Anda di halaman 1dari 25

i

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL KALIJAGA


INNOVATION AND RESEARCH COMPETITION (KIST) 2017

JUDUL KARYA TULIS

SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat) Sebagai Sumber Penghasil Listrik


Untuk Wilayah Pesisir Indonesia Timur

Diusulkan oleh :

Meda Aji Saputro D200140266 /2014


Wayan Setiyadi D200140257 /2014
Muhammad Afan Muhlasin D400140073 /2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2016

i
ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat)


Sebagai Sumber Penghasil Listrik Untuk
Wilayah Pesisir Indonesia Timur
2. Instansi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Sub-tema : Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Sebagai
Solusi Permasalahan Nasional
4. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Meda Aji Saputro
b. NIM : D200140266
c. Jurusan : Teknik Mesin
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat email : meda.saputro@gmail.com
d. Alamat rumah dan No. HP : Bangun Rejo, RT 12, Kec.Tenggarong
Seberang, Kab. Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur (082132153782)
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Muhammad Alfatih Hendrawan, S.T., M.T
b. NIDN : 0620067601
c. Alamat Rumah dan No : Premulung RT.01/09, Ds. Sondokan, Kec.
Tel./HP Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah
(085728925088)

Surakarta, 14 – 12 – 2016

Dosen Pendamping, Ketua Tim,

(Muhammad Alfatih Hendrawan, S.T., M.T) (Meda Aji Saputro)


NIDN. 0620067601 NIM. D200140266

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik,

(Ahmad Kholid Al Ghofari, S.T., M.T)


NIP/NIK. 985
ii
iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA


LOMBA KARYATULIS ILMIAH NASIONAL KIST 2017

Judul karya Tulis : SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat) Sebagai Sum-
ber Penghasil Listrik Untuk Wilayah Pesisir Indonesia
Timur.
Nama Ketua : Meda Aji Saputro
Nama Anggota : 1). Wayan Setiyadi
2). Muhammad Afan Muhlasin

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan
belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “LKTI KIST”
yang diselenggarakan oleh Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi (FKIST)
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi
ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Surakarta, 14 – 12 – 2016

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Tim

(Muhammad Alfatih Hendrawan, S.T., M.T) (Meda Aji Saputro)


NIDN. 0620067601 NIM. D200140266

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah
yang berjudul SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat) Sebagai Sumber
Penghasil Listrik Untuk Wilayah Pesisir Indonesia Timur. Penulisan karya tulis
ilmiah ini disusun sebagai syarat mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
Kalijaga Innovation And Research Competition (LKTI KITS 2017) yang
diselenggarakan oleh Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi (FKIST) Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ahmad Kholid Al Ghofari, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Muhammad Alfatih Hendrawan, ST., MT. selaku dosen pembimbing
kami.
3. Seluruh tim yang telah membantu menyelesaikan penulisan karya ilmiah
ini.
Penulis berharap penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk membangun wawasan dan ilmu pengetahuan. Penulis sadar
bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, penulisan, dan bahasa. Oleh karena itu Penulis berharap kritik dan
saran sebagai masukan bagi penulis untuk yang lebih baik lagi.

Surakarta, 14 – 12 – 2016

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ .v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Perumusan masalah................................................................................2
1.3 Tujuan yang Ingin Dicapai Melalui Penulisan.......................................2
1.4 Manfaat yang Ingin Dicapai Melalui Penulisan.....................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Kondisi Lingkungan Umum ..................................................................3
2.2 Kerangka Konseptual ............................................................................5
BAB III. METODE PENULISAN...........................................................................7
3.1 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................7
3.2 Rancangan Penulisan.............................................................................7
3.3 Teknik Penarikan Kesimpulan...............................................................7
BAB IV. PEMBAHASAN.......................................................................................8
BAB V. PENUTUP..................................................................................................9
5.1 Kesimpulan............................................................................................9
5.2 Saran.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BIODATA PENULIS............................................................................................12

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Cockpit pesawat terbang modern ...........................................................3


Gambar 2. Posisi control column dan rudder pedals saat ini pada cockpit .............4
Gambar 3. Design perangkat ....................................................................................5
Gambar 4. Rencana pelaksanaan kegiatan ..............................................................6

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dimensi yang akan digunakan dalam perancangan IMAN KEMPES .......7
Tabel 2. Rekapitulasi anggaran biaya PKM – KC ..................................................8
Tabel 3. Jadwal kegiatan .........................................................................................8

iii
SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat) Sebagai Sumber Penghasil Listrik
Untuk Wilayah Pesisir Indonesia Timur

