mail: kapal9uh@indosat.net.id
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
vi
4. Bapak Dr. Taufiqur Rachman,S.T,M.T selaku ketua Departemen
Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
5. Bapak Ir. Juswan, M.T dan Bapak Muhammad Zubair Muis
Alie,ST,MT,Ph.D. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan mulai dari awal penelitian hingga terselesaikannya
penulisan Skripsi ini.
6. Muhammad Zubair Muis Alie, S.T, M.T, Ph.D. selaku Penasehat
Akademik (PA) selama menjadi mahasiswa Teknik Kelautan.
7. Segenap staf pengajar dan administrasi Departemen Teknik
Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Terkhusus Ibu
Marwa yang telah membantu kelancaran perkuliahan dan
administrasi.
8. Keluarga besar Osarel yang selalu memberi motivasi selama
pengerjaan skripsi.
9. Teman-teman Seperjuangan Cabe Hits ( Ratna, Uni, Kina, Safit,
Miqa, Nidar, Tasya ) terima kasih untuk canda, tawa, dan tangis
selama masa perkuliahan penulis. Terima kasih untuk setiap
kenangan. Mudah-mudah kita dapat menggapai mimpi-mimpi yang
selalu kita sebut dalam doa. AAMIIN.
10. Sahabatku Sunny (Nunu, Imma, Widi, Fitten, Maritu, Cuppi,
Lulu) serta para Taeng Crew (Alif, Dian, Dare, Ucang, Redsky,
Aco, Agustina) terima kasih untuk bukber di Panlos dan
bantuannya selama pengerjaan tugas Konka serta doa dan
dukungannya selama masa perkuliahan penulis.
11. Enaman (Runi, Inu, Tami, Mega , Maya) terima kasih atas
segala bantuan selama berada di kos Nurul Ilmi.
12. Teman-teman Mahasiswa khususnya OCENG 2014 yang selalu
memberi dukungan serta waktu yang telah kita lalui bersama dalam
suka dan duka. Tak lupa pula penulis sampaikan banyak
vii
terimakasih kepada kanda-kanda Senior dan Junior atas motivasi
dan dukungannya.
13. Dan seluruh orang yang tak mungkin disebut satu-persatu, terima
kasih atas seluruh bantuan moril maupun materil yang telah
diberikan.
Penulis menyadari keterbatasannya sehingga mungkin dalam
penyusunan tugas akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya menerima saran dan masukan dari
pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan studi saya.
Akhir kata saya berharap apa yang telah saya paparkan dalam
tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca, khususnya
mahasiswa yang akan melakukan peneitian dalam bidang yang serupa.
Aamiin.
Putri Talia S
viii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
ix
DAFTAR ISI
x
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................28
3.2 Jenis Penelitian ..........................................................................28
3.3 Penyajian Data ..........................................................................28
3.4 Metode Pengambilan Data..........................................................30
3.5 Alur Penelitian ...........................................................................30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................33
4.1 Distribusi Tegangan ...................................................................33
4.2 Tahapan Menampilkan Nilai Tegangan Pada ANSYS .....................33
4.2.1 Running ..........................................................................33
4.2.2 Menampilkan Tegangan Yang Bekerja ...............................36
4.3 Tegangan yang Bekerja .............................................................38
4.4 Analisa Kelelahan.......................................................................38
4.4.1 Spektrum Gelombang.......................................................38
4.4.2 Response Amplitude Operators (RAO) ...............................39
4.4.3 Stress Response Spectra ..................................................40
4.4.4 Umur Kelelahan (Fatigue Life) ..........................................41
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................44
5.1 Kesimpulan ...............................................................................44
5.2 Saran ........................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................45
LAMPIRAN ..........................................................................................47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Grafis komputer dari instalasi FPSO dengan sistem shuttle
tanker . ...................................................................................... 8
Gambar 2.2 Integrasi Model Topsides ................................................. 10
Gambar 2. 3 Konfigurasi t ypical new-build FPSO.................................. 13
Gambar 2. 4 Kurva S-N API untuk Analisis Kelelahan ............................ 21
