Anda di halaman 1dari 19

BUKU INFORMASI SKEMA SKKNI

BIDANG OTOMASI INDUSTRI

No Unit : C.282900.043.01
Merancang Diagram Alur Program Software

C.282900.043.01
Merancang Diagram Alur Program Software
C.282900.044.01
Merancang Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------- 2


PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------------------- 3
A. Tujuan Umum ----------------------------------------------------------------------------- 3
B. Tujuan Khusus ---------------------------------------------------------------------------- 3
UNIT : C.282900.043.01
Merancang Diagram Alur Program Software --------------------------------------------------------- 4
1.1. Menyiapkan Aktivitas Pekerjaan ------------------------------------------------------------ 4
1.2. Merancang Algoritma Alur Program Software -------------------------------------------- 6
1.3. Membuat Flowchart dengan Microsoft Visio --------------------------------------------- 9
1.4. Membuat Ledder Diagram ------------------------------------------------------------------- 11
UNIT : C.282900.044.01
Merancang Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) ------------------------ 14
2.1. Kebutuhan Teknologi ------------------------------------------------------------------------- 14
2.2. Perancangan Sistem SCADA Untuk WTP ------------------------------------------------ 14

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 2 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun laporan akhir
hasil penyelenggaraan pelatihan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan Informasi
dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi peralatan sistem Superisory Control and Data Acuatition (SCADA)
di industri
2. Pemahaman prosedur perusahaan tentang pemeliharaan dan perbaikan
3. Hard & Software sistem Superisory Control and Data Acuatition (SCADA).
4. Menggunakan software diagram alur program sistem otomasi
5. Menguji diagram alur program software system otomasi dengan metode standar dan
membuat dokumen rancangan algoritma/diagram alur program software
6. Menginstal system sistem supervising Control and Data Acuatition (SCADA) dan
menulis program software serta merancang diagram alur program software
5. Mampu menguji Sistem Otomasi Industri sesuai standar pengujian.
6. Mampu memeriksa dan pengujian Sistem Otomasi Industri yang telah diinstalasi
untuk menentukan kelaikan operasinya.
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

UNIT : C.282900.043.01

MERANCANG DIAGRAM ALUR PROGRAM SOFTWARE

1.1 Menyiapkan Aktifitas Pekerjaan


Sistem otomasi terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu power, instruksi program dan
sistem kontrol yang kesemuanya untuk mendukung proses otomasi. Power atau sumber energi
digunakan untuk mengoperasikan beberapa proses serta menggerakkan dan mengendalikan semua
komponen sistem otomasi. Instruksi program/tindakan yang dilakukan oleh sebuah proses otomasi
didefinisikan oleh instruksi program. Sistem control/elemen kontrol sistem otomasi menjalankan
instruksi-instruksi program.
Dalam merancang diagram alur program piranti lunak (software), ada standar yang
menjelaskan persyaratan minimum arsitektur sistem otomasi industri dan SCADA. Dalam standar
ini dijelaskan bahwa dalam arsitektur sistem SCADA minimum harus mempunyai bagian-bagian
penting yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Master Station (Control Center).
Master station mempunyai perangkat keras dan perangkat lunak dalam sistem yang
terdistribusi. Sistem yang terdistribusi ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan
sistem yang terpusat/tersentralisasi karena pemrosesan data akan dibagi ke berbagai server dan
lebih mudah untuk melakukan upgrade atau menambah server jika membutuhkan tambahan daya
yang dibutuhkan. Selain itu keuntungan yang lain dari sistem yang terdistribusi adalah bahwa
kegagalan satu server tidak terlalu mempengaruhi keseluruhan sistem.
Master station juga dapat menggunakan arsitektur yang terbuka sehingga dapat mendukung
interkoneksi dengan sistem yang lainnya dan mendukung antarmuka dengan produk vendor lain.
Dokumen rancangan hardware pada sistem otomasi industri dan dokumen lain yang diperlukan
disiapkan sesuai prosedur kerja. Bagian-bagian dalam master station dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1.a. Human Machine Interface (HMI) , yang terdiri dari :
– Mapboard (mimic board), merupakan layar besar berupa sistem proyeksi,
sistem LCD skala besar, layar plasma, dsb. Dimana perangkat lunak
mengirimkan data gambar yang akan ditampilkan ke kontroler mapboard.
– Multi-VDU Interface, merupakan workstation komputer yang mempunyai
lebih dari 1 layar monitor untuk melihat lebih detail mengenai variasi dan
fungsi-fungsi kontrol aplikasi dan memberikan tampilan yang full grafis
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 4 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