Meda Aji Saputro 1*, Wayan Setiyadi 2, Muhammad Afan Muhlasin3


1,2.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
(E-mail: meda.saputro@gmail.com, wayansetiyadi96@gmail.com )
3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta
(E-mail: afanmuhlas@gmail.com)

Abstrak

Listrik merupakan kebutuhan utama dalam masyarakat. Masih banyak


wilayah yang belum mendapatkan jaringan listrik nasional terutama seperti di
daerah pesisir NTT, NTB, Maluku, Sulawesi dan Papua. Kekurangan tersebut
akibat masih bergantungnya pasokan listrik dari pusat. Ini akan menjadi masalah
yang serius apabila tidak cepat ditangani dan krisis energi listrik akan terjadi
khususnya di wilayah pesisir. Potensi energi angin dan energi laut di pesisir
Indonesia bagian timur sangat besar, namun masih belum termanfaatkan sebagai
sumber energi listrik. Dari permasalahan tersebut, kami memiliki gagasan yaitu
sebuah sumber penghasil listrik yang terdiri dari dua bentuk turbin angin yang
berbeda dalam satu tiang penyangga yang digabungkan dengan turbin tidal jenis
venturi dan HBE bouy dalam satu tempat bermetode pondasi floating (apung)
sebagai media yang digerakan untuk membangkitkan listrik. Gagasan ini
dinamakan SULIS SUKA (Sumber Listrik Su Dekat) sebagai sumber penghasil
listrik dengan menggunakan tenaga angin dan laut dengan pondasi floating
sebagai alternatif penghasil listrik untuk wilayah pesisir Indonesia bagian timur.
Sumber penghasil listrik ini akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik
rumah warga di pesisir Indonesia timur yang nantinya akan pakai untuk
menghidupkan perangkat elektronik dan penggunaan kompor listrik yang ramah
lingkungan. Sistem penyaluran listrik dari sumber listrik ke gardu listrik akan
menggunakan kabel bawah laut. Penempatan sumber penghasil listrik ini
disesuaikan dengan kondisi topografi daerah pesisir setempat. Pembangunan
sumber penghasil listrik ini akan ditempatkan dengan jarak acuan maksimal
sekitar 300-500 meter dari bibir pantai, sehingga mudah dalam perbaikan
pembangkit tersebut dan tidak merusak lingkungan di sekitar pesisir. Inovasi ini
diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan energi listrik serta menjaga
pelestarian lingkungan yang berdampak terhadap kearifan lokal di daerah pesisir
Indonesia bagian timur, sehingga masyarakat dapat menikmati, merasakan
pasokan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari mereka dan tanpa menggangu
kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Kata Kunci: energi terbarukan, kearifan lokal, krisis listrik, SULIS SUKA,potensi
angin dan laut, dan ramah lingkungan

iv
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjadi Negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri terutama dari sisi
pengelolaan pesisir dan laut, salah satunya adalah permintaan kebutuhan energi.
Permintaan kebutuhan akan energi di Indonesia cenderung meningkat pesat
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk (Yuningsih,
2011). Peningkatan tersebut tentunya menjadi suatu permasalahan seiring dengan
permasalahan keterbatasan pengelolaan sumber energi di Indonesia (Suhartoko,
2015), salah satunya adalah kebutuhan energi listrik di Indonesia bagian timur
yang mencapai 4.073 MW dengan pasokan listrik yang ada masih mengalami
kekurangan sebesar 1.600 MW (RPTUL, 2016). Hal ini disebabkan karena
sebagian besar kebutuhan energi listrik di Indonesia khususnya Indonesia bagian
timur cenderung masih menggunakan energi fosil sebagai pilihan utama (Purwati,
2015), walaupun jenis energi ini merupakan jenis energi tidak dapat diperbarui
(non renewble energi) dan persediaannya mulai menipis serta dapat menghasilkan
polusi bagi lingkungan (Winarto, 2013). Sehingga dapat menyebabkan terjadinya
krisis energi listrik yang berakibat pemadaman di daerah pesisir, bahkan kota-kota
besar di Indonesia bagian timur akibat dari terbatasnya pasokan energi listrik
(Dewi, 2016).
Selain mengakibatkan pemadaman di suatu daerah, pemanfaatan energi
fosil untuk pembangkit listrik juga menghasilkan gas buang yang berbahaya dan
secara tidak langsung akan berdampak negatif terhadap lingkungan di sejumlah
daerah terutama di daerah pesisir (Astra, 2010). Berdasarkan permasalahan
tersebut penulis memiliki gagasan yaitu pembangkit listrik hybrid yang
memanfaatkan Aliran angin dan arus laut dengan media yang digerakan berupa
dua bentuk turbin yang berbeda dalam satu tiang penyangga dan digabungkan
dengan turbin tidal jenis venturi dan HBE bouy dalam satu tempat bermetode
pondasi floating (apung) dalam konstruksinya sebagai alternatif atau substansi
pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di daerah pesisir
Indonesia bagian timur yang mudah dan ramah lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut,
1. Bagaimana cara untuk mengatasi kebutuhan listrik masyarakat pesisir di
wilayah timur Indonesia?
2. Apa keuntungan masyarakat dari inovasi PELITA tersebut?
3. Siapa saja yang terlibat dalam mengimplementasikan PELITA tersebut?