Gambar 3. 1 Tampak samping (a), tampak atas (b), konfigurasi midship
FPSO PT. Irvine Engineering Dubai (c) ....................................... 29
Gambar 3. 2 Diagram Alur Penelitian ................................................... 32
Gambar 4. 1 Distribusi tegangan ......................................................... 33
Gambar 4. 2 Kotak Solution................................................................. 34
Gambar 4. 3 Kotak solution controls .................................................... 35
Gambar 4. 4Tab Sol’n Options ............................................................. 35
Gambar 4. 5 Tab Advanced NL ............................................................ 35
Gambar 4. 6 Kotak dialog nodal solution .............................................. 36
Gambar 4. 7 Kotak dialog time history variables ................................... 37
Gambar 4. 8 Kotak dialog node for data ............................................... 37
Gambar 4. 9 Grafik Hubungan spektrum gelombang JONSWAP terhadap
Frekuensi ................................................................................. 39
Gambar 4. 10 Grafik Hubungan Response Amplitudo Operator terhadap
Frekuensi ................................................................................. 40
Gambar 4. 11 Grafik Hubungan Stress Respon Spectra terhadap
Frekuensi ................................................................................. 40
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR NOTASI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Kajian dan penelitian mengenai analisa kelelahan dalam
memperkirakan umur kelelahan pada konstruksi FPSOs telah banyak
dilakukan dan menggunakan metode yang bermacam-macam. Diantara
metode yang digunakan adalah Deterministic Fatigue Analysis dan
Spectral Fatigue Analysis.
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui umur bangunan FPSO PT. Irvine Engineering
Dubai.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi industri perkapalan untuk
perencanaan dan pemeliharaan FPSO di masa yang akan datang
serta pengembangan pengetahuan mengenai kelelahan struktur
FPSO bagi PT. Irvine Engineering Dubai sebagai pihak konsultan
perencana.
2
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian. Objek penelitian dimana
penelitian ini menganalisis data FPSO. Jenis dan sumber data dimana jenis
penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat studi kasus, yang
dimaksudkan untuk mengetahui umur struktur FPSO dengan sumber data
sekunder.
BAB V Penutup
3
kesimpulan sedangkan beberapa masukan akan kekurangan dari
penelitian ini akan dijelaskan pada saran
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
disebut FPSO (floating, production, storage, dan offloading). Selain
pengolahan, struktur-struktur lepas pantai berbentuk kapal yang
mengapung itu berfungsi penting untuk penyimpanan minyak mentah dan
pembongkarannya ke dalam tanker-tanker atau bahkan vessel.
Secara bergantian, minyak yang diproses dalam platform dapat
disimpan dalam kapal apung atau struktur berbentuk tongkang yang
disebut FSO (floating, storage, dan offloading), kemudian diturunkan ke
kapal tanker shuttle. Terkadang minyak olahan disimpan langsung di
platform dan dikirim ke darat melalui pipa. Ada banyak kemungkinan
alternatif untuk produksi, penyimpanan, dan pembongkaran tergantung
pada perkembangan tertentu yang paling banyak yang ekonomis dalam
berbagai situasi.
Fasilitas topside, baik di platform tetap atau di FSO, FPSO, atau
kapal bor, dapat mengacu pada fasilitas dan peralatan untuk pengeboran,
pengolahan, offloading, utilitas, layanan, tindakan keamanan (termasuk
deteksi kebocoran gas), kebakaran dan perlindungan ledakan gas,
akomodasi, dan dukungan kehidupan. Sistem proses melayani untuk
memisahkan aliran ke dalam komponennya, untuk memelihara aliran
sumur operasi, dan untuk mentransfer minyak.
Oleh karena itu, proses mengalirkan minyak memiliki berbagai cara
sebelum produk dipindahkan ke terminal onshore atau ke penyimpanan
untuk pembongkaran. Di platform biasa, aliran sumur pertama kali
dipisahkan menjadi minyak, gas, dan air yang diproduksi. Gas dapat
digunakan untuk perawatan lebih lanjut seperti kompresi, penyimpanan,
dan transportasi; kompresi dan reinjeksi; atau untuk pembakaran. Air
dikeringkan dan dibuang sering dengan menekan dan menginjeksi kembali
yang pada gilirannya dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi dari
sumur terdekat. Minyak yang diproduksi dapat mengalami pengolahan
lebih lanjut, termasuk penghilangan kotoran dan pengangkatan air lebih
lanjut yang dapat memperoleh minyak mentah dari spesifikasi yang
diperlukan.