dengan teknik multi-window seperti pan, pop-up/pull down menu, dan drag-
drop.
1.b. Application Servers, yang terdiri dari :
– Core SCADA Subsystems, merupakan server yang mempunyai fungsi utama
sebagai pengolahan data dan pengoperasian proses secara real-time.
– Database Subsystems, merupakan server yang mendukung historical database
dan struktur database yang lainnya.
– Advanced Application Subsystems, merupakan server yang mengatur sistem
manajemen distribusi dan sistem manajemen energi.
– Historical Database, merupakan server yang menyimpan semua historical data.
Informasi ini dapat digunakan sebagai data forecasting untuk melaku-kan
estimasi kejadian berikutnya.
– Configuration and Management, merupakan server yang digunakan untuk
mengatur, manajemen, dan melakukan pemeliharaan seluruh sistem SCADA.
Dari server ini, mode operasi masing-masing server dapat diatur dan fungsi
back-up sistem juga dapat dilakukan.
1.c. Communication Front-End, sistem ini digunakan untuk melakukan akuisisi data
dari RTU dan peralatan yang ada di lapangan. sistem ini juga melakukan
pemeriksaan data RTU, konversi protokol komunikasi data, penyimpanan
sementara data digital dan analog, dan mendeteksi perubahan nilai dari data digital
dan analog tersebut.
1.d. External Communication Server, merupakan server yang melayani pertukaran data
dengan pusat kontrol lainnya. Karena server ini memberikan tampilan data ke
master station, maka perhatian khusus harus diberikan untuk melindungi akses
yang tidak diijinkan melalui server.
2. Remote Station.
Bagian-bagian utama dari remote station ini mewakili sebagian besar sistem otomasi
yang ada di lapangan. Dimana bagian-bagian tersebut terdiri dari :
2.a. Local HMI, merupakan antamuka perangkat keras yang menjalankan perangkat
lunak untuk membuat tampilan video grafis menggantikan board tampilan
tradisional, display analog, saklar kontrol, dan saklar selektor. Komponen
perangkat keras tersebut harus memenuhi standar IEEE 1613 dengan terminal
display dan keyboard dipasang dalam rack atau panel.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 5 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

2.b. Remote Terminal Unit (RTU), merupakan terminal input dan output yang dapat
melakukan komunikasi dengan satu atau lebih SCADA master. Pada kenyataannya,
RTU dapat juga berupa gabungan beberapa peralatan menjadi satu unit.
2.c. Data Concentrator, merupakan konsentrator data yang mengumpulkan data dari
semua substation dan menyediakan pertukaran data dengan sistem lainnya.
2.d. Remote Access Controller, merupakan peralatan yang dapat diakses secara remote
untuk melakukan konfigurasi data, akses data, dan pengambilan data.
Kedua bagian penting di atas merupakan pembangun utama dalam arsitektur sistem SCADA
dan sistem otomasi pendukungnya. Namun untuk subbagian-subbagiannya pada kenyataan di
lapangan ternyata tidak semua dapat direalisasikan sepenuhnya. Hal tersebut disebabkan karena
tingkat kompleksitas sistem di lapangan dan disain awal sistem SCADA yang sangat dipengaruhi
oleh faktor finansial. Walaupun kenyataannya demikian, IEEE dalam mengeluarkan standar ini
lebih menekankan pada kondisi ideal yang seharusnya dipenuhi untuk menjamin keamanan dan
kehandalan sistem SCADA tersebut.