1.3 Tujuan
Penulisan karya tulis ini,bertujuan untuk
1. Membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan untuk membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pesisir
Indonesia timur.
2. Mewujudkan pembangunan pembangkit listrik yang berkelanjutan dan
ramah lingkungan.
1.4 Manfaat Yang Ingin Dicapai Melalui Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu :
1. Dapat menjadi solusi alternatif pembuatan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan secara mandiri untuk wilayah pesisir Indonesia timur.
2. Dapat menjadi solusi terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat
pesisir indonesia timur.
7

BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Lingkungan Umum


Energi listrik atau listrik merupakan energi yang mempunyai sifat - sifat
yang banyak menguntungkan dibandingkan energi lain: mudah dibangkitkan
(generation), mudah dikirimkan (transmition), mudah dibagi-bagikan (distri-
bution), serta mudah diubah menjadi energi lain dengan efisiensi tinggi
(Handajadi, 2014). Untuk membangkitkan energi listrik diperlukan energi lain
sebagai penggerak mula (Rizkyan, 2009), yang mana juga membutuhkan tempat
untuk melakukan proses konversi energi yang berasal dari energi lain untuk
diubah menjadi energi listrik dan dikenal dengan nama pembangkit listrik
(Afandi, 2010). Energi yang digunakan sebagai penggerak mula tersebut saat ini
adalah energi fosil sebagai energi utama dengan prsentase BBM 52,50%; Gas
19,04%; dan Batubara 21,52% (Kholiq, 2015), padahal persediaan dan candangan
energi fosil di Indonesia sekarang ini mulai menipis bahkan diprediksikan akan
habis 18 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas dan 147 tahun untuk
batubara. (Herlambang, 2013).
Permasalahan ini dapat memicu krisis energi listrik yang marak terjadi di
sejumlah daerah di Indonesia khususnya Indonesia bagian timur, disamping itu
energi fosil memiliki emisi gas buang hasil proses pembakaran energi tersebut
yang sangat berbahaya dari pembangkit listrik (Sulistyono, 2012). Karena dampak
dari emisi gas buang dapat menimbulkan terjadinya pelubangan pada lapisan ozon
(O3), serta dapat menyebabkan pemanasan global dan mencairnya lapisan es di
Kutub Utara dan Selatan yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut
(Chaeran, 2015). Hal ini dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam serta dapat
mengancam kehidupan masyarakat pesisir bahkan menghancurkan kegiatan
sosisal dan budaya yang berkaitan dengan kearifan lokal (Utina, 2015).
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalakukan
penghematan energi listrik di semua daerah (Purbaningrum, 2014), namun
penghematan bukan solusi yang tepat bila tanpa mencari energi alternatif yang
ramah lingkungan dan terbarukan sebagai pengganti energi fosil untuk mengatasi
masalah tersebut. Oleh karena itu salah satu langkah kebijakan pemerintah melalui
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dalam menjawab isu
nasional mengenai energi dengan diversifikasi energi adalah penganekaragaman
penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi baru (DESDM, 2005;
dikutip oleh Pradana, 2013).
Berdasarkan hal tersebut banyak peneliti mulai mengkaji beberapa sumber
energi terbarukan yang sangat berpotensi di beberapa wilayah Indonesia
khususnya Indonesia bagian Timur, yaitu energi angin dan energi kelautan. Energi
angin adalah energi alternatif yang mempunyai prospek baik karena selalu
tersedia di alam, serta sumber energi yang bersih dan terbarukan kembali
(Habibie, 2011; dikutip oleh Yunginger, 2015). Energi ini cocok untuk
diterapakan untuk daerah pesisir pantai Indonesia, karena wilayah Indonesia
terdiri dari 2/3 laut dan memiliki garis pantai yang sangat panjang merupakan
potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin serta dapat
dimanfaatkan sebagai energi listrik bagi masyarakat daerah pesisir (Jasman,
2013). Berikut daftar kecepatan rata-rata angin di setiap provinsi.