6
Pemilihan opsi pemrosesan yang optimal adalah masalah penting,
sementara berbagai kemungkinan dipertimbangkan untuk pengolahan
lepas pantai / darat:
1. Pengolahan lepas pantai minimal dengan semua cairan yang
diproduksi, dikirim ke onshore untuk pemrosesan akhir yang
memenuhi spesifikasi produk dan dapat dijual.
2. Pengolahan penuh di lepas pantai untuk membuat produk tertentu
di fasilitas lepas pantai, tanpa memerlukan pengolahan di darat
lebih lanjut.
7
5. Kemampuan yang mungkin dibutuhkan untuk pengeboran dan
produksi.
6. Mobilitas saat dibutuhkan.
Gambar 2. 1 Grafis komputer dari instalasi FPSO dengan sistem shuttle tanker
(Paik & Thayamballi, 2007).
8
sumur pengembangan telah dibor oleh jenis-jenis unit lepas pantai
lainnya, seperti semi sub-mersible. Sistem FPSO juga dapat digunakan
sebagai fasilitas produksi utama untuk mengembangkan ladang minyak
marginal atau ladang di daerah terpencil dalam air tanpa memerlukan
infrastruktur pipa langsung.
9
Gambar 2.2 Integrasi Model Topsides (https://www.offshore-
mag.com/index.html diakses pada 23 Maret 2018)
10
Sistem utama yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ukuran
dan konfigurasi fasilitas produksi FPSO adalah pemisahan minyak mentah,
pengolahan gas (dehidrasi dan kompresi) dan kemungkinan ekspor,
pengolahan dan penanganan air yang dihasilkan termasuk injeksi ulang,
perawatan dan injeksi air laut, ekspor minyak mentah melalui kapal tanker
atau pipa penyalur serta pembangkit listrik utama yaitu ukuran dan jumlah
unit.
Sebagaimana dinyatakan di atas, karakteristik reservoir lapangan
memiliki pengaruh besar yang mana perancang fasilitas perlu mendapat
informasi yang baik mengenai profil produksi untuk minyak, gas dan air
yang dihasilkan, kemungkinan durasi produksi tinggi atau puncak, potensi
dan waktu pengembangan sumur di masa yang akan datang yang mana
bisa memperpanjang pada puncak produksi, tekanan reservoir dan
luasnya dukungan tekanan reservoir untuk menentukan jumlah injeksi
ulang air dan gas, rasio minyak-gas dan kemungkinan kebutuhan lift gas,
dan suhu kedatangan cairan di FPSO. Dukungan injeksi air mungkin
diperlukan lebih awal di muka untuk injeksi ulang. Dalam hal ini, fasilitas
pengolahan air laut seperti unit de-aerasi harus berukuran sesuai.
11
berbeda untuk setiap rute. Dalam kasus minyak mentah yang berat,
kental atau licin, suhu kedatangan cairan yang rendah mungkin
memerlukan fasilitas pemanas ekstensif yang melibatkan, antara lain, unit
pemulihan panas limbah pada penggerak turbin gas.
12
lingkungan yang ekstrem tidak menghasilkan panjang gelombang yang
berada pada kisaran respon heave dan / atau pitching puncak, sehingga
mengurangi gerakan vertikal topsides dan beban dinamis yang terkait.
13
Terdapat perbedaan pada FPSO yang baru dibangun dan kapal
tanker yang dikonversi. Konfigurasi keseluruhan untuk kapal tanker
didorong oleh kebutuhan untuk mengangkut volume kargo besar dengan
biaya rendah. Tanker telah berevolusi hingga mencapai rasio luas sekitar
6,1 yang memberikan ketahanan terhadap gerak maju.