1.2. Merancang Algoritma/Diagram Alur Program Software

Perangkat input-output (I/O) adalah instrument seperti sensor, actuator atau perangkat
kontrol. Perangkat ini biasanya dipasang dilapangan untuk mengumpulkan sinyal dan pengukuran
(misalnya pemancar suhu). Sinyal langsung dari perangkat I/O ini dapat berupa analog atau
digital. I/O analog biasanya mengacu pada pengukuran dari instrument (misalnya : flowmeter,
pemancar tekanan, timbangan, dll). Sedangkan I/O digital bisa berupa pulsa flowmeter, status
perangkat, bit perintah, sakelar detector, dll. Kebutuhan input-output, dan proses diidentifikasi
berdasar jumlah dan jenis data (analog/digital) sesuai kebutuhan sistem melalui koordinasi
dengan bagian yang terkait sesuai prosedur standar.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 6 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Gambar 1.1. Contoh I/O SCADA

Sebelum membuat program aplikasi yang pertama kali dirancang adalah algoritma dan
flowchartnya. Proses mengkoding tidak akan terjadi jika programmer tidak tahu alur programnya
seperti apa. Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis. Syarat-syarat algoritma :
1. Bahasanya singkat dan mudah dipahami.
2. Urutan prosesnya menggambarkan suatu kejadian yang runtut.
3. Mempunyai kondisi awal (inisialisasi) dan kondisi akhir (hasil) yang merupakan tujuan
yang ingin dicapai.
Flowchart disebut juga diagram alur, yaitu diagram yang menggambarkan suatu aliran proses.
Flowchart dibangun dari berbagai symbol yang mewakili suatu proses yang disusun sedemikian
hingga dapat mendeskripsikan suatu kejadian secara berurutan. Simbol yang dipakai akan
mempengaruhi deskripsi yang dihasilkan. Berikut macam-macam symbol yang digunakan untuk
membuat flowchart.

Gambar Nama Keterangan


Garis Alur Menunjukkan arah aluran algoritme, dari satu proses ke proses
berikutnya.

Terminal Menunjukkan awal atau akhir sebuah proses.

Proses / Menyatakan kegiatan yang akan terjadi dalam diagram alur.


Langkah

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 7 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Titik Proses / langkah di mana perlu adanya keputusan atau adanya


Keputusan kondisi tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran untuk
melanjutkan aluran kondisi yang berbeda.

Masukan / Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar. Hanya
Keluaran bisa dimulai dari masukan menuju keluaran, bukan sebaliknya.

Anotasi Melambangkan komentar tentang suatu atau beberapa bagian


dari diagram alur. Tentu saja, komentar tidak memiliki dampak
apapun terhadap proses yang berlangsung.

Predefined Digunakan untuk menunjukkan suatu proses yang begitu


Process kompleks, sehingga tidak bisa dijelaskan di diagram alur ini dan
merujuk pada diagram alur yang terpisah.

Persiapan / Menunjukkan operasi yang tidak memiliki efek khusus selain


Inisialisasi mempersiapkan sebuah nilai unutk lankah / proses berikutnya.
Lambang ini juga digunakan untuk menggantikan titik keputusan
yang biasanya berbentuk ketupat jika ingin menggunakan
pengulangan pada kondisi tertentu.

Konektor Biasanya digunakan dalam pengulangan. Digunakan untuk


Dalam menghubungkan satu proses ke proses lainnya, sama halnya
Halaman seperti tanda panah. Boleh saja lebih dari satu proses yang
mengarah kepadanya, namun hanya bisa menghasilkan satu
keluaran. Sehingga diagram alur terlihat lebih rapi karena
mengurangi tanda panah yang lalu lalang di dalam diagram alur.

Konektor Terkadang, diagram alur tidak muat dalam satu halaman saja.
Luar Oleh karena itu, lambang ini berfungsi untuk menghubungkan
Halaman satu proses ke proses lainnya, sama halnya seperti tanda panah,
hanya saja untuk merujuk ke halaman yang berbeda.

Kontrol / Menunjukkan proses / langkah di mana ada inspeksi atau


Inspeksi pengontrolan.