Tabel. 2.1 Kecepatan Rata-Rata Angin di Setiap Provinsi


Tanggal 23 September 2016.
Provinsi Kecepatan angin Provinsi Kecepatan angin
Aceh 30 km/jam NTB 24 km/jam
Sumatera Utara 20 km/jam NTT 27 km/jam
Sumatera Barat 15 km/jam Kalimantan Barat 19 km/jam
Jambi 15 km/jam Kalimantan Tengah 12 km/jam
Bengkulu 28 km/jam Kalimantan Timur 14 km/jam
Riau 17 km/jam Gorontalo 15 km/jam
Kepulauan Riau 17 km/jam Sulawesi Utara 15 km/jam
Sumatera Selatan 15 km/jam Sulawesi Tengah 20 km/jam
Bangka Belitung 20 km/jam Sulawesi Tenggara 20 km/jam
Lampung 24 km/jam Sulawesi Selatan 20 km/jam
Banten 20 km/jam Sulawesi Barat 13 km/jam
Jawa Barat 22 km/jam Maluku 20 km/jam
Jawa Tengah 20 km/jam Maluku Utara 25 km/jam
DI Yogyakarta 18 km/jam Papua Barat 20 km/jam
Jawa Timur 35 km/jam Papua 20 km/jam
Bali 20 km/jam
Rata-Rata Kecepatan Angin Secara Nasional 20 km/jam
Sumber : BMKG Nasional.
Tabel diatas menunjukkan potensi kecepatan angin masing-masing
provinsi di Indonesia. Tercatat bahwa wilayah di Indonesia bagian timur rata-rata
memiliki potensi sekitar 19 km/jam (5,278 m/s) dan sangat baik untuk pembangkit
listrik tenaga angin, karena kecepatan angin minimum yang dimanfaatkan oleh
pembangkit listrik adalah 4,16 m/s (Dida, 2016). Daerah – daerah tersebut adalah
NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua barat yang mana pasokan listrik di wilayah
pesisir masih sangat kurang, bahkan daerah perkotaannya sering terjadi
pemadaman. Kecepatan ini akan berubah lebih kencang apabila terletak di pesisir
dan laut, sebab tidak terhalang sesuatu yang mengakibatkan turunnya kecepatan
pada angin.
Energi Laut/Kelautan adalah energi yang dapat dihasilkan dari energi
kinetik pergerakan mekanik air laut, energi potensial dari perbedaan ketinggian air
laut dan perbedaan temperatur air laut serta merupakan energi terbarukan yang
dapat dihasilkan dari pemanfaatan daya tersebut meliputi energi gelombang,
energi pasang surut, energi arus laut, angin lepas pantai, energi gradien slinitas
dan energi laut gradien termal (Busaeri, 2011; Kementerian ESDM, 2012; dikutip
oleh Luhur, 2013). Namun, sampai saat ini potensi energi laut belum
dimanfaatkan secara optimal karena ada beberapa kendala yang menyangkut
dengan kebijakan pemerintah. Padahal banyak beberapa kajian dan observasi
sebelumnya tentang energi laut, yang menyebutkan bahwa energi ini dapat
menggantikan penggunaan energi fosil untuk membangkitkan listrik. Energi laut
tersebut meliputi energi gelombang, energi arus pasang surut dan energi arus laut.
Melihat potensi energi tersebut yang sangat besar dan permintaan akan
energi listrik meningkat akibat pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk,
penulis memiliki ide yaitu sebuah teknologi yang dinamakan HORIZONTAL
AND VERTIKAL WIND TURBINE IN ONE STANCHION COMBINATION
VENTURI TIDAL AND HBE BOUY WITH METHOD FLOATING
CONTRUCTIONS Sebagai Alternatif atau Substansi Pembangkit Listrik untuk
Memenuhi Kebutuhan Energi Listrik di daerah Pesisir Pantai Indonesia Bagian
Timur yang Ramah Lingkungan.
2.2 Kerangka Konseptual
Konsep dalam pembuatan pembangkit listrik ini adalah dengan
menggabungkan energi angin dan energi laut, berupa 4 bentuk media yang
digerakan yaitu turbin angin jenis horisontal, turbin angin jenis vertikal, hydro-
electric-barrel bouy dan turbin tidal jenis venturi dalam satu tempat bermetode
pondasi floating (apung).
Dimana dalam penempatan 4 media yang digerakan tersebut disusun
sedemikian rupa (Gambar 2.2), berikut penjelasannya:
1. turbin angin jenis horisontal dan vertikal digabung dalam satu tiang
penyangga yang sama dengan ketinggian tiang penyangga sekitar 25 meter diatas
permukaan pondasi, penggabungan ini bertujuan agar energi angin dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Karena kecepatan angin untuk wilayah Indonesia
