No Unit : C.282900.043.01
Merancang Diagram Alur Program Software
C.282900.043.01
Merancang Diagram Alur Program Software
C.282900.044.01
Merancang Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)
DAFTAR ISI
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun laporan akhir
hasil penyelenggaraan pelatihan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan Informasi
dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi peralatan sistem Superisory Control and Data Acuatition (SCADA)
di industri
2. Pemahaman prosedur perusahaan tentang pemeliharaan dan perbaikan
3. Hard & Software sistem Superisory Control and Data Acuatition (SCADA).
4. Menggunakan software diagram alur program sistem otomasi
5. Menguji diagram alur program software system otomasi dengan metode standar dan
membuat dokumen rancangan algoritma/diagram alur program software
6. Menginstal system sistem supervising Control and Data Acuatition (SCADA) dan
menulis program software serta merancang diagram alur program software
5. Mampu menguji Sistem Otomasi Industri sesuai standar pengujian.
6. Mampu memeriksa dan pengujian Sistem Otomasi Industri yang telah diinstalasi
untuk menentukan kelaikan operasinya.
MODUL KODE UNIT
BIDANG OTOMASI INDUSTRI C.282900.043.01
UNIT : C.282900.043.01
dengan teknik multi-window seperti pan, pop-up/pull down menu, dan drag-
drop.
1.b. Application Servers, yang terdiri dari :
– Core SCADA Subsystems, merupakan server yang mempunyai fungsi utama
sebagai pengolahan data dan pengoperasian proses secara real-time.
– Database Subsystems, merupakan server yang mendukung historical database
dan struktur database yang lainnya.
– Advanced Application Subsystems, merupakan server yang mengatur sistem
manajemen distribusi dan sistem manajemen energi.
– Historical Database, merupakan server yang menyimpan semua historical data.
Informasi ini dapat digunakan sebagai data forecasting untuk melaku-kan
estimasi kejadian berikutnya.
– Configuration and Management, merupakan server yang digunakan untuk
mengatur, manajemen, dan melakukan pemeliharaan seluruh sistem SCADA.
Dari server ini, mode operasi masing-masing server dapat diatur dan fungsi
back-up sistem juga dapat dilakukan.
1.c. Communication Front-End, sistem ini digunakan untuk melakukan akuisisi data
dari RTU dan peralatan yang ada di lapangan. sistem ini juga melakukan
pemeriksaan data RTU, konversi protokol komunikasi data, penyimpanan
sementara data digital dan analog, dan mendeteksi perubahan nilai dari data digital
dan analog tersebut.
1.d. External Communication Server, merupakan server yang melayani pertukaran data
dengan pusat kontrol lainnya. Karena server ini memberikan tampilan data ke
master station, maka perhatian khusus harus diberikan untuk melindungi akses
yang tidak diijinkan melalui server.
2. Remote Station.
Bagian-bagian utama dari remote station ini mewakili sebagian besar sistem otomasi
yang ada di lapangan. Dimana bagian-bagian tersebut terdiri dari :
2.a. Local HMI, merupakan antamuka perangkat keras yang menjalankan perangkat
lunak untuk membuat tampilan video grafis menggantikan board tampilan
tradisional, display analog, saklar kontrol, dan saklar selektor. Komponen
perangkat keras tersebut harus memenuhi standar IEEE 1613 dengan terminal
display dan keyboard dipasang dalam rack atau panel.
2.b. Remote Terminal Unit (RTU), merupakan terminal input dan output yang dapat
melakukan komunikasi dengan satu atau lebih SCADA master. Pada kenyataannya,
RTU dapat juga berupa gabungan beberapa peralatan menjadi satu unit.
2.c. Data Concentrator, merupakan konsentrator data yang mengumpulkan data dari
semua substation dan menyediakan pertukaran data dengan sistem lainnya.
2.d. Remote Access Controller, merupakan peralatan yang dapat diakses secara remote
untuk melakukan konfigurasi data, akses data, dan pengambilan data.