FPSO tidak diharuskan untuk bergerak maju; Akibatnya resistensi
tidak menjadi masalah. Namun, dalam mode weathervaning, rasio
kelangsingan lambung (rasio panjang terhadap balok) berfungsi untuk
menyajikan daerah beban lingkungan yang ada dan membantu gerakan
alami pada pembebanan. Rasio kelangsingan yang rendah menghasilkan
gerakan yang lebih baik dan perilaku tambat di atas lambung yang lebih
pendek dan lebih besar. Lambung yang lebih pendek akan menghemat
penghematan baja dan pengurangan biaya yang mungkin terjadi. Rentang
perbandingan perbandingan luas lempeng ke lambung adalah prospek
yang berbeda karena FPSO, tidak seperti kapal tanker, tidak dibatasi oleh
draft maksimum, sehingga rasio 2:1 dapat dioptimalkan. Hal ini membantu
desain struktur dan seakeeping dengan meningkatkan freeboard.
Syarat utama untuk hull pada FPSO mengenai ukuran lambung kapal
dan ukuran fasilitas produksi diidentifikasi guna dipertimbangkan oleh
pemilik, operator, dan perancang FPSO dalam memilih unit yang sesuai
untuk mengembangkan FPSO di lapangan.
14
5. Menunggu waktu cuaca untuk mengatasi cuaca ekstrem. Hal ini
tergantung pada tinggi gelombang dan ambang kecepatan angin
untuk koneksi dan pemutusan.
Pengukuran lambung FPSO juga harus menyediakan kapasitas
pemberat yang cukup memisahkan untuk memastikan rancangan
pemberat yang memadai agar tidak terbanting ke bawah dan memberikan
kinerja dan stabilitas yang diperlukan untuk performa sea-keeping.
Jika minyak mentah diekspor melalui pipa atau ada FSU yang
terpisah, tidak perlu penyimpanan minyak mentah kecuali jika ada
penyimpanan penyangga yang ditetapkan untuk menutupi pemadaman
pipa atau FSU. Ukuran lambung kapal dapat dikurangi sepadan dengan
pengurangan penyimpanan minyak mentah, asalkan ada ruang dek yang
cukup untuk fasilitas produksi dan kinerja pemeliharaan laut yang
memadai.
15
Pertimbangan utama desain lambung pada FPSO adalah (Risky,
2018) :
1. Keandalan
Desain hull FPSO harus memperhitungkan tugas FPSO yang lebih
berat dibandingkan dengan kapal tanker biasanya pembebanan
lambung yang meningkat akibat penyiangan di lingkungan yang
ekstrem tanpa penghindaran cuaca dan efek lingkungan non-
collinear, kebutuhan ekonomi untuk tetap berada di lapangan,
dalam beberapa kasus 20-25 tahun, dan masalah dalam melakukan
perawatan dan perbaikan lambung in-situ, konsekuensi lingkungan
dari kegagalan struktur lambung yang besar, variabel kargo dan
tingkat draf. Oleh karena itu, ada kasus yang kuat mengenai alasan
keselamatan, lingkungan dan ekonomi untuk desain lambung yang
tepat dan andal. FPSO harus diperlakukan sebagai 'Instalasi Lepas
Pantai' dan bukan sebagai kapal tanker biasanya dalam hal desain
untuk keandalan.
2. Kinerja
Kinerja diukur dalam hal uptime FPSO secara keseluruhan, yang
terdiri dari uptime fasilitas produksi dan waktu kerja sistem ekspor.
Nilai ekonomi dari downtime cuaca ekstrem. Desain Hull (terutama
melalui ukuran hull) perlu meminimalkan downtime dengan
menyediakan platform yang stabil untuk fasilitas produksi dan
penyimpanan buffer yang cukup untuk mencakup kemungkinan
jarak tempuh kapal tanker yang terputus.
3. Fleksibilitas untuk ekspansi
Desain hull harus mengenali kemungkinan kebutuhan masa depan
untuk mengembangkan sumur yang memerlukan slot riser
tambahan dan mungkin modul ekstra. Tambahan muatan, ruang,
turret dan dukungan struktural yang murah untuk diberikan pada
16
tahap desain awal namun sangat sulit dan mahal untuk dilakukan
kemudian di lepas pantai.
4. Desain untuk operasi
Desain hull juga harus mengenali inspeksi in-situ khusus dan
kebutuhan pemeliharaan FPSO untuk penyebaran jangka panjang.