Saat ini telah tersedia banyak piranti lunak (software) aplikasi pembuatan algoritma/ diagram
alur dipilih sesuai prosedur standar, diantaranya : Microsoft Visio, Visual Basic, Diagram
Designer, pencil, dll.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 8 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

1.3. Membuat Flowchart Dengan Microsoft Visio


Salah satu software yang dapat membantu dalam pembuatan flowchart adalah Microsoft
Visio. Disini saya menggunakan Microsoft Visio 2010 untuk membuat flowchart. Flowchart yang
akan dibuat adalah flowchart program.
1. Klik File pada menu bar, pilih New, lalu pada Template Categories pilih Flowchart

2. Pilih Basic Flowchart, dan klik Create

3. Drag and drop simbol yang berada di sebelah kiri tampilan layar ke dalam page putih.
Kamu dapat membuat simbol berikutnya dengan klik simbol yang telah dipasang, klik

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 9 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

salah satu dari 3 tanda panah kecil, lalu pilih simbol berikutnya. Atau kamu dapat drag and
drop simbol lagi dan menghubungkannya dengan Connector yang terdapat di Toolbar.
4.

5. Untuk memberikan teks, klik dua kali pada box yang ingin diberikan teks.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 10 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Contoh Flowchart untuk mendeteksi plastik pada minyak goreng dan menampilkannya pada
LCD.

1.4. Membuat Ladder Diagram


Ladder Diagram atau diagram tangga adalah skema khusus yang biasa digunakan untuk
mendokumentasikan sistem logika kontrol di lingkungan industri. Ladder diagram paling
banyak digunakan karenaa membuat program dengan ladder tidak jauh berbeda dengan
merangkai instalasi listrik. Sedangkan instalasi listrik adalah materi paling dasar yang
hampir dimiliki oleh semua yang terjun di bidang kelistrikan. Pemrograman Ladder
diagram dapat dilakukan dengan software PLC CX Programmer, yaitu software
pemrograman PLC yang dimiliki oleh PLC dengan brand Omron.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 11 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Disebut “tangga” karena mereka menyerupai tangga, dengan dua rel vertikal kanan-kiri
(power supply) dan banyak “anak tangga” (garis horizontal) yang mewakili rangkaian
kontrol.

Gambar (a) sebelah kiri menunjukkan rangkaian untuk menyalakan atau mematikan
sebuah motor listrik. Disini dapat digambar ulang rangkaian pada gambar kiri ini dengan
cara yang berbeda, yaitu menggunakan dua garis vertikal untuk mewakili rel daya input
dan menambahkan kontak dan relay di antara mereka. Gambar (b) sebelah kanan
menunjukkan hasilnya. Kedua sirkuit memiliki saklar seri dengan relay yang akan
mengkatifkan motor saat saklar ditutup. Jika terdapat belasan atau puluhan rangkaian
seperti ini, maka akan lebih jelas menggambarkan menyerupai tangga.

Kontak dan Relay pada Ladder Diagram


Kontak umumnya berfungsi sebagai penyambung atau pemutus arus listrik. Seperti halnya
sakelar, Kontak memiliki 2 kondisi utama, yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally
Closed). Kontak NO dalam kondisi belum diaktifkan dalam keadaan terbuka, sedang NC
dalam keadaan tertutup. Dalam progam PLC dengan Ladder diagram, kontak sebagai
penyambung atau pemutus logika program ke sisi sebelah kanannya. Coil/Relay pada
Ladder secara umum sama dengan relay fisik yang telah kita bahas pada komponen
kendali industry. Dalam program PLC, relay umumnya disimbolkan dengan bentuk
bulatan.Contoh kontak dan relay dalam diagram Ladder adalah sebagai berikut:

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 12 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Gambar 1.2. Kontak dan Relay pada Ladder Diagram