Kedua bagian penting di atas merupakan pembangun utama dalam arsitektur sistem SCADA
dan sistem otomasi pendukungnya. Namun untuk subbagian-subbagiannya pada kenyataan di
lapangan ternyata tidak semua dapat direalisasikan sepenuhnya. Hal tersebut disebabkan karena
tingkat kompleksitas sistem di lapangan dan disain awal sistem SCADA yang sangat dipengaruhi
oleh faktor finansial. Walaupun kenyataannya demikian, IEEE dalam mengeluarkan standar ini
lebih menekankan pada kondisi ideal yang seharusnya dipenuhi untuk menjamin keamanan dan
kehandalan sistem SCADA tersebut.
Perangkat input-output (I/O) adalah instrument seperti sensor, actuator atau perangkat
kontrol. Perangkat ini biasanya dipasang dilapangan untuk mengumpulkan sinyal dan pengukuran
(misalnya pemancar suhu). Sinyal langsung dari perangkat I/O ini dapat berupa analog atau
digital. I/O analog biasanya mengacu pada pengukuran dari instrument (misalnya : flowmeter,
pemancar tekanan, timbangan, dll). Sedangkan I/O digital bisa berupa pulsa flowmeter, status
perangkat, bit perintah, sakelar detector, dll. Kebutuhan input-output, dan proses diidentifikasi
berdasar jumlah dan jenis data (analog/digital) sesuai kebutuhan sistem melalui koordinasi
dengan bagian yang terkait sesuai prosedur standar.
Sebelum membuat program aplikasi yang pertama kali dirancang adalah algoritma dan
flowchartnya. Proses mengkoding tidak akan terjadi jika programmer tidak tahu alur programnya
seperti apa. Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis. Syarat-syarat algoritma :
1. Bahasanya singkat dan mudah dipahami.
2. Urutan prosesnya menggambarkan suatu kejadian yang runtut.
3. Mempunyai kondisi awal (inisialisasi) dan kondisi akhir (hasil) yang merupakan tujuan
yang ingin dicapai.
Flowchart disebut juga diagram alur, yaitu diagram yang menggambarkan suatu aliran proses.
Flowchart dibangun dari berbagai symbol yang mewakili suatu proses yang disusun sedemikian
hingga dapat mendeskripsikan suatu kejadian secara berurutan. Simbol yang dipakai akan
mempengaruhi deskripsi yang dihasilkan. Berikut macam-macam symbol yang digunakan untuk
membuat flowchart.
Masukan / Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar. Hanya
Keluaran bisa dimulai dari masukan menuju keluaran, bukan sebaliknya.
Konektor Terkadang, diagram alur tidak muat dalam satu halaman saja.
Luar Oleh karena itu, lambang ini berfungsi untuk menghubungkan
Halaman satu proses ke proses lainnya, sama halnya seperti tanda panah,
hanya saja untuk merujuk ke halaman yang berbeda.
Saat ini telah tersedia banyak piranti lunak (software) aplikasi pembuatan algoritma/ diagram
alur dipilih sesuai prosedur standar, diantaranya : Microsoft Visio, Visual Basic, Diagram
Designer, pencil, dll.
3. Drag and drop simbol yang berada di sebelah kiri tampilan layar ke dalam page putih.
Kamu dapat membuat simbol berikutnya dengan klik simbol yang telah dipasang, klik
salah satu dari 3 tanda panah kecil, lalu pilih simbol berikutnya. Atau kamu dapat drag and
drop simbol lagi dan menghubungkannya dengan Connector yang terdapat di Toolbar.
4.
5. Untuk memberikan teks, klik dua kali pada box yang ingin diberikan teks.
Contoh Flowchart untuk mendeteksi plastik pada minyak goreng dan menampilkannya pada
LCD.
Disebut “tangga” karena mereka menyerupai tangga, dengan dua rel vertikal kanan-kiri
(power supply) dan banyak “anak tangga” (garis horizontal) yang mewakili rangkaian
kontrol.