................................................................... (2.1)
17
Dimana : σ = Tegangan (N/mm2)
18
a) Korosi
b) Suhu
c) kelebihan beban
d) struktur metalurgi
f) tegangan kombinasi
19
karena ini beban gelombang diskrit kasus kemudian dijumlahkan
untuk mendapatkan total kerusakan selama umur struktur.
20
menyebabkan kerusakan pada struktur. Tingkat keyakinan akurasi
penentuan kurva S-N dipengaruhi oleh parameter kemiringan (slope) dan
intersepsi. Kedua parameter ini mempunyai ketidaktentuan. Kombinasi
ketidaktentuan kedua parameter menjadikan ketidaktentuan total kurva
S-N.
Dasar dari kurva S-N atau Wohler curve adalah plot dari Stress (S)
versus jumlah cycle (N). Kurva ini digunakan untuk menyatakan
karakteristik kelelahan pada material yang mengalami pembebanan yang
berulang pada magnitude konstan (Bannantine, 1990).
( ) ........................................................ (2.2)
21
Dimana N adalah nilai siklus yang di izinkan untuk penggunaan
siklus rentang tegangan ∆σ, dengan ∆σref dan m seperti pada penjelasan
Tabel 2.1 :
Tabel 2. 1 Formulasi fatigue S-N Curves (API RP 2A-WSD 2000)
∆σref m Endurance limit at 200
Curve Stress range at 2 inverse log-log slope million Cycles
million Cycles
X 14.5 ksi (100 MPa) 4.38 5.07 ksi (35 MPa)
X’ 11.4 ksi (79 MPa) 3.74 3.33 ksi (23 MPa)
2. 5 Metode Palmgren-Miner
22
didefinisiskan oleh sebagai perbandingan jumlah cycle dalam stress range
itu yang menyebabkan kerusakan. Total kerusakan per tahun yang
diberikan oleh jumlah gesekan pada umur pakai (consume life) adalah
sebagai berikut (Muis Alie, 2016):
∑ ...................................................................... (2.3)
Dimana:
23
mendapatkan sejumlah nilai yang dinamakan Response Amplitude
Operator atau RAO.
( )
( ) ( )
................................................................... (2.4)
Dimana:
24
2.7 Spektrum Gelombang JONSWAP (Joint North Sea Wave
Observation Project )
( )
[ ]
( ) [ ( ) ] ( )
Dimana:
τ = shape parameter
τa = untuk
τb = untuk
25
τa = 0.07
τb = 0.09
α = 0.76 (x0)-0.22
Dimana,
∫ ( ) ∫ ( ) .................... (2.10)
26
√ ......................................................................... (2.11)
• Stress significant
( ) ........................................................................... (2.12)
............................................. (2.13)
.................................................................................. (2.14)
• Setelah itu umur kelelahan (fatigue life) bisa kita dapatkan dari
Persamaan miner (Djatmiko, 2003):
∑ ................................................................................. (2.15)
• Fatigue life
dimana,
= Number of cycle
27
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
LBP : 256,5 m
H : 67,5 m
B : 70,2 m
D : 27,0 m
Cb : 0,83
Gambar 3.1
28
b
Gambar 3. 1 Tampak samping (a), tampak atas (b), konfigurasi midship FPSO
PT. Irvine Engineering Dubai (c)
29
3.4 Metode Pengambilan Data
1. Pengumpulan Data
Pada proses ini seluruh data yang dibutuhkan pada pembuatan
model akan dilengkapi, data tersebut berupa data ukuran utama
struktur FPSO, ukuran konstruksi FPSO dan beban-beban yang
bekerja pada struktur FPSO. Dimana struktur FPSO yang akan
dijadikan objek penelitian adalah FPSO PT. Irvine Engineering,
Dubai
2. Pemodelan Struktur Di ANSYS
Pada pemodelan struktur FPSO dengan model 3 dimensi
menggunakan program ANSYS sesuai dengan data yang diperoleh.
3. Analisis Model Struktur
Setelah pemodelan lambung kapal di ANSYS maka tahap
selanjutnya adalah penentuan dan pemilihan spektrum gelombang.