bagian timur rata-rata sekitar 5 m/s, serta ada daerah yang memiliki kecepatan
angin diatas 8 m/s yaitu didaerah Nusa tenggara, laut Arafuru dan laut banda
(Dida, 2016).
2. Penempatan turbin tidal jenis venturi diletakan dibawah permukaan laut
dengan kedalaman sekitar 30 – 35 meter, yang bertujuan agar dapat
memaksimalkan energi laut berupa energi arus laut dan arus pasang surut. Karena
kecepatan yang ditimbulkan oleh energi pasang surut sangat besar yaitu 2,5 – 3,4
m/s di daerah Sulawesi, Bali, NTB dan NTT serta arus pasang surut terkuat yaitu
5,0 m/s terdapat di daerah Maluku Utara dan sekitarnya (Welly, 2012). Dan
kecepatan rata- rata energi arus laut yaitu sekitar 2 – 2,5 m/s dan kecepatan arus
dapat mencapai 2,7 dan 2,9 m/s apablia terjadi purnama (Syahputra, 2014),
dengan asumsi kecepatan arus minimum yang diperlukan untuk pembangkit listrik
membangkitkan listrik adalah 0,5 m/s (Ramadhan, 2010).
3. Penempatan hydro-electric-barrel bouy diletakan pada bagian depan
pondasi, hal ini bertujuan agar gelombang laut (ombak) dapat dimanfaatkan secara
maksimal sebagai energi pembangkit listrik. Energi ini tersedia di seluruh wilayah
pesisir Indonesia, menurut teori Sverdrup, Munk dan Bretchneider (SMB)
kecepatan angin minimum yang dapat membangkitkan gelombang laut adalah
sekitar 10 knot atau setara dengan 5 m/s (Purba, 2014), mengingat bahwa
kecepatan rata-rata angin di wilayah pesisir pantai Indonesia bagian timur adalah
5 m/s.
Hasil energi listrik dari ketiga media yang digerakan tersebut dijadikan
satu pada controller, lalu didistribusikan ke pemukiman penduduk melalui kabel
listrik yang menjadi satu dengan kawat besi baja berfungsi sebagai penahan
instalasi pembangkit agar tetap tertahan pada posisinya. Penempatan instalasi
pembangkit ini akan diletakan pada laut dengan jarak yang disesuaikan dengan
topografi laut daerah setempat, dengan acuan tidak melebihi batas maksimal yang
ditentukan oleh penulis yaitu sekitar 300-500 meter dari garis pantai dan
berpondasi floating (Gambar). Tujuan dari penempatan dilaut ,pemberian batas
maksimum dan berpondasi floating tersebut adalah: (i) agar tidak terlalu
membutuhkan banyak kabel listrik yang digunakan untuk mendistribusikan energi
listrik hasil dari instalasi menuju ke pemukiman penduduk pesisir melewati
beberapa proses, serta mudah dalam hal inspeksi dan maintenance instalasi
tersebut, (ii) dapat melestarikan lingkungan daerah pesisir dan menjaga hutan
mangrove, sebab apabila pembangunan instalasi didirikan di daerah pesisir maka
harus disediakan lahan kosong yang berakibat penebangan hutan mangrove
(Ilham, 2016). Hal ini akan menyebabkan abrasi dan dapat merusak lingkungan di
daerah pesisir akibat dari penebangan hutan mangrove, sehingga berpotensi untuk
menenggelamkan daerah pesisir bahkan dapat merusak dan menghancurkan
kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pesisir yang berkaitan dengan
kearifan lokal setempat (Pinto, 2015), (iii) penggunaan pondasi floating lebih
ekonomis karena pondasi ini memanfaatkan daya dorong hidrostatik dengan
bantuan kekuatan dari pengaruh uplift struktur akibat berada dalam air (pengaruh
gaya apung) (Aspar, 2010), sehingga tidak membutuhkan pondasi beton yang
sangat mahal dan sulit dalam pembangunannya.
Gagasan instalasi pembangkit ini diharapkan dapat membantu memenuhi
energi listrik untuk penduduk pesisir Indonesia bagian timur yang sedang di landa
krisis energi listrik, di samping itu juga dapat membantu dalam pelestarian alam
dan lingkungan secara berkelanjutan.
BAB III.
METODE PENULISAN

Metode penulisan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk me-


ngumpulkan data, mengolah data, menganalis data dan kerangka berpikir dengan
teknik tertentu.