Gambar di atas adalah kontak dari Input dengan alamat 0.00 yang digunakan untuk
mengendalikan relay 1.00 dan 1.01. Baris pertama adalah kontak NO sedangkan baris
kedua adalah Kontak NC. Dalam kondisi Input belum diaktifkan, kontak NC sudah
tersambung sehingga menyalakan relay 1.01. Saat Input diaktifkan, maka yang terjadi
adalah :

Gambar 1.3. Kontak pada Relay Ladder Diagram


Saat ini Relay 1.00 aktif karena Kontak 0.00 diaktifkan. Dari gambar dapat diketahui apabila
relay dengan nama tertentu dikatifkan, maka semua kontak dengan nama yang sama akan
aktif, dalam hal ini semua kontak pada relay 1.00 akan aktif.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 13 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

UNIT : C.282900.044.01

MERANCANG SISTEM SUPERVISORY CONTROL AND DATA


ACQUISITION (SCADA)

2.1 Kebutuhan Teknologi


Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat dibutuhkan kecepatan dan efesiensi dalam
pengontrolan alat atau mesin, serta dibutuhkan pengolahan data untuk Iaporan. Dengan cara
pengontrolan sistem konvensional beberapa industri semakin tertinggal dalam persaingan baik
dalam kualitas dan kuantitas produk. Oleh sebab itu sekarang ini semakin banyak perusahaan dan
industri yang menggunalcan sistem berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
untuk mengawasi dan mengontrol unit-unit beban yang ada di plant serta dapat mengakusisi data
yang terdapat pada plant.
Penerapan sistem SCADA ini dimaksudkan untuk mengawasi dan mengontrol peng-gunaan
unit-unit beban pada plant agar dapat dilakukan efesiensi dalam pemakaian unit-unit beban
tersebut. Untuk mengontrol semua itu maka digunakan PLC (Programmable Logic Controller)
sebagai RTU (Remote Terminal Unit), PLC ini juga yang digunakan untuk menerima masukan dari
saklar dan sensor-sensor.

2.2. Perancangan Sistem Scada Untuk Wtp

SCADA yang merupakan suatu sistem dimana dirancang untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian suatu proses secara terintegrasi, yang mencakup fungsi monitoring dan
pengumpulan data. Supervisory Control mencakup kemampuan untuk melakukan perintah
Start/Stop, mengubah parameter suatu proses serta mengubah set point alarm. Sedangkan
Data Acquisition adalah kemampuan untuk merekam dan menampilkan kondisi dan jalannya
suatu proses sehingga data yang direkam dapat ditampilkan untuk evaluasi lebih lanjut.
Keuntungan menggunakan SCADA antara lain dapat memaksimalkan reduksi, mem-perbaiki
kualitas produksi dan mengurangi biaya operasi dan perawatan. Selain itu, keuntungan yang
paling utama adalah dapat mengetahui keseluruhan sistem proses secara langsung (online dan
real time) sehingga dapat membantu dan mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan
berkaitan dengan proses pelayanan air bersih di lingkungan suatu kawasan industri.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 14 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Gambar 2.1. Diagram Alir Monitoring dan Controling Untuk WTP


Pelaksanaan kegiatan perancangan sistem SCADA untuk WTP industri mengikuti
metodologi sebagai berikut :
1. Survei Lapangan.
Survei ini dilakukan untuk mengetahui secara detail tentang keadaan di lokasi WTP,
khususnya mengenai proses pengolahan air bersih, jumlah peralatan unit proses yang ada
(existing systems), fungsi dan kondisi peralatan unit proses serta memperoleh masukan
dalam melakukan identifikasi kebutuhan pengembangan sistem baru (proposed system).
2. Analisa Sistem.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 15 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Analisa sistem dilakukan terhadap proses pengolahan air untuk menentukan parameter
pantau dan lokasi pemantauan di setiap tahapan proses. Analisis dilakukan juga terhadap
peralatan sensor yang ada untuk mengetahui metode monitoring dan pengembangannya.
3. Rancangan/Disain Sistem.
Perancangan sistem hardware dan sistem software SCADA untuk mendukung monitoring
dan controling peralatan yang ada secara online dan realtime.