Perhitungan menggunakan excel. Seteleh perhitungan spektrum
dilanjutkan dengan perhitungan response struktur dengan
menggunakan output tegangan dari ANSYS. Dan dilanjutkan
dengan perhitungan stress response spectra.
4. Hasil Analisis
Dengan menggunakan nilai stress response spectra maka dapat
ditentukan nilai zero moment dan second moment. Perhitungan
30
umur struktur dengan menggunakan metode palmgren-miner
berdasarkan kurva S-N.
5. Kesimpulan
Pada bagian ini akan dibuat kesimpulan secara keseluruhan dari
hasil analisis yang telah didapatkan. Secara ringkas tahapan analisis
diatas dapat ditunjukkan dengan alur penelitian pada Gambar 3.2
31
Mulai
Data awal:
Perhitungan RAO
Selesai
32
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan penerapan teori yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, untuk menganalisa kelelahan dari struktur FPSO
PT. Irvine Engineering Dubai. Gambar 4.1 merupakan contoh distribusi
tegangan yang terjadi pada lambung kapal.
4.2.1 Running
33
Gambar 4. 2 Kotak Solution
1. Langkah pertama sesuai dengan Gambar 4.2 adalah dengan
memilih solution lalu sol’n controls. Lalu akan muncul kotak dialog
Gambar 4.3. Pada tab basic untuk analysis option pilih large
displasement static. Pada time control, isi time at end of loadstep
dengan 1, automatic time stepping pilih prog. Chosen. Dan
frequency kemudian pilih write every substep.
34
Gambar 4. 3 Kotak solution controls
2. Pada tab sol’n option pilih sesui dengan Gambar 4.4. sedangkan
untuk tab Advanced NL pilih sesuai dengan Gambar 4.5. setelah
terisi klik OK
35
4.2.2 Menampilkan Tegangan Yang Bekerja
1. Pada preference klik general postproc, read result, last set. Setelah
itu klik plot result, contour plot, lalu nodal solu. Maka akan mucul
kotak dialog Gambar 4.6. Kotak dialog contour nodal solution data.
Pilih nodal solution, stress, von mises stress. Pada scale factor pilih
auto calculated dan untuk undisplaced shape key pilih deformed
shape only. Maka akan ditampilkan distribusi tegangan seperti pada
Gambar 4.1.
36
Gambar 4. 7 Kotak dialog time history variables
37
4.3 Tegangan yang Bekerja
38
berada di perairan Laut China Selatan. Persamaan yang digunakan yaitu
Persamaan 2.9 dengan menggunakan parameter frekuensi gelombang,
tinggi gelombang dan periode puncak gelombang itu sendiri.
0.8
0.7
0.6
0.5
Sω (mm²/s)
S(ω)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
(rad/s)
39
3
2.5
RAO (N/mm2)m
2
1.5
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
ω (rad /s)
16
14
12
Sr(w)
Sr(ω) mm²/s
10
8
6
4
2
0
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
ω (rad/s)
40
4.4.4 Umur Kelelahan (Fatigue Life)
Dari hasil stress respon spectra maka akan didapatkan zero momen
(mo) dan second momen (m2). Setelah nilai mo dan m2 didapatkan,
selanjutnya kita dapat menentukan nilai mean zero crossing period
dengan menggunakan Persamaan pada Bab 2 . Zero moment dan second
momen yang merupakan luasan dan momen luasan di bawah kurva
didapatkan dengan menggunakan faktor simson. Untuk perhitungan zero
moment dan second moment akan ditampilkan pada Lampiran 4.