3.1 Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan sumber data maka dalam pengumpulan data penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau media lain yang
ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.
b. Penelitian Lapangan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau
dan mengamati secara langsung.
1. Interview (Wawancara)
Metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara tidak
langsung (forum diskusi online) terhadap pihak-pihak yang terlibat
terhadap masalah karya tulis ini.
2. Literature
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan
sejumlah jurnal-jurnal sebagai penunjang dalam pengambilan teori
dasar.

3.2 Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data-data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini adalah
menggunakan teknik deskriptif analitik model korelasi. Data yang telah
didapatkan dari berbagai sumber rujukan dideskripsikan secara jelas dan rinci
pada bagian telaah pustaka. Data disajikan secara konsep dan teori serta berbagai
contoh yang mendukung konsep dan teori yang telah diuraikan. Data yang telah
dideskripsikan kemudian dianalisis dengan mengkomparasi informasi terkait
masalah yang pernah terjadi dan direlasikan dengan konsep serta teori sebelumnya
yang akan menghasilkan benang merah dari masalah yang dibahas dalam karya
ilmiah ini. Kemudian semua data baik yang diperoleh dari sumber dokumentasi
maupun pengamatan akan dikorelasikan guna menghasilkan gagasan baru.
Gagasan baru yang dihasilkan akan dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan
secara rinci sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada
rumusan masalah sebelumnya. Gagasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi
bahan referensi dalam aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.

3.3 Rancangan Penulisan


Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan
berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah
kemudian data dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil
tafsiran kemudian dianalisis dan disintesis yang kemudian dihasilkan sebuah
simpulan. Hasil analisis dan síntesis ini berupa gagasan baru untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan dalam literatur.

3.3 Teknik Penarikan Kesimpulan


Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik
simpulan sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data. Sementara
saran atau rekomendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.
14

BAB IV.
PEMBAHASAN

PELITA HYBRID “Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid” (tenaga angin dan


laut) dengan pondasi floating sebagai alternatif pembangkit listrik untuk wilayah
pesisir Indonesia bagian timur ini merupakan gagasan inovasi pembangkit listrik
tenaga hybrid yang memanfaatkan energi angin dan laut. Konsep ide yang kami
lakukan yaitu sebuah pembangkit listrik yang terdiri dari dua bentuk turbin angin
yang berbeda dalam satu tiang penyangga yang digabungkan dengan turbin tidal
jenis venturi dan HBE bouy dalam satu tempat sebagai media yang digerakan
untuk membangkitkan listrik. Pembangkit listrik ini menggunakan metode
pondasi floating (apung) dalam konstruksinya. Beberapa konsep dalam bagian
pembangkit listrik ini sudah ada sebelumnya, namun dalam PELITA HYBRID ini
menggabungkan beberapa konsep dan menginovasikan beda dengan konsep
sebelumnya sehingga lebih maksimal dan efisien. Pembangkit listrik ini akan
dibangun di wilayah pesisir dengan jarak 300-500 meter dari bibir pantai. Jarak ini
ditentukan sesuai dengan arus laut dan topografi didaerah pesisir setempat.
Sistem penyaluran listrik dari pembangkit ke gardu listrik akan menggunakan
kabel bawah laut sehingga tidak akan mengganggu kapal laut yang lewat. Sebagai
alternatif atau substansi, pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik di daerah pesisir yang mudah, efisien dan ramah lingkungan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
PELITA HYBRID dengan sistem apung ini cocok untuk dijadikan sebagai
solusi untuk penyediaan energi listrik bagi masyarakat pesisir Indonesia bagian
timur. Pembangunan PELITA HYBRID ini tidak memerlukan biaya yang terlalu
mahal serta tidak memakan waktu yang relatif lama karena menggunakan sistem
ponton (apung). Pembangkit listrik ini juga efisien dan ramah lingungan sehingga
tidak akan berdampak buruk bagi masyarakat.
Dengan adanya PELITA HYBRID ini tentu akan sangat membawa
manfaat bagi masyarakat di pesisir Indonesia bagian timur yang saat ini masih
kekurangan energi listrik untuk kehidupan sehari-hari. Mereka akan mendapatkan
pasokan listrik yang cukup untuk menghidupkan peralatan elektronik serta
penggunaan kompor listrik agar tidak bergantung lagi pada gas LPG. Disisi lain
juga pembangkit listrik ini tidak akan mengganggu kegiatan yang berbasis
kearifan lokal dan budaya setempat.

