0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
140 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan board mikrokontroler ATmega328 dengan sistem minimum seperti Arduino Uno, meliputi penjelasan tentang mikrokontroler, Arduino Uno, dan perangkat lunak Proteus serta contoh aplikasi sederhana menggunakan board tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan board mikrokontroler ATmega328 dengan sistem minimum seperti Arduino Uno, meliputi penjelasan tentang mikrokontroler, Arduino Uno, dan perangkat lunak Proteus serta contoh aplikasi sederhana menggunakan board tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan board mikrokontroler ATmega328 dengan sistem minimum seperti Arduino Uno, meliputi penjelasan tentang mikrokontroler, Arduino Uno, dan perangkat lunak Proteus serta contoh aplikasi sederhana menggunakan board tersebut.
Mukhlizar 11 Juni 2014 1 Daftar Isi 1 Pendahuluan 5 1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 2 Alat dan Bahan 5 3 Tinjauan Teoritis 6 3.1 Mikrokontroler . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 3.1.1 Denisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 3.1.2 Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3.1.3 Karakteristik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3.1.4 Jenis-jenis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3.1.5 Prinsip Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 3.2 Arduino Uno . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 3.3 ISIS Proteus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 4 Pembuatan Board ATMega328 10 4.1 Contoh-contoh penggunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 5 Penutup 11 5.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 2 Daftar Gambar 1 Skematik rangkaian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 2 Jenis-jenis mikrokontroler . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3 Diagram blok mikrokontroler . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 4 Arduino Uno . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 5 Pinout Arduino Uno . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 6 ATMega 328 dengan sismin Arduino Uno . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 7 Sensor suhu menggunakan LM35 dan LCD karakter . . . . . . . . . . . 11 8 Program LED Blink . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 3 Daftar Tabel 1 Alat dan bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 4 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi elektronika dewasa ini pesat sekali, hal ini dapat diukur dari banyaknya peralatan-peralatan yang dahulunya bekerja secara manual sekarang ini lebih terotomatisasi. Salah satu produk yang menggunakan teknologi adalah mikro- kontroler. Saat ini, penggunaan mikrokontroler baik di dalam industri maupun tidak dapat dika- takan bervariatif. Hal ini ditunjukkan oleh banyak ragamnya tipe mikrokontroler yang digunakan untuk keperluan tertentu. Penggunaan jenis mikrokontroler dibedakan me- nurut fungsi serta tur yang melekat pada jenis mikrokontroler itu sendiri. Dalam hal ini, penulis akan membuat sebuah board mikrokontroler dengan sistem minimum Arduino Uno. 2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembahasan ini, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1: Alat dan bahan No. Alat/Bahan Jumlah 1 ATMega 328P - PU 1 buah 2 Max232 1 buah 3 DB9 1 buah 4 Resistor (1k) 4 buah 5 Resistor (10k) 1 buah 6 Kapasitor (1F) 4 buah 7 Kapasitor (22pF) 2 buah 8 Kapasitor (100nF) 4 buah 9 Push Button 1 buah 10 LED (5mm) Hijau dan Merah 11 LCD 16x2 1 buah 12 Tripot (Resistor variabel) 1 buah 13 LM35 DZ 1 buah 14 Kristal 16MHz 1 buah 15 Header male & female secukupnya Kemudian seluruh komponen dirangkai sedemikian rupa, sehingga keseluruhan kom- ponen menjadi satu bagian dari board mikrokontroler sesuai dengan sistem minimum Arduino Uno seperti gambar berikut : 5 Gambar 1: Skematik rangkaian 3 Tinjauan Teoritis 3.1 Mikrokontroler 3.1.1 Denisi Mikrokontroler adalah suatu chip yang digunakan untuk mengontrol alat-alat elek- tronik secara digital dan analog. Selain itu mikrokontroler juga dapat digunakan untuk mengontrol suatu proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan dieksekusi oleh mikro- kontroler secara otomatis (Rizalazu, 2010). 6 3.1.2 Fungsi Mikrokontroler secara umum berfungsi menekankan biaya produksi. Mikrokontroler adalah pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat dire- duksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Jadi intinya adalah menekan penggunaan komponen yang terlalu banyak menjadi sedikit. 3.1.3 Karakteristik Karakteristik dari sebuah mikrokontroler sebagai berikut : 1. Biasanya mungil dan murah 2. Membutuhkan asupan daya yang rendah 3. Dirancang khusus sesuai dengan keperluan suatu pekerjaan 3.1.4 Jenis-jenis Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC dan CISC dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri. RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak, CISC kepen- dekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Tentang jenisnya banyak sekali ada keluarga Motoro- la dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog. Masing-masing keluarga juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe. Jadi sulit sekali untuk menghitung jumlah mikrokontroler. Gambar 2: Jenis-jenis mikrokontroler 7 3.1.5 Prinsip Kerja Prinsip kerja sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data yang ada pada register program counter, mikrokontroler meng- ambil data dari ROM dengan alamat sebagaimana ditunjukkan dalam program counter. Selanjutnya program counter ditambah nilainya dengan 1 (increment) secara otomatis. Data yang diambil tersebut merupakan urutan instruksi pro- gram pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dituliskan oleh pembu- atnya. 2. Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai dalam register, RAM, isi port atau melakukan pembacaan dilanjutkan dengan mengubah data. 3. Program counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan secara otoma- tis sebagaimana dijelaskan pada langkah 1 diatas atau karena pengubahan data pada langkah 2). Selanjutnya yang dilakukan adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian seterusnya hingga catu daya dimatikan. Gambar 3: Diagram blok mikrokontroler 3.2 Arduino Uno Arduino Uno merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elek- tronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan sof- twarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri (Wikipedia, 2014). Diagram pinout arduino dapat dilihat pada gambar berikut : 8 Gambar 4: Arduino Uno Gambar 5: Pinout Arduino Uno 3.3 ISIS Proteus Menurut (Rangkuti, 2011) Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB. ISIS merupakan singkatan dari Intelligent Schematic Input System dan merupakan salah satu program simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan menjadi program utamnya. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar skematik rangkaian elek- tronik yang sesuai dengan standard internasional. 9 ARES singkatan dari Advanced Routing and Editing Software. Program ARES berguna untuk membuat layout PCB. Paket-paket komponen elektronika yang akan digunakan untuk membuat layout PCB dapat berasal dari skematik rangkaian yang dibuat melalui ISIS. 4 Pembuatan Board ATMega328 Untuk pembuatan Board ATMega 328 dengan sistem minimum Arduino Uno, ter- lebih dahulu kita merancang desain board menggunakan software Preteus ISIS sebagai master project serta Arduino IDE sebagai compiler program. Setelah selesai mendesa- in keseluruhan komponen, dapat dilihat hasil akhir dari board tersebut pada gambar berikut ini. Gambar 6: ATMega 328 dengan sismin Arduino Uno 4.1 Contoh-contoh penggunaan Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan board mikrokontroler yang sudah selesai dibuat, beserta dengan penambahan beberapa komponen seperti LCD 16 2 dan sensor suhu LM35. 10 Gambar 7: Sensor suhu menggunakan LM35 dan LCD karakter Gambar 8: Program LED Blink 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Board mikrokontroler yang dibuat dalam pembahasan ini merupakan mikrokontroler dengan sistem minimum Arduino Uno. Dengan tipe ATMega 328P-PU, diharapkan board yang dihasilkan dapat menyediakan kapasitas memori yang cukup besar untuk menampung kapasitas program yang akan disimpan dalam board mikrokontroler ini. Dalam penggunaannya, board mikrokontroler ini menyediakan Output/Input pin di- gital berjumlah 13 pin dan Output/Input pin analog yang jumlahnya 5 pin. Sumber tegangan yang digunakan pada board ini adalah 3 12V dengan dua alternatif pilihan 11 yaitu langsung melalui soket power adaptor ataupun bisa juga melalui soket usbasp yang bersamaan digunakan pada saat menanamkan program. 12 Lampiran Listing 1: Program LED Blink 1 #include <LiquidCrystal.h> 2 3 /* 4 Sekolah Pasca Sarjana 5 Institut Teknologi Bandung 6 2014 7 8 Pembuatan Board ATMega 328 dengan Sistem Minimum 9 Arduino Uno 10 11 oleh: 12 13 Mukhizar 14 20213048 15 16 Studi Mandiri 1 17 Di bawah bimbingan: 18 Prof. Dr. Ing. Mitra Djamal 19 */ 20 21 // Program LED Blink 22 23 int pinLed = 13; 24 LiquidCrystal lcd(7,6,5,4,3,2); 25 void setup() 26 { 27 lcd.begin (16,2); 28 pinMode (13, OUTPUT); 29 //lcd.setCursor (0,1); 30 //lcd.print(" Program Latihan "); 31 lcd.setCursor (4,2); 32 lcd.print("LED Blink"); 33 34 } 35 void loop() 36 { 37 lcd.display (); 38 digitalWrite (13, HIGH); // Hidupkan LED 39 delay (1000); // jeda waktu 1 s 40 lcd.noDisplay (); 41 digitalWrite (13, LOW); // Matikan LED 42 delay (1000); // jeda waktu 1 s 43 } 13 14 Listing 2: Program Sensor Suhu 1 #include <LiquidCrystal.h> 2 3 LiquidCrystal lcd(7, 6, 5, 4, 3, 2); 4 float tempC; 5 const int tempPin = 0; 6 int pinSpeaker = 8; 7 8 void setup (){ 9 Serial.begin (9600); 10 lcd.begin (16,2);\ 11 lcd.print("Suhu sekarang :"); 12 pinMode(pinSpeaker , OUTPUT); 13 pinMode(tempPin , INPUT); 14 } 15 16 void loop(){ 17 tempC = analogRead(tempPin); 18 tempC = (5.0 * tempC * 100) /1024.0; 19 Serial.print(tempC); 20 delay (500); 21 lcd.setCursor (0,2); 22 lcd.print(tempC); 23 lcd.setCursor (7,2); 24 lcd.print("Celcius"); 25 } 15 References Rangkuti, Syahban (2011). Mikrokontroler ATMEL AVR. Simulasi dan Praktek Meng- gunakan ISIS Proteus dan CodeVisionAVR. Bandung: INFORMATIKA. Rizalazu (2010). Makalah Mikroprosesor. url: http://rizalazu.wordpress.com/ 2010/10/06/makalah-mikroprosesor-2/. Wikipedia (2014). Arduino. url: http://id.wikipedia.org/wiki/Arduino. 16