Selanjutnya untuk perhitungan nilai mean zero crossing period adalah
dengan menggunakan Persamaan 2.11:
= √
= √
= √
ss =( )
=(4x )0.5
= (42850,9230604705)0.5
= 207,004645021484
Kemudian nilai number of cycle (n) yaitu besarnya detik dalam kurun
waktu 1 tahun dibagi dengan mean zero crossing period. Untuk nilai n
sendiri menggunakan Persamaan 2.14:
n =
41
=
= 6716183,00043199
untuk nilai T yaitu besarnya detik dalam setahun sehingga, nilai T yaitu:
T = 365 x 24 x 3600
= 31536000
N = ( )
= ( )
= 524766186,442113
D =∑
= 0,0127984294223821
FL =
= 78,1345872213965
Adapun hasil dari perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
42
Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Umur Kelelahan
10712,7307651176
1 Zero Moment ∫ ( )
(N/mm2)2
19162,4619786171
2 Second Moment ∫ ( )
(N/mm2)2
Mean Zero
4,6955242282665
3 Crossing Periode √
Second
(TZ)
Stress 207,004645021484
4 ( )
Significant (SS) (N/mm2)2
Number of
5 n= 6716183,00043199
Cycle (n)
Number of Cycle
6 N= ( ) 524766186,442113
Kegagalan(N)
43
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
44
DAFTAR PUSTAKA
45
Paik J.K & Thayambali A.K. 2007. Ship shaped offshore installation design,
building, and operation. Cambridgre Press. America
PenWell Corporation. Topsides Integration. 23 Maret 2018
https://www.offshore-mag.com/index.html
Soedjono J J (1989), ”Diktat Mata kuliah Konstruksi Bangunan Laut I”,
Jurusan Teknik Kelautan ITS,Surabaya.
Zainuri, M, 2008, Kekuatan Bahan, Yogyakarta.
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1. Perhitungan Spektrum Gelombang JONSWAP
1
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
0,96 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,737043
0,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,735015
0,98 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,730466
0,99 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,726168
1,00 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,720001
1,01 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,712995
1,02 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,704789
1,03 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,696009
1,04 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,685467
1,05 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,675607
1,06 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,662256
1,07 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,653627
1,08 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,641571
1,09 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,629159
1,10 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,615747
1,11 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,603068
1,12 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,590769
1,12 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,581794
1,14 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,566342
1,15 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,552966
1,16 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,536625
1,17 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,527523
1,18 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,514162
1,19 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,501529
1,20 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,489665
1,21 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,476613
1,22 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,464092
1,23 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,452695
1,24 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,441301
1,25 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,418576
1,26 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,417161
1,27 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,406427
1,28 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,396024
1,29 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,385123
1,30 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,374852
1,31 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,363834
1,32 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,354004
1,33 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,344263
1,34 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,334352
1,35 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,325341
1,37 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,302482
1,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,284820
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
1,40 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,283081
1,41 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,273486
1,42 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,267661
1,43 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,259517
1,44 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,252908
1,45 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,245233
1,46 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,237684
1,47 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,231157
1,48 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,224731
1,49 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,219273
1,50 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,213465
1,51 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,207537
1,52 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,201501
1,53 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,196382
1,54 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,189348
1,55 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,185007
1,56 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,180342
1,57 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,174614
1,58 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,170674
1,59 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,166240
1,60 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,160443
1,61 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,154080
1,62 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,149588
1,63 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,148904
1,64 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,144512
1,65 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,139879
1,66 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,135988
1,67 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,132959
1,68 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,129199
1,69 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,126732
1,70 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,122943
1,71 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,119968
1,72 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,116897
1,73 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,113882
1,74 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,110781
1,75 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,106920
1,76 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,105294
1,77 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,102359
1,78 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,100001
1,79 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,097299
1,80 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,094523
1,81 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,092295
ω (rad/s) ω₀ α g (m/s2) ɣ τ S(ω) mm2/s
1,83 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,086185
1,84 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,085138
1,85 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,083071
1,86 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,081041
1,87 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,077954
1,88 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,077304
1,89 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,075271
1,90 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,073590
1,91 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,071221
1,92 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,069908
1,93 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,068315
1,94 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,066073
1,95 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,064073
1,96 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,063230
1,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,061935
1,97 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,061569
1,99 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,058783
2,01 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,056349
2,02 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,054407
2,03 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,053825
2,04 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,052596
2,05 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,050989
2,06 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,049886
2,07 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,048572
2,08 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,047660
2,09 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,046463
2,11 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,044354
2,15 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,040086
2,16 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,039625
2,17 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,038393
2,22 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,034398
2,23 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,034221
2,26 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,031547
2,29 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,029874
2,30 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,029453
2,31 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,028830
2,34 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,026780
2,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,024298
2,39 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,024029
2,85 0,945741 0,0081 9,81 2,5 0,07 0,010220
Lampiran 2. Perhitungan RAO