5.2 Saran
Untuk merealisasikan pembangunan PELITA HYBRID ini perlu
dukungan dan kerjasama dari semua pihak mulai dari pemerintah setempat,
sampai dengan masyarakat yang akan menggunakan dan menikmati fasilitas
tersebut. Pemerintah perlu mengapresiasi ide solusi dan dapat menjadi
pertimbangan untuk merealisasikannya.
11

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, A.N. 2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik Berbasis EDSA. Yogyakarta:
Gava Media.
Aspar, W.A.N., Utomo, D.P dan Hendriyawan. 2010. Alternatif pondasi
terowongan layang dalam laut untuk prasarana transportasi. Jurnal Sains
dan Teknologi Indonesia vol. 12, no.3, pp. 187-196.
Astra, I.M. 2010. Energi dan dampaknya terhadap lingkungan. Jurnal
Meteorologi dan Geofisika, vol. 11, no. 2, pp. 131-139.
Chaeran, M. 2015. Global Warming. J. Sain dan Tek. Maritim, vol. 13, no. 2, pp.
76-85.
Dida, H.P., Suparman, S dan Widhiyanuriyawan, D. 2016. Pemetaan potensi
energi angin di Perairan Indonesia berdasarkan data satelit Quikscat dan
Windsat. Jurnal Rekayasa Mesin, vol. 2, no. 2, pp. 95-101.
Handajadi, W. 2014. Peningkatan kualitas daya listrik dalam pemakaian luminer
menggunakan lampu hemat energi. Jurnal Teknologi, vol. 7, no. 2, pp.
134-140.
Herlambang, Y.D. 2013. Kaji eksperimental turbin angin multiblade tipe sudu
flate plate sebagai penggerak mula pompa. Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi 4, vol. 1, no. 1, pp. 19-25.
Jasman., Syafri., Marfredy., Alamsyah dan Mudjib. 2013. Rancang bangun
pembangkit listrik tenaga angin (PLTBayu) sumbu horinsontal dengan
daya terpasang 200 watt. Hipotesis, vol. , no. 1, pp. 105-111.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2016. RUPTL
PLN 2016-2025. Jakarta: PT PLN Indonesia.
Kholiq, I. 2015. Pemanfaatan energi alternatif sebagai energi terbarukan untuk
mendukung subtitusi BBM. Jurnal IPTEK, vol. 19, no. 2, pp. 75-91.
Luhur, E.S., Muhartono, R dan Suryawati, S.H. 2013. Analisis finansial
pengembangan energi laut di Indonesia. J. Sosek, vol. 8, no. 1, pp. 25-37.
Majid, I., Muhdar, M.H.I.A dan Syamsuri, I. 2016. Konservasi hutan mangrove di
Pesisir Pantai Kota Ternate terintegrasi dengan kurikulum sekolah. Jurnal
BIOeduKASI, vol. 4, no. 2, pp. 488-496.
Pinto, Z. 2015. Kajian perilaku masyarakat pesisir yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan (studi kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan
Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Jurnal Wilayah Dan
Lingkungan, vol. 3, no. 3, pp, 163-174.
Pradana, A.P., Nugroho, G dan Musyafa’, A. 2013. Rancang bangun turbin angin
vertikal jenis savonius dengan variasi profil kurva blade untuk
memperoleh daya maksimun. Jurnal Teknik POMITS, vol. 7, no. 7, pp. 1-
6.
Purba, N.P. 2014. Variabilitas angin dan gelombang laut sebagai energi
terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat. Jurnal Akuatika, vol. 5, no. 1, pp.
8-15.
Purbaningrum, S.P. 2014. Audit energi dan analisis peluang penghematan
konsumsi energi listrik pada rumah tangga. MEDIA MESIN, vol. 15 , no. 1,
pp. 26-33.
Purwati, W dan Prasetyo, B. 2015. Kajian pengisisan baterai 75 AH di
pembangkit listrik tenaga bayu. Jurnal Teknik Energi, vol. 11, no. 2, pp.
29-31.
Ramadhan. 2010. Estimasi Energi Alternatif dari Arus Pasang Surut di Selat Alas.
Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Rizkyan, G.A. 2009. Studi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Laut Untuk
Memenuhi Kebutuhan Penerangan Jembatan Suramadu. Tugas Akhir.
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Surabaya.
Sangari, F.J. 2014. Perancangan pembangkit listrik pasang surut air laut.
Teknologi dan Kejuruan, vol. 37, no. 1, pp. 187-196.
Suhartoko, A., Musriyadi, T.B dan Arief, I.S. 2015. Analisa peletakan multi
horisontal turbin secara bertingkat, Jurnal Teknik ITS, vol. 4, no. 2, pp. 20-
24.
Sulistyono. 2012. Pemanasan global (global warming) dan hubungannya dengan
penggunaan bahan bakar fosil. Swara Patra : Majalah Ilmiah Pusdiklat
Migas, vol. 2, no. 2, pp. 47-56.
Syahputra, H., Budi, I.P., Ismunarti, D.W dan Adhitya, R.B. 2014. Kajian potensi
arus laut sebagai energi pembangkit listrik di Selat Larantuka, Flores
Timur, Nusa Tenggara Timur. Buletin Oseanografi Marina, vol. 3, no. 1,
pp. 1-8.
Utina, R. 2015. Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya. Jurnal
SAINTEK UNG, vol. 1, no.
Winarto, F.E dan Sugiyanto. 2013. Potensi pembangkit listrik hybrid
menggunakan vertical axis wind turbine tipe savonius dan panel sel surya.
Jurnal Teknologi, vol. 6, no. 2, pp. 147-152.
Welly, J., Riandini, F dan Kurniati, T. 2012. Pemodelan dua dimensi
hidrodinamika untuk mengestimasi potensi energi arus laut di Selat Sunda,
Selat Bali dan Selat Sape. Jurnal Sumber Daya Air, vol. 8, no. 1, pp. 15-
26.
Yunginger, R dan Sune, N.N. 2015. Analisis energi angin sebagai energi alternatif
pembangkit listrik di Kota di Gorontalo. Jurnal SAINTEK UNG, vol. 1,
Yuningsih, A dan Masduki, A. 2011. Potensi energi arus laut untuk pembangkit
tenaga listrik di kawasan pesisir Flores Timur, NTT. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, vol. 3, no. 1, pp. 13-25.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Ketua
Nama : Meda Aji Saputro
Tempat dan TTL : Grobogan, 30 April 1993
Pengalaman Organisasi : - LPM Campus Universitas Muhammadiyah
Surakarta
- AEROBO