Gambar 2.2. Diagram Alir Proses Pengolahan Air dan Posisi Sensor Kualitas Air

Rancangan Sistem.
Berdasarkan hasil analisa sistem proses pengolahan air di WTP, kemudian dilakukan
perencanaan dan disain terhadap sistem monitoring dan control di WTP.
Disain sistem SCADA dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok disain, yaitu :
1. Parameter kualtias/Kuantitas Air.
Disain sistem untuk monitoring dan control data kualitas dan kuantitas air yang ada di setiap
proses WTP, yang meliputi parameter seperti pH, kekeruhan, TSS, residual chlorine,
flow/debit, tekanan dan tinggi muka air (level).
2. Status Peralatan Pompa.
Disain sistem untuk monitoring dan control peralatan kelistrikan yang terdiri dari pompa air,
pompa dosing, blower udara, mixer, & konsumsi energi listrik.
3. Software SCADA.
Disain sistem software untuk monitoring dan controling sistem SCADA di WTP. Disain ini
terdiri dari diagram pengoperasian software dan rancangan user interface software.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 16 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Gambar di bawah ini adalah hasil perencanaan disain terhadap proses pengolahan air di WTP
industri dan posisi peletakan sensor kualitas air disesuaikan dengan layout proses di lokasi WTP.
Kondisi existing lokasi yang sudah memiliki sensor kualitas air dan lokasi penempatan sensor
baik yang sudah ada maupun yang baru dapat dilihat dari gambar ini juga.
Perhitungan jumlah titik / node monitoring kualitas air pada WTP industri, Tabel 7.1. telah
disesuaikan dengan jumlah tahapan proses pengolahan air, dimana kondisi existing proses
pengolahan air tersebut dilakukan secara paralel dua line proses. Warna hijau pada gambar 7.2.
menunjukkan kondisi existing peralatan sensor yang ada dan warna biru menunjukkan
perencanaan disain pengembangan peralatan sensor yang akan diusulkan untuk melengkapi sistem
SCADA.
Tabel 2.1. Jumlah Sensor Yang Diintegrasi di WTP Industri

Gambar 2.3. Perencanaan Disain Penempatan Peralatan Sensor di WTP Industri

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 17 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Perencanaan Pengembangan Sistem


Perencanaan pengembangan dilakukan berdasarkan disain yang telah disempurnakan dan
disepakati oleh pengelola WTP Industri. Pengembangan dilakukan sesuai dengan tahapan sebagai
berikut :
Tahap 1 : Integrasi peralatan yang sudah ada meliputi peralatan sensor dan peralatan pompa dan
lain-lain. Pada tahap pertama ini perlu dilakukan pekerjaan-pekerjaan :
 Membuat protocol komunikasi disesuaikan dengan peralatan sensor yang ada.
 Membuat sistem controler/ data logger untuk membaca status kerja peralatan
pompa yang ada.
 Mengembangkan software SCADA versi pertama untuk monitoring data.
Prototipe software SCADA terlihat seperti pada gambar 6.4.
Tahap 2 : Integrasi peralatan baru meliputi sensor, level meter sesuai perencanaan disain untuk
melengkapi pengamatan terhadap kualitas air. Pada tahap kedua ini perlu dilakukan
pekerjaan-pekerjaan :
 Membuat protocol komunikasi sesuai dengan peralatan sensor yang baru.
 Upgrade pengembangan software SCADA versi kedua untuk monitoring data.
 Tahap 3 : Pengembangan sistem controling hardware melalui software SCADA versi
ketiga. Pada tahap ketiga ini pekerjaan lebih dititikberatkan pada masalah kontrol jarak
jauh untuk peralatan yang sudah terpasang pada pekerjaan tahap 1 dan 2 menggunakan
sistem jaringan dengan beberapa LC (Lean Control).

Gambar 2.4. Diagram Alir Sistem Pengolahan Data.


Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 18 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01

Gambar 2.5. Prototipe Software SCADA.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan Sistem Supervisory Control and Halaman: 19 dari 19
Data Acquisition (SCADA)
Versi 2021

Anda mungkin juga menyukai