Gambar (a) sebelah kiri menunjukkan rangkaian untuk menyalakan atau mematikan
sebuah motor listrik. Disini dapat digambar ulang rangkaian pada gambar kiri ini dengan
cara yang berbeda, yaitu menggunakan dua garis vertikal untuk mewakili rel daya input
dan menambahkan kontak dan relay di antara mereka. Gambar (b) sebelah kanan
menunjukkan hasilnya. Kedua sirkuit memiliki saklar seri dengan relay yang akan
mengkatifkan motor saat saklar ditutup. Jika terdapat belasan atau puluhan rangkaian
seperti ini, maka akan lebih jelas menggambarkan menyerupai tangga.
UNIT : C.282900.044.01
SCADA yang merupakan suatu sistem dimana dirancang untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian suatu proses secara terintegrasi, yang mencakup fungsi monitoring dan
pengumpulan data. Supervisory Control mencakup kemampuan untuk melakukan perintah
Start/Stop, mengubah parameter suatu proses serta mengubah set point alarm. Sedangkan
Data Acquisition adalah kemampuan untuk merekam dan menampilkan kondisi dan jalannya
suatu proses sehingga data yang direkam dapat ditampilkan untuk evaluasi lebih lanjut.
Keuntungan menggunakan SCADA antara lain dapat memaksimalkan reduksi, mem-perbaiki
kualitas produksi dan mengurangi biaya operasi dan perawatan. Selain itu, keuntungan yang
paling utama adalah dapat mengetahui keseluruhan sistem proses secara langsung (online dan
real time) sehingga dapat membantu dan mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan
berkaitan dengan proses pelayanan air bersih di lingkungan suatu kawasan industri.
Analisa sistem dilakukan terhadap proses pengolahan air untuk menentukan parameter
pantau dan lokasi pemantauan di setiap tahapan proses. Analisis dilakukan juga terhadap
peralatan sensor yang ada untuk mengetahui metode monitoring dan pengembangannya.
3. Rancangan/Disain Sistem.
Perancangan sistem hardware dan sistem software SCADA untuk mendukung monitoring
dan controling peralatan yang ada secara online dan realtime.
Gambar 2.2. Diagram Alir Proses Pengolahan Air dan Posisi Sensor Kualitas Air
Rancangan Sistem.
Berdasarkan hasil analisa sistem proses pengolahan air di WTP, kemudian dilakukan
perencanaan dan disain terhadap sistem monitoring dan control di WTP.
Disain sistem SCADA dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok disain, yaitu :
1. Parameter kualtias/Kuantitas Air.
Disain sistem untuk monitoring dan control data kualitas dan kuantitas air yang ada di setiap
proses WTP, yang meliputi parameter seperti pH, kekeruhan, TSS, residual chlorine,
flow/debit, tekanan dan tinggi muka air (level).
2. Status Peralatan Pompa.
Disain sistem untuk monitoring dan control peralatan kelistrikan yang terdiri dari pompa air,
pompa dosing, blower udara, mixer, & konsumsi energi listrik.
3. Software SCADA.
Disain sistem software untuk monitoring dan controling sistem SCADA di WTP. Disain ini
terdiri dari diagram pengoperasian software dan rancangan user interface software.
Gambar di bawah ini adalah hasil perencanaan disain terhadap proses pengolahan air di WTP
industri dan posisi peletakan sensor kualitas air disesuaikan dengan layout proses di lokasi WTP.
Kondisi existing lokasi yang sudah memiliki sensor kualitas air dan lokasi penempatan sensor
baik yang sudah ada maupun yang baru dapat dilihat dari gambar ini juga.
Perhitungan jumlah titik / node monitoring kualitas air pada WTP industri, Tabel 7.1. telah
disesuaikan dengan jumlah tahapan proses pengolahan air, dimana kondisi existing proses
pengolahan air tersebut dilakukan secara paralel dua line proses. Warna hijau pada gambar 7.2.
menunjukkan kondisi existing peralatan sensor yang ada dan warna biru menunjukkan
perencanaan disain pengembangan peralatan sensor yang akan diusulkan untuk melengkapi sistem
SCADA.
Tabel 2.1. Jumlah Sensor Yang Diintegrasi di WTP Industri