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :


1. Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Energi Mekanis
Pada Spring (Shock).
2. Tol bawah laut Jawa-Bali sebagai jalan penghubung pulau Jawa
dan Bali dengan view bawah laut untuk mendukung
penyeberangan transportasi darat serta mempromosikan
pariwisata di pulau Bali.

Penghargaan Karya Ilmiah yang Pernah Diraih :

1. Juara 1 GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya Tulis Ilmiah


Universitas Negeri Surabaya) 2016.
2. The best of speaker GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya
Tulis Ilmiah Universitas Negeri Surabaya) 2016.

Ketua Tim,

(Meda Aji Saputro)


NIM : D200140266
2. Anggota 1
Nama : Wayan Setiyadi
Tempat dan TTL : Kebumen, 05 Februari 1996
Pengalaman Organisasi : Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM)
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :


1. Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Energi Mekanis
Pada Spring (Shock).
2. Tol bawah laut Jawa-Bali sebagai jalan penghubung pulau Jawa
dan Bali dengan view bawah laut untuk mendukung
penyeberangan transportasi darat serta mempromosikan
pariwisata di pulau Bali.

Penghargaan Karya Ilmiah yang Pernah Diraih :

1. Juara 1 GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya Tulis Ilmiah


Universitas Negeri Surabaya) 2016.
2. The best of speaker GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya
Tulis Ilmiah Universitas Negeri Surabaya) 2016.

Anggota 1,

( Wayan Setiyadi )
NIM : D200140257
3. Anggota 2
Nama : Muhammad Afan Muhlasin
Tempat dan TTL : Bojonegoro, 27 November 1996
Pengalaman Organisasi : - MUEC ENGLISH UMS
- AEROBO

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :


1. Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Energi Mekanis
Pada Spring (Shock).
2. Tol bawah laut Jawa-Bali sebagai jalan penghubung pulau Jawa
dan Bali dengan view bawah laut untuk mendukung
penyeberangan transportasi darat serta mempromosikan
pariwisata di pulau Bali.

Penghargaan Karya Ilmiah yang Pernah Diraih :


1. Juara 1 GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya Tulis Ilmiah
Universitas Negeri Surabaya) 2016.
2. The best of speaker GALAKSI UNESA (Gebyar Lomba Karya
Tulis Ilmiah Universitas Negeri Surabaya) 2016.

Anggota 2,

(Muhammad Afan Muhlasin)


NIM : D400140073

Anda mungkin juga